Share

BAB 37 || Nomor Asing

Penulis: APStory
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sesampainya di rumah, Juna melihat Airish masuk lebih dulu ke dalam rumah setelah turun dari mobil, bahkan tanpa bicara apa pun padanya. Kalau sudah seperti itu, Juna tahu betul kalau Airish sedang berada di titik tertinggi dari suasana hatinya yang buruk.

Airish pasti tidak ingin mengobrol dengan Juna. Tidak untuk saat ini. Airish hanya butuh waktu seorang diri untuk menikmati suasana hatinya yang sedang buruk itu. Biasanya selalu seperti itu, Juna tahu.

Juna membuka pintu kamar, menangkap sosok Airish yang tengah menelungkupkan badan di atas kasur. Lalu laki-laki ini masuk ke dalam dan tak lupa menutup pintu.

"Aku nggak bakalan ciuman sama Alessya, sekalipun cuma akting," ujar Juna. Mungkin kalimat itulah yang paling ingin Airish dengar saat ini. Sebuah kalimat untuk membuat hatinya lebih tenang. "Kamu nggak usah sedih lagi. Aku nggak bakalan ngambil adegan itu."

Airish masih bergeming. Belum melakukan apa pun. Sampai akhirnya, dia mendengar derap kaki melangkah, menyadari bahwa Jun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 38 || Terlanggar

    Melihat situasi yang sudah aman, Airish kembali bicara dengan lawan bicaranya di telepon."Eh! Denger ya, jangan pernah hubungi nomor aku lagi! Aku tuh udah punya suami. Kalau sampe suami aku tau ada orang gila yang dapetin nomor aku dengan cara curang, pasti kamu bakalan abis! Kamu bisa aja dituntut. Ngerti?!" tandas Airish dengan suara pelan, tapi menekan."Kamu udah punya suami?" Suara Ray terdengar seperti orang yang terkejut."Iya, makanya jangan ganggu aku lagi! Dan yang harus kamu tau, aku nggak tertarik sama laki-laki mana pun selain suami aku. Titik!" Setelah mengatakan itu, Juna segera memutus sambungan secara sepihak.Dia memandang ponselnya selama beberapa saat, memastikan apakah Ray masih berusaha menghubungi atau tidak. Namun, setelah satu menit berlalu dan tak ada tanda-tanda kalau Ray masih berniat mengganggunya, Airish sangat bersyukur dan segera meletakkan ponsel di atas nakas untuk di-charge.Airish menghela napas lega. Akhirnya pria tidak waras itu cukup tahu diri

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 39 || Duri

    Juna pulang ke rumah bersama pikiran yang kacau. Entah harus menjelaskan apa pada Airish mengenai komitmen yang terpaksa dilanggar olehnya. Atau sebaiknya dia tidak usah menjelaskan apa-apa?Tapi, biar bagaimanapun, cepat atau lambat Airish pasti tahu. Bagaimana jika Airish malah mendengarnya dari mulut orang lain atau bahkan dari acara gosip di TV?Hey! Bukankah zaman sekarang orang bisa mendapatkan informasi dengan mudah dan lebih cepat hanya dengan rebahan sambil memainkan ponsel saja?Ya, wanita itu harus tahu dari mulut Juna langsung, apa pun yang terjadi! Jangan sampai ada sumber lain yang menyampaikannya lebih dulu daripada Juna! Bisa-bisa masalahnya akan semakin rumit."Honey?"Juna bergegas masuk ke dalam rumah setelah melepas sepatu dan membuka pintu utama, mencari Airish dan menemukannya berada di ruang makan. Namun, pada saat dia berniat memberi penjelasan, kata-kata yang telah disusunnya justru menguap di ujung lidah saat melihat Airish sedang menghidangkan makanan bersam

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 40 || Awal Masalah

    Flashback~Juna duduk di kursi tinggi dekat meja bar sambil meneguk wiski yang telah dipesannya. Hampir satu jam dia berada di kelab malam, menghabiskan waktu untuk bersenang-senang di tempat ini.Tadi Juna juga sempat berjoget di lantai dansa sambil ditemani beberapa wanita cantik dan seksi yang berusaha menarik perhatiannya. Meliuk-liukkan tubuh seirama dengan musik yang mengalun. Wajah tampannya yang didukung dengan bentuk tubuh ideal bak seorang model, membuat kaum Hawa berlomba-lomba agar terlihat memesona di mata Juna."Aku mau satu botol wiski lagi," ujar Juna kepada bartender di depannya."Maaf, Tuan. Anda sudah terlalu mabuk," ucap bartender laki-laki di hadapan Juna. Dia masih tidak percaya bahwa orang yang sudah menghabiskan sebotol wiski di hadapannya ini ternyata adalah Arjuna Basupati, seorang aktor yang sering muncul di layar kaca.Padahal setahunya, Juna adalah publik figur yang terkenal memiliki rumah tangga yang harmonis dan jauh dari gosip miring. Juna juga tidak p

