Beranda / Urban / Suamiku Pewaris Kaya Raya / Bab 39 - Menghajar Evan

Share

Bab 39 - Menghajar Evan

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-02 12:38:00

Evan langsung mencengkram kerah baju Aditama sambil mendelik. "Jelaskan kepadaku ... kenapa kau bisa membuatku dan Boss Chris dipecat?!" Evan berseru marah.

Mendengar hal itu, mata Aditama melebar. Begitu juga dengan Vania.

Detik berikutnya, terbit senyum di bibir Aditama.

Sementara Vania langsung menatap Aditama dengan tatapan tidak percaya, refleks membekap mulutnya, mencerna apa yang baru saja Evan katakan dalam waktu sepersekian detik.

Apa!? Vania pun tercengang.

Bahkan, suaminya kali ini bisa membuat seorang mandor dan atasanya dipecat?

Bagimana mungkin!?

Selagi Vania tercengang, Aditama angkat bicara. "Benar kah ... kalian berdua ... dipecat?!" Aditama mengulangi perkataan Evan. Memastikan ia tidak salah dengar.

Aditama juga berpura-pura terkejut mendengar hal itu.

Padahal, memang dirinya lah yang membuat mereka berdua dipecat.

Evan pun mendengus dingin. "Tidak usah berlagak tidak tau kau, Aditama!" ucapnya dengan gigi gemeretak, suaranya meninggi dan wajahnya mengeras,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 40 - Aditama Diserang Oleh Rombongan Pemotor Yang Tak Dikenal

    Aditama mengerutkan kening mendapati Vania terana."Van ... " panggil Aditama. Namun, panggilan itu tak menyadarkan Vania dari lamunannya. "Vania ... ayo kita masuk ke dalam." kata Aditama lagi yang membuat Vania baru tersadar pada akhirnya, gelagapan untuk sesaat sebelum kemudian langsung menatap Aditama. Lalu, Vania mendekat, berdiri tepat di hadapan Aditama, memegangi pipi sang suami seraya menatapnya lekat. Dia kemudian berkata. "Kamu ... beneran Aditama 'kan?" tanya Vania dengan hati-hati. Seperti hendak memastikan bahwa sosok pria yang sedang berdiri dihadapanya itu adalah benar-benar suaminya. Mendengar itu, Aditama menautkan alis. "Memangnya kenapa?" Aditama balik tanya. Dia kemudian menambahkan. "Aku Aditama ... suami kamu, Van." Vania terpana lagi. "Benar kah?" ucapnya dengan terbata. Aditama tak elak geleng-geleng kepala mendengar itu sembari tersenyum. "Aku beneran Aditama, Van." Dia kemudian menambahkan. "Memangnya kenapa sih?""Dulu, kamu tidak akan seberani ini,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 41 - Melumpuhkan Erik dan Anak Buahnya

    Aditama langsung memasang kuda-kuda, menatap mereka dengan tajam, mengepalkan tinju dan bersiap melawan ke enam preman tersebut.Jual beli pukulan dan tendangan dalam jarak dekat pun terjadi. BUGH! BUGH! BUGH! Aditama sigap menangkis, berkelit dan menghindari serangan.PLAK! PLAK! PLAK! Ia sedang bertahan, berkonsentrasi penuh, mencari titik lemah dan celah kosong.Ia masih belum mendapat celah untuk menyerang. Pasalnya, ia tengah dikeroyok, mereka mencecar serangan dari berbagai arah.Depan, belakang, atas, bawah, kanan, kiri yang dilakukannya dengan begitu cepat. Di saat itu, juga terdengar suara erangan, jeritan dan mengadu kesakitan. Sementara itu, ketua preman-preman itu yang bernama Erik memilih mejauh, menonton perkelahian tersebut sambil menghisap rokoknya dengan santai.Senyum licik tengah menghiasi bibirnya karena ia merasa begitu percaya diri jika anak buahnya akan dapat menghabisi Aditama, tanpa ia harus susah-susah mengotori tangannya sendiri.Akan tetapi, bebera

