Sampai dilantai dua puluh pintu lift pun terbuka dan setelah itu Clarissa langsung keluar lalu ia berjalan keruangan Andre, sebelum Clarissa masuk ia bertanya terlebih dahulu kepada sekretaris Andre.
"Permisi mbak apa Tuan Andre nya ada?"kata Clarissa
"Oh iya ada mbak, silahkan mbaknya langsung masuk kedalam ruangannya,"kata sekretaris Andre
Andre selesai meeting dengan kliennya lima belas menit yang lalu sebelum kedatangan Clarissa. Andre kini tengah duduk santai disofa nya sambil memikirkan sesuatu agar mamanya nggak terus menjodoh-jodohkan dia. Tiba-tiba ada ketukan pintu yang membuat Andre tersadar lalu ia menyuruh masuk seseorang yang telah mengetuk pintu tadi.
"Selamat siang tuan,"kata Clarissa
"Selamat siang juga, silahkan duduk. O ya kamu mau minum apa biar aku panggilkan OB untuk mengantarkan minumnya,"kata Andre
"Makasih tuan, Air putih saja tuan,"kata Clarissa
"Loh masa air putih saja, gimana kalau jus jeruk saja lagian kamu dari luar pasti diluar juga sangat panas banget,"kata Andre
"Hem terserah tuan saja,"kata Clarissa
"Baiklah kalau gitu, aku panggil OB dulu agar mengantarkan minumnya kesini, kata Andre. Andre pun memanggil sangat OB melalui sambungan telepon agar membawakan dua gelas jus jeruk kedalam ruangannya."
Lalu Andre pun berjalan ke sofa dan duduk didepan Clarissa.
"Gimana kamu sudah memikirkannya,"kata Andre
"Sudah tuan, dan saya menyetujui semua persyaratan yang ada didalam surat perjanjiannya dan juga sudah saya tanda tangani,"kata Clarissa
"Bagus lah kalau begitu. O ya ngomong-ngomong aku belum tahu nama kamu siapa?"kata Andra
"Nama saya Clarissa Andriana Wilson tuan. Tuan bisa memanggilnya saya Clarissa,"kata Clarissa
"Nama yang bagus, kamu masih kuliah?"kata Andre
"Nggak tuan saya nggak kuliah tapi kerja,"kata Clarissa
"Kamu mau kuliah?"kata Andre
"Mau tuan tapi saya nggak ada biaya,"kata Clarissa
"Kamu nggak usah mikir biaya kuliah biar saya tanggung semua biaya kuliah kamu. O ya dan ini cek pembayaran pertama kamu. Ini bisa untuk pengobatan sama Pendaftaran Kuliah adikmu,"kata Andre
"Hah ini nggak salah tuan kasih uang lima ratus juta,"kata Clarissa
"Kenapa? Masih kurang kalau masih kurang ntar saya tranfer ke kamu, kamu kirim no rekening kamu lewat w******p,"kata Andre
"Nggak tuan, tapi ini lebih dari cukup,"kata Andre
"Syukur lah, kalau kamu butuh apa-apa atau uangnya habis kamu tinggal hubungi saya,"kata Andre
"Emmm baik tuan,"kata Clarissa
"O ya satu lagi kamu jangan panggil saya tuan, panggil saja Andre. Dan kamu sekarang jadi sugar baby saya, kamu harus pindah ke Apartemen saya biar saya bisa temuin kamu dengan mudah,"kata Andre
"Baik tuan, tapi saya masih bisa mengunjungi mama saya yang ada dirumah,"kata Clarissa
"Tentu saja boleh, dan nanti semuanya biar diurus sama sekretaris saya, kamu bawa aja barang-barang yang kamu perluhin untuk baju kamu nggak usah bawa karena nanti di apartemen sudah ada baju-baju yang akan kamu gunakan nanti,"kata Andre
"Iya tuan makasih,"kata Clarissa
"Kamu jangan berucap terima kasih terus Clari, kamu ingat saya bukan orang baik, yang berbaik hati mengasih semuanya untuk kamu, dan kamu tahu kan itu semua ada imbalannya, dan satu lagi jangan panggil saya tuan bukanya saya tadi udah bilang,"kata Andre
"Ahhh i.. iy.. iya Andre,"kata Clarissa
"Nah itu baru benar Clari,"kata Andre
"Emm Andre, kalau sudah nggak ada yang diomongin lagi, saya mau balik,"kata Clarissa
"Sudah nggak ada, tapi tunggu apa kamu sudah makan siang,"kata Andre
"Belum,"kata Clarissa
"Kalau begitu marilah kita makan siang bersama,"kata Andre
"Tapi,"
"Tapi apa, ayo pokoknya kamu nggak boleh nolak dan harus mau,"kata Andre
"Baiklah,"kata Clarissa
"Itu baru penurut, lalu Andre langsung menarik tangan Clarissa dan menuju pintu keluar, dimana diluar sudah Alberto yang sudah stanbay lalu mengikuti tuannya dibelakang."
