Pesan Siaran Yang Membuat suamiku M*ti Kutu#Sadap Wa Suami[Siapa tadi yang bilang gue tua?! Siapa yang bilang gue ATM berjalan?!] Balasku tanpa ragu pada percakapan mereka.Pasti sekarang Firman juga sedang bingung kenapa mas Ervan tiba tiba mengirim pesan seperti itu padanya[Van, Wa lo di sadap ya, gue gak ikut ikut ah, bye!] Balas Mas Firman setelahnya. Mungkin dia sadar wa Mas Ervan sedang ku sadap.Aku pun tak mengira Mas Ervan yang lembut dan begitu perhatian padaku itu tega menjelekanku di belakang.*****[Kamu gak bosan Van tiap hari meluk nenek nenek, yakin kamu betah]Mataku membulat membaca chat dari Firman sahabat Mas Ervan suamiku. Mereka pasti tak mengira aku membaca percakapan ini.Dan memang aku lebih tua dari Mas Ervan, selisih usia kami 4 tahun.[Haha bisa wae kamu Man] jawab Mas Ervan santai di ikuti imot tertawa.[Ya aku heran gitu lo kamu kok mau sama dia, kamu itu kan paling ganteng di antara kita, mantan kamu cantik cantik, kok ya mau kamu sama Rena, udahlah
Pov Ervan"Sial, bre**"k," umpatku sambil memukul mukul tanganku.Rahangku mengeras, emosi kurasakan meledak ledak di dadaku, kepalaku bahkan sudah panas saat ini.Aku tak percaya Rena bisa lakukan ini padaku, dia selama ini selalu tunduk dan patuh padaku, tapi kenapa sekarang kenapa dia berani?**"**Flasback"Rani, saya mau keluar dulu, kalau ada apa apa bilang saja pada Pak Dion,saya ada urusan," pesanku pada Rani sekretaris kantorku.Aku ada janji mau menemani Elisa shoping hari ini.Elisa gadis 20 tahuh yang aku kenal lewat facebook beberapa bulan yang lalu,dengan modal sedikit merayu dengan kata kata manis gadis itu bertekuk lutut di hadapanku.Siapa tak kenal Ervan Aldino, mantan mahasiswa tertampan di uversitas **** yang mampu menundukkan banyak wanita wanita sexsi dan cantik."Baik Pak," jawab Rani. Bahkan aku juga pernah memacari Rani dulu pas awal awal jadi sekretarisku."Maap Pak,"kata Rani yang membuatku berhenti melangkah.Ku balikan badanku dan bertanya," ada apa?"tany
[Dicari! Istri pengganti yang muda, cantik sexy dan bisa menghasilkan banyak uang. Siap menjadi Atm berjalan dan siap menghidupi suami berserta selingkuhannya. Jika berminat silahkan hubungi nomer ini : 081321321321]Jariku bersiap mengirim pesan siaran kesemua nomer kontak Mas Ervan.Aku menyeringai membayangkan malunya bang Ervan nanti,namun belum sempat aku mengirim pesan siaran itu, tiba tiba layar ponsel menjadi gelap dan keluarlah logo merk dari ponsel yang ku pegang."Astaga, kenapa gak nanti aja sich,s**l," umpatku.Ingin rasanya ku lempar ponsel di tanganku ini demi menghilangkan rasa donngkol di hati."Ih..kenapa mati sekarang sih," kataku memukul bantal yang ku pegang dan melemparnya ke lantai.Sungguh kesal rasanya hati ini tak jadi mempermalukan lelaki sa**h itu."Ok, tapi tak mengapa karena aku yakin dia sedang kelimpungan saat ini, sebab ATMnya hanya tersisa saldo 200 ribu rupiah, pasti wanita j***g yang jadi selingkuhanya itu sedang mengamuk saat ini," Aku tersenyum s
Hai Reader semua, terima kasih sudah membaca, tap love dan koem.Gagal Akting"Cukup sudah Mas, aku minta cerai, silahkan kamu cari wanita yang cantik,modis seperti inginmu tapi ingat kamu ke sini gak bawa apapun selain baju yang melekat di badanmu dan kamupun harus keluar dalam keadaan yang sama,kamu gak berhak sedikitpun atas semua barang yang ada di sini," kataku lantang. Tak ada air mata ataupun isak tangis seperti sinetron ikan terbang, air mataku terlalu mahal.Aku lihat wajah Mas Ervan sudah pucat bagai mayat tubuhnya sedikit bergetar dan luruh ke lantai.Ada air yang menggenang di sudut matanya.Tiba tiba dia terduduk di lantai,menutup muka dengan kedua telapak tanganya dadanya turun naik tak berarturan, pundaknya mulai berguncang."Gak perlu drama mas," kataku sengit, dia pikir aku akan luluh begitu saja dengan aktingnya. Cih jangan harap.Aku mungkin selama ini memang lemah tapi bukan berarti bisa di injak injak, lelaki s**h model begini memang harus di tegasi kalau perlu l
Mau ku permalukan bateri habis, mau aku ceraikan akting bunuh diri, ya wes tak mainkan aja pelan pelan😂Nikmati saja permainanku Mas!Aku bangun di pagi hari dengan tubuh yang segar bugar, aku lihat Mas Ervan sudahpun bangun dan memakai baju kerjanya."Pagi sayang,"sapa Mas Ervan.Senyum tersungging di bibirnya, senyum itu dulu yang selalu membuatku tergila gila tapi sekarang terasa hambar.Ku dorong tubuh Mas Ervan saat akan menciumku."Aku mau mandi, kamu tunggu aja di meja makan," kataku.Aku lihat muka Mas Ervan berubah tapi apa peduliku.Dia pikir mudah meluluhkan hati seorang perempuan yang telah dia lukai.****Ku guyur tubuhku dengan air hangat dari sower, rasa hangat yang menusuk pori pori tubuhku menjadikannya sedikit lebih bugar sekarang.Rasa lelah di tubuh seketika menghilang, apalagi di dukung dengan aroma terapi lavender kamar mandi yang wangi menjadikan tubuhku makin semakin bugar saja rasanya.Sebenarnya aku kurang suka wangi lavender tapi Ceril si cerewet itu yang
Maling Teriak Maling"e-eh sa- sayang ko-kok kamu di sini?"kata Mas Ervan.Wajahnya yang tadi garang menggebrak meja seketika berubah pias.'Haha mati kutu kan?'"Kenapa,kaget?"ketusku dengan nada yang dingin."Eh eng- enggak, kok ka- kamu di sini?" "Memangnya kenapa kalau aku di sini?"aku balik bertanya. Sumpah ekspresi wajah Mas Ervan yang sedikit bingung, wajah pucat,membuatku ingin tertawa.'Rasain.'"Tadi Pak Ervan ingin mengambil uang perusahaan Bu, tapi saya tolak sesuai arahan ibu," kata Manager menerangkan. Pria berkacamata tebal itu tampak sedikit tegang, entah karena gak enak sama Mas Ervan atau gak enak sama aku dan Om Daniel.Aku lirik Mas Ervan dengan ekor mataku.'Haha makin pucat aja tu muka, dan mirip mayat.'"Benar Pak Ervan?" tanyaku dengan nada yang sedikit tegas kas atasan ke bawahannya. "Mm bi- biasanya juga begitu kok Sayang," kata Mas Ervan lirih.Aku menatap wajah Mas Ervan yang pucat dan makin pucat saat aku mendekat," Maksudnya apa ya, bisa Mas Jelaskan?"