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 42 - Vania Mulai Perhatian

    Vania terkejut kala melihat keadaan sang suami yang baru saja masuk ke dalam apartemen. "Kenapa dengan wajahmu?" tanya Vania dengan alis tertaut sambil bangkit dari duduknya. Kemudian ia mengamatinya dengan saksama. Belum sempat Aditama menjawab, Vania sudah bertanya lagi. "Dan bajumu ... astaga ... kenapa kotor begini." Akhirnya, setelah menghela napas berat, Aditama berkata. "Tadi sewaktu di jalan dalam perjalanan pulang, tiba-tiba aku dikeroyok oleh para preman, Van --"Belum sempat Aditama menyelesaikan kalimatnya, Vania telah melebarkan mata lebih dulu yang membuat Aditama menghentikan ceritanya sejenak. Selagi Vania tercengang, Aditama memilih menaruh plastik berisi makanan lebih dulu di atas meja. Lalu, ia balik menatap Vania lagi dan lanjut berkata. "Dan setelah aku berhasil melumpuhkan mereka semua ... aku tanya kepada ketua dari mereka ... dan dia memberitahuku kalau Edward lah yang telah menyuruh mereka untuk menyerangku."Sontak, Vania tambah semakin melebarkan matany

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 43 - Pemutusan Kerja Sama

    "Jika hal itu terjadi ... maka ... pasti keluargaku akan tambah semakin membenciku dan dirimu, Tam." Mendengar hal itu, Aditama menghela nafas berat. "Van ... apa pun itu ... aku akan selalu ada di sisimu ... aku pasti akan selalu membela dan mendukungmu ... aku tidak akan membiarkan kamu diperlakukan seperti itu. Tidak akan pernah!" ucap Aditama tegas seraya merapatkan tubuh sang istri ke tubuhnya dan mengusapnya dengan lembut. Vania terdiam, mencerna perkataan Aditama yang entah kenapa tiba-tiba seperti menyihirnya. Lagi-lagi, ia merasakan kehangatan kala mendengar kalimat Aditama tersebut. Vania mengangguk sembari tersenyum tipis, tak protes dengan apa yang tengah dilakukan Aditama kepadanya. Lalu, keduanya pun disibukan dengan makan malam bersama. **Keesokan harinya, di ruangan Haryadi Bintoro, Bastian tengah menghadap kepala keluarga Bintoro tersebut. Saat itu, Haryadi Bintoro murka sebab mendengar Bastian yang memohon kepada dirinya untuk membatalkan kerja sama antara p

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 44 - Rencana Licik Selanjutnya

    Edward menatap Bastian dengan rahang mengeras. "Aku ingin menantu tidak berguna itu meminta maaf dan bersujud di kakiku!" ucapnya tegas dengan gigi gemeretak. Dia kemudian menambahkan. "Dan, suruh Vania untuk segera menceraikan suami parasitnya itu ... sial! kalau saja dia tidak datang pada malam itu dan mengacau semuanya ... mungkin ... aku sudah berhasil mendapatkan Vania!" "Itu mudah sekali Ed ... Paman akan meyakinkan Vania untuk segera menceraikan Aditama setelah ini." balas Bastian penuh keyakinan. "Dan Paman juga akan segera menyeret sampah itu ke hadapanmu, membuat dia minta maaf dan bersujud di kakimu!" kata Bastian lagi. Edward menatap Bastian untuk beberapa saat. "Lakukan tugasmu dengan benar atau Ayahku akan memutuskan kerja sama dengan perusahaan keluarga Hermanto!" ujar Edward lagi dengan nada dingin.Bastian mengangguk. "Pasti, pasti Paman akan melakukan syarat itu dengan baik, Ed. Paman janji, kali ini, tidak akan kacau lagi." ucapnya. Mendengar hal itu, Edward me

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 45 - Tawaran Menggiurkan

    Namun Vania tidak kunjung menjawab, malah memalingkan muka dengan mata yang tiba-tiba memanas. Semua anggota keluarga Hermanto pun bergantian mendesak Vania karena Bastian telah menceritakan pembicaraanya dengan Edward dan Ayahnya tadi siang. Tentu saja, mereka akan melakukan berbagai macam cara untuk dapat meyakinkan Vania atau mereka akan kehilangan kesempatan emas dapat berhubungan dengan Gandara group. Selagi semua orang tengah ribut membujuk Vania dan menjelek-jelek an Aditama, tiba-tiba Aditama berdehem yang membuat suara ribut itu seketika terhenti dan perhatian semua orang berganti kepada Aditama. Aditama lalu membusungkan dada, menatap satu persatu anggota keluarga Hermanto dengan saksama sebelum kemudian berkata. "Kalian berusaha mati-mati an mempertahankan kerja sama dengan perusahaan keluarganya Edward ... karena ingin berhubungan dengan Gandara group?" tanya Aditama dengan sebelah alis terangkat. Mendengar hal itu, Bastian mendengus. Menganggap remeh pertanyaan Adi

