Share

Terjebak Balas Budi

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-25 11:00:13

“Polisi? Untuk apa mencariku?” tanya Danu.

Budi tidak menjawab hanya menggelengkan kepala sambil menatap ke arah Danu. Seketika Danu teringat dengan ucapan Tuan Rafael kemarin. Apa pria itu sudah melakukan ancamannya? Melaporkan Danu ke polisi atas kasus tabrak lari beberapa waktu silam.

Danu menghela napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. Wajahnya yang ceria berubah muram dan terlihat tegang. Namun, sebisa mungkin Danu menutupinya.

“Ya sudah, akan aku temui!” putus Danu.

Budi mengangguk kemudian mengekor di belakang Danu. Mereka sudah masuk ke dalam lift menuju lantai tempat ruangan Danu berada.

“Tuan, apa tidak sebaiknya kita panggil pengacara Anda. Saya takut ---”

Budi tidak meneruskan kalimatnya karena Danu sudah menoleh ke arahnya dengan mata menghunus tajam.

“Apa maksudmu, Bud?”

Budi menarik napas sambil menundukkan kepala. “Maaf, Tuan. Kemarin … saya

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Pagi Menguras Emosi

    “APA!!!?” seru Danu.Ia sangat terkejut saat Dokter Sandy berkata seperti itu. Memang Danu tahu, jika dokter terapi istrinya ini menyimpan perasaan pada istrinya. Namun, bukankah Dokter Sandy tahu kalau Arum sudah menentukan pilihannya. Mengapa seolah Dokter Sandy belum bisa menerima kenyataan.“Anda pikir saya melakukan itu dengan cuma-cuma, Tuan. Anda salah,” jawab Dokter Sandy di seberang sana.“Saya juga tidak minta Anda melakukan itu. Saya malah lebih senang jika Nadia divonis gila daripada seperti ini.” Danu tidak kalah sengit berargumen menjawab pernyataan Dokter Sandy.“DENGAR, TUAN DANU NAGENDRA!!! Saya melakukan semua ini karena ada alasannya dan Anda sebagai suami Arum seharusnya paham.”Danu terdiam. Kini dia benar-benar bingung dengan ucapan Dokter Sandy.“Arum tidak akan bahagia jika bersama Anda. Anda pikir Nadia akan diam saja. Dia sudah merencanakan banyak hal selama di r

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Kemarahan yang Tertahan

    “PAPA!! Untuk apa Papa ke sini?” seru Danu.Pria tampan bermata elang itu tampak terkejut saat melihat kedatangan Tuan Prada ke kantornya. Tuan Prada tersenyum kemudian mengajak Danu masuk kembali ke ruangannya. Danu menurut. Pada akhirnya dia harus melupakan keinginannya menyusul Arum.Mereka berdua sudah duduk di sofa saling berhadapan. Tuan Prada mengamati putranya dengan seksama kemudian sudah memulai pembicaraan.“Tadi Budi yang menelepon kalau ada polisi yang datang ke sini mencarimu. Apa ada hubungannya dengan ancaman Tuan Rafael?”Danu menghela napas panjang. Ia sudah menduga pasti kehadiran Tuan Prada ke sini karena ulah Budi dan ternyata benar. Asistennya itu memang selalu selangkah lebih cepat untuk mempersiapkan segala sesuatu.Danu tersenyum sambil menggeleng.“Enggak, kok, Pa. Kedatangan mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan ancaman Tuan Rafael.”Tuan Prada terdiam, menatap D

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Dokter Sandy yang Ingin Tahu

    “Apa aku telepon Nona Arum saja, ya?” gumam Lisa.Ia menekan nomor Arum dan bersiap melakukan panggilan. Namun, malah hanya mesin penjawab telepon yang terdengar dari sana. Lisa menghela napas panjang sambil menyandarkan punggungnya ke kursi.“Pantas saja Tuan Danu marah. Nona Arum benar-benar tidak bisa dihubungi. Semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan Nona,” batin Lisa.Sementara itu Arum tampak sedang asyik berbincang dengan Dokter Sandy di sebuah kafe. Kafe yang sama dengan pertemuannya tempo hari bersama Tuan Arya.“Apa Dokter Sandy hendak menemui pasien?” tanya Arum membuka pembicaraan.Dokter Sandy mengulum senyum sambil menggelengkan kepala.“Enggak. Aku sedang ingin sarapan di sini saja. Kalau kamu?”Arum tersenyum sekilas. Sebenarnya ia ingin merahasiakan pertemuannya dengan Tuan Arya, apalagi kali ini kepentingannya bukan untuk urusan bisnis.“Eng … saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sang Penguntit

