Beranda / Romansa / Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini / Bab 483. (PAULINE STORY) Laki-laki Jahat itu, Muncul Kembali!

Share

Bab 483. (PAULINE STORY) Laki-laki Jahat itu, Muncul Kembali!

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-03 22:18:10

"Seharian ini nanti, aku tidak akan bertemu dengan Kak Xander. Semoga perjalanannya ke luar kota berjalan dengan lancar."

Pauline tersenyum manis duduk di taman kota mendongak menatap langit.

Gadis itu kini sering pergi seorang diri tanpa pengawasan siapapun dan semuanya aman-aman saja. Di rumah terus menerus membuat Pauline merasa jenuh dan bosan.

Pauline tertunduk mengusap perutnya dengan lembut.

"Sayang, jangan sedih, ya ... orang yang biasanya suka menggodamu sekarang sedang pergi," ujarnya. "Dia tidak akan pergi lama-lama."

Tak sekali dua kali Pauline selalu berbincang-bincang dengan bayi dalam kandungannya, karena ia yakin anaknya pasti akan mendengarkannya.

"Om Xander memberikan nama Alicia untukmu, Sayang," ujar Pauline. "Alicia Bernadette?"

Memikirkan hal itu membuat Pauline terkekeh gemas. Nama yang disiapkan oleh Xander untuk anak Pauline ternyata sangat lucu.

Alicia adalah nama menggemaskan untuk anak perempuan. Pauline tidak sabar, ia ingin segera bertemu dengan a
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Euisnayati
lanjut dong.
goodnovel comment avatar
Jin92 bestboy
xander ayo buruan balik
goodnovel comment avatar
Iruna
komen komen biar di up lebih dari 1 perhari hehehe calon calon papa xander balik cepet ini heheheh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 484. (PAULINE STORY) Sayang, Aku Pulang..

    Decakan sebal terdengar dari bibir Xander. Laki-laki itu menyergah napasnya panjang menatap layar ponselnya, sebelum ia menyugar rambut cokelatnya dengan kasar. "Kenapa dia tidak membalas semua pesanku sejak pagi," gerutu Xander bingung. "Tak biasanya Pauline mengabaikan pesanku." Laki-laki itu memijit pelipisnya dan duduk di dalam sebuah ruangan di kantor milik Kakeknya malam ini. Ditemani oleh Julius yang masih sibuk dengan beberapa berkas di hadapannya. Berbeda dengan Xander yang sejak tadi bingung dengan kabar Pauline. "Kenapa, Tuan? Sepertinya cemas sekali..." Julius menatap Xander. "Pauline tidak membalas satupun pesanku," jawab Xander. "Entah kenapa ... aku kepikiran dengannya." "Kenapa tidak coba Tuan hubungi saja?"Xander menghela napasnya pelan. Ia melirik ke arah jarum jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Menghubungi Pauline di jam malam seperti ini? Apa ia tidak mengganggu jam tidurnya?Apa boleh buat, rindu di hatinya tidak akan hilang bila ia hanya diam

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 485. (PAULINE STORY) Laki-laki yang Tulus Mencintaiku

    Ditemani oleh Xander sejak pagi, Pauline merasa jauh lebih tenang. Apalagi Xander sangat sabar menjaganya, dan mencoba mengalihkan kesedihan di hati Pauline. Gadis itu kini tengah berbaring di atas ranjang, demamnya masih belum turun sejak semalam. Xander duduk di samping Pauline dan menggenggam erat tangannya. "Kau tidak boleh demam lama-lama," bisik Xander mengecup punggung tangan Pauline. "Aku pulang untukmu..." Pauline menatap wajah tampan itu dengan tatapan sayu. "Kenapa pulang cepat? Kakak meninggalkan pekerjaan Kakak di sana?" tanya gadis itu. "Tidak. Aku pulang karena aku sangat merindukan kalian," jawab Xander. "Aku sangat merindukanmu, dan anak cantikku," bisik Xander mengusap lembut perut Pauline. Hal itu membuat Pauline merasa senang, sekaligus sedih. Bayangan kemarin masih jelas di depan matanya sosok Arthur yang muncul dengan wajah dingin tanpa rasa bersalahnya. Aleena mencekal tangan Xander yang menyentuh perutnya. Gadis itu menatap nanar langit-langit kamarnya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 486. (PAULINE STORY) Terang-terangan Mencintaimu

    Xander merasa sedikit patah hati setelah mengetahui kondisi Pauline. Gadis itu kehilangan keceriaan di wajahnya dan membuat Xander kepikiran. Apalagi saat gadis itu untuk kesekian kalinya mengatakan kalau Xander adalah laki-laki yang tidak pantas untuk Pauline karena kekurangan yang Pauline miliki. "Hahhh ... menyebalkan sekali laki-laki bernama Arthur Rowand itu! Seperti apa wajah bajingan itu!" seru Xander sembari meletakkan dengan kasar gelas berisi wine di tangannya. "Arthur Rowand itu cucu angkat dari keluarga Rowand, Tuan. Dia hanya boneka yang diperalat Keluarga Rowand untuk balas dendam, entah kesalahan apa yang pernah dilakukan Tuan Evan pada Keluarga Rowand, sampai Arthur melakukan hal itu pada Nona Pauline." Julius yang berdiri di sampingnya pun menjelaskan. Ekor matanya melirik Xander. "Tuan jangan minum banyak-banyak, Tuan sudah mabuk..." "Kepalaku pening, Pauline kembali ragu padaku!" Xander tertunduk mengusap wajahnya. "Tuan bisa kembali meyakinkan Nona Pauline. M

