Beranda / Urban / Suamiku Pewaris Kaya Raya / Bab 109 - Dugaan Bastian Tentang Kontrak Kerja Sama

Share

Bab 109 - Dugaan Bastian Tentang Kontrak Kerja Sama

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-15 14:26:57

Setelah sebelumnya meletakan secangkir teh hangat di atas meja.

Lalu, ia duduk di samping Bastian, menatap sang suami dengan rasa penasaran.

Bastian menatap Susan sekilas setelah ditanya sang istri.

Tapi, bukannya langsung menjawab, ia malah kembali menatap lurus ke depan. Giginya bergemeretak.

"Semua orang menggosipkan aku di kantor, Ma. Mereka meragukan posisiku sebagai Presdir perusahaan hanya karena aku tidak berhasil membuat perusahaan kita bekerja sama dengan Gandara corporation!" seru Bastian dengan emosi menggebu.

Bastian menghentikan kalimatnya sejenak, dadanya kembang kempis, kentara jika pria itu sedang emosi bukan main.

Kemudian, ia mendengus dingin. "Ini semua gara-gara Vania yang malah bisa mewujudkan impian keluarga kita sejak lama dan jadinya, semua orang memandangku sebelah mata, Ma!"

"Berita itu cepat sekali menyebar di kantor dan Vania, mendadak dibicarakan oleh para jajaran penting di perusahaan dan juga para karyawan, Ma! Dia juga dipuji habis-habis san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 110 - Pesta Untuk Merayakan Terjalinya Kerja Sama Dengan Gandara Group

    Mendengar hal itu, Vania menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. Ternyata sang ibu menentang keputusannya. Sang ibu saja menentang ... apalagi anggota keluarga Hermanto yang lain? Sudah pasti akan menentang juga! Akan tetapi, Vania sama sekali tidak mempedulikannya. Ia tidak takut sedikit pun karena suaminya adalah seseorang yang berkuasa. Namun tiba-tiba Vania mengerutkan kening.Aku tidak mungkin memberitahu identitas Aditama yang sebenarnya kepada mama sekarang. Pikir Vania. Setelah tersadar, Vania buru-buru menatap sang ibu. Dia kemudian berkata. "Ma. Sekarang Aditama sudah banyak berubah loh. Sudah tidak seperti dulu lagi. Ternyata ... dia juga memiliki kenalan-kenalan orang hebat 'kan?" Vania mencoba menghasut pikiran ibunya, supaya sang ibu mau menerima Aditama. "Dan Aditama memiliki kenalan seseorang yang bekerja di Gandara corporation ... Aditama berperan penting dalam terjalinnya kerja sama itu, Ma!" Lanjut Vania. Stephanie mendecakan lidahnya sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 111 - Mario

    Malam ini, di dalam mau pun luar rumah milik Hermanto telah disulap menjadi tempat pesta. Sejak pukul tujuh, para tamu undangan mulai datang satu persatu dan memenuhi tempat pesta. Tamu undangan yang hadir adalah kerabat, kenalan dan rekan bisnis dari anggota keluarga Hermanto.Dalam sekejab, tempat pesta itu telah ramai oleh obrolan—yang diselingi dengan canda dan tawa. Para pelayan hilir mudik membawa nampan berisi gelas minuman. Meja-meja tersusun rapi dengan menu spesial yang terhidang di atasnya.Sementara para anggota keluarga Hermanto terlihat tengah berkumpul untuk menyambut tamu undangan yang datang. Aditama dan Vania akhirnya tiba di sana.Mereka berdua langsung disambut senyum lebar dan wajah berbinar-binar dari kepala keluarga Hermanto.Tentu saja sambutan seperti itu baru Aditama terima selama ia menjadi menantu di keluarga Hermanto. Di sisi lain, ia menjadi penasaran dengan sikap Hermanto dan Stephanie ke depannya.Apakah mereka akan bersikap baik kepadanya? "I

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 112 - Pembelaan Kakek Hermanto

    Melihat hal itu, Bella seketika gelagapan. Bertanya-tanya. Apa yang akan dilakukan Mario kepada Aditama? Yang jelas, pasti dia akan membuat masalah! "Mario! Mau ke mana kamu! Jangan mencari mas—" Tapi, Bella mendadak menghentikan kalimatnya. Ia lalu memasang wajah tak berdaya seraya menghembuskan napas berat, hanya bisa pasrah. Percuma saja ia menahan Mario, sang adik tidak menghentikan langkahnya sama sekali, sepertinya dia sengaja, pura-pura tidak mendengar. Alhasil, ia pun memilih membiarkan Mario. Sementara Bastian dan Susan tidak terlalu fokus memperhatikan apa yang terjadi pada kedua anaknya karena tiba-tiba ada teman mereka yang datang menghampiri dan mengajak ngobrol. "Berani sekali kau menampakan diri di acara keluarga Hermanto?" ucap Mario sambil tersenyum sinis begitu sudah berada di samping Aditama. Mendengar itu, Aditama menoleh—menatap Mario untuk beberapa saat. Tiba-tiba ekspresi wajah Aditama menjadi buruk. Belum sempat Aditama menimpali, Mario sudah bic