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 46 - Tidak Sudi

    Tiba di kediaman Haryadi Bintoro, semua anggota keluarga Hermanto langsung disambut ramah oleh tuan rumah.Kecuali Aditama yang harus mendapatkan sambutan yang tidak mengenakan. Tatapan sinis ... dan juga nyalang. Namun, Aditama sama sekali tidak menghiraukan dan mempermasalahkan hal itu karena ... tidak penting baginya. Di tengah jalan, semua anggota keluarga Hermanto merasa begitu bahagia karena Aditama mau melakukan syarat yang diberikan oleh Edward dan menerima tawaran dari mereka. Mereka sudah membayangkan jika setelah ini Aditama akan terdepak dari keluarga Hermanto dan Vania bisa menikah dengan Edward. Dengan terjadinya pernikahan macam itu, maka, derajat keluarga Hermanto pun akan langsung terangkat! Wah ... mereka benar-benar sudah tidak sabar menantikan hal tersebut terjadi. Sementara Vania merasa campur aduk karena tidak menyangka jika Aditama akan tergiur dengan penawaran dari keluarganya.Edward dan keluarganya pun langsung menjamu tamunya dengan berbagai macam hida

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 47 - Untuk Apa Tergiur?

    Mendengar teriakan Aditama, membuat Vania menoleh dengan mata yang telah berkaca-kaca. "Hanya ini yang bisa aku lakukan, Tam!" pekik Vania tertahan. Dia kemudian menambahkan. "Memangnya kamu bisa melakukan sesuatu?!" Mendengar hal tersebut membuat Aditama seketika terdiam. Vania lanjut berkata. "Tidak, 'kan!?" Aditama menghela nafas berat, menatap Vania untuk beberapa saat. Akan tetapi, tidak ada kebencian sedikit pun di matanya kala mendengar apa yang baru saja keluar dari mulut sang istri yang sedang frustasi itu. Andai saja Vania tahu jika ia bisa melakukan apa pun.Berhubungan dengan Gandara group? Itu hal yang bisa begitu mudah ia lakukan. Lalu, Vania pun memilih memalingkan muka dan kemudian mulai menangis. Sementara Edward dan Haryadi Bintoro mendengus dingin kala melihat Vania yang memohon-mohon kepada mereka berdua. Percuma saja. Mereka tidak akan mengabulkan permohonan Vania. Di saat ini, Bastian kembali menatap Aditama tajam dan lanjut berkata. "Bukan kah tadi kau

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07

Bab terbaru

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 272 - Darren, Pelengkap Kebahagiaan

    Satu bulan yang lalu, Vania telah melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Darren Alvaro Gandara. Sebagai bentuk untuk mengungkapkan kebahagiaan yang tengah dirasakan anggota keluarga Gandara, khususnya bagi pasangan Aditama dan Vania, sekaligus untuk menyambut anggota keluarga Gandara yang baru, keluarga Gandara kembali menggelar pesta besar-besar an. Pesta diadakan di ruangan dan halaman rumah. Malam ini, ruangan dan halaman itu disulap menjadi tempat pesta yang megah. Ada ratusan undangan yang datang dalam acara. Kerabat dekat, kolega, rekan bisnis dan kenalan keluarga Gandara. Meja-meja makanan tampak tersusun rapi dengan menu spesial di atasnya. Dekorasi acara terhampar di setiap titik-titik paling pasnya. Juga halaman rumah dihiasi lampu-lampu yang membuat belakang rumah itu terlihat lebih menawan. Di saat ini, Aditama dan Vania—yang sedang menggendong bayinya—tampak berdiri di dalam ruangan menyambut para tamu yang terus berdatangan silih berganti. Tamu-tamu it

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 271 - Lega Bukan Main

    Begitu melihat sang suami memasuki rumah, Vania yang sedang duduk di sofa ruang tamu bersama sang ibu—langsung bangkit dari duduknya—segera berhambur setengah berlari ke arah Aditama, lantas langsung memeluknya dengan erat. "Kenapa malam sekali pulangnya, Tam ... aku sungguh mencemaskanmu tadi ... takut terjadi apa-apa denganmu. Juga Papa. Aku tidak bisa tidur, sayang. Entah kenapa, rasanya tidak tenang saja kalau kamu belum pulang." Ucap Vania dalam posisi wajah tenggelam di dada suaminya. Di saat yang sama, Vania merasa sangat lega karena sang suami pulang dengan selamat. Dalam keadaan baik-bajk saja. Begitu pula dengan sang Ayah. Aditama menghela napas. "Maafkan aku, sayang karena baru sampai rumah. Karena urusannya baru selesai. Jadi, aku dan Papa baru bisa pulang." Balas Aditama seiring menghembuskan napas lega, mengusap kepala sang istri dengan lembut, juga terus mengecup keningnya. Aditama lanjut berkata. "Sekarang aku sudah pulang sesuai janji aku tadi, Van ... p