Kini Clarissa dan Andre sudah berada dalam restoran yang menurut Clarissa harga makananya tidak wajar, ya tentu buat Clarissa tidak karena yang dimakan hanya sedikit tapi harganya mahal, dan tentunya itu hanya akan membuang uang saja, kalau Clarissa punya uang lebih tentu ia akan menabung uangnya dan ia akan lebih memilih makan di warteg yang lebih murah atau ia akan menggunakan uangnya untuk belanja lalu memasak sendiri.Ya Clarissa memang tipikal orang yang sangat hemat dia juga harus bisa menyisipkan uang sebagian dari gajinya untuk ditabung jika sewaktu-waktu ada hal yang mendesak bisa ia gunakan. Andre yang melihat Clarissa hanya melamun saja dan melihat makanan yang sudah tersaji dimeja, Andre tersenyum tipis lalu ia melambaikan tangannya kepada Clarissa."Sa kamu kenapa?"kata Andre"Hah iya, a.. ak.. aku nggak apa-apa kok ndre,"kata Clarissa"Benar nggak apa-apa, kalau kamu nggak suka sama makanannya kamu bisa pesan yang lain,"kata Andre"Aa
Malam ini Clarissa sudah berada dalam apartemen milik Andre kini Ia sedang merapikan barang-barangnya yang ia bawa tadi. Clarissa sangat takjub dengan apartemen milik Andre yang begitu luas dan tertata rapi dan sangat bersih sekali tanpa ada kotoran yang menempel, dan dia juga menempati kamar yang luas dengan ukuran kasur king size yang sangat berbeda dengan kasur yang ada dirumahnya yang kecil.Jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam Clarissa pergi kedapur dan melihat kulkas ternyata sudah ada isinya bahan-bahan untuk dimasak malam ini jadi dia perlu untuk keluar belanja, kini Clarissa mau memasak nasi goreng,ayam goreng serta telur ceplok saja yang lebih simple dan cepat. Kini Andre sudah perjalanan pulang menuju apartemennya.Sekitar setengah jam Clarissa berkutat dengan masakannya kini ia sudah selesai masak dan Clarissa kini menata makanannya diatas meja makan,setelah selesai Clarissa menuju ke kamarnya untuk mandi.
Clarissa dan Andre masih menikmati makan malam mereka dengan tenang dan tiba-tiba Andre mendapat telepon dari seseorang yang Clarissa yakini adalah mama Andre,setelah Andre mengakhiri telponnya ia melanjutkan makannya.Clarissa yang keponya terlalu tinggi lalu ia bertanya kepada Andre."Itu tadi mama kamu yang telpon?"tanya Clarissa"Iya mama aku tanyain kenapa belum pulang juga,karena Felicia tanyain aku,"jawab Andre"Felicia siapa?"tanya Clarissa"Dia anak aku,"jawab Andre"Hah,apa kamu udah nikah? Kok kamu malah cari sugar baby,berarti aku jadi pelakor dong?"ucap Clarissa dengan wajah polosnya yang membuat Andre gemas sendiri dan ingin sekali mencubit pipinya Clarissa,Andre tersenyum melihat tingkah Clarissa."Kamu tenang saja saya sudah bercerai dengan istri saya,"ucap Andre"Apa? Kenapa? tanya ClarissaAndre yang ditanya begitu sama Clarissa tidak menjawab sama sekali ia hanya diam saja sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong.
