Setelah bereaksi kembali, Jacob menahan belakang kepala Sienna dan menciumnya dengan makin panas.Di ruang istirahat yang gelap, hanya terdengar suara air. Sesaat kemudian, Jacob melepaskannya dan bangkit dari sofa dengan perlahan. Dia bertanya, "Sudah jam berapa?""Sudah mau jam 10 malam," jawab Sienna. Tiba-tiba, ponsel Jacob berdering. Steven yang meneleponnya. Steven mungkin ingin membujuk Jacob lagi.Jacob melihat layar ponsel yang berkedip. Hingga panggilan berakhir, dia tetap tidak menjawabnya. Sienna juga merasa gugup saat melihat nama si penelepon. Dia bertanya, "Pak Steven sudah pulang dari tempat itu ya?"Sienna teringat bahwa Jimmy pernah mengatakan mereka tidak akan bisa menghubungi Steven, kecuali Steven yang mencari mereka. Sepertinya, kepulangan Desmond kali ini yang membuat Steven kembali."Hm." Jacob mengiakan. Sienna awalnya masih ingin bertanya, tetapi Jacob telah menindihnya di sofa.Dengan suara serak, Jacob berujar, "Aku ingin melakukannya."Sienna ingin mendoron
Mobil tiba di Royal Estate. Jacob tidak turun dari mobil, melainkan menunggu Steven berbicara. Steven menghela napas sebelum berkata, "Desmond sudah sangat menderita selama ini. Dia bilang dia nggak akan berebutan Grup Yuwono denganmu. Dia cuma mau Sienna."Tatapan Jacob tampak suram untuk sesaat. Kemudian, dia terkekeh-kekeh sambil mengambil rokok dengan santai. Dia menatap Steven yang dipanggil ayah olehnya. Steven tidak terlalu berperan dalam keluarga mereka karena jarang berada di rumah.Itu sebabnya, mereka jarang sekali mengobrol seperti ini. Jacob awalnya mengira Steven tidak pilih kasih, tetapi ternyata sama saja dengan ibu dan neneknya. Mereka semua lebih menyukai Desmond.Benar juga, siapa di Keluarga Yuwono yang tidak menyukai Desmond? Desmond adalah pria lembut yang ramah senyum, tidak seperti Jacob yang emosinya tidak stabil."Jadi, maksudmu?" tanya Jacob.Steven mengira dia harus bicara panjang lebar untuk mencapai intinya. Tanpa diduga, Jacob begitu terus terang hingga m
Setelah kedua kakinya agak kebas, Jacob baru perlahan-lahan bergerak. Dia masuk ke kamar dan mandi, lalu duduk di depan laptop. Namun, Jacob tidak bisa fokus bekerja sekarang.Rapat daring sedang berlangsung. Para petinggi menunggu Jacob berbicara, tetapi Jacob masih diam setelah 10 menit berlalu. Seseorang mencoba untuk memanggil, "Tuan?"Jacob akhirnya mengedipkan mata dan mengatur pekerjaan selanjutnya. Setelah rapat berakhir, dia melirik jam sekilas. Sudah pukul 4 dini hari, tetapi Sienna belum pulang.Jacob berdiri di balkon dan merokok sambil menikmati pemandangan malam. Dia tidak bisa tidur. Di sisi lain, Sienna ingin meluangkan beberapa jam untuk menemani Jacob, tetapi lembur sampai pukul 7 pagi.Pagi harinya, Carol bahkan mencari Sienna di perusahaan untuk menanyakan cara mempertahankan suaminya. Sienna minum 2 gelas kopi supaya tidak mengantuk."Bu Carol, seingatku nama suamimu Erick ya? Dia dan Malia akan mengikuti acara hari ini dengan membawa anak mereka. Dengarkan instruk
Begitu pintu ruang ganti ditutup, ekspresi Erick langsung menjadi masam. Dia meletakkan kotak makanan di samping dan menegur, "Bukankah sudah kubilang jangan datang ke lokasi syuting?"Carol merasa senang saat melihat Erick menerima kotak makanan. Ini karena Erick sudah lama tidak makan masakan Carol. Erick tidak pernah pulang lagi, kecuali saat putri mereka berulang tahun.Carol merasa sangat sedih, bahkan ingin bertanya kepada suaminya kenapa tidak mau memberi tahu orang-orang tentang istri sendiri? Kenapa Erick tidak pernah membawanya ke pesta? Kenapa Erick berselingkuh dan melahirkan anak bersama Malia?Akan tetapi, terdengar lagi suara Sienna yang memberi peringatan. "Suamiku, aku juga nggak ingin datang. Aku selalu ingat instruksimu. Tapi, putri kita tiba-tiba memintaku mengantar bekal untukmu. Aku merasa nggak enak hati kalau menolaknya."Erick mengernyit. Dia tahu temperamen Carol. Dia mengira Carol ingin membuat kekacauan untuk memberi tahu semua orang bahwa dirinya adalah ist