    “Iya, Tuan. Saya masih mengikutinya,” jawab pria itu.Danu menghela napas panjang sambil mengurut dadanya. Sepertinya keputusannya tepat saat meminta salah satu anak buahnya mengikuti Arum. Ternyata memang banyak hal yang masih disembunyikan Arum darinya.“Apa kamu tahu dia baru bertemu dengan siapa?” Kembali Danu bertanya dan terlihat penasaran.Pria itu mengangguk sambil terus fokus menatap lalu lintas di depan. Untung saja dia menggunakan ear phone kali ini sehingga tidak mengganggu konsentrasi mengemudinya.“Nyonya baru saja keluar dari kafe Venezia, Tuan.”“Kafe Venezia. Untuk apa dia di sana? Bertemu klien?”Pria itu mengangguk. Memang dia sempat turun dari mobil dan masuk ke dalam kafe untuk mengawasi Arum. Untung saja Arum tidak mengenalinya saat di dalam kafe tadi sehingga dia dengan bebas mengawasi.“Iya, Tuan. Namun, sebelumnya Nyonya bertemu dengan Dokter Sandy.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Terbuka Perlahan

    “Aku akan mengirim pesan padanya,” ucap Tuan Arya kemudian.Pria paruh baya yang masih terlihat tampan itu mengeluarkan ponsel dari saku jasnya dan sudah mengetik sebuah pesan ke ponsel Arum. Jauh di depan, Arum sedang terjebak macet. Ia mendengar suara denting ponsel tanda sebuah pesan masuk. Arum membuka dan membacanya.[Arum, ada yang mengikuti kita. Kamu lanjut saja. Kita bertemu langsung di sana. Tolong share lokasinya!]Arum membisu usai membaca pesan tersebut.“Memangnya siapa yang sedang mengikutiku? Apa jangan-jangan Mas Danu meminta anak buahnya menguntitku?” gumam Arum.Ia menghela napas panjang sambil sibuk menulis jawaban pesan. Arum memutuskan meneruskan perjalanannya, usai mengirim pesan ke Tuan Arya. Sementara Tuan Arya memilih belok ke pertigaan tidak mengikuti Arum. Namun, dia sudah menerima lokasi yang dituju Arum.Di mobil yang berbeda tampak Dokter Sandy terkejut melihat dua mobil yang ia ikuti tidak bersama lagi.“Kenapa mereka berpisah? Apa mereka hanya tidak se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Apa Dia Tahu?

    “Ke panti dan makam Anjani?” seru Danu.Ia baru saja selesai bertemu klien saat Beni menghubunginya. Beni hanya menganggukkan kepala di seberang sana.“Jadi dia bersama Tuan Arya ke sana?” tebak Danu.“Tepat sekali, Tuan. Saya tidak melihat Dokter Sandy. Bisa jadi Dokter Sandy langsung pulang tadi.”Danu hanya diam sambil berulang mengetukkan jari ke atas meja.“Kamu tahu apa yang dikerjakan Arum di panti?”Beni menarik napas dalam-dalam sambil perlahan menghembuskannya.“Saya tidak tahu apa yang dilakukan di dalam panti, Tuan. Yang pasti mereka cukup lama berada di sana. Saya tidak bisa masuk ke sana tadi.”Danu terdiam sambil kembali menganggukkan kepala.“Lalu … apa yang di lakukan di makam?”“Mereka hanya berdoa seperti layaknya orang mengunjungi makam. Mereka hanya sebentar di sana lalu pulang.”Danu kini yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Berita Dari Arum

    “Mengapa kamu bertanya seperti itu?”Alih-alih menjawab pertanyaan Danu, Arum malah balik bertanya. Danu diam, menghela napas panjang dengan mata yang masih menatap Arum.“Aku hanya bertanya. Apa salah?”Arum diam, matanya ingin membalas tatapan suaminya. Namun, entah mengapa Arum kesulitan untuk memandangnya dan memilih menunduk. Danu memperhatikan dengan seksama. Bisa jadi semua kegiatan yang dilakukan Arum seharian ini membuat Danu memberi pertanyaan seperti itu.“Apa yang akan kamu lakukan jika tahu pelakunya? Kamu akan menuntutnya dan menjebloskan ke penjara?” Kembali Danu berkomentar.Arum mendongak, membuat dua pasang netra mereka bertemu.“Lalu menurutmu aku harus bagaimana, Mas? Bukankah penjahat harus diberikan hukuman setimpal. Kalau tidak, mereka pasti akan bebas berkeliaran di luar sana dan melakukan kejahatan yang sama.”Danu menarik napas panjang sambil melonggarkan rengku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Pernyataan Danu

    “TUAN!! NYONYA!! Ada polisi mencari Anda!!!”Belum sempat Arum meneruskan kalimatnya, tiba-tiba ia mendengar suara ketukan di pintu dibarengi suara sang Asisten rumah tangga. Arum terkejut dan menoleh ke arah Danu.“Biar aku temui. Pasti ini semua ada hubungannya dengan kasus Nadia,” ucap Danu.Dia mempercepat berganti baju kemudian berjalan ke arah pintu. Arum hanya bergeming di posisinya sambil menatap punggung Danu yang menghilang di balik pintu.“Kenapa aku gelisah? Apa akan terjadi sesuatu pada Mas Danu?” gumam Arum.Danu terus melangkah ke ruang tamu. Ia melihat dua orang petugas polisi sedang menunggunya di sana. Dua petugas polisi itu berbeda dengan petugas polisi yang ia temui tadi pagi.“Ada yang bisa saya bantu, Pak?” tanya Danu.“Iya, Anda Tuan Danu Nagendra?” Salah satu dari petugas berwajib itu bertanya.Danu tersenyum sambil mengangguk. “Iya, benar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02

Bab terbaru

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Extra Bab

    “Kamu baik-baik saja, Sayang?” tanya Danu. Arum tersenyum sambil menganggukkan kepala. Sudah hampir tujuh bulan berselang sejak kejadian itu. Semua pelaku kejahatan satu persatu mendapat balasan atas ulahnya. Hubungan Arum dan Tuan Arya kini pun semakin dekat. Bahkan sering kali Arum dan Danu menginap di rumah Tuan Arya seperti hari ini. “Iya, Mas. Aku baik-baik saja, hanya sekarang aku semakin engap,” jawab Arum. Ia berkata sambil mengelus perutnya yang membesar. Danu mengulum senyum sambil menatap penuh cinta ke Arum. Saat ini usia kandungan Arum sudah memasuki sembilan bulan dan tinggal menunggu hari persalinan. Danu mendekat duduk di tepi kasur dan membantu Arum untuk bangkit. Alih-alih bangun dari tempat tidur, Arum malah memeluk Danu dengan erat sembari mendekatkan wajahnya tak berjarak. “Kok malah meluk, lagi pengen?” Danu bersuara sambil mengerlingkan mata. Arum tersenyum, menjentik hidung Danu dengan gemas. “Enggak, cuman seneng aja liat kamu. Ganteng banget.” Danu son

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Bertemu Buah Hati

    “Berhubungan denganku? Berhubungan dalam hal apa?” tanya Tuan Arya. Tuan Simon mengulum senyum dan reaksinya membuat Tuan Arya semakin penasaran. “Asal kamu tahu, salah satu anak panti itu mempunyai hubungan darah denganmu.” Mata Tuan Arya membola, tidak hanya Tuan Arya saja yang terkejut kali ini. Danu, Arum dan Tuan Prada juga ikut kaget. “Maksud Anda … berhubungan darah itu apa? Anak atau kerabat, begitu?” Danu menimpali. Tuan Simon mengangguk. “Iya, tepat sekali. Anakmu tidak mati, Arya. Dia hidup dan tinggal di panti itu.” Tuan Arya terperanjat dan menatap Tuan Simon tampak kedip. Tuan Prada yang mendengar ikut terkejut. “Mana mungkin? Roweina meninggal di tempat dalam kecelakaan itu. Tidak mungkin dia melahirkan,” elak Tuan Arya. Tuan Simon menarik napas panjang dan menggelengkan kepala. “Tidak. Saat kecelakaan, dia tidak langsung meninggal di tempat. Roweina sempat melahirkan dan ada seseorang yang menolongnya lalu meletakkan bayi tersebut ke panti. Sayangnya saat oran

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Pelaku Kejahatan

    “Pelaku kejahatan? Kejahatan apa?” tanya Tuan Simon.Dia sangat penasaran dengan ucapan Danu. Danu tersenyum kemudian menjelaskan apa saja yang dilakukan Nyonya Lani terhadap keluarganya.“Astaga!! Jika Anda punya bukti lengkap, bisa kita seret ke meja hijau, Tuan.”Danu tersenyum sambil mengangguk. “Punya. Saya punya buktinya. Itu sebabnya saya penasaran dan ingin tahu siapa dalang di balik ulah Mama Lani selama ini.”Tuan Simon tersenyum sambil menganggukkan kepala. Kemudian pria paruh baya itu mengalihkan perhatiannya kepada beberapa anggota polisi yang membawa Pak Sudibyo. Pria berkepala plontos itu tampak marah dan menyeringai ke arah Tuan Simon.“Kamu tidak akan bisa menangkapku, Simon!! Sebentar lagi juga aku akan lepas!” seru Pak Sudibyo.Tuan Simon tersenyum sambil menggelengkan kepala.“Mungkin dulu kamu bisa berkata seperti itu, tapi tidak sekarang. Bawa dia, Pak!!&rdquo

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Dalang Kejahatan

    “Tuan, saya sudah mendapat info tentang siapa yang melindungi Nyonya Lani selama ini,” ujar Beni pagi itu.Danu yang belum berangkat kerja terkejut saat mendengar ucapan anak buahnya. Ia hanya diam sambil menatap Beni dengan penuh tanya. Memang selama ini Beni sering berada di rumah Danu. Danu yang meminta Beni menjaga Arum selama ia tidak ada di rumah.“Siapa orangnya?” Tiba-tiba Tuan Prada menyeruak dari dalam rumah.Usai keluar dari rumah sakit, Danu memang meminta ayahnya tinggal bersama di rumahnya. Selain itu, Tuan Prada juga ingin menjaga Arum. Ia tidak mau terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan menimpa Arum lagi.“Pa, kenapa Papa ke sini?”Selama ini Danu memang menyembunyikan penyelidikannya terhadap Nyonya Lani. Ia ingin memastikan semuanya dulu baru menjelaskan ke Tuan Prada. Namun, sepertinya Tuan Prada sudah tahu ulah Nyonya Lani.“Aku sudah tahu apa yang dilakukan Lani, Danu. Bibi yang

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Rahasia yang Terkuak

    “Masih hidup? Anak Roweina masih hidup?” tanya Tuan Simon.Pria bermata sipit itu terkejut saat mendengar penjelasan Tuan Burhan. Tuan Burhan tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Bagaimana bisa? Kecelakaan itu ---”“Kecelakaan itu direkayasa, Simon. Mereka sudah menyabotase mobil Roweina hingga mengalami kecelakaan. Namun, sayangnya Roweina masih hidup saat itu bahkan gara-gara mengalami kecelakaan dia melahirkan di tempat.”Tuan Simon terbelalak kaget mendengarnya. Dia tidak pernah dengar tentang hal ini sebelumnya. Apa jangan-jangan ada yang menyembunyikan bukti tentang Roweina yang baru saja melahirkan saat itu.“Seseorang membantunya dan mengambil bayinya lalu dititipkan di panti itu. Sayangnya orang-orang yang menyabotase mobil Roweina tahu.”“Tunggu dulu!! Bukannya mobil Roweina terbakar dan dia ikut hangus di dalamnya. Bagaimana mungkin ---”Tuan Burhan berdecak sam