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 41 || Setitik Rasa Kecewa

    "Sayang, stok makanan di kulkas udah mau abis."Juna terkesiap kala suara manja Airish masuk ke dalam indera pendengarannya. Membuyarkan dirinya dari lamunan bodoh yang selalu saja menghantui."Ya udah, nanti kita beli ya." Juna tersenyum manis menatap Airish.Airish menggeleng. "Aku aja yang beli besok. Sekalian nganterin Lea beli skincare."Juna kelihatan tidak senang. "Dia bisa beli sendiri, kan? Ngapain minta dianterin sama kamu mulu, sih?""Gak pa-pa, Sayang. Lagian, aku juga sering kok minta anter sama dia kalo ke mana-mana. Saling menolong aja sebagai sahabat.""Tapi kamu lebih sering pergi sama Lea dibandingkan sama aku. Suami kamu aku, kan? Bukan Lea!" Juna terlihat kesal, sampai-sampai tidak sadar sudah bicara dengan intonasi yang lumayan tinggi.Airish memandang heran ke arah Juna. Tidak biasanya Juna bicara dengan suara keras padanya. "Aku salah ya?" tanyanya lugu. Tapi kalau Juna memberi jawaban 'iya', dia juga bingung letak salahnya di mana?Tatapan tajam Juna mengendur.

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 42 || Wawancara

    Kabar mengenai adegan ciuman Juna dan Alessya mulai menyebar luas di berbagai media. Bahkan saat Airish sedang pergi bersama Lea entah ke mana pun itu, kadang ada saja wartawan yang menghampiri dan menanyakan bagaimana reaksinya setelah tahu kalau Juna mengambil adegan ciuman tersebut. Bukankah itu pertanyaan bodoh?Seperti sekarang. Airish dan Lea baru saja keluar dari pintu mall, tiba-tiba mereka dikerumuni banyak wartawan yang sepertinya memiliki bakat terpendam menjadi mata-mata. Ke mana pun perginya Airish, para wartawan itu selalu tahu. Heran!"Mbak Airish, minta waktunya sebentar, dong!"Suara-suara itu terdengar sangat berisik di telinga Airish, tapi Airish berusaha sabar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Sebab kalau dia terus melarikan diri, mereka pasti takkan menyerah begitu saja. Bukan tidak mungkin mereka akan mendatangi Airish lagi di lain waktu dan menodongnya dengan pertanyaan yang sama.Selain itu, kalau Airish kabur, yang ada mereka malah beranggapan miring m

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 43 || Siapa yang Menelepon?

    "Ah, itu ... karena nomor kamu tadi susah dihubungi. Makanya aku nelpon Lea. Aku mau nanya, kalian perginya masih lama nggak? Mau pulang jam berapa?"Airish diam sejenak, tapi kemudian tertawa pelan, membuat Lea merasa sedikit lebih lega. "Tadi soalnya ada wartawan, Sayang. Aku aja belum liat HP. Emang kamu nelpon?""Iya, tadi aku udah nelpon ke nomor kamu berkali-kali, tapi gak diangkat-angkat sama kamu.""Maaf ya, aku nggak tau.""Gak pa-pa, Honey. Kamu masih lama pulangnya?""Ini aku mau pulang, kok.""Beneran mau pulang?""Iya, Sayang. Nggak percayaan banget, sih!""Awas aja kalau bohong, aku cium nanti."Airish tertawa pelan. "Kalau gitu aku bohong, deh," ledeknya."Hm. Mau dicium?""Mauuuuuu.""Mau muntah gitu maksudnya?""Mau dicium, lah, Sayang."Airish bisa mendengar gelak tawa Juna melalui speaker. "Kamu sama Lea hati-hati pulangnya, ya. Bilang ke Lea, bawa mobilnya nggak usah ngebut-ngebut, soalnya dia bawa bidadari kesayangan aku."Setiap kali Airish pergi bersama Lea, Ju

