Beranda / Romansa / Suamimu Juga Kekasihku / 38. Tidak Menunggu Persetujuanmu!

Share

38. Tidak Menunggu Persetujuanmu!

Penulis: Butiran_Debu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-06 20:21:50

Vivi licik. Meski ia tahu Albi memiliki kekasih yang tengah hamil, ia tetap berkata akan menikah dengan Albi. Vivi tidak sungkan memberikan tawaran yang sangat bagus untuk Albi, asalkan ia bersedia menikah dengannya. Bahkan secara tidak disadari oleh Albi, perempuan itu juga menekan mental Shera yang tengah hamil muda, agar menjauh dari kehidupan Albi.

Jika ditilik kembali kisah mereka ke belakang, Vivia adalah perempuan yang sangat ambisius. Tak heran jika Shera terlihat sangat ketakutan, jika sewaktu-waktu Vivi kembali mengeluarkan taringnya sehingga memisahkan Albi dari Shera lagi.

“Dia sama sekali tidak peduli pada siapa pun. Via hanya memikirkan dirinya,” ucap Albi seorang diri, menatap lurus pada monitor yang menyala di depannya.

Sejak pagi tadi lelaki itu tak bisa berpikir jernih. Ia terlalu takut jika hubungannya dan Shera akan kembali hancur seperti yang pernah terjadi. Albi tidak rela jika sekali lagi kekasih yang sangat ia cintai harus menderita, lantas anak mereka pun mend
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suamimu Juga Kekasihku    39. Keluar Dari Rumahku!

    Bunyi bell yang berulang membuat asisten rumah tangga berusia tiga puluhan itu, sedikit panik. Kaki pendeknya berlarian kencang menuju pintu, sedangkan jantung sudah berpacu sangat cepat. Asisten itu bahkan mempersiapkan diri untuk mendapat omelan dari sang nyonya, karena terlalu lama membukakan pintu. Lagi, ini masih pukul sebelas pagi, baru tiga jam yang lalu Vivia meninggalkan rumah dan ia sudah kembali? Ia berpikir akan mendapatkan amukan dari sang nyonya.Ting! Tong! Ting! Tong!Bell masih terus berbunyi, dipencet berulang-ulang membuat orang yang mendengarnya semakin panik.“Maaf, Nyonya, saya baru sa-ja....”Kata-kata asisten itu terhenti setelah membukakan pintu. Orang yang berdiri di depannya bukanlah nyonya yang ia pikirkan.‘Siapa perempuan ini?’Selama bertahun-tahun bekerja di rumah itu, ia belum pernah melihat tamu ini sebelumnya. Ia termenung melihat tamu asing dengan koper besar di kedua sisinya.“Permisi, ada yang bisa saya bantu?” tanya asisten tersebut. Sejenak ia b

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Suamimu Juga Kekasihku    40. Kau Memiliki Anak itu?

    Bahkan Vivia belum bisa meredakan amarahnya oleh kedatangan Albi yang berkata akan membawa Shera tinggal bersama di rumah mereka, ia sudah mendapat telepon dari rumah. Amarahnya tak bisa Vivia tahan ketika asisten di rumahnya mengatakan seorang wanita muda datang ke rumah. Wanita yang—menurut pengaduan asistennya—memanggil Albian dengan panggilan sayang. Vivi tidak sempat berpikir dua kali meninggalkan kantor untuk segera melihat perempuan sialan yang sudah memporak-porandakan rumah tangganya itu.Mata nyalang dan dada penuh emosi membuat Vivia tak bisa mengontrol diri. Ia teriaki perempuan tak punya urat malu itu, agar segera keluar dari rumahnya.Namun, Shera hanya berdiri seperti tak kenal takut. Justru perempuan itu memamerkan senyumnya yang sanga menjijikkan di mata Vivia.“Kau tidak mendengar perkataanku? Keluar dari rumahku sekarang juga!” teriak Vivia sekali lagi, lantas bergegas mendekati Shera.Dengan tangan gemetar oleh emosi yang sudah tak tertahankan, Vivia cengkeram pund

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Suamimu Juga Kekasihku    41. Kebohongan Shera?

    Anak? Astaga... Vivia merasa ada yang tidak beres di sini. Bagaimana pun, ia tahu bahwa suaminya sudah dijerat oleh iming-iming anak oleh Shera.Benar. Albi memang sangat ingin memiliki anak. Meski pernikahan ini tak pernah berjalan baik, Albian pernah berkata pada Vivi bahwa ia menginginkan seorang anak. Suaminya itu beberapa kali menyarankan Vivi agar ke dokter, untuk memeriksakan keadaan mereka berdua, tapi Vivia selalu menolak. Vivi tidak ingin membuat dirinya dan Albi tertekan, oleh hasil yang diberikan oleh dokter.Pantas saja Albian sangat terobsesi ingin bersama dengan Shera, ternyata semua itu hanya karena anak yang dulu dikandung Shera. Anak yang Shera katakan adalah buah cintanya dengan Albian.Namun, satu hal yang Albi tidak tahu bahwa Shera tengah melakukan sebuah permainan. Albi tengah dijerat oleh Shera, dijanjikan bersama dengan anaknya yang... bahkan Vivia tidak ingin memikirkan semua itu.“Baiklah, jika ini demi anakmu, aku akan membiarkan kekasihmu tinggal dengan ki

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Suamimu Juga Kekasihku    42. Jangan Masuk Kamarku!

    “Mulai malam ini, aku akan tidur di kamar yang sama dengan Shera.”Vivia baru keluar dari kamar mandi, saat Albi mengatakan niatnya itu. Vivi tertegun sesaat, bahkan Albi tidak mengucapkan sepatah kata terima kasih, lagi dan lagi suaminya itu sudah menikam dada Vivi sangat sakit. Ia baru saja membiarkan Albi membawa selingkuhannya ke rumah mereka, tak ada kah sedikit saja rasa bersalah di dadanya untuk Vivi?Namun, kenyataan tetap lah kenyataan. Sejak awal memang Albi tidak pernah peduli akan perasaan istrinya.“Baik, kau bisa melakukan apa pun yang kau suka,” sahut Vivia tanpa ekspresi. Rasa sakitnya sudah di ambang tertinggi, membuat hatinya seakan membatu.“Tapi, kau tidak boleh melebihi batas. Ingat, kita memiliki perjanjian, kau dan Shera hanya boleh bersama saat di rumah dan tetap lah jaga sikap kalian di depan publik.”“Kau tak perlu mengajarkanku tentang itu. Aku tahu apa yang harus kulakukan.”Ia bahkan tidak peduli dengan kata-kata Vivia, hanya mengikuti hatinya saja.“Aku h

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Suamimu Juga Kekasihku    43. Tunggu Pembalasanku!

    Matanya tajam menatap Shera, menunjukkan kekuasaan atas dirinya. Vivi bukan oleh lemah seperti yang dipikirkan gadis itu, meski kali ini ia harus mengalah menerima Shera di rumahnya, bukan berarti segala yang ada di rumahnya bisa disentuh orang lain! Rumah ini masih hak milik Vivia dan Albi, sedangkan kamarnya adalah tempat kekuasaan yang tak boleh dimasuki orang lain, apalagi selingkuhan suaminya.Shera sendiri tahu Vivia tengah mengibarkan bendera perang, ia turut menatap mata Vivia bagaikan anak panah yang menusuk. Apakah Vivi baru mengatakan ia tak boleh memasuki kamar itu? Apakah Vivia berpikir, Shera akan peduli dengan aturan yang barusan ia katakan? Jelas Vivi ingin mengingatkan Shera hanya orang asing dan hatinya tidak terima akan hal itu. Vivi mungkin merasa ia yang berkuasa di rumah ini, tapi Shera bisa saja melemparkan wanita itu keluar dari rumahnya sendiri!Tapi dalam sekejap, Shera membuat lekukan senyum di antara bibirnya seakan tak terpengaruh oleh penolakan Vivi. I

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Suamimu Juga Kekasihku    44. Melayani di Atas Ranjang

    Pagi itu kantor sangat riuh oleh suara para wanita yang tengah bergosip ria. Seperti mereka tak memiliki kesibukan saja, berkumpul membentuk lingkaran dan sangat fokus mendengarkan cerita Shera. Ya, gadis itu duduk di bangku paling tengah, menjadi pusat perhatian semua orang.Vivia yang baru saja tiba memilih mengabaikan mereka, tapi langkahnya berhenti saat salah satu temannya yang mengenakan seragam merah muda, memanggil.“Vi, kau baru tiba? Tumben kau terlambat.”Itu Lovita, teman yang terbilang dekat dengannya di kantor. Vivia mengangguk dan mengulas senyum tipis.“Ya, aku ada urusan di tempat orang tuaku,” sahut Vivi tak berbohong. Pagi tadi setelah kesal melihat tingkah Albian dan Shera, ia membawa mobilnya menuju rumah orang tua sekedar menghilangkan kesal di hati.“Kau menginap di rumah orang tuamu? Pantas saja Pak Albi datang sendiri tadi,” sambung teman lainnya.Datang sendiri? Vivi tidak percaya itu, sebab sudah pasti ada Shera yang menguntitnya. Hanya saja, mungkin mereka

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Suamimu Juga Kekasihku    45. Aku Bersama Istriku.

    Shera mengemas barang-barangnya di ruang ganti, setelah selesai dengan pekerjaannya. Ia tak harus menunggu Vivia selesai dengan acaranya, sebab tugasnya hanya menyiapkan dan membantu Vivia mengenakan gaun. Selanjutnya setelah acara itu selesai, biasanya Vivia akan mengenakan gaun yang sama kembali ke rumah, lalu Reva yang akan menyerahkan gaun itu pada Shera saat di kantor. Sebab itu, ia tak harus membuang waktu untuk menunggu Vivia selesai.“Aku sudah siap, Bi, kau akan menjemputku, kan?” ucap Shera berbicara di dalam telepon, sesaat setelah lelaki itu mengangkat panggilannya.“Aku sudah di jalan, sebentar lagi akan tiba. Tunggulah di luar.”“Kau tak menjemputku ke dalam? Padahal aku sangat ingin kau memelukku dari belakang, saat aku masih sibuk dengan pekerjaan,” goda Shera bernada manja, membuat Albi terkekeh di ujung telepon.“Hehehe, kau sedang mengenang masa lalu kita?” Albian berkata sembari mengingat tingkahnya di masa lalu, yang sering membuat kekasihnya terkejut dan menjeri

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Suamimu Juga Kekasihku    46. Kau Masih Mencintaiku, Vivi!

    “Ayah Mertua, Anda menghadiri acara ini?” sapa Albian menyalami ayah mertuanya. Vivia tidak berbohong, Adi Wangsa benar berada di acara itu. Hatinya terasa malas membayangkan apa yang akan terjadi ke depan nanti.“Ya. Aku diundang ke acara ini, jadi sekalian melihat istrimu berpidato, aku menghadirinya,” sahut Adi Wangsa bangga. Ia elus puncak kepala putrinya dan memuji kelihaian Vivi saat berada di podium tadi. “Kau semakin hebat, ayah bangga padamu.”“Terima kasih, Ayah. Semua ini berkat ayah dan ibu yang sudah mendidikku dengan baik.” Vivi membungkukkan tubuhnya sedikit, menunjukkan rasa hormatnya.Ia adalah putri yang manja dan suka merengek pada kedua orang tuanya, tapi Vivi juga selalu menunjukkan sikap hormatnya di depan publik untuk menjaga nama baik keluarga.“Pak Jendraaal....”Seorang bersetelan hitam lengkap dengan jasnya, mendekati tiga orang yang tengah berbincang, lantas disambut tawa oleh Adi wangsa.“Pak Wali Kota, akhirnya kita bisa bertemu kembali.”Adi Wangsa dan W

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09

Bab terbaru

  • Suamimu Juga Kekasihku    74. Kita Akan Menikah

    Satu-satunya orang yang bisa menolong Shera adalah Edward. Dalam hal apa pun itu, hanya Ed yang selama ini bisa Shera andalkan mengurus masalahnya. Meski Shera sudah membuat sangat banyak kesalahan, Edward masih dengan sabar di sisi gadis itu, bahkan tak sungkan Ed meminta maaf meski Shera yang melakukan kesalahan. Entah apa yang terjadi padanya sampai begitu sensitif, hanya karena Shera mempertanyakan apakah pria itu tulus padanya.“Edward, kau sedang demam?” Shera mengulurkan punggung tangannya ke kening Edward, suhu badan pria itu tidak panas. Tidak mungkin Edward badmood karena PMS kan? Dia laki-laki.“Aku baik dan aku tidak demam. Shera, tolong jawab pertanyaanku. Apakah semua yang kita lalui selama ini tidak berarti bagimu? Apakah kesabaranku menunggu hanya kau anggap sebuah lelucon, sampai kau pikir aku tidak tulus mencintaimu? Untuk apa aku bersabar menunggu, jika aku tidak tulus padamu?” sahut Edward, kali ini kalimatnya lebih panjang.Selama tujuh tahun ini sudah banyak hal

  • Suamimu Juga Kekasihku    73. Kedatangan Edward

    “Kamu nggak berangkat ke kantor?” tanya Shera yang melihat Albi bermalas-malasan di depan televisi. Pria itu menggeleng, seperti orang yang tak punya harapan hidup saja kelakuannya. Jujur Shera merasa tidak senang melihat Albi hanya diam di rumah.“Bi, kau harus tetap bekerja,” katanya, mengambil posisi duduk di sebelah pria itu.“Untuk apa? Adi Wangsa akan tetap memecatku.” Albi memeluk istri keduanya, membawa Shera ke dalam pelukan. “Mendingan aku habiskan waktu bareng kamu, kan?”Hah! Bukan seperti ini yang Shera inginkan. Meski dia dengan terpaksa harus menikah dengan Albi, dia sama sekali tidak berharap berduaan seperti ini terus menerus. Sejujurnya, bahkan Shera muak mendapat ciuman seperti sekarang dari Albi.“Bi...” bisiknya, menarik diri dari ciuman Albi yang bertubi-tubi di lehernya. “Aku tahu apa yang kau pikirkan sekarang. Kau takut kehilangan pekerjaanmu ‘kan? Tapi, meski nanti akan seperti itu, kau tidak boleh bolos bekerja. Kau harus tetap hadir di kantor, meski hanya u

  • Suamimu Juga Kekasihku    72. Membunuhmu Sekali Lagi.

    Setelah pertemuan dengan Lewin, setiap hari Vivi menerima pesan dari gadis bodoh itu, sebagai bukti Shera sudah meminum obat yang dia berikan. Seperti hari itu, Vivia tersenyum melihat Video saat Lewin memasukkan obat-obatan itu ke dalam botol vitamin Shera. Bertepatan sekali memang, warna dan bentuk obat penggugur kandungan yang ia beli sama persis dengan vitamin milik Shera. Gadis itu pasti tidak curiga jika yang ia minum adalah obat untuk membunuh janinnya.[Shera sudah meminum obatnya. -Lewin]Sebuah foto ikut terkirim di bawa pesan yang Lewin kirimkan. Vivi hanya membacanya tanpa membalas satu kata pun.Tak berselang lama, pesan masuk lagi ke ponselnya dan itu lagi-lagi dari Lewin.[Kapan obatnya akan bereaksi, Bu Vivi? Sudah tiga hari Shera minum tapi tampaknya dia baik-baik saja. -Lewin][Sabar. -Ibu Vivi]Hanya kata itu yang Vivi kirimkan.Obat itu memang tidak langsung menunjukkan reaksi apa-apa saat diminum. Tapi di dalam sana, perlahan obat itu akan membuat gerak si janin m

  • Suamimu Juga Kekasihku    71. Akan Aku Lakukan.