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 270 - Mengurus Jasadnya Edwin

    Sementara itu, Aditama dan sang Ayah memutuskan beranjak dari perumahan Paradise hendak pulang. Di dalam mobil, tiba-tiba ponsel Aditama berbunyi menandakan ada panggilan masuk yang membuat perhatian pria tampan itu teralihkan. Seketika ia merogoh saku jas, mengeluarkan ponsel dari dalam sana, nama Heru terpampang jelas di layar ponsel. Melihat hal itu, mata Aditama melebar! Mendadak, ia teringat sesuatu. Apakah Kak Heru hendak memberitahu kabar mengenai Edwin? Juga Robert dan Andika? Pikir Aditama. Melihat sang anak laki-lakinya bersikap demikian, Laksana Gandara mengernyitkan kening. "Telepon dari siapa, Tam?" tanya Laksana Gandara seraya menghadap Aditama.Mendapatkan pertanyaan dari sang Ayah membuat Aditama menoleh. Dia kemudian menjawab. "Kak Heru, Pa,"Laksana Gandara mengerjap mendengarnya. Dia kemudian buru-buru berkata. "Cepat angkat, Tam ... sepertinya dia mau mengabarkan sesuatu tentang Edwin." Laksana Gandara langsung mendesak Aditama yang dijawab angg

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 269 - Kematian Robert, Andika dan Edwin

    Sementara itu, tiba di gedung kasino milik Robert dan Andika, Edwin disambut keributan dan kericuhan oleh orang-orang di sana. Kesibukan pun menyertai. Para petugas pemadam kebakaran tengah berusaha memadamkan api yang melahap gedung kasino tersebut. Beberapa mobil-mobil tampak keluar, sebagian besar adalah para pengunjung kasino yang sedang bergegas pulang, tapi ada pula yang masih berada di sana—menonton. Namun Edwin tidak mempedulikan hal tersebut, ia bergegas mencari dua orang yang sebelumnya ia agung-agungkan, tapi kini ia telah berubah benci pada keduanya.Selang sebentar saja, tiba-tiba Edwin menghentikan langkah saat melihat dua orang yang sedang ia cari—berdiri di dekat salah satu mobil—menyaksikan kesibukan. Melalui ekor matanya, Robert menyadari kedatangan Edwin, ia pun segera menoleh diikuti Andika setelahnya. Kemudian, Robert memicingkan pandangan. Detik berikutnya, dia terhenyak. Begitu pula dengan Andika. Edwin!? Selama sesaat, keduanya kompak tercengang. Seg

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 268 - Memenjarakan Arumi dan Haikal

    Begitu melihat sosok Arumi dan Haikal, Laksana Gandara langsung murka bukan main. Seketika ekspresi wajahnya menjadi masam, seruan marah, sumpah serapah dan makian terlontar keluar dari mulutnya. Mendapati hal tersebut, Arumi dan Haikal hanya bisa pasrah. "Aku pikir kau sudah takut denganku, Arumi ... sudah takut dengan keluarga Gandara ... tidak mau berurusan dengan keluargaku lagi setelah kuusir dirimu," seru Laksana Gandara dengan emosi menggebu seraya menunjuk-nunjuk Arumi. "Tapi apa yang malah akan kau lakukan kepada anggota keluargaku, wanita iblis!? Kau bahkan berencana mau membunuh anggota keluarga tercintaku!?" Lanjut Laksana Gandara. Mendengar itu, Arumi refleks mengangkat wajah menatap Laksana Gandara. Kemudian, ia langsung menggeleng cepat. "Tidak, tuan. Bukan seperti itu. Itu bukan ide saya. Saya tidak ada niatan sedikit pun mau menghabisi anggota keluarga anda. Itu sepenuhnya adalah ide tuan Robert, tuan Andika, juga Edwin." Jawab Arumi yang langsung dibenarkan

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 267 - Sudah Tidak Ada Kata Maaf!