Selesai meating Mas Ervan menemuiku di dalam ruangan."Sayang.." "Iya ada apa?"kataku tetap dengan nada yang dingin."Apa tidak bisa kalau aku jadi wakilmu saja,aku ini kan suamimu sayang,""Memang kenapa kalau kamu suamiku?" tanyaku ketus."A- a- aku malu sayang, masa suaminya pemilik perusahaan tapi jabatanku setara manager," kata Mas Ervan lirih."Terus?"ku tatap tajam wajah Mas Ervan yang menunduk,"atau Mas mau aku jadikan OB aja?"kataku dengan senyum yang jahat yang tentu saja membuat mata Mas Ervan matanya membulat, rahangnya mengeras dan tangannya juga aku lihat mengepal.Aku tahu dia di puncak emosi sekarang ini tapi apa peduliku, jika dia tahan silahkah bertahan jika tidak silahkan minggat sana."Baiklah,mm kita makan yok!"kata Mas Ervan dengan mengulas senyum. Luar binasa dalam sekejab dia sudah bisa berakting manis untuk merayuku."Sorri aku janji dengan klien," ketusku sambil berjalan anggun melewatinya yang berdiri mematung di situ.'Rasakan, selama ini kamu selalu jawab
"Gila,kok lo bisa kurus gini, lo patah hati ya?"kataku yang sedikit sok melihat pria gendut di sekolahku dulu gini berbadan atletis."Haha,makin ganteng kan?" kata Yoga berseloroh yang aku hanya menjawab dengan mencibirkan bibirku ke arahnya namun justrtu membuat Yoga tertawa sambil menggaruk pangkal hidungnya."Mm aku minta nomor whatsapnya dong,nanti aku hubungi, aku buru buru soalnya," kata Yoga."Kasih gak ya" godaku.Yoga menaik turunkan alisnya yang tebal menggodaku.****"Hai nenek lampir,jamuran guwe nungguin lo di sini tahu," omel Ceril ketika aku datang."Heleh belum juga sejam,""Busyet dech, sumpah kalau bukan elo ni, mau guwe jorokin ke lantai," kata Ceril kesal tapi bagiku tetap aja lucu melihat tampang sebelnya itu."Udah, entar guwe beliin baju dech," kataku merayu Ceril yang bibirnya monyong entah berapa centi meter."Serius?" "Iya," kataku kemudian menggandeng tangan Ceril.Ini pertama kalinya aku bebas bershoping ria setelah dua tahun menikah dengan Ervan, entah imu
Bab41Dilan baru saja turun dari taxi, biasanya Renata akan menjemput di bandara tiap kali dia pulang dari luar kota tapi entah kenapa sekarang dia gak menjemput."Sayang aku pulang,"teriak Dilan sambil menarik kopernya saat memasuki rumah biasanya saat dia pulang maka istrinya akan menyongsong dan memeluk dirinya lalu mengatakan bahwa dia rindu akan kehadirannya. Namun, kali ini beda Renata tidak juga datang untuk menyambut dirinya padahal Dilan sudah berteriak memanggil."Ke mana dia biasanya dia selalu datang untuk menyambutku,"gumam Dilan sambil matanya mencari-cari di mana istrinya berada. "Sayang ini aku pulang!"Dilan kembali berteriak berharap istrinya akan muncul. Lelaki itu berjalan memasuki ruangan hingga akhirnya dia bertemu dengan asisten rumah tangga yang sedang sibuk bekerja."Loh Bapak sudah pulang?"tanya wanita setengah baya yang sudah lama bekerja dengannya itu. "Iya itu Ibu ke mana ya Bi kok dia nggak ada?""Ibu tadi keluar Pak nggak tahu ke mana tadi dia dapat t
Bab 40 "Saudara tiri?" tanya Ervan yang sebenarnya kurang percaya dengan cerita lelaki yang sekilas wajahnya mirip Renata."Iya. Jadi kami ini satu ayah tapi ayahku tak pernah memperlakukan aku sebagai anaknya bahkan sampai akhir hayatnya ibuku dan aku hanyalah dijadikan bayangan. Aku tak pernah mendapat kasih sayang dari papaku sendiri dan itu semua karena," lelaki itu menarik napas dan mengepal telapak tangannya," itu semua karena Renata dan mamanya karena mama Rena adalah istri Syah dan ibuku hanya istri siri sehingga kami mendapatkan perlakuan yang tak adil dari mereka." Ada kilat amarah di tatapan mata lelaki itu."bahkan ketika ibuku kesakitan butuhkan biaya Mereka pun tidak peduli mereka menganggap lemah ibuku kan itu semua karena siapa karena Renata dan ibunya itulah kenapa aku sangat mencintai Natal Aku ingin menghancurkan Renata dan aku juga ingin merebut apa yang seharusnya menjadi hak Aku sama-sama anaknya dermawan kita tidak ada bedanya jadi seharusnya aku juga mendapatk