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 487. (PAULINE STORY) Jangan Meragukanku, Pauline

    Di hadapan Evan dan Elizabeth saat ini, Xander tampak tenang dan terlihat jelas wajah antusiasnya ingin mengajak Pauline pergi bersamanya. Evan tahu kalau Xander bukanlah pemuda yang suka macam-macam. Hingga ia tidak keberatan mengizinkan Pauline pergi dengannya. "Om titip Pauline padamu, Xander. Jaga putriku baik-baik," ujar Evan pada Xander. "Iya, Om. Jangan khawatir ... Pauline sangat patuh pada saya," ujarnya terkekeh.Mendengar hal itu, Pauline hanya diam dan berdiri di samping Xander sebelum laki-laki itu merangkul pundaknya. Ekspresi antusias di wajah Xander membuat Pauline terheran-heran. Semakin ia menjauhi Xander maka semakin pula Xander mendekatinya. "Ayo, kita berangkat sekarang," ajak Xander."Iya," jawab Pauline mengangguk. Gadis itu menatap Mama dan Papanya. Elizabeth hanya tersenyum seolah memberikan semangat pada Pauline. Mereka berdua pun bergegas pergi. Xander mengajak Pauline masuk ke dalam mobilnya. Laki-laki itu mengemudikan mobil miliknya dan sesekali mel

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 1. Kembalinya Mantan Istri Suamiku

    "Tinggalkan Evan! Karena sebentar lagi dia akan rujuk dengan mantan istrinya!" Tubuh Elizabeth tersentak kaget, kedua matanya melebar tak percaya mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh ibu mertuanya. Elizabeth Lawrence, wanita berusia dua puluh tiga tahun itu meremas gaun pesta berwarna biru yang dia pakai. "A-apa maksud Mama mengatakan hal itu?" tanya Elizabeth dengan suara tercekat. "Apa kau tidak sadar? Sejak awal menikah hingga detik ini, Evan tidak pernah mencintaimu!” kata wanita paruh baya yang berpakaian glamor itu. “Karena cinta sejati Evan hanya Clarisa!” Elizabeth terdiam dengan perasaan campur aduk. Ia ingin menyanggah, tapi lidahnya terasa kelu sebab ia tahu ibu mertuanya benar. Suaminya tidak pernah mencintainya. "Kau lihat di sana!” ujar Melodi—ibu mertuanya—ke arah sepasang manusia yang tengah bercengkerama akrab di tengah pesta. “Bukankah mereka tampak sangat serasi? Apa Evan pernah sehangat itu denganmu?” Elizabeth menelan ludah. Kata-kata itu menohok

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 2. Dia Berusaha Mengambil Suamiku

    Keesokan paginya... "Pakaikan baju baru untuk Exel, aku dan Clarisa akan mengajaknya pergi." Suara bariton berat dari Evander terdengar tegas pada Elizabeth yang tengah mendandani Exel pagi ini. Setelah semalaman tidak tidur di rumah, sekalinya pulang Evander kembali bersama Clarisa yang kini tengah menunggu di lantai satu. "Iya. Apa kau akan pulang di sore hari?" tanya Elizabeth sang suami. Sambil memakai tuxedo hitamnya, Evan menjawab, "Ya, agar Clarisa bisa puas bermain dengan Exel seharian." Elizabeth terdiam sejenak, merasa kini hari-harinya menjadi sangat menekan. Selain berkurangnya waktu bersama sang suami, Elizabeth mungkin akan sering kesepian karena Exel juga akan sering menghabiskan waktu dengan Clarisa. "Ma... ini Exel mau ke mana? Kok pakai baju baru?" Mungil suara Exel membuat Elizabeth tersenyum lembut, apalagi anak laki-lakinya itu cemberut menatapnya. "Exel hari ini ikut dengan Papa ya, Sayang. Ingat... tidak boleh nakal, tidak boleh nangis, dan tidak boleh

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 3. Kebersamaan Mereka yang Menyakitiku