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 44 || Terperanjat

    "Udah aku bilang, jangan pernah hubungin aku di nomor ini, Le. Harus berapa kali aku kasih tau ke kamu?"Di dekat tiang besar depan rumah mewah orangtuanya, Juna terlihat gelisah menerima telepon dari Lea."Kalau gitu tolong kasih tau aku, Juna. Nomor mana yang harus aku hubungi kalau aku lagi kangen sama kamu?""Ke nomor biasa aja, Le. Jangan ke nomor ini. Nanti Airish bisa curiga dan akhirnya tahu kalau kita main belakang.""Kamu bilang, HP-nya lagi diservis, kan? Gimana aku bisa ngehubungin kamu ke nomor biasa?""Besok aku ambil. Servisnya udah selesai, kok. Tadi penjaga counter-nya ngabarin aku.""Ya udah, aku minta maaf karena udah nelpon kamu di nomor ini. Kamu sekarang lagi di mana, Jun?"Juna mengerling gusar. "Aku lagi makan malam di rumah Ibu.""Sama Airish?"Juna tertegun. Bukankah Lea terkesan bodoh karena pertanyaan retorisnya barusan?"Menurut kamu siapa lagi, Le? Nggak mungkin aku ngajak perempuan lain ke sini, kalau bukan Airish.""Bisa kita ketemu sekarang?"Juna mend

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 45 || Ke Rumah Perempuan Itu

    Airish mendengar dengan sangat jelas percakapan Juna dan Lea di telepon, tapi dia coba untuk menepisnya karena tidak percaya atas apa yang didengarnya.Airish mencoba berpikir positif, mengira telinganya sedang bermasalah sehingga dia mungkin sudah salah dengar. Saking tidak percayanya dengan apa yang telah dia temukan."Nggak ..." Airish menggeleng cepat. "Itu pasti bukan Lea! Kalaupun mau selingkuh, enggak mungkin Juna selingkuh sama Lea. Pasti itu cewek lain, kan?"Tangannya mulai bergetar, seiring dengan pegangannya yang bertumpu semakin kuat pada sisi wastafel.Air mata merebak terlalu cepat dan jatuh begitu saja dari pelupuk mata. Pipinya basah, dihujani rasa sakit dari dalam hatinya.Demi apa pun, Airish sangat berharap kalau pendengarannya tadi salah besar. Dia harap ... jika Juna memang telah berkhianat, setidaknya perempuan itu bukan Lea.Bukan sahabatnya sendiri.Sebab rasanya terlalu menyakitkan jika hal itu terjadi. Airish tidak hanya dikhianati suami, tetapi juga dikhian

Bab terbaru

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 100 || Janji untuk Bersama

    Hari ini Airish mendatangi rumah Alan untuk meminta tanda tangan pria itu di surat cerai. Ia tidak hanya sendirian, melainkan diantar oleh Juna. Meskipun Airish mengatakan dia bisa pergi sendiri dan menyelesaikan masalahnya dengan Alan secara empat mata, tetapi Juna bersikukuh ingin ikut.“Memangnya kamu tahu apa yang akan Alan lakukan kalau enggak ada aku? Gimana kalau nanti dia berani meluk-meluk atau nyium kamu kayak waktu itu? Kalau ada aku, nanti aku bisa ngehajar muka dia sampe bonyok. Biar kapok!” ucap Juna ketika Airish bicara bahwa dirinya tidak perlu diantar.Dan di sinilah mereka sekarang. Berdiri di depan pintu rumah Alan sambil menekan tombol bel beberapa kali. Menunggu sang empunya rumah membukakan pintu untuk mereka.CKLEK!Pintu terbuka. Menampilkan sosok Alan yang memandang sinis kedatangan Airish bersama Juna. Alan terlihat tidak suka dengan kehadiran Juna di samping Airish—yang selama ini selalu ia panggil dengan nama Reina.“Aku mau minta tanda tangan kamu. Kita re

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 99 || Rasa Syukur dan Haru

    “Sebenarnya ada apa, sih, Jun? Tumben banget kamu ngajakin kita kumpul kayak gini?” tanya Demian dengan ekspresi penasaran.Juna tersenyum simpul membalas pertanyaan ayah mertuanya tersebut. Ia menyapukan bola mata ke sekeliling, melihat bagaimana orang-orang itu tampak tidak sabar mendengar jawaban dari mulutnya.Selain Demian dan Juna di ruang makan, di sini juga sudah ada Elena, Diana, Kiran dan tentunya Shandy. Juna sengaja mengumpulkan mereka untuk memberi kejutan bahwa Airish sudah kembali, dan artis pendatang baru bernama Reina itu aslinya memang benar-benar Airish.“Aku punya satu kejutan buat kita semua,” ucap Juna dengan ekspresi misterius.“Kejutan apa, sih, Bang? Alay banget, deh. Langsung aja ke intinya napa,” cibir Aisyah, adik perempuan Juna yang telah beranjak dewasa.Juna menyuruh orang-orang itu menutup mata dan jangan mengintip. Meskipun penasraan, tapi mereka berusaha sabar. Mengikuti permintaan Juna untuk menutup mata menggunakan kedua telapak tangan.“Tunggu samp