Bab 39"Aku sudah dapat informasinya," kata Ervan kepada Elsa.Mereka seperti biasa bertemu di sebuah kafe untuk menyusun rencana mereka. "Oh ya terus bagaimana?""Dilan akan pergi ke luar kota dalam jangka beberapa waktu dia akan menaiki pesawat *** dengan jam penerbangan di siang hari dia duduk di bangku nomor 28 dan aku sudah memesankan tiket untuk kamu di bangku dengan urutan yang memungkinkan kalian untuk duduk berdua jadi gunakan waktu itu dengan baik agar kalian bisa lebih akrab."Elsa menerima tiket yang diberikan oleh Ervan."Hebat sekali kamu sudah seperti detektif handal." Elsa tersenyum pada Ervan."Ya begitulah demi membalas dendam atas kematian keluargaku demi membalas kekejaman wanita tak ada akhlak seperti Renata aku bisa jadi apa aja.""Lalu apa saja yang harus aku lakukan untuk mendekati Dilan kamu tahu aku sudah lupa semuanya maksudku aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan agar aku bisa dekat dengannya.""Nanti jika dia tanya kamu bilang saja kalau kamu sedang p
Bab 38Renata membantu suaminya yang sedang mengemasi barang-barang masuk ke dalam tas ada beberapa barang yang belum sempat dimasukkan oleh Rena. "Kalau kamu sibuk nggak apa-apa aku bisa urus sendiri kok itu tadi sepertinya anak kita sedang menangis.""Nggak papa kok mas dia itu cuman tadi haus aja tapi udah diurusin sama baby sister kok, lagian aku juga gak enak masak kamu pergi ke luar kota aku nggak bisa ikut terus mengamasi barang juga aku nggak bantu."Dilan tersenyum mendengar ucapan dari Renata."Nggak apa-apa kok aku itu paham kalau kamu memang sekarang sedang repot apalagi kan kita punya anak bayi jadi kamu fokuskan saja mengurus anak kita mengenai aku aku bisa mengurus diri aku sendiri kok dan aku juga maklum Kalau kamu udah nggak bisa seperti dulu lagi.""Iya mas tapi aku merasa nggak enak saja sepertinya aku seperti telah lupa dengan kewajiban aku sendiri sebagai seorang istri.""Jangan begitu aku tetap bangga kok punya istri seperti kamu kamu itu istri paling baik sedun
Bab 37 "Ada apa Bu?" tanya pembantu Renata saat melihat perubahan raut wajah Renata."Ini Bi masa ada orang kirim video ginian di akun whatsapp aku."Renata menunjukkan video mesum 21+ yang di kirimkan oleh kontak yang tidak dia kenali."Lagian ini orang kok usil banget ya Bu sampai mengirimkan video seperti itu apa tujuannya coba?""Ya itu bi kenapa aku juga nggak ngerti kok bisa-bisanya dia ngirimkan video seperti itu pada saya kenal aja nggak biasanya orang ini cuman ngacak nomor aja sih Bi.""Oh begitu ya terus tujuannya itu apa ya?" Bibi pembantu Renata itu tampak sedang berpikir."Entah ini juga sudah aku hapus nanti kalau ketauan Mas Dilan bisa bayar dikira aku ini nanti biasa menonton video gini ya padahal aku juga nggak hobi nontonnya.""Oh ya Bu saya itu tadi eh kemarin waktu ke pasar Saya melihat orang itu mirip banget sama Tuan Ervan dia itu bicara sama seseorang Bu yang wa
