Share

Bab 8

Penulis: Shatara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-18 11:06:08
"Bukannya kamu benci dengan diriku? Kenapa mau cerita ini padaku?"

Moren mengeluarkan sebuah flashdisk dari sakunya dan memasukkannya ke tanganku.

Wajahnya tampak lega, sambil tersenyum dia berkata, "Kalau aku bilang mau jadi orang baik, kamu percaya nggak?"

Suara sirene polisi terdengar dari lantai bawah.

Moren melambaikan tangan padaku, lalu berjalan menuruni tangga. Dia melanjutkan, "Kamu orang yang baik. Sejak pertama kali bertemu denganmu, aku tahu kamu orang baik. Orang baik harus dapat balasan yang baik."

"Aku juga harus menuaikan tugasku sekarang. Kalau suatu saat aku keluar, semoga kamu mau menerimaku sebagai temanmu."

Melihat Moren yang dibawa pergi, aku berteriak padanya, "Kamu nggak jahat! Sejak awal mengenalmu, kamu bukan orang jahat dimataku!"

Moren menatapku dari balik jendela mobil polisi, memberikan senyuman ramah terakhirnya.

Ponselku terus bergetar, panggilan masuk lagi.

"Sherly, cepat ke rumah sakit! Ben buat keributan di sini, dia nggak mau pergi."

Ketika sampai di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 9

    Aku tertawa sinis, "Tante, dari omonganmu, sepertinya dua puluh miliar itu sangat kecil bagimu, ya? Kalau begitu, bagaimana kalau kamu yang kasih saja?"Ibu itu langsung melambaikan tangannya."Nak, aku hanya kasih saran, kenapa malah menyeretku?"Ben menatapku tanpa berkedip dengan tatapan tajam.Lalu berkata tanpa malu, "Baiklah! Kalau kamu nggak masih kasih uangnya, aku akan menyebarkan semua aibmu di media sosial!""Biar semua orang tahu seperti apa kelakuanmu."Aku mengangkat bahu acuh tak acuh dan berkata, "Silakan saja, kita lihat publik akan berpihak ke siapa nantinya."Tiba-tiba, seseorang di kerumunan berteriak, "Eh, bukannya ini wanita kaya yang suaminya selingkuh itu?"Kerumunan yang tadinya mulai tenang kembali gaduh, semua orang mulai berbisik-bisik.Ben tidak tahan dengan keributan itu.Dia berteriak, "Diam! Semuanya diam!""Kalian semua nggak tahu apa-apa! Justru wanita ini yang mengkhianatiku! Kalian semua wanita murahan!"Usai bicara, dia terjatuh duduk di lantai lag

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 1

    Setelah sibuk bekerja sepanjang minggu, temanku mengajakku bersantai sejenak di warung kecil dekat apartemenku.Baru saja aku duduk, temanku langsung mengajakku melihat sebuah siaran langsung yang berjudul "Hancurkan Pelakor, Bela Lelaki Yang Tersakiti."Wajah temanku langsung berseri-seri, tertawa sambil bercanda, "Lihat, papan pelakor yang mereka angkat itu mirip sekali dengan dirimu!""Eh tunggu! Kenapa latar tempatnya juga hampir sama dengan warung ini?""Sherly, jangan-jangan kamu pelakor yang mereka bicarain?"Aku mendorong temanku dengan kesal, tetapi rasa penasaranku membuatku mendekat untuk melihat lebih jelas.Di layar, streamer itu bersemangat berkata, "Guys, kali ini tokoh utamanya adalah seorang pria malang yang memiliki disabilitas!""Dia menangis di rumah setiap hari, berharap istrinya berhenti berfoya-foya di luar dan segera pulang!""Kemarin, saat aku mengunjunginya, tubuhnya penuh lebam, nggak ada satu pun bagian yang tak terluka.""Guys! Semua manusia itu punya hati

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 2

    "Guys, menurut kalian benar nggak yang aku lakukan?"Temanku, Talita yang baru saja dipukul, tertegun sambil memegang luka di kepalanya. Tubuhnya mulai lemas, bersandar padaku hampir jatuh.Namun, kerumunan orang di sekitar sama sekali tidak peduli ada yang terluka. Sebaliknya, mereka malah bersorak riuh."Bagus! Perempuan sampah memang seharusnya dihajar!""Jangan menilai orang dari penampilan! Lihat saja mereka, dua perempuan yang kelihatan berkelas dengan wajah cantik dan gaya mewah. Entah sudah berapa banyak pria yang mereka tipu untuk bisa hidup begini!""Dasar hati busuk! Cantik pun percuma kalau hatinya seperti itu! Untungnya zaman sekarang sudah ada platform ini, jadi kita semua bisa melihat sifat aslinya."Aku menyapu pandangan ke seluruh kerumunan yang bergosip tanpa henti.Memastikan bahwa siaran langsung mereka masih berjalan, aku memasang wajah dingin dan menegur, "Semuanya minggir! Kalian nggak lihat ada orang yang terluka di sini?"Tanpa menunggu reaksi mereka, aku menar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 3

    Sambil mendengar suara keributan di belakang, aku mempercepat gerakanku. Dengan cekatan, aku mengambil kotak P3K dari dalam mobil dan mulai membalut luka Talita.Di saat yang sama, aku menyalakan mesin mobil dan mengaktifkan rekaman kamera depan belakang.Tak jauh dariku, Moren berdiri sambil tertawa keras, "Bukannya kamu hebat sekali biasanya? Teruskan dong! Jangan berhenti, ayo!""Kalian berdua jangan harap bisa pergi dari sini dengan selamat!"Orang-orang yang mengelilingi mobil mulai beraksi. Mereka yang berani, menghantam mobilku tanpa ampun dan yang penakut hanya berteriak-teriak mendukung dari pinggir. Bahkan ada yang lebih gila, entah dari mana, seseorang datang membawa palu besar dan dengan keras menghantam bagasi mobil, mencoba membukanya.Aku hanya bisa menatap mobilku yang sudah babak belur.Lalu berkata dengan dingin pada mereka, "Mobil ini nggak murah, kalian mampu menggantinya?"Moren mengipaskan dirinya dengan kipas kertas, tertawa keras dan berkata dengan nada sinis,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 4

    "Sudah mau mati masih saja keras kepala. Lihat dirimu sekarang, pada akhirnya jatuh juga ke tanganku."Moren menyeringai, mendekatkan mulutnya ke telingaku, lalu berbisik pelan, "Ceraikan Ben, lalu pergi tanpa membawa sepeser pun, maka aku akan melepaskanmu."Orang-orang di belakang menahanku erat sehingga aku tak bisa bergerak. Aku hanya bisa menggertakkan gigi sambil menatapnya tajam.Di kolom komentar siaran langsung, situasi langsung menarik perhatian. Jumlah penonton kembali mencetak rekor baru.Mayoritas komentar justru makin memperkeruh suasana."Bagus! Di mana ini? Aku juga mau ikut.""Kakak host, kami juga mau mutiaranya! Bagi-bagi dong!""Lihat dia, itu pasti harta haram. Masih berani nangis pula, benar-benar nggak tahu malu."Aku menatap kotak di lantai itu dengan penuh penyesalan dalam hati.Benda-benda dalam kotak itu adalah satu-satunya kenang-kenangan yang ditinggalkan orang tuaku.Dulu, saat aku masih kuliah, keluarga kami bisa dibilang kelas menengah. Orang tuaku berbi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 5

    Kami semua dibawa ke kantor polisi.Talita dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa, hasilnya belum keluar.Suasana di lokasi kacau dan bising, penuh dengan keributan."Astaga Tuhan! Aku hanya mencari sesuap nasi, kenapa malah ditangkap begini?""Lihat guys, ini nggak adil! Kami ini pembela keadilan, tapi sekarang malah dikurung di sini, bahkan nggak bisa bergerak sama sekali."Jumlah penonton siaran langsung masih terus naik. Bahkan ada yang terprovokasi dan merencanakan untuk berbondong-bondong datang ke kantor polisi dan menuntun penjelasan.Di tengah kekacauan yang belum selesai, tiba-tiba terdengar suara Ben dari luar pintu."Sayang, kamu di mana? Ini semua salahku. Aku nggak seharusya melarangmu bersenang-senang di luar.""Seharusnya aku membiarkanmu terus memukulku. Aku janji nggak akan melawan. Tolong lepaskan orang-orang malang ini."Begitu Ben selesai bicara, Moren yang tadinya duduk santai dengan kaki disilangkan langsung tidak bisa tenang.Dia buru-buru bangkit dan berjalan ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 6

    Petugas di lokasi dengan sigap mengambil tindakan penyelamatan.Dengan mata memerah dan sudut bibir berlumuran darah, Ben masih memohon, "Itu salah paham. Dengarkan penjelasanku."Aku melirik jam, lalu menepuk tangan dan berkata, "Aku nggak mau ikut campur dengan urusan kalian. Sekarang, kita bicarakan soal ganti rugi! Aku mau pulang makan malam."Pengacaraku segera bergerak sesuai isyaratku dan menyusun daftar kerugian hari ini."Berdasarkan perhitungan, total kerugian hari ini mencapai empat triliun."Semua orang yang mendengar angka itu terdiam membisu.Beberapa orang yang lebih cepat bereaksi langsung berlari ke hadapanku, membungkuk dan memohon.Aku tersenyum, sambil memandang mereka dan menjawab, "Hentikan! Aku nggak tertarik mendengar keluhan kalian, nggak ada negosiasi. Uang ganti rugi harus dibayar penuh, nggak boleh kurang sepeser pun."Mendengar jumlah itu, si streamer dan lainnya langsung terduduk lemas di lantai.Aku mendekatinya dan menepuk bahunya.Lalu mengambil ponseln

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 7

    Ketika aku terbangun, ayah Talita juga sudah tiba."Sherly! Aku lihat tidurmu lelap sekali, jadi sengaja nggak membangunkanmu. Nyenyak nggak tidurnya semalam?""Kelihatannya nyenyak ya, sampai dibangunkan saja susah."Aku mengusap wajahku dan mengangguk canggung."Semua berhenti bekerja dan keluar dulu, aku mau bicara berdua dengan Sherly."Setelah ruangan kosong, ayah Talita mengambil setumpuk berkas dari dalam tasnya.Tulisan di sampulnya tertulis jelas "Rekam Kecelakaan Mobil."Aku membuka berkas itu dengan tangan gemetaran.Awalnya aku syok, tetapi emosi itu perlahan berubah menjadi rasa benci yang sulit digambarkan dengan kata-kata.Ayah Talita menepuk bahuku dan mencoba menenangkan, "Orang tuamu adalah sahabatku yang ikut berjuang bersamaku. Waktu itu, kamu menyalahkanku karena nggak membantumu dan aku mengaku ada ego pribadiku.""Tapi, aku juga harus menghidupi keluargaku. Selama bertahun-tahun, akhirnya aku punya sedikit kekuasaan, aku pun mulai menyelidiki masalah ini.""Nak,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18

Bab terbaru

  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 9

    Aku tertawa sinis, "Tante, dari omonganmu, sepertinya dua puluh miliar itu sangat kecil bagimu, ya? Kalau begitu, bagaimana kalau kamu yang kasih saja?"Ibu itu langsung melambaikan tangannya."Nak, aku hanya kasih saran, kenapa malah menyeretku?"Ben menatapku tanpa berkedip dengan tatapan tajam.Lalu berkata tanpa malu, "Baiklah! Kalau kamu nggak masih kasih uangnya, aku akan menyebarkan semua aibmu di media sosial!""Biar semua orang tahu seperti apa kelakuanmu."Aku mengangkat bahu acuh tak acuh dan berkata, "Silakan saja, kita lihat publik akan berpihak ke siapa nantinya."Tiba-tiba, seseorang di kerumunan berteriak, "Eh, bukannya ini wanita kaya yang suaminya selingkuh itu?"Kerumunan yang tadinya mulai tenang kembali gaduh, semua orang mulai berbisik-bisik.Ben tidak tahan dengan keributan itu.Dia berteriak, "Diam! Semuanya diam!""Kalian semua nggak tahu apa-apa! Justru wanita ini yang mengkhianatiku! Kalian semua wanita murahan!"Usai bicara, dia terjatuh duduk di lantai lag

  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 8

    "Bukannya kamu benci dengan diriku? Kenapa mau cerita ini padaku?"Moren mengeluarkan sebuah flashdisk dari sakunya dan memasukkannya ke tanganku.Wajahnya tampak lega, sambil tersenyum dia berkata, "Kalau aku bilang mau jadi orang baik, kamu percaya nggak?"Suara sirene polisi terdengar dari lantai bawah.Moren melambaikan tangan padaku, lalu berjalan menuruni tangga. Dia melanjutkan, "Kamu orang yang baik. Sejak pertama kali bertemu denganmu, aku tahu kamu orang baik. Orang baik harus dapat balasan yang baik.""Aku juga harus menuaikan tugasku sekarang. Kalau suatu saat aku keluar, semoga kamu mau menerimaku sebagai temanmu."Melihat Moren yang dibawa pergi, aku berteriak padanya, "Kamu nggak jahat! Sejak awal mengenalmu, kamu bukan orang jahat dimataku!"Moren menatapku dari balik jendela mobil polisi, memberikan senyuman ramah terakhirnya.Ponselku terus bergetar, panggilan masuk lagi."Sherly, cepat ke rumah sakit! Ben buat keributan di sini, dia nggak mau pergi."Ketika sampai di

  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 7

    Ketika aku terbangun, ayah Talita juga sudah tiba."Sherly! Aku lihat tidurmu lelap sekali, jadi sengaja nggak membangunkanmu. Nyenyak nggak tidurnya semalam?""Kelihatannya nyenyak ya, sampai dibangunkan saja susah."Aku mengusap wajahku dan mengangguk canggung."Semua berhenti bekerja dan keluar dulu, aku mau bicara berdua dengan Sherly."Setelah ruangan kosong, ayah Talita mengambil setumpuk berkas dari dalam tasnya.Tulisan di sampulnya tertulis jelas "Rekam Kecelakaan Mobil."Aku membuka berkas itu dengan tangan gemetaran.Awalnya aku syok, tetapi emosi itu perlahan berubah menjadi rasa benci yang sulit digambarkan dengan kata-kata.Ayah Talita menepuk bahuku dan mencoba menenangkan, "Orang tuamu adalah sahabatku yang ikut berjuang bersamaku. Waktu itu, kamu menyalahkanku karena nggak membantumu dan aku mengaku ada ego pribadiku.""Tapi, aku juga harus menghidupi keluargaku. Selama bertahun-tahun, akhirnya aku punya sedikit kekuasaan, aku pun mulai menyelidiki masalah ini.""Nak,

  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 6

    Petugas di lokasi dengan sigap mengambil tindakan penyelamatan.Dengan mata memerah dan sudut bibir berlumuran darah, Ben masih memohon, "Itu salah paham. Dengarkan penjelasanku."Aku melirik jam, lalu menepuk tangan dan berkata, "Aku nggak mau ikut campur dengan urusan kalian. Sekarang, kita bicarakan soal ganti rugi! Aku mau pulang makan malam."Pengacaraku segera bergerak sesuai isyaratku dan menyusun daftar kerugian hari ini."Berdasarkan perhitungan, total kerugian hari ini mencapai empat triliun."Semua orang yang mendengar angka itu terdiam membisu.Beberapa orang yang lebih cepat bereaksi langsung berlari ke hadapanku, membungkuk dan memohon.Aku tersenyum, sambil memandang mereka dan menjawab, "Hentikan! Aku nggak tertarik mendengar keluhan kalian, nggak ada negosiasi. Uang ganti rugi harus dibayar penuh, nggak boleh kurang sepeser pun."Mendengar jumlah itu, si streamer dan lainnya langsung terduduk lemas di lantai.Aku mendekatinya dan menepuk bahunya.Lalu mengambil ponseln

  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 5

    Kami semua dibawa ke kantor polisi.Talita dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa, hasilnya belum keluar.Suasana di lokasi kacau dan bising, penuh dengan keributan."Astaga Tuhan! Aku hanya mencari sesuap nasi, kenapa malah ditangkap begini?""Lihat guys, ini nggak adil! Kami ini pembela keadilan, tapi sekarang malah dikurung di sini, bahkan nggak bisa bergerak sama sekali."Jumlah penonton siaran langsung masih terus naik. Bahkan ada yang terprovokasi dan merencanakan untuk berbondong-bondong datang ke kantor polisi dan menuntun penjelasan.Di tengah kekacauan yang belum selesai, tiba-tiba terdengar suara Ben dari luar pintu."Sayang, kamu di mana? Ini semua salahku. Aku nggak seharusya melarangmu bersenang-senang di luar.""Seharusnya aku membiarkanmu terus memukulku. Aku janji nggak akan melawan. Tolong lepaskan orang-orang malang ini."Begitu Ben selesai bicara, Moren yang tadinya duduk santai dengan kaki disilangkan langsung tidak bisa tenang.Dia buru-buru bangkit dan berjalan ke

  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 4

    "Sudah mau mati masih saja keras kepala. Lihat dirimu sekarang, pada akhirnya jatuh juga ke tanganku."Moren menyeringai, mendekatkan mulutnya ke telingaku, lalu berbisik pelan, "Ceraikan Ben, lalu pergi tanpa membawa sepeser pun, maka aku akan melepaskanmu."Orang-orang di belakang menahanku erat sehingga aku tak bisa bergerak. Aku hanya bisa menggertakkan gigi sambil menatapnya tajam.Di kolom komentar siaran langsung, situasi langsung menarik perhatian. Jumlah penonton kembali mencetak rekor baru.Mayoritas komentar justru makin memperkeruh suasana."Bagus! Di mana ini? Aku juga mau ikut.""Kakak host, kami juga mau mutiaranya! Bagi-bagi dong!""Lihat dia, itu pasti harta haram. Masih berani nangis pula, benar-benar nggak tahu malu."Aku menatap kotak di lantai itu dengan penuh penyesalan dalam hati.Benda-benda dalam kotak itu adalah satu-satunya kenang-kenangan yang ditinggalkan orang tuaku.Dulu, saat aku masih kuliah, keluarga kami bisa dibilang kelas menengah. Orang tuaku berbi

  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 3

    Sambil mendengar suara keributan di belakang, aku mempercepat gerakanku. Dengan cekatan, aku mengambil kotak P3K dari dalam mobil dan mulai membalut luka Talita.Di saat yang sama, aku menyalakan mesin mobil dan mengaktifkan rekaman kamera depan belakang.Tak jauh dariku, Moren berdiri sambil tertawa keras, "Bukannya kamu hebat sekali biasanya? Teruskan dong! Jangan berhenti, ayo!""Kalian berdua jangan harap bisa pergi dari sini dengan selamat!"Orang-orang yang mengelilingi mobil mulai beraksi. Mereka yang berani, menghantam mobilku tanpa ampun dan yang penakut hanya berteriak-teriak mendukung dari pinggir. Bahkan ada yang lebih gila, entah dari mana, seseorang datang membawa palu besar dan dengan keras menghantam bagasi mobil, mencoba membukanya.Aku hanya bisa menatap mobilku yang sudah babak belur.Lalu berkata dengan dingin pada mereka, "Mobil ini nggak murah, kalian mampu menggantinya?"Moren mengipaskan dirinya dengan kipas kertas, tertawa keras dan berkata dengan nada sinis,

  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 2

    "Guys, menurut kalian benar nggak yang aku lakukan?"Temanku, Talita yang baru saja dipukul, tertegun sambil memegang luka di kepalanya. Tubuhnya mulai lemas, bersandar padaku hampir jatuh.Namun, kerumunan orang di sekitar sama sekali tidak peduli ada yang terluka. Sebaliknya, mereka malah bersorak riuh."Bagus! Perempuan sampah memang seharusnya dihajar!""Jangan menilai orang dari penampilan! Lihat saja mereka, dua perempuan yang kelihatan berkelas dengan wajah cantik dan gaya mewah. Entah sudah berapa banyak pria yang mereka tipu untuk bisa hidup begini!""Dasar hati busuk! Cantik pun percuma kalau hatinya seperti itu! Untungnya zaman sekarang sudah ada platform ini, jadi kita semua bisa melihat sifat aslinya."Aku menyapu pandangan ke seluruh kerumunan yang bergosip tanpa henti.Memastikan bahwa siaran langsung mereka masih berjalan, aku memasang wajah dingin dan menegur, "Semuanya minggir! Kalian nggak lihat ada orang yang terluka di sini?"Tanpa menunggu reaksi mereka, aku menar

  • Suamiku Menuduhku Selingkuh   Bab 1

    Setelah sibuk bekerja sepanjang minggu, temanku mengajakku bersantai sejenak di warung kecil dekat apartemenku.Baru saja aku duduk, temanku langsung mengajakku melihat sebuah siaran langsung yang berjudul "Hancurkan Pelakor, Bela Lelaki Yang Tersakiti."Wajah temanku langsung berseri-seri, tertawa sambil bercanda, "Lihat, papan pelakor yang mereka angkat itu mirip sekali dengan dirimu!""Eh tunggu! Kenapa latar tempatnya juga hampir sama dengan warung ini?""Sherly, jangan-jangan kamu pelakor yang mereka bicarain?"Aku mendorong temanku dengan kesal, tetapi rasa penasaranku membuatku mendekat untuk melihat lebih jelas.Di layar, streamer itu bersemangat berkata, "Guys, kali ini tokoh utamanya adalah seorang pria malang yang memiliki disabilitas!""Dia menangis di rumah setiap hari, berharap istrinya berhenti berfoya-foya di luar dan segera pulang!""Kemarin, saat aku mengunjunginya, tubuhnya penuh lebam, nggak ada satu pun bagian yang tak terluka.""Guys! Semua manusia itu punya hati

DMCA.com Protection Status