Seperti biasa setelah sampai toko Clarissa langsung bersih-bersih atau sekedar menata ulang barang-barang yang berantakan.Kali ini di toko kedatangan barang semua karyawan pada sibuk, ada yang mencatat barang yang masuk dan ada juga yang menata barangnya.Clarissa hari ini bagian mencatat barang-barang yang masuk ia sangat sibuk sekali dan nggak mau sampai diganggu semua teman di tokonya sudah tahu kalau diganggu sedikitpun bisa marah,karena nantinya bisa ada kesalahan dalam sedikit di catatannya makan dia yang akan dimarahin sama atasannya maka itu nggak mau terjadi seperti kaya yang dulu, maklum waktu itu Clarissa masih tergolong karyawan baru jadi ya wajar ada kesalahan.Waktu istirahat pun telah tiba, kini Clarissa dan Aldo sedang menikmati makan siang mereka didepan toko mereka kerja yang kebetulan ada rumah makan yang menjual banyak berbagai lauk dan masih banyak lengkap dan harga sangat terjangkau."Gimana Sa kamu udah dapet kerjaan? atau kamu jadi te
Malamnya pukul sepuluh malam Clarissa baru sampai apartemen milik Andre saat masuk terlihat gelap karena nggak ada yang menyalakan lampunya, ia buru ingat bahwa Andre hari ini nggak pulang ke apartemen. Clarissa pun lalu menyalakan lampu apartemen lalu ia berjalan ke arah sofa dan ia duduk untuk menghilangkan capeknya.Sampai-sampai ia tertidur disofa.Ditempat lain Andre sedang berada di ruang kerjanya. Dimana ia setelah makan malam ia berpamitan sama mama dan anaknya bahwa ia harus menyelesaikan kerjaanya. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam dan Andre pun baru selesai dengan kerjaannya lalu ia melihat handponenya dan ia pun langsung mencari nomor telepon Clarissa setelah menemukan Andre pu langsung memencet tombol warna hijau.Clarissa yang tadinya tertidur disofa dengan sangat pulas tiba-tiba ia mendengar hp nya berbunyi lalu ia mengangkat telpon tanpa melihat nama yang tertera dilayar hpnya siapa yang menelponnya."Hallo ini siapa si
Kini Clarissa sudah siap dengan berpakaian mengenakaan baju kerjanya lalu ia keluar dari kamar dan menuju ruang makan, disana sudah ada Andre yang menunggunya."Ayo cepatan duduk dan kita sarapan bareng, maaf aku cuma beli roti bakar soalnya masih pada tutup karena masih pagi,"ucap Andre"Iya nggak apa-apa aku kira tadi malam Andre cuma bercanda saja mau datang pagi-pagi ke apartemen,"jawab Clarissa" Iya nggaklah, aku kan mau ketemu sama kamu dulu sebelum pergi kekantor,"ucap Andre"Hah emm oh begitu,"ucap Clarissa"Gimana dengan keadaan mama kamu dan juga adik kamu? Apa sudah daftar kuliah adik kamu?"tanya Andre"Mama dan adik aku baik-baik saja, mama juga tambah sehat setelah berobat dengan rutin dan adik aku juga sudah daftar kuliah,"ucap Clarissa"Syukurlah kalau begitu, apa uangnya kurang?"tanya Andre"Nggak kok uangnya sudah cukup,"ucap Clarissa"Hemm kalau kurang kamu bilang saja dan untuk kuliah kamu sudah aku carikan dan
Ditoko Clarissa masih menunggu temannya yang bawa kunci toko, hari ini Clarissa berangkat terlalu pagi karena tadi Andre mengantarkan Clarissa ke tempat kerjanya. Jam buka toko biasanya jam tujuh pagi dan sekarang masih jam tujuh kurang dua puluh menit. Tiba-tiba Aldo dan Melia yang kebetulan datangnya barengan melihat Clarissa yang duduk sendirian didepan toko dan mereka berdua pun segera menghampirinya."Sa kok sudah sampai saja ditoko?"tanya Melia"Eh Aldo Melia kalian bikin kaget saja,"ucap Clarissa"Hehehe maaf Sa kalau bikin kaget,"ucap Aldo"Hemm, iya aku tadi berangkat kepagian,"jawab Clarissa"Lah tumben? berangkat dari rumah jam berapa emang?"tanya Aldo"Jam enam kali tadi Al aku juga nggak begitu lihat jam langsung berangkat saja. O ya siapa hari ini yang bawa kunci toko?"tanya Clarissa"Ini aku yang bawa, jadi tenang saja kita bisa masuk sekarang,"ucap Melia"Ya sudah
Setelah Andre keluar dari restoran itu ia langsung menuju ke parkiran dimana mobilnya ia parkirkan palin pojokan setelah sampai ia menyuruh Alberto kembali ke kantor menggunakan taxsi, lalu Andre langsung masuk kedalam mobilnya dan langsung menjalankan mobilnya keluar parkiran restoran itu, dengan muka yang menahan amarah Andre melajukan kecepatan mobilnya memebelah jalanan yang terlihat agak sepi. Andre menjalankan mobilnya ke arah apartemennya ia tidak kembali ke kantornya lagi, lebih baik ia menenangkan dirinya di apartemen.Dikantor Andre, mama dan Felicia anaknya yang baru sampai kantor langsung menuju ke ruangan Andre setelah baru sampai depan pintu ruangan Andre tiba-tiba sekretarisnya menyapa."Selamat siang nyonya,"ucap sekretaris kedua Andre"Iya selamat siang juga, apa Andre ada didalam ruangannya?"tanya mama Andre"Maaf nyonya tuan Andre pergi dari siang saat makan siang tadi dan belum kembali ke kantor sampai saat ini,"ucap sekretaris
Pesta pernikahan akan di mulai sebentar lagi, semua undangan sudah banyak yang datang, pesta pernikahan di adakan siang hari hingga malam hari nanti. Banyak tamu undangan dari kolega – kolega keluargaKaendradan Felicia dan semuanya dari kalangan atas, tamu undangan mereka sangat banyak baik dari keluarga Felicia danKaendra, Delano juga mengundang rekan bisnisnya.Kaendrasudah menunggu Felicia yang sedang berjalan di atas Altar dengan papanya,Kaendrasangat terpukau dengan penampilan Felicia saat ini yang terlihat sangat cantik sekali. Andre menyerahkan Felicia keKaendradanKaendralangsungmengandengtangan Felicia lalu mereka berdua mengucapkan janji suci pernikahan dengan hening dan khidmat.