Bab 37"Cheryl," kata Dilan melihat wajah orang yang ditabraknya itu.Elsa tersenyum samar dia tidak tahu siapa yang disebut oleh Dilan itu tetapi yang jelas rencananya sudah berhasil. "Kamu nggak apa-apa?""Aww, kakiku."Elsa pura-pura meringis kesakitan walaupun sebenarnya dia masih bisa menahannya.Sementara Dilan buru-buru memeriksa kaki Elsa."Sepertinya kaki kamu terkilir mungkin akibat kamu tadi terjatuh, Ayo aku papah kamu ke dalam mobil kita pergi ke rumah sakit untuk memastikan bagaimana keadaan kamu." Dilan menatap Elsa dengan tatapan mata cemas. "Tapi aku nggak bisa jalan.""Aku bantu ayo."Dilan merangkul pundak Elsa untuk memapah wanita itu menuju ke mobil. Namun, ketika mereka berjalan beberapa langkah tiba-tiba Elsa berhenti."Ada apa?""Bagaimana dengan motorku apa tidak hilang nanti kalau ada di situ?" Elsa
Pesan Siaran Yang Membuat Suamiku Mati Kutu Seson 2Bab 25 Rencana Licik ErvanDi sebuah Cafe tepatnya di pinggiran kota tampak dua orang lelaki dan perempuan sedang berbicara dengan anda serius."Apa kamu serius?"tanya wanita itu kepada lelaki di depannya yang tak lain adalah Ervan. "Iya serius buat apa aku berbohong sama kamu Elsa aku itu hanya kasihan sama kamu. Jadi sebenarnya dulu itu kamu sudah mau menikah dengan Dilan tetapi karena fitnah dari si Rena jadinya Dilan lebih memilih memilih Rena daripada kamu. Rena itu Wanita yang licik dia sengaja menjebak kamu dengan laki-laki lain dengan tujuan agar Dilan percaya dan benci kamu lalu setelah itu dia yang datang bak seorang pahlawan lalu berusaha menundukkan hati Dilan dan parahnya lagi Dilan itu lebih percaya sama Rena daripada kamu."Elsa perlahan mengepalkan telapak tangannya, dada wanita itu perlahan bergelombang."Licik sekali wanita itu."
Pesan Siaran Langsung EndAkupun melangkah menuju mobil yang tak begitu jauh jaraknya namun saat akan membuka mobil perhatianku tiba tiba tertuju pada seorang gadis yang baru saja turun dari taxi."Ceril," gumamku.Tanpa pikir dua atau tiga kali aku segera menghampiri, wanita yang mirip Ceril itu."Ril, alhamdulilah lo selamat, lo kenana aja Ril? Apa yang terjadi sama Lo? Siapa yang menculik lo, Ervan?" cercaku. "Maaf mbak anda salah orang, nama saya Elsa bukan Ceril," Degjantungku seketika berdetak cepat.Bagaimana mungkin salah orang, dari suara bentuk tubuh semua mirip Ceril tapi kenapa dia bilang namanya Elsa."Lo jangan bercanda deh Ril, gue masih bisa mengenali lo dengan baik," ujarku masih tak percaya dengan ucapan wanita di hadapanku ini."Tapi nama saya benaran Elsa mbak." Aku diam, sejenak ku perhatikan wanita di hadapanku ini tak ada yang berubah dia Ceril.Apa mungkin Ceril sedang hilang ingatan?"Maaf Mbak, saya buru buru," ujar perempuan itu kemudian berlalu dari had
Bab24 Menuju EndDasar wanita tak tahu diri, mau lari kemana kau hah?" teriak Ervan dan menatap tajam ke arahku, matanya merah, rahangnya mengeras."Bagaimana ini? Aku tak mau tertangkap lelaki ba***at ini, aku harus cari ide untuk lepas dari lelaki ini!"Ervan menatap tajam ke arahku, langkah kakinya kian mendekat seiring semakin cepatnya detakan jantungku.'Bagaimana ini,' aku membatin, otakku terus berputar mencari cara agar aku bisa lepas dari lelaki ini.Aku mundur saat Ervan semakin mendekat."Mau kemana kau? Wanita bo**h." Ervan terus mendekat ke arahku dan aku terus melangkah mundur ke belakang.Dalam keadaan ketakutan kakiku menyandung sesuatu hingga aku terjatuh."Haha, mau kemana kamu?" kata Ervan dengan menaikkan sebelah bibirnya.Dia terus melangkah maju dan semakin mendekat dan menyeringai ke arahku.BugSaat dia semakin dekat aku mengambil ranting kering dan memukul tepat di bagian alat vitalnya.AaaaaErvan menjerit sambil memegang alat vitalnya yang terkena pukulan r