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 113 - Masalah Kalung Tiffany & Co

    Vania menoleh—menatap Aditama yang juga tengah menatapnya dengan senyuman tipis menghiasi bibirnya. Selama sesaat, Vania menatap sang suami dengan melakukan hal yang sama—tersenyum tipis—sebelum kemudian kembali menatap Susan dan Bella. "Suamiku yang membelikan kalung Tiffany & Co ini untukku." Jawab Vania setelah terdiam sebentar. Seketika Susan dan Bella kompak terbelalak diikuti oleh semua orang. Lalu, orang-orang yang ada di situ saling pandang satu sama lain, kasak-kusuk terdengar, membicarakan apa yang baru saja Vania katakan. Selagi semua orang tengah kasak-kusuk, Vania kembali menatap Bella yang masih terdiam kaget. "Kak Bella mengetahui kalung Tiffany & Co yang aku kenakan ini, 'kan? Kak Bella ... mengenalinya,'kan?"Belum sempat Bella menimpali, Vania lanjut berkata. "Kita pernah membicarakanya sebelumnya, bukan, Kak Bella ... tentang kalung ini? Dan bermimpi bisa memilikinya suatu saat nanti ... tapi sekarang aku sudah memilikinya, Kak ... Aditama membelikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 114 - Asli Atau Palsu?

    Susan, Bastian dan Mario sedikit merasa berada di atas angin. Mereka bertiga merasa puas karena akhirnya bisa mempermalukan Aditama dan Vania. Melihat hal itu, Stephanie merasa kasihan dan tidak tega. Sebagai ibu, tentu ia marah saat melihat anaknya dicibir dan diolok-olok oleh banyak orang. Mirisnya, yang memulai adalah dari anggota keluarganya sendiri. Akan tetapi, ia masih belum bisa bertindak apa-apa dengan alasan Bastian adalah termasuk seseorang yang dihormati di keluarga Hermanto. Sedangkan Hermanto sedikit marah kepada ketiga orang itu. Menurutnya, mereka bertiga tidak bisa menjaga ucapan di depan banyak orang. Di sisi lain, ia menyayangkan Aditama dan Vania yang harus bertindak konyol. Lihat ... beberapa orang menjadi hilang respect kepada Vania. Melihat ekspresi wajah Vania berubah menjadi murung dan kepalanya tertunduk. Aditama segera melingkarkan tangan dan merapatkan tubuh sang istri ke dalam dekapanya. Bermaksud menenangkan. Aditama lalu berbisik. "Aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 115 - Membungkam Semua Orang Yang Ada Di Pesta

    Semua orang mematung di tempat setelah Aditama menunjukan nomor seri dan sertifikat kepemilikan dari kalung Tiffany & Co tersebut dan juga mendengar penjelasan dari wanita yang paham tentang perhiasan mahal dan merek terkenal. Tiba-tiba semua orang tersadar, kasak kusuk kembali terdengar, lalu menyadari ucapan mereka tadi. Seketika semua orang merasa bersalah karena telah menuduh Aditama dan Vania yang tidak-tidak. Semua orang kini telah percaya, seperti biasa, mereka pun langsung merasa malu bukan main. Lalu, saling berganti an meminta maaf kepada Vania dan Aditama. Susan, Bastian dan Mario membeku di tempat. Tidak bisa berkata apa-apa. Tentunya masih terkejut bukan main. Mereka bertiga tidak melakukan seperti apa yang baru saja dilakukan oleh orang-orang kepada Aditama dan Vania.Di sisi lain, mereka bertiga merasa sangat gengsi. Meminta maaf ... kepada Aditama dan Vania?Hal yang tidak mau dan pantang mereka bertiga lakukan! Melihat hal itu, Bella menghela napas lega.Wanit

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 116 - Mendatangkan Tamu-Tamu Penting Dan Berpengaruh

    Aditama dan Vania tengah disibukan dengan menyambut dan berbincang-bincang dengan para tamu yang hadir. Ada beberapa tamu penting dan berpengaruh di kota Ferandia yang datang di pesta itu diantaranya adalah Fernando yang merupakan direktur rumah sakit Siola, Elias pemilik tempat hiburan malam elit bernama Groove House dan Joseph Hugo yang merupakan manager Hotel Gandhi Life.Hermanto sangat terkejut melihat kedatangan mereka.Pasalnya, ia merasa tidak mengundang mereka. Bagimana mau mengundang? Mengenal mereka pun tidak.Tiba-tiba ia mengerjap kala teringat sesuatu.Atau jangan-jangan ... Aditama yang mengundangnya? Pikir Hermanto. Mengingat, Fernando adalah teman lama mendiang Ayahnya Aditama. Juga Joseph Hugo yang waktu itu malah mengusir Edward—bukannya Aditama. Sedangkan Elias, ia baru pertama kali ini melihatnya. Hermanto pun menoleh menatap Aditama. Seakan meminta penjelasan mengenai tamu-tamu tersebut. Melihat hal itu, Aditama hanya mengulas senyum tipis ke arah Hermanto

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 117 - Restu Dari Kakek Hermanto dan Stephanie

    "Apa kah ... Anda juga yang meminjamkan uang sebesar 31 miliar ... kepada Aditama yang digunakan Aditama untuk membeli kalung merek terkenal di dunia ... Tiffany & Co?" tanya Hermanto tercekat sambil menunjuk Ricard. Mendengar hal itu, Ricard menatap Hermanto untuk beberapa saat sebelum kemudian mengangguk. Sontak, pria tua itu membelakakan matanya, mencerna dalam sepersekian detik selagi menelan ludah. Detik berikutnya, ia membeku di tempat diikuti oleh yang lainya. Ricard lalu menatap satu persatu anggota keluarga Hermanto dengan saksama. Seketika ia menggeram marah.Mereka-mereka telah memperlakukan tuan muda keluarga Gandara dengan buruk selama empat tahun. Kalau saja sang tuan muda sudah mengungkapkan identitas aslinya, ia pasti akan menghajar mereka tanpa ampun. Menyadari ia yang mendadak emosional, Ricard pun buru-buru menguasai diri. Akhirnya, setelah beberapa saat terdiam, Ricard membenarkan, sekaligus memperjelas semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19

Bab terbaru

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 272 - Darren, Pelengkap Kebahagiaan

    Satu bulan yang lalu, Vania telah melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Darren Alvaro Gandara. Sebagai bentuk untuk mengungkapkan kebahagiaan yang tengah dirasakan anggota keluarga Gandara, khususnya bagi pasangan Aditama dan Vania, sekaligus untuk menyambut anggota keluarga Gandara yang baru, keluarga Gandara kembali menggelar pesta besar-besar an. Pesta diadakan di ruangan dan halaman rumah. Malam ini, ruangan dan halaman itu disulap menjadi tempat pesta yang megah. Ada ratusan undangan yang datang dalam acara. Kerabat dekat, kolega, rekan bisnis dan kenalan keluarga Gandara. Meja-meja makanan tampak tersusun rapi dengan menu spesial di atasnya. Dekorasi acara terhampar di setiap titik-titik paling pasnya. Juga halaman rumah dihiasi lampu-lampu yang membuat belakang rumah itu terlihat lebih menawan. Di saat ini, Aditama dan Vania—yang sedang menggendong bayinya—tampak berdiri di dalam ruangan menyambut para tamu yang terus berdatangan silih berganti. Tamu-tamu it

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 271 - Lega Bukan Main

    Begitu melihat sang suami memasuki rumah, Vania yang sedang duduk di sofa ruang tamu bersama sang ibu—langsung bangkit dari duduknya—segera berhambur setengah berlari ke arah Aditama, lantas langsung memeluknya dengan erat. "Kenapa malam sekali pulangnya, Tam ... aku sungguh mencemaskanmu tadi ... takut terjadi apa-apa denganmu. Juga Papa. Aku tidak bisa tidur, sayang. Entah kenapa, rasanya tidak tenang saja kalau kamu belum pulang." Ucap Vania dalam posisi wajah tenggelam di dada suaminya. Di saat yang sama, Vania merasa sangat lega karena sang suami pulang dengan selamat. Dalam keadaan baik-bajk saja. Begitu pula dengan sang Ayah. Aditama menghela napas. "Maafkan aku, sayang karena baru sampai rumah. Karena urusannya baru selesai. Jadi, aku dan Papa baru bisa pulang." Balas Aditama seiring menghembuskan napas lega, mengusap kepala sang istri dengan lembut, juga terus mengecup keningnya. Aditama lanjut berkata. "Sekarang aku sudah pulang sesuai janji aku tadi, Van ... p

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 270 - Mengurus Jasadnya Edwin

    Sementara itu, Aditama dan sang Ayah memutuskan beranjak dari perumahan Paradise hendak pulang. Di dalam mobil, tiba-tiba ponsel Aditama berbunyi menandakan ada panggilan masuk yang membuat perhatian pria tampan itu teralihkan. Seketika ia merogoh saku jas, mengeluarkan ponsel dari dalam sana, nama Heru terpampang jelas di layar ponsel. Melihat hal itu, mata Aditama melebar! Mendadak, ia teringat sesuatu. Apakah Kak Heru hendak memberitahu kabar mengenai Edwin? Juga Robert dan Andika? Pikir Aditama. Melihat sang anak laki-lakinya bersikap demikian, Laksana Gandara mengernyitkan kening. "Telepon dari siapa, Tam?" tanya Laksana Gandara seraya menghadap Aditama.Mendapatkan pertanyaan dari sang Ayah membuat Aditama menoleh. Dia kemudian menjawab. "Kak Heru, Pa,"Laksana Gandara mengerjap mendengarnya. Dia kemudian buru-buru berkata. "Cepat angkat, Tam ... sepertinya dia mau mengabarkan sesuatu tentang Edwin." Laksana Gandara langsung mendesak Aditama yang dijawab angg

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 269 - Kematian Robert, Andika dan Edwin

    Sementara itu, tiba di gedung kasino milik Robert dan Andika, Edwin disambut keributan dan kericuhan oleh orang-orang di sana. Kesibukan pun menyertai. Para petugas pemadam kebakaran tengah berusaha memadamkan api yang melahap gedung kasino tersebut. Beberapa mobil-mobil tampak keluar, sebagian besar adalah para pengunjung kasino yang sedang bergegas pulang, tapi ada pula yang masih berada di sana—menonton. Namun Edwin tidak mempedulikan hal tersebut, ia bergegas mencari dua orang yang sebelumnya ia agung-agungkan, tapi kini ia telah berubah benci pada keduanya.Selang sebentar saja, tiba-tiba Edwin menghentikan langkah saat melihat dua orang yang sedang ia cari—berdiri di dekat salah satu mobil—menyaksikan kesibukan. Melalui ekor matanya, Robert menyadari kedatangan Edwin, ia pun segera menoleh diikuti Andika setelahnya. Kemudian, Robert memicingkan pandangan. Detik berikutnya, dia terhenyak. Begitu pula dengan Andika. Edwin!? Selama sesaat, keduanya kompak tercengang. Seg

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 268 - Memenjarakan Arumi dan Haikal

    Begitu melihat sosok Arumi dan Haikal, Laksana Gandara langsung murka bukan main. Seketika ekspresi wajahnya menjadi masam, seruan marah, sumpah serapah dan makian terlontar keluar dari mulutnya. Mendapati hal tersebut, Arumi dan Haikal hanya bisa pasrah. "Aku pikir kau sudah takut denganku, Arumi ... sudah takut dengan keluarga Gandara ... tidak mau berurusan dengan keluargaku lagi setelah kuusir dirimu," seru Laksana Gandara dengan emosi menggebu seraya menunjuk-nunjuk Arumi. "Tapi apa yang malah akan kau lakukan kepada anggota keluargaku, wanita iblis!? Kau bahkan berencana mau membunuh anggota keluarga tercintaku!?" Lanjut Laksana Gandara. Mendengar itu, Arumi refleks mengangkat wajah menatap Laksana Gandara. Kemudian, ia langsung menggeleng cepat. "Tidak, tuan. Bukan seperti itu. Itu bukan ide saya. Saya tidak ada niatan sedikit pun mau menghabisi anggota keluarga anda. Itu sepenuhnya adalah ide tuan Robert, tuan Andika, juga Edwin." Jawab Arumi yang langsung dibenarkan

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 267 - Sudah Tidak Ada Kata Maaf!

    Aditama menatap Arumi dan Haikal dengan saksama. Juga dengan dingin. Ekspresi wajahnya datar. Kemudian, ia pindah menatap Arumi untuk beberapa saat. "Akhirnya kita bertemu lagi, Nona Arumi ... setelah sekian lama," ucap Aditama. Dia kemudian menambahkan. "Aku tidak menyangka kalau anda benar-benar licik. Tak selemah yang dibayangkan. Aku pikir, anda sudah kapok, tak akan mau berurusan dengan keluarga kami lagi, tapi nyatanya aku salah." "Anda memang tidak bisa kami anggap remeh. Dan hal yang membuat aku cukup terkejut adalah ... Anda bekerja sama dengan Robert, Andika dan Edwin untuk membalas keluarga Gandara. Sungguh menakjubkan. Tapi terlepas dari itu, anda tidak bisa berbuat apa-apa." Aditama terdiam sebentar. "Seorang wanita seperti anda ... bisa meyakinkan Papa? Hal itu juga sungguh tak bisa dipercaya. Dan anda yang memfitnahku dan mama dulu ... benar-benar tidak akan pernah kulupakan, Nona Arumi." Kata Aditama lagi. Mendengar itu, Arumi mengangkat wajah menatap Aditama.

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 266 - Edwin Hendak Membunuh Robert dan Andika

    Aditama dan Edwin membahas soal pembunuh keluarganya Edwin yang sebenarnya yang tak lain tak bukan adalah Robert, juga Andika, pun termasuk kejahatan dan kebusukan yang telah mereka berdua lakukan. Kala membicarakan hal itu, mendadak, dendam kesumat pada diri Edwin seketika membara, juga tekad ingin membunuh mereka berdua langsung mencuat deras. Akhirnya, setelah terdiam beberapa saat, Edwin mengangkat wajah menatap Aditama. "Silahkan jika tuan muda ingin menghukum saya, ingin membunuh saya sekali pun. Saya rela tuan muda! Saya menerimanya karena saya memang jahat kepada keluarga Gandara! Telah berkhianat!!!" seru Edwin tegas penuh penekanan pada kalimatnya. Tidak ada sedikit pun keraguan dalam setiap kata yang diucapkannya. Semua orang kaget mendengar hal itu. Edwin menyerahkan diri untuk dihabisi? Untuk dibunuh? Dia mengakui kesalahannya? Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena semua keputusan ada di tangan Aditama. Sementara Aditama menatap Edwin dengan lekat. Te

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 265 - Akhir Dari Para Musuh Keluarga Gandara

    Sesampainya di depan rumah yang ditinggali Arumi perumahan Paradise, Aditama, Letnan dan para tukang pukul bergegas turun dari mobil. Akan tetapi, mendadak Aditama menghentikan langkah ketika hendak berjalan menuju rumah itu kala mendengar bunyi tanda ada panggilan masuk dari ponselnya. Aditama pun mengurungkan niatnya. Begitu pula dengan anak buahnya. Menunggu sang tuan muda. Aditama kembali mengecek ponselnya dan nama sang Ayah terpampang jelas di layar. Seketika ia mengerjap, baru ingat jika ia belum mengabari sang Ayah. Kemudian, ia segera mengusap layar ponsel dan menempelkannya di telinga. "Bagaimana, Tam? Apakah rencanamu berhasil? Kamu tidak kenapa-kenapa, 'kan, Nak?" tanya Laksana Gandara dengan nada cemas sekaligus penasaran begitu panggilan terhubung. Mendengar itu, Aditama pun langsung menceritakan apa yang terjadi di gedung kasino tadi. Setelah Aditama selesai bercerita, terdengar helaan napas lega di sebrang sana. Detik berikutnya, sang Ayah terkekeh puas

  • Suamiku Pewaris Kaya Raya   Bab 264 - Tamat Sudah Riwayat Robert dan Andika

    Selagi Aditama menyilangkan tangan di depan dada—duduk di jok mobil belakang masih dalam perjalanan menuju perumahan Paradise—memikirkan semua musuhnya yang sebentar lagi akan berhasil ia bereskan, sebuah dering berbunyi berasal dari ponsel miliknya menandakan ada panggilan masuk membuat lamunan pria tampan itu terbuyar. Ia pun kembali mengecek ponselnya dan nama sang istri terpampang jelas di layar ponsel. Melihat hal itu, demi apa pun, Aditama langsung merasa senang bukan main. Namun di sisi lain, ia tidak mau sang istri mengetahui apa yang sebenarnya sedang ia lakukan, mengetahui apa yang terjadi dengan keluarga Gandara! Demikian, ia tidak mau membuat Vania cemas berlebihan—apalagi jika sampai tahu ia, sang ibu dan bayi yang ada di dalam kandungnya itu menjadi target pembunuhan. Akan tetapi, hal itu tidak akan pernah terjadi mengingat rencananya yang sebentar lagi akan selesai. Akhirnya, setelah terdiam sejenak, Aditama mengusap layar ponsel dan segera menempelkannya di

DMCA.com Protection Status