Punggung Sienna seketika menegang. Awalnya, dia ingin menggunakan senter di ponselnya untuk menerangi lantai dan memungut pecahan mangkuk. Begitu mendengar suara Jacob, dia malah tidak tahu harus berbuat apa untuk sesaat.Jacob memegang sebuah gelas. Sepertinya, dia bekerja di kamarnya sehingga turun untuk minum kopi. Lantaran gelap gulita, dia hanya bisa samar-samar melihat sebuah sosok. Dia bahkan mengira bahwa sosok itu adalah pelayan vila."Di mana mesin kopinya?" tanya Jacob dengan nada datar. Dia bisa mencium aroma kopi. Sebelum naik ke lantai atas, Rina sudah memberitahunya bahwa lantai bawah selalu tersedia kopi. Jacob tentu membutuhkan kopi karena bekerja lembur.Dapur sangat luas. Mesin kopi berada tidak jauh dari Sienna, tetapi dia tidak berani berbicara. Di sisi lain, Jacob sudah mencium aroma kopi sehingga dia berjalan ke arah dapur. Tanpa melihat sosok yang membelakanginya itu, dia meletakkan cangkir di bawah mesin tersebut.Mesin kopi ini memiliki fungsi mempertahankan p
Ponsel ada di dalam kantong celana Sienna. Entah siapa yang meneleponnya. Meskipun dia sudah mematikannya, orang itu masih terus meneleponnya. Mungkin, dia memang sial hari ini.Nada dering masih terus terdengar, seolah-olah orang itu akan terus menelepon kalau Sienna tidak menjawab panggilannya.Sienna merasa sangat tidak berdaya. Dia mulai memikirkan cara untuk menjelaskan setelah wajahnya terlihat oleh Jacob. Dia tidak ingin Jacob memasukkannya ke daftar hitam.Pada larut malam ini, hanya terdengar gemuruh dan hujan dari luar, begitu juga dengan nada dering ponsel.Sienna menunduk, lalu hendak mengeluarkan ponselnya sembari berkata, "Tuan, sebenarnya aku ...."Sebelum selesai berbicara, petir menyambar lagi di luar. Namun, tidak ada kilat sehingga seisi rumah masih gelap gulita.Suara petir yang mendadak itu pun membuat Jacob tidak bisa mendengar suara Sienna yang normal. Jika tidak, dia pasti sudah tahu bahwa wanita ini adalah desainer yang dipekerjakannya. Jadi, yang bisa didengar
Lantaran Yuliana tidak menyebutkan nama, Sienna menganggap wanita ini bukan membicarakannya. Dia langsung berjalan melewati Yuliana.Yuliana mengira dia sudah berbicara cukup jelas, tetapi malah diabaikan begitu saja oleh Sienna? Dasar jalang!Yuliana bergegas berjalan ke depan, tetapi melihat Sienna sudah mengetuk pintu ruang kantor Jacob. Saat berikutnya, terdengar suara dari dalam. "Masuk."Sienna berjalan masuk, sedangkan Yuliana yang hendak memaki segera menyerbu ke pintu. Lantaran terlalu cepat, hidungnya hampir menabrak pintu. Dia terkejut hingga buru-buru mundur, lalu akhirnya berhasil berdiri dengan stabil.Yuliana menggertakkan giginya dengan kesal. Dia menatap pintu ruang kantor tersebut lekat-lekat, lalu tersenyum sinis. Sepertinya, dia harus menelepon kakak sepupunya lagi.Yuliana berjalan ke suatu sudut untuk menghubungi nomor Elena. Elena menjawab panggilan tersebut dengan sangat cepat. Dia bertanya dengan lembut, "Yuliana, kenapa? Jacob menyulitkanmu, ya?""Kak, desaine
Jacob menundukkan kepalanya tanpa menatap Sienna. Namun, dia bisa melihat Sienna mengambil dokumen di atas meja dan merapikannya satu per satu.Di luar, terdengar suara Yuliana. "Tuan Jacob.""Masuk," ujar Jacob.Jacob pun mengalihkan pandangannya, lalu fokus menatap layar komputer.Yuliana melirik Sienna sekilas. Dia menyunggingkan senyuman sembari berjalan masuk. Kemudian, dia melapor, "Tadi, Kak Elena meneleponku. Katanya, dia membeli hadiah untukmu dan menyuruh kurir segera mengirimkannya kemari. Tuan Jacob, ini hadiahnya."Supaya bisa membuat Sienna jengkel, Yuliana sengaja membuka hadiah tersebut di depannya. Setelah itu, dia meneruskan, "Kak Elena menanyakan pendapatmu. Kalau nggak suka, kurir masih ada di bawah untuk menunggu. Kita masih bisa mengganti modelnya."Hanya dengan melirik sekilas, Sienna sudah melihatnya dengan jelas. Model manset itu sama dengan yang dibelikannya.Ketika membeli manset waktu itu, Sienna merasa sangat bersalah sehingga menghabiskan waktu lama untuk