Sore hariKaendradan Felicia sudah sampai diHamburg, mereka pulang ke rumah orang tua kandung Felicia, tak lupa sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Andre, Felicia menelepon ayahnya Delano terlebih dahulu, Felicia hanya takut jika nanti sang ayah menunggunya.Mereka masukkedalamrumah dan duduk di ruang tamu, di sana ada keluarga Felicia yang sedang berkumpul.“Kalian ini dari mana? Harusnya kaliannggakboleh pergi jauh – jauh lagi, sebentar lagi kalian akan menikah jadi jangankemana– mana,” ucap Clarissa memperingati anak gadisnya dan calon mantunya itu.
Hari iniKaendramengajak Felicia untuk jalan keluar sebentar sebelum nanti kembali keHamburg,Kaendraingin mengajak Felicia belanja untuk hadiah yang ada di rumah berupa makanan dan yang lainnya. Felicia tak banyak bicara dirinya hanya ikutKaendrakemanapundirinya berjalan.“Sayang kamu mau beli apa saja, kamu bisa pilih apa yang kamu mau,” ucapKaendradengangmemeluk Felicia dari samping.“Ken, akunggakmau belanja, aku laginggakmood, bagaimana kalau kita beli makanan saja,” ajak Felicia.
Pesta berjalan dengan lancar dan meriah, Kaendra dan Felicia juga sangat menikmati pesta ulang tahun yang di gelar teman Kaendra, hingga malam sekitar pukul jam 12.00 malam mereka masih asik dengan acara pestanya."Sayang gimana? Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Kaendra sambil merangkul pinggang ramping milik kekasihnya itu."Nanti saja Ken, aku masih ingin mengikuti pesta ini, nggak apa-apakan kita pulang telat sekali-kali," ucap Felicia."Hemm ... baiklah kalau begitu, aku ikut kamu saja dan satu lagi kamu jangan minum lagi, kamu sudah banyak minum tadi nggak bagus tahu," peringat Kaendra, karena sedari tadi Felicia yang paling banyak minum dibandingkan Kaendra.Kaendra duduk di sofa paling pojok dengan di sampingnya Felicia, ya, mereka sedang asik mengobrol dan tentunya dengan di temani wine untuk minuman mereka, Kaendra tahu bahwa Felicia sebenarnya sudah banyak minum dan dirinya sudah sangat mabuk.Kaendra pun memutuskan untuk mengajak Felicia
Banyak saudara yang sudah datang, dan pernikahan antara Alan dan Ara juga sebentar lagi akan di mulai. Alan yang sudah rapi dirinya keluar terlebih dahulu, menunggu di pelaminan.Sedangkan Ara dengan di gandeng sang papa berjalan di atas altar, Alan sangat terpukau dengan penampilan Ara yang sangat cantik sekali hari ini sampai tak memgedipkan matanya.Adelano menyerahkan Ara kepada Alan, dan Alan pun menyambutnya dan tersenyum mereka mengucap janji suci pernikahan.**Semua berjalan dengan lancar Alan dan Ara kini menjadi pasangan suami istri, kini mereka sedang berfoto denga saudara-saudara yang datang. Di pernikahan Alan dan Ara, Kaendra sendiri tak di kasih tahu oleh Alan, karena Alan takut jika nanti Kaendra di kasih tahu akan marah karena tak mau mendengar nama Ara yang telah menyakiti Felicia.Setelah semuanya selesai, Alan membawa Ara ke rumah mereka yang akan di tempati mereka nantinya. Ya, Alan membeli rumah di Paris dirinya sudah menetapka