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Ikatan Peristiwa

    “Kamu sudah bangun?” tanya Danu.Pria tampan itu tampak sudah berpakaian rapi dan menghampiri Arum yang sedang terbaring di atas kasur. Semalam mereka datang sangat larut bahkan Arum sudah tertidur di dalam mobil sehingga Danu harus menggendongnya masuk ke dalam rumah.Arum menguap sambil menutup mulutnya kemudian memperhatikan Danu dengan seksama.“Kamu mau ke mana, Mas?”Danu tersenyum. Duduk di tepi kasur sambil menatap Arum dengan sendu.“Aku mau menyelesaikan yang tadi malam. Aku harus membuat laporan ke polisi tentang penculikanmu.”Arum terdiam, menunduk sambil menggelengkan kepala. Danu melihat bahu Arum naik turun mengolah udara.“Aku tidak menduga, Mas. Jika Dokter Sandy menyimpan dendam padaku. Aku tidak tahu selama ini.”Danu tersenyum sambil mengelus lengan Arum dengan lembut.“Kamu pasti tidak akan percaya jika kuberitahu siapa pelaku pembunuhan Anjani,

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sudah Berakhir

    “PAPA!!! Apa yang Papa katakan?” sergah Dokter Sandy.Tuan Simon dan beberapa orang yang ada di dalam ruangan itu ikut tercengang usai mendengar ucapan Tuan Burhan. Mereka semua terdiam dan menatap Tuan Burhan. Sementara Tuan Burhan kini tampak melihat ke arah Dokter Sandy.“Iya, benar. Bukankah kamu juga tahu jika Papa yang membunuh Anjani. Papa yang merudapaksa dia kemudian tanpa sengaja membunuhnya.”Lagi-lagi semua yang hadir di sana terkesima mendengar pengakuan Tuan Burhan. Sedangkan Dokter Sandy membisu, mengatupkan rapat bibirnya dengan mata berkaca menatap Tuan Burhan.Pria berkacamata itu tidak dapat berkata apa-apa hanya menggelengkan kepala saja. Tuan Simon yang berada dalam ruangan itu perlahan mendekat dan berdiri di samping Tuan Burhan.“Benar yang kamu katakan, Burhan?” tanya Tuan Simon.Tuan Burhan mendongak, mata kelabunya menatap sendu Tuan Simon. Lalu dengan perlahan kepalanya menganggu

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Pelaku yang Terluka

    “Sial!! Berengsek!!” umpat Dokter Sandy.Ia langsung menyimpan alat suntiknya sambil berjalan tergesa menuju pintu. Arum hanya diam memperhatikannya. Namun, tinggal beberapa langkah menuju pintu Dokter Sandy menghentikan langkahnya dan menoleh ke Arum.Sebuah senyum seringai yang menyeramkan tampil di wajah pria itu. Arum sampai bergidik ketakutan melihatnya.“Aku akan pergi sebentar. Kamu bisa menikmati waktumu, Arum. Namun, setelahnya aku akan mengeksekusimu.”Sebuah tawa menyeramkan sontak bergema mengakhiri kalimat Dokter Sandy. Arum hanya membisu, memeluk lengannya sambil menatap ketakutan pria aneh itu. Pintu sudah kembali tertutup mengiringi kepergian Dokter Sandy.Arum menghela napas panjang sambil mengurut dadanya. Ia tidak tahu berada di mana saat ini, yang pasti Arum berharap Danu segera menemukannya.Selang beberapa saat mobil Dokter Sandy sudah berhenti di depan sebuah rumah tua. Ia melihat banyak mobil terparkir di depan rumahnya. Tidak hanya itu, Dokter Sandy juga melih

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Kegilaan Dokter Sandy

    “Tuan, saya tidak bisa menemukan Nyonya,” ujar Beni di dalam panggilannya.Danu hanya terdiam dengan telinga yang tegak mendengarkan.“CCTV di kafe tersebut rusak sejak dua hari yang lalu dan saat kejadian tadi tidak terlihat apa yang sedang terjadi,” imbuh Beni.Masih tidak ada jawaban dari Danu hanya giginya yang saling beradu menimbulkan bunyi gemelatuk.“Tuan … .” Suara Beni terdengar menginterupsi lamunan Danu.Terdengar helaan napas panjang dari bibir Danu. Ia tidak tahu harus mencari di mana istrinya. Ponsel Arum bahkan tidak terlacak sama sekali. Bisa jadi Dokter Sandy sudah melepas nomornya dan membuang entah di mana.“Iya, Ben. Aku mendengarnya.” Akhirnya Danu bersuara setelah terdiam beberapa saat.“Saya masih mencoba tanya ke beberapa pelayan. Salah satu dari mereka ada yang melihat mobil box pengiriman datang dan berhenti di bagian belakang kafe dekat toilet. Bi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status