Share

Tiga bukan dua.

~ Sudut Pandang Sion~

Saya mengikuti nenek saya ke kamar tidur saya, di mana saya menemukan istri saya dengan panik berjalan ke atas dan ke bawah ruangan sambil menarik-narik rambutnya. Lalu, sial, tiba-tiba aku menyadari bahwa aku seharusnya menidurinya sebelum dia melahirkan, tapi air ketubannya sudah pecah saat itu. Sial. Sial. Ketika saya memasuki ruangan dengan nenek saya, tatapan Maya beralih ke arah saya. Saya yakin dia sedang melontarkan cacian kepada saya. Saya memperhatikan betapa kuatnya dia menjambak rambutnya. Saya mendapat kesan bahwa akan lebih baik jika dia mulai menjambak rambut saya daripada rambutnya. Tampaknya dia menanggung penderitaan yang luar biasa. Nenek memintanya untuk berbaring. Dia memeriksanya. Saya memutuskan untuk tidak repot-repot melihatnya.

Maksud saya, saya tidak mungkin menatap vagina istri saya pada saat yang sama dengan nenek saya, bukan?

Saya melihat nenek saya melepas sarung tangannya dan meminta saya untuk menggendong Maya ke salah satu mobi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status