Kaendra mengajak Felicia kembali ke apartemen, karena hari juga sudah malam, terlalu lama berada di luar juga tak bagus untuk kesehatan.Hanya butuh setengah jam perjalanan saja menuju apartemen, Kaendra memarkirkan mobilnya di basemant. Kaendra mengandeng tangan Felicia menuju lift, mereka masuk kedalam lalu pintu lift pun tertutup kembali.Felicia lebih dulu masuk kedalam apartemen sedangkan Kaendra di belakangnya."Aku capek," ucap Felicia lalu mendudukkan bokongnya di sofa di ikuti Kaendra di sampingnya."Ya, sudah ayo kita ke kamar bersih-bersih dulu lalu kita tidur," ajak Kaendra, Kaendra mengandeng Felicia untuk memasuki kamar.Setelah mereka memakai piyama dan bersiap untuk tidur, Kaendra memeluk Felicia dari belakang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mereka memejamkan matanya dan tertidur.**Pagi harinya Felicia bangun terlebih dahulu, Felicia membersihkan dirinya terlebih dahulu. Setelah selai mandi Felicia berpaka
Sesampainya di Berlin, Kaendra langsung mengajak Felicia naik ke atas dengan menggunakan lift di mana apartemen Kaendra berada di lantai atas."Ken, kamu juga punya apartemen di sini?" tanya Felicia."Nggak sayang aku hanya menyewa saja sesuai kita menginap di sini hanya tiga hari," ucap Kaendra.Felicia hanya mengangguk mengerti, Felicia mengikuti Kaendra dari belakang sedangkan Kaendra di depannya. Kaendra memasukkan kode sandi pintu apartemennya, lalu setelah terbuka membuarkan Felicia masuk terlebih dahulu.Felicia melihat isi ruangan yang berada di apartemen yang tak jauh beda seperti apartemen yang Kaendra punya.Felicia duduk di sofa, dan di ikuti oleh Kaendra dengan duduk di samping Felicia."Sayang, lebih baik kamu istirahat dulu di kamar nanti malam baru kita keluar," ucap Kaendra."Kemana Ken?" tanya Felicia penasaran."Ya, rahasia dong sayang, masak aku kasih tahu kamu sekarang nanti bukan suprise lagi," ucap Kaendr
Pagi ini Kaendra mengajak Felicia untuk berlibur ke Berlin selama tiga hari, awalnya Felicia menolak tidak mau ke Berlin lebih baik istirahat di rumah lagian pernikahan mereka juga tinggal sebentar lagi namun Kaendra terus memaksanya, dan mau tidak mau Felicia mengiyakannya.Dengan di bantu oleh ART Felicia memasukkan semua yang dirinya butuhkan di Berlin, Felicia keluar kamarnya sambil menenteng tasnya, di ruang tamu sudah ada Kaendra yang di temani oleh Delano."Kalian hati-hati ya di jalan dan kamu Ken tolong jaga Felicia dengan baik, ya, walaupun dari sini ke Berlin hanya membutuhkan waktu beberapa jam tapi om ggak mau jika nanti Felicia terjadi apa-apa," ucap Delano."Siap om, Ken akan jagain calon istriku yang paling cantik," ucapnya sambil menoleh ke arah Felicia, Kaendra menyungingkan senyumnya yang begitu manis"Ayah baik-baik ya di rumah selama Felicia tinggal, nanti pulang dari Berlin Cia
Mereka berdua sampai di apartemen dimana selama ini mereka tinggal dengan di sambut oleh mama Alan, lalu Alan dan Ara pergi ke kamarnya masing-masing dan mama Alan merasa curiga jika mereka sedang ada sesuatu tapi dia tak tahu. Sampai di dalam kamar Ara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan matanya menatap langit-langit apartemen. Ara memegang bibir dimana dirinya tadi ciuman dengan Alan dan bahkan mereka berhubungan intim tanpa menggunkan pengaman dan Ara juga masih merasakan perih di bagian area intimnya. Ara sendiri tak percaya kenapa dirinya bisa melakukan ini dengan Alan, yang pasti dirinya melakukan ini dengan hatinya dirinya dan hatinya sudah menerima keberadaan Alan. Lalu Ara bergegas menganti bajunya dan akan pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam nanti, Ara yang melihat mama Alan sudah ada di dapur sedang menyiapkan bahan masakan tersenyum lalu mendekati Sarah untuk membantunya. “Tante, malam ini kita mau masak makan malam apa?” tany