Telapak tangan Jacob terluka karena Sienna sebelumnya. Sebelum bekas lukanya pulih, Jacob lagi-lagi menyelamatkannya dari para penculik. Selain itu, Jacob beberapa kali terkena masalah juga karena Sienna. Namun, dia sama sekali tidak bersikap perhitungan dengan Sienna.Lantas, bukankah wajar jika Sienna memasak untuknya? Mengapa wanita ini malah berekspresi seperti sangat lega?Sorot mata Jacob seketika menjadi dingin. Sienna tidak melihatnya. Setelah mengambil dokumen, dia langsung berjalan ke luar.Yuliana tentu tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini. Dia buru-buru mengikuti Sienna keluar.Begitu pintu ditutup, Yuliana langsung memasang ekspresi sombong sambil menghina, "Kali ini, kamu sudah menyerah, 'kan? Kak Elena dan Kak Jacob saling mencintai, nggak mungkin ada orang yang bisa memisahkan mereka."Sienna merasa tingkah Yuliana sangat lucu. Dia menunggu lift sembari menyaksikan Yuliana bertingkah konyol.Yuliana pun tidak tahan melihat sikap angkuh Sienna ini. Wanita ini jelas
Yuliana benar-benar merasa enggan. Hubungannya dengan Elena sangat baik. Setelah dibantu oleh Elena untuk masuk ke Grup Yuwono, karier Yuliana berkembang pesat karena hubungan Elena dengan Jacob.Namun, sejak kemunculan Sienna, Yuliana diceramahi oleh Jacob sehingga tidak berani memanggilnya dengan begitu akrab lagi. Setelah itu, Jacob juga sempat memberinya pelajaran sekali. Padahal, Jacob tidak pernah bersikap seperti ini kepadanya dulu.Mata Yuliana seketika memerah. Meskipun tidak membesar-besarkan masalah, tingkahnya yang seperti ini sudah cukup untuk membuat orang mencurigai Sienna. Ditambah lagi dia tidak mengiakan ucapan Sienna, suasana pun menjadi makin tegang.Para petinggi menatap Sienna. Bagaimanapun, Sienna bukan orang yang memiliki latar belakang kuat. Meskipun cukup terkenal, para petinggi ini juga bukan klien Sienna sehingga semua orang merasa asing terhadapnya.Namun, hal ini berbeda untuk Yuliana. Dia adalah adik sepupu Elena, apalagi Elena akan menjadi istri Jacob na
Sienna mengalihkan pandangannya tanpa merasakan emosi apa pun. Sama seperti orang lainnya, dia paling-paling hanya akan memuji mereka adalah pasangan serasi. Hanya saja, Sienna merasa selera Jacob kurang baik.Meskipun tidak memahami karakter Elena, Sienna merasa setiap tindakan wanita ini memiliki modus lain. Apalagi, Elena menyuruh adik sepupunya yang juga menyukai Jacob menjadi mata-matanya. Dia benar-benar tega melakukannya demi pria yang dicintai.Tidak ada seorang pun yang berbicara di dalam lift. Setibanya di lantai 1, Sienna membiarkan mereka keluar terlebih dahulu agar tidak terkesan lancang. Jacob pun keluar dengan diikuti para petinggi.Awalnya, Sienna ingin pergi ke studionya. Akan tetapi, dia tiba-tiba teringat pada tugas yang diberikan ayahnya, yaitu membawa Jacob ke kediaman Keluarga Winata.Jacob sangat membenci istrinya. Sienna yakin bahwa Jacob tidak akan mungkin datang menemuinya, meskipun mengatakan dia berada di ambang kematian. Hanya Darwo yang bisa memaksanya unt
Kebetulan sekali! Benar-benar suatu kebetulan! Sienna sungguh tidak bisa memercayai realita ini. Kelak, dia pasti akan sering bertemu dengan Jimmy. Parahnya, Jimmy adalah adik sepupunya Jacob.Jimmy juga cukup terkejut melihatnya. Dia langsung menghampiri dan bertanya, "Penny, kamu tinggal di sini?"Sienna mengangguk sembari memaksakan senyuman, lalu bertanya, "Halo Bos Jimmy, ini pacarmu?"Jimmy langsung merangkul pinggang wanita itu, bahkan mencium pipinya. Dia menjawab, "Ya, kalian sepertinya akan menjadi tetangga."Sienna lanjut menyapu dan ingin sekali menolak menjadi tetangga wanita itu. Dia benar-benar tidak ingin hal seperti ini terjadi. Apalagi, ibunya Jimmy mengira bahwa dia adalah pacarnya Jimmy.Sekarang, pacar Jimmy yang sebenarnya tinggal di seberang apartemennya. Sienna sungguh khawatir Yasmin tiba-tiba datang kemari untuk mencarinya. Ketika saat itu tiba, situasi pasti akan sangat kacau. Namun, jika dipikirkan, Yasmin tidak mungkin datang ke sini.Bagaimanapun, Jimmy se