    Aditama menatap Arumi dan Haikal dengan saksama. Juga dengan dingin. Ekspresi wajahnya datar. Kemudian, ia pindah menatap Arumi untuk beberapa saat. "Akhirnya kita bertemu lagi, Nona Arumi ... setelah sekian lama," ucap Aditama. Dia kemudian menambahkan. "Aku tidak menyangka kalau anda benar-benar licik. Tak selemah yang dibayangkan. Aku pikir, anda sudah kapok, tak akan mau berurusan dengan keluarga kami lagi, tapi nyatanya aku salah." "Anda memang tidak bisa kami anggap remeh. Dan hal yang membuat aku cukup terkejut adalah ... Anda bekerja sama dengan Robert, Andika dan Edwin untuk membalas keluarga Gandara. Sungguh menakjubkan. Tapi terlepas dari itu, anda tidak bisa berbuat apa-apa." Aditama terdiam sebentar. "Seorang wanita seperti anda ... bisa meyakinkan Papa? Hal itu juga sungguh tak bisa dipercaya. Dan anda yang memfitnahku dan mama dulu ... benar-benar tidak akan pernah kulupakan, Nona Arumi." Kata Aditama lagi. Mendengar itu, Arumi mengangkat wajah menatap Aditama.

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 266 - Edwin Hendak Membunuh Robert dan Andika

    Aditama dan Edwin membahas soal pembunuh keluarganya Edwin yang sebenarnya yang tak lain tak bukan adalah Robert, juga Andika, pun termasuk kejahatan dan kebusukan yang telah mereka berdua lakukan. Kala membicarakan hal itu, mendadak, dendam kesumat pada diri Edwin seketika membara, juga tekad ingin membunuh mereka berdua langsung mencuat deras. Akhirnya, setelah terdiam beberapa saat, Edwin mengangkat wajah menatap Aditama. "Silahkan jika tuan muda ingin menghukum saya, ingin membunuh saya sekali pun. Saya rela tuan muda! Saya menerimanya karena saya memang jahat kepada keluarga Gandara! Telah berkhianat!!!" seru Edwin tegas penuh penekanan pada kalimatnya. Tidak ada sedikit pun keraguan dalam setiap kata yang diucapkannya. Semua orang kaget mendengar hal itu. Edwin menyerahkan diri untuk dihabisi? Untuk dibunuh? Dia mengakui kesalahannya? Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena semua keputusan ada di tangan Aditama. Sementara Aditama menatap Edwin dengan lekat. Te

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 265 - Akhir Dari Para Musuh Keluarga Gandara

    Sesampainya di depan rumah yang ditinggali Arumi perumahan Paradise, Aditama, Letnan dan para tukang pukul bergegas turun dari mobil. Akan tetapi, mendadak Aditama menghentikan langkah ketika hendak berjalan menuju rumah itu kala mendengar bunyi tanda ada panggilan masuk dari ponselnya. Aditama pun mengurungkan niatnya. Begitu pula dengan anak buahnya. Menunggu sang tuan muda. Aditama kembali mengecek ponselnya dan nama sang Ayah terpampang jelas di layar. Seketika ia mengerjap, baru ingat jika ia belum mengabari sang Ayah. Kemudian, ia segera mengusap layar ponsel dan menempelkannya di telinga. "Bagaimana, Tam? Apakah rencanamu berhasil? Kamu tidak kenapa-kenapa, 'kan, Nak?" tanya Laksana Gandara dengan nada cemas sekaligus penasaran begitu panggilan terhubung. Mendengar itu, Aditama pun langsung menceritakan apa yang terjadi di gedung kasino tadi. Setelah Aditama selesai bercerita, terdengar helaan napas lega di sebrang sana. Detik berikutnya, sang Ayah terkekeh puas

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 264 - Tamat Sudah Riwayat Robert dan Andika

    Selagi Aditama menyilangkan tangan di depan dada—duduk di jok mobil belakang masih dalam perjalanan menuju perumahan Paradise—memikirkan semua musuhnya yang sebentar lagi akan berhasil ia bereskan, sebuah dering berbunyi berasal dari ponsel miliknya menandakan ada panggilan masuk membuat lamunan pria tampan itu terbuyar. Ia pun kembali mengecek ponselnya dan nama sang istri terpampang jelas di layar ponsel. Melihat hal itu, demi apa pun, Aditama langsung merasa senang bukan main. Namun di sisi lain, ia tidak mau sang istri mengetahui apa yang sebenarnya sedang ia lakukan, mengetahui apa yang terjadi dengan keluarga Gandara! Demikian, ia tidak mau membuat Vania cemas berlebihan—apalagi jika sampai tahu ia, sang ibu dan bayi yang ada di dalam kandungnya itu menjadi target pembunuhan. Akan tetapi, hal itu tidak akan pernah terjadi mengingat rencananya yang sebentar lagi akan selesai. Akhirnya, setelah terdiam sejenak, Aditama mengusap layar ponsel dan segera menempelkannya di

DMCA.com Protection Status