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 98 || Si Pemilik Hati

    Sebagai orang yang sudah sama-sama dewasa, Juna dan Airish memutuskan untuk membahas masalah mereka baik-baik dan dengan kepala dingin. Tidak lupa mengajak Kinan juga, karena perempuan itu juga terseret dalam masalah ini.Mereka telah berkumpul di ruang tengah. Juna, Airish dan Kinan. Sementara Shandy masuk ke kamarnya—tidak diperbolehkan oleh Juna untuk ikut campur permasalahan orang dewasa.“Karena Airish sudah terlanjur tahu, maka aku akan menyelesaikan semuanya sekarang.” Juna angkat bicara. Memandang dua wanita di sofa yang berseberangan dengannya.“Sebenarnya aku sama Kinan memang sudah lamaran, Rish,” ungkap pria itu apa adanya. “Itu jauh sebelum aku menemukan kamu kembali.”Airish mengerling, menahan sesak di dada karena kenyataan itu terlalu pahit baginya.“Tapi aku juga bilang sama Kinan, kalau aku enggak bisa meninggalkan kamu. Aku enggak bisa memilih satu di antara kalian.” Lagi, mulut Juna terbuka untuk mengatakan, “Memang aku sangat serakah dan egois, aku tahu. Tapi inil

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 97 || Ego

    Alan baru saja sampai di gerbang sekolah. Melihat beberapa orang yang berkerumun di depan sana, membuatnya bingung dan mengernyitkan alis. Kebanyakan dari mereka saling membawa kamera, tetapi ada juga yang membawa recorder. Ada yang memegang mic juga.Lalu seorang satpam yang sejak tadi menghalangi orang-orang itu agar tidak masuk ke gerbang sekolah, kini menatap ke arah mobil Alan dengan pandangan meminta bantuan. Alan membuka pintu mobil, keluar dari dalamnya lalu menghampiri karamaian.“Itu Pak Alan!” seru salah seorang wartawan.Lantas saja orang-orang itu berlari mendekati Alan. Mereka bercepat-cepat menyodorkan mic di depan wajah Alan. Sorotan kamera langsung mengarah padanya, bahkan ada beberapa yang mengabadikan fotonya. Mereka semua melontarkan kalimat tanya secara bersamaan, bertubi-tubi. Sangat ribut dan berisik. Alan bahkan sampai bingung harus menjawab yang mana dulu.“Pak Alan, apakah benar Anda akan segera bercerai dengan Reina?”“Kapan kalian resmi bercerai?”“Apa yang

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 96 || Kesalahpahaman

    Tapi laki-laki itu malah kembali memeluk Airish. “Aku tahu. Bukankah nggak ada salahnya kalau aku meluk kamu sebelum kita benar-benar resmi cerai?” tanyanya, yang membuat Airish memilih untuk menutup mulut. Apa yang Alan katakan memang benar. Mereka masih sah suami istri.“Shandy Basupati itu murid kamu, kan?” Airish membahas topik lain. Ia hanya malas saja jika teus-terusan membahas tentang hubungannya dengan Alan.Alan mengangguk, dan Airish bisa merasakan, karena sekarang Alan sudah meletakkan dagu di bahunya.”Dia anakmu?” tanya Alan. Meskipun sudah tahu bahwa jawabannya memang benar, namun Alan hanya ingin memastikannya saja.Lalu Airish tersenyum samar. “Iya,” sahutnya tanpa menyangkal. “Malam ini kamu tidur di kamar sebelah, ya? Aku enggak mau tidur berdua sama kamu,” tambahnya. Rasanya sangat risih jika harus tidur di samping pria yang bukan Juna.Alan menghela napas. “Baiklah.” Lebih baik ia mengalah daripada harus melihat Airish pergi.***Senyuman di bibirnya tertoreh setel

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 95 || Terjebak dalam Bimbang