    Mendapat kesempatan berkuliah juga diberikan rumah yang layak di tengah kota, siapa pun pasti tergiur untuk mendapatkan semua itu. Tak ubahnya dengan Lewin, dia sangat ingin bisa berkuliah dan mewujudkan cita-citanya menjadi seorang desainer. Tapi melenyapkan nyawa seseorang sebagai taruhan, apakah itu bisa dia lakukan? Gadis belia itu menatap tak percaya pada wanita di depannya.“Melenyapkan bayi Shera?” bisik Lewin bertanya pada dirinya sendiri. Meski janin itu belum lahir ke muka bumi, tetap saja dia memiliki nyawa. Melakukan apa yang dikatakan oleh gadis di depannya ini sama saja membuat Lewin menjadi seorang pembunuh.“Kamu salah orang kalau berpikir aku akan melukai temanku dan janinnya. Dan aku katakan padamu, aku akan melaporkan rencanamu ini pada polisi!” kata Lewin tegas.Sejak tadi Lewin berusaha bersikap ramah, berbicara sopan dengan memanggil gadis seusianya itu dengan sebutan kakak, sebab dia pikir untuk menghormati pelanggan yang datang. Tapi setelah mendengar permintaa

  • Suamimu Juga Kekasihku    70. Kilas Lalu

    “Aku sudah menghubungi orang itu, dia bernama Edward. Ketepatan sekali, ternyata pria itu pemilik perusahaan yang menaungi Shera sebagai desainer. Jadi... dia tidak akan curiga saat aku menghubunginya.”“Hm... bagus. Atur pertemuan dengannya. Aku ingin mengetahui banyak dari pria itu, sebelum melancarkan rencana ini.” Sebelum berperang, Vivia akan mengumpulkan peluru untuk membidik targetnya tepat sasaran. Dia membutuhkan banyak informasi dari pria bernama Edward itu.“Sudah, Bu Vivia. Aku sudah mengatur semuanya. Ketepatan sekali, pria itu akan berkunjung ke Indonesia dalam minggu ini.”Tampaknya keberuntungan tak pernah meninggalkan Vivia. Dia tersenyum membayangkan bagaimana terkejutnya wajah Shera nanti saat bertemu pria itu.“Selain dia yang menyokong hidup Shera selama ini, ternyata pria itu juga yang menolong Shera tujuh tahun yang lalu.”“Maksudmu?” Vivia tak sabaran kala mendengar kata ‘tujuh tahun yang lalu’.“Saat Shera kehilangan janinnya. Pria itu yang menolong Shera dan

  • Suamimu Juga Kekasihku    69. Bendera Perang Berkibar.

    “Baik. Tunggu aku di Indonesia, aku akan membawakan Shabi padamu.”Sejak dulu, Edward tidak pernah mengingkari ucapannya. Tak pernah pria itu menolak apa pun yang Shera pinta, meski itu terbilang permintaan yang sangat mustahil. Shera tak merasa khawatir lagi akan permintaan Albi. Dia percaya seutuhnya pada Ed, jika Shabi akan segera datang ke hadapannya. “Aku akan membuat kau bahagia di awal, Bi. Sebelum menjatuhkanmu sangat sakit,” bisik Shera menyentuh rambut pria itu. Dia elus pelan, seperti seorang ibu memanjakan putranya. Tak ubahnya dengan Shera, di tempat lain pun Vivia mengatur rencana baru untuk mengungkap betapa jahatnya seorang Shera. Dia tertawa terbahak-bahak saat menerima email dari seorang pesuruh. “Wah, aku harus mengakui kau begitu cerdik, Shera. Di balik wajah polos yang pamerkan, ternyata kau tak beda liciknya dariku.” Sekali lagi dia tertawa, tak menduga gadis yang ia anggap lugu ternyata jelmaan iblis seperti dirinya. Gadis polos dari mana yang akan memanfaa

  • Suamimu Juga Kekasihku    68. Namanya Shabi?

    “Kau tahu, tujuh tahun lamanya aku menikah dengan Vivi, tapi dia tak bisa memberiku keturunan. Aku sangat merindukan seorang anak, Shee, aku ingin segera bisa bertemu dengan anak kita,” ucap Albi ketika melihat senyum manis Shera tiba-tiba memudar. ‘Dan tentu saja anak itu alasan kuat bagiku kembali padamu, Shera. Aku tidak ingin anakku bertumbuh tanpa kehadiran seorang ayah.’ Dia melanjutkan kalimat itu di pikiran, sebab tak ingin Shera menduga Albi menikahinya hanya karena seorang anak. “Bi.” Shera melepas tangannya dari leher Albi. “Aku paham kau sangat ingin bertemu anak kita. Tapi... bukankah kita juga harus sedikit bersabar? Anak itu tumbuh tanpa seorang ayah sampai dia berusia enam tahun. Kita... kita tidak bisa buru-buru dan membuatnya terkejut, bukan begitu?” imbuhnya, meski jelas terlihat senyum itu bagaikan dibuat-buat. Benarkah semua bukti yang Vivi tunjukkan? Benarkah anak itu sudah tiada, dan Shera hanya mengulur waktu? Tapi apa alasan Shera tidak berkata jujur saja? A

  • Suamimu Juga Kekasihku    67. Pertemukan Aku dengan Anak

    Ketika Albi memasuki ruang private restoran itu, dia menemukan Vivia sudah menunggunya di sana. Segera Albi mengambil salah satu kursi di depan Vivi, lantas tak sabaran dia bertanya.“Apa yang akan kau tunjukkan?”Vivia tersenyum kecut menatap pria yang masih resmi sebagai suaminya. Sangat buru-buru, seakan Albi tak ingin berlama-lama menatap wajahnya. Miris. Pria yang selama ini ia harapkan akan menua bersama, sungguh menyakiti hatinya.Tanpa mengatakan apa pun, Vivia mendorong map di atas meja, tepat ke depan Albi.“Katakan, apa isi map ini?” tanya Albi, ragu dia menyentuh map berwarna cokelat itu. “Vivia, sebelumnya kau harus tahu. Aku tidak akan peduli perkataanmu, jika berpikir akan merusak hubunganku dan Shera. Apa pun yang berusaha kau lakukan, percayalah aku dan Shera tidak akan terpengaruh.”“Bahkan jika kekasih yang sangat kau cintai itu mendustaimu?” Vivia balik bertanya.Mata Albian bergetar. Apakah dia akan memaafkan jika Shera melakukan kecurangan? Hatinya tak yakin, t

  • Suamimu Juga Kekasihku    66. Fakta Kehamilan Shera

    Tangan lelaki itu menggandeng Shera turun dari mobilnya. Mereka baru saja kembali dari rumah pak Arifin dan Bu Wati dengan perasaan bahagia. Ia tersenyum menatap wajah gadis yang sejak lama dia cintai. “Ada apa menatapku seperti itu?” tanya Shera, memutar kenop pintu masuk utama rumahnya. Mengecup kening Albi, dia kemudian masuk lebih dulu. “Aku sangat bahagia, akhirnya bisa memenuhi janjiku untuk menikahimu.” Dari belakang Shera memeluk pinggang Albi, menyandarkan wajahnya di punggung bidang pria yang kini resmi menjadi suaminya di dalam agama. “Terima kasih, Bi. Aku juga sangat bahagia, akhirnya kau memenuhi janji itu.” Dia peluk perut Albi lebih erat, seperti dunianya adalah sepenuhnya ada pada pria itu. “Lantas, kapan surat cerai akan kau kirimkan pada Vivia?” “Secepatnya, tentu saja. Aku sudah meminta pengacara membuatkannya untukku.” Shera mengangkat wajahnya dari punggung Albian, berputar dan berdiri di depan pria itu. “Secepat itu?”“Bukankah kita ingin ini secepatnya? A

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status