Saat ini, kebencian Erick terhadap Carol benar-benar mencapai puncaknya. Namun, perasaannya seketika menjadi rumit saat Carol memanggilnya dengan sebutan lain. Selain merasa lega, dia juga merasa Carol tidak seburuk itu.Anak itu masih menangis di lantai. Dia memeluk kaki Malia sambil menunjuk Carol dan berseru, "Ibu, dia yang membuatku terjatuh. Huhuhu ...."Malia makin marah. Dia melayangkan tamparan lagi ke wajah Carol hingga sudut bibir Carol berdarah.Carol ingin sekali membalas tamparan ini. Atas dasar apa wanita simpanan yang tercela ini menampar istri sah?Namun, Sienna terus menginstruksinya dari penyuara telinga. Carol hanya bisa mengikuti instruksi Sienna untuk sekarang. Dia pun memasang ekspresi sedih dan panik.Tangisan anak itu menjadi makin keras, sampai-sampai orang lain merasa terganggu. Kalau bukan karena anak itu anak Malia, mungkin dia sudah disuir sejak awal.Malia berjongkok dan memeluk anaknya dengan penuh cinta kasih. Kemudian, dia memelototi Erick untuk menyuru
Ketika melihat Sienna begitu tenang, bahkan tidak mengenal Carol, Malia, ataupun Erick, mereka yakin Sienna tidak berbohong.Carol masih berlutut dan menangis. Saat ini, Poppy berkata, "Malia, kamu telah menamparnya dan menyuruhnya berlutut, tapi ternyata dia nggak bersalah. Gimana kamu akan membayar ganti rugi?"Poppy adalah yang paling terkenal di kelompok ini. Begitu dia bersuara, orang lain baru berani ikut bersuara, "Ya, Malia sudah keterlaluan kali ini. Tamparanmu sampai membuat wajahnya terluka."Sienna memapah Carol. Ketika melihat sudut bibir Carol berdarah, dia tahu Malia menampar dengan sangat kuat tadi. Sienna berkata, "Kamu bisa menuntutnya kalau merasa nggak adil. Tamparan ini termasuk kekerasan fisik."Malia adalah seorang aktris. Kalau sampai reputasinya tercoreng, dia akan kesulitan untuk mendapat tawaran syuting lagi.Malia ingin membantah, tetapi teringat bahwa Sienna adalah investor. Dia hanya bisa menahan diri dan menatap putranya. Ketika melihat ekspresi anaknya y
"Putri kita pasti akan sangat senang. Aku benar-benar hancur waktu tahu berita itu. Aku terus meneleponmu, tapi kamu nggak angkat. Aku ketakutan sampai gemetaran waktu melihat bekas di tubuhnya.""Sekarang polisi sedang melakukan penyelidikan. Aku harus memberi keadilan untuk putriku. Kalau ternyata Jack nggak bersalah, aku pasti akan mengklarifikasinya di internet.""Aku telah menghabiskan seluruh waktuku untuk putriku. Kalau terjadi sesuatu padanya, aku benar-benar nggak ingin hidup lagi," ucap Carol sambil menyeka air mata.Rasa bersalah pria sangat aneh. Jika tidak segera beraksi, Erick akan langsung melupakannya setelah menyentuh Malia nanti."Ya sudah, aku pulang dulu. Putri kita masih menunggu videomu makan bekal. Kamu juga kembali. Timmu membutuhkanmu," lanjut Carol.Ketika melihat mata Carol yang memerah, Erick teringat pada bekal itu. Dulu, Carol paling sering membuatkannya bekal. Erick pun maju dan berkata, "Kita pulang saja sekarang. Kita makan malam bersama hari ini."Caro
"Malia, jangan kelewatan ya!" bentak Erick.Malia pun terbelalak, tidak percaya Erick membentaknya. Dia pun tidak mau kalah sehingga berseru, "Erick, memangnya siapa kamu? Beraninya kamu membentakku! Pergi sana!"Erick sungguh berang. Dia langsung membuka pintu dan keluar. Kebetulan, Erick melihat Sienna yang sedang bertelepon. Sienna pun mengangguk ringan saat melihat Erick.Erick merasa agak canggung. Dia bertengkar hebat dengan Malia tadi, entah ada yang mendengarnya atau tidak. Namun, ekspresi Sienna terlihat datar, jadi seharusnya tidak mendengar apa pun.Erick merasa lega dan ikut mengangguk untuk menyapa Sienna. Kemudian, dia segera pergi. Sienna bisa menebak bahwa pria itu akan mencari Carol karena tidak tahan lagi dengan kekacauan di sini.Sienna menurunkan ponselnya. Layarnya tampak hitam karena dia hanya berpura-pura bertelepon. Faktanya, dia mendengar pertengkaran kedua orang itu.Sienna pun berkata kepada Carol dari penyuara telinga, "Erick akan pergi mencarimu. Bu Carol,