    “Lalu siapa wanita yang akan kamu pilih di antara mereka?”Juna masih belum lepas memandang gitar di pangkuannya. Sesekali memetik senar dengan asal. “Dua-duanya,” sahutnya, membalas ucapan Kiki.Jawaban Juna membuat Kiki berdecih sinis. Tangannya terulur mengambil poci di atas meja, lalu menuang air putih ke dalam gelss. “Gimana bisa kamu milih dua-duanya? Lebih baik pilih salah satu dari mereka. Jangan sampai kamu nyakitin dua-duanya.” Itu hanya saran saja dari Kiki. Tapi semuanya kembali ke diri Juna sendiri.Juna mendengkus, menurunkan gitar dari pangkuan dan meletakkannya di samping meja. “Aku nggak tahu harus milih yang mana.” Kali ini ia menatap Kiki. Bingung.“Sebenarnya siapa yang kamu sayang?” tanya pria yang bekerja di kedainya tersebut, setelah meneguk setengah gelas air putih.Untuk membalas pertanyaan itu, Juna sama sekali tidak ragu untuk mengatakan, “Aku sayang sama Kinan.” Ia merasa sangat yakin atas jawabannya.“Kalau begitu, silakan ceraikan Airish. Kasihan dia kala

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 94 || Tidak Sesuai Rencana

    Alan mulai merenggangkan pelukan. Hingga akhirnya, ia benar-benar membebaskan Airish dari pelukan yang menjeratnya dengan cukup erat. Ia melangkah mundur, terlihat menjauhi kamar tersebut.Sambil mengusap air mata menggunakan punggung tangan, Alan berkata kepada Airish. “Kalau begitu, silahkan pergi! Aku nggak akan melarang kamu untuk meninggalkanku. Jika memang ini akhir dari semua yang telah kita lewati bersama, maka biarkan aku mengakhiri hidupku juga. Kamu boleh meninggalkan aku, dan aku akan meninggalkan duniaku. Karena bagiku … dunia ini sudah berakhir saat kamu memutuskan untuk nggak lagi berada di sisiku.”“Alan, apa yang mau kamu lakukan?” Airish mulai panik. Perasaannya tidak tenang ketika mendengar ucapan terakhir Alan.Alan menghentikan langkah di dekat balkon kamar. Kepalanya menunduk. Membiarkan air mata terus mengalir, lalu ia mulai menaiki balkon. Mungkin yang ada di pikirannya saat ini adalah; semuanya akan selesai setelah ia mati.“Jangan pedulikan aku lagi. Sekarang

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 93 || Reina untuk Alan, Airish untuk Juna!

    Airish bermain-main dengan Shandy setelah mengganti pakaian yang basah kuyup akibat terguyur hujan tadi—saat ia berjalan menuju rumah ini tanpa payung ataupun mantel.Mereka menciptakan beberapa obrolan menarik untuk dibahas. Mulai dari kegiatan Shandy sehari-hari, hal apa yang disukai dan dibenci Shandy, makanan favorit Shandy, dan tak terkecuali cerita Shandy selama bersekolah.Dari cara penyampaian Shandy, Airish bisa menyimpulkan kalau buah hatinya itu memang merupakan anak yang sangat pintar.Bola mata Airish merangkak ke arah tembok tatkala Shandy memintanya untuk melihat sebuah kertas yang menempel di tembok. Anak itu berkata bahwa ia telah membuatkan puisi untuk ayahnya—yang tak lain adalah Juna. Dan ia juga mengatakan bahwa Juna menangis setelah membaca puisi buatannya.Airish merasa tidak asing lagi saat membaca puisi yang berjudul ‘Untukmu Ayah’ tersebut. Lalu sepenggal ingatan melintas di otaknya, membawanya pergi menghampiri percakapan singkat antara dirinya dengan Alan.

  • Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak)   BAB 92 || Shandy, Anakku!

    Airish membuka lebar kedua matanya. Sudah tidak lagi membungkam telinga. Napasnya tersengal. Ia merasa kalau pipinya dibasahi oleh cairan yang keluar dari pelupuk mata. Sambil menahan isakan, Airish memeluk lututnya dengan sekelumit perasaan yang bercampur aduk.“Juna .…” Lirihan itu terlontar dari bibir Airish. Memaksanya untuk merasakan kesesakan yang lebih dalam.Kenangan yang pernah hilang dan terlupakan kini sudah terkumpul kembali di dalam memori. Membuatnya mengingat sekumpulan masa lalu termanis selama mengenal Juna.Betapa bodohnya dia karena sudah melupakan keping-keping kenangan itu bertahun-tahun lamanya. Membuatnya terpenjara dalam sebuah kedustaan dari laki-laki yang mengaku sebagai orang terdekat di hidupnya.“Alan … kamu benar-benar jahat!” Airish memperlihatkan ekspresi benci saat membayangkan wajah Alan—sosok pria yang selama ini telah membohonginya dan menutupi kebenaran darinya.***Ketiga orang ini terlihat sedang bahagia dengan gelak tawa yang keluar dari mulutny

DMCA.com Protection Status