    Pasca pingsan beberapa hari yang lalu, keadaan Elizabeth tidak kunjung membaik. Dia merasa tubuhnya semakin lemah, membuatnya bertanya-tanya apa yang terjadi karena tidak biasanya ia seperti ini. Dengan wajah yang tampak pucat, Elizabeth menopang tubuhnya dengan tangan yang bertumpu pada wastafel karena ingin muntah beberapa menit yang lalu. Namun, tidak ada yang keluar dari mulutnya. Setelah mencuci wajahnya dengan air dingin, gadis itu keluar dari kamar mandi dan mendapati suaminya yang sudah tampak rapi. Elizabeth mendekati Evan yang tengah berdiri bercermin sembari memasang arlojinya. "Evan, apa hari ini kau ada waktu luang?" tanya Elizabeth mendongak menatapnya. "Tidak, hari ini jadwalku sangat padat," jawab Evan dingin seperti biasa. Elizabeth meraih tuxedo hitam milik Evan di tepian ranjang dan menyerahkannya dengan sangat perhatian. "Tadinya aku ingin meminta waktumu sebentar saja untuk menemaniku—" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, terdengar dengusan pelan dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 4. Aku Istrimu, Namun Bukan Prioritasmu

    Sesampainya di rumah, Elizabeth berdiam diri di dalam ruangan pribadinya. Berjam-jam dia tenggelam dalam kesedihan yang menyesakkan. "Ternyata kehadiranku sama sekali tak berarti untuk suamiku. Apa ini yang disebut cinta lama adalah pemenang yang sesungguhnya?" ucap Elizabeth lirih dan sedih. Air mata Elizabeth menetes, namun ia menyekanya cepat. Situasi menyedihkan ini membuat Elizabeth merindukan sosok Nenek dan Bibi yang merawatnya, dan mereka kini jauh berada di Vienna. Tak lama setelah itu terdengar suara klakson mobil yang cukup keras. "Dia sudah pulang." Elizabeth membuka gorden dan mengintip ke bawah sana. Rupanya benar, itu suara dari mobil Evan. Dengan perlahan-lahan, Elizabeth beranjak berdiri meninggalkan ruangan itu dan bergegas menemui sang suami di kamarnya. Elizabeth menarik gagang pintu kamar dan melangkah ke dalam, ia melihat Evan yang tengah melepaskan tuxedo hitamnya. "Kau sudah pulang? Tumben sekali sampai larut malam…" kata Elizabeth sambil berjalan ke ar

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25

Bab terbaru

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 487. (PAULINE STORY) Jangan Meragukanku, Pauline

    Di hadapan Evan dan Elizabeth saat ini, Xander tampak tenang dan terlihat jelas wajah antusiasnya ingin mengajak Pauline pergi bersamanya. Evan tahu kalau Xander bukanlah pemuda yang suka macam-macam. Hingga ia tidak keberatan mengizinkan Pauline pergi dengannya. "Om titip Pauline padamu, Xander. Jaga putriku baik-baik," ujar Evan pada Xander. "Iya, Om. Jangan khawatir ... Pauline sangat patuh pada saya," ujarnya terkekeh.Mendengar hal itu, Pauline hanya diam dan berdiri di samping Xander sebelum laki-laki itu merangkul pundaknya. Ekspresi antusias di wajah Xander membuat Pauline terheran-heran. Semakin ia menjauhi Xander maka semakin pula Xander mendekatinya. "Ayo, kita berangkat sekarang," ajak Xander."Iya," jawab Pauline mengangguk. Gadis itu menatap Mama dan Papanya. Elizabeth hanya tersenyum seolah memberikan semangat pada Pauline. Mereka berdua pun bergegas pergi. Xander mengajak Pauline masuk ke dalam mobilnya. Laki-laki itu mengemudikan mobil miliknya dan sesekali mel

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 486. (PAULINE STORY) Terang-terangan Mencintaimu

    Xander merasa sedikit patah hati setelah mengetahui kondisi Pauline. Gadis itu kehilangan keceriaan di wajahnya dan membuat Xander kepikiran. Apalagi saat gadis itu untuk kesekian kalinya mengatakan kalau Xander adalah laki-laki yang tidak pantas untuk Pauline karena kekurangan yang Pauline miliki. "Hahhh ... menyebalkan sekali laki-laki bernama Arthur Rowand itu! Seperti apa wajah bajingan itu!" seru Xander sembari meletakkan dengan kasar gelas berisi wine di tangannya. "Arthur Rowand itu cucu angkat dari keluarga Rowand, Tuan. Dia hanya boneka yang diperalat Keluarga Rowand untuk balas dendam, entah kesalahan apa yang pernah dilakukan Tuan Evan pada Keluarga Rowand, sampai Arthur melakukan hal itu pada Nona Pauline." Julius yang berdiri di sampingnya pun menjelaskan. Ekor matanya melirik Xander. "Tuan jangan minum banyak-banyak, Tuan sudah mabuk..." "Kepalaku pening, Pauline kembali ragu padaku!" Xander tertunduk mengusap wajahnya. "Tuan bisa kembali meyakinkan Nona Pauline. M

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 485. (PAULINE STORY) Laki-laki yang Tulus Mencintaiku

    Ditemani oleh Xander sejak pagi, Pauline merasa jauh lebih tenang. Apalagi Xander sangat sabar menjaganya, dan mencoba mengalihkan kesedihan di hati Pauline. Gadis itu kini tengah berbaring di atas ranjang, demamnya masih belum turun sejak semalam. Xander duduk di samping Pauline dan menggenggam erat tangannya. "Kau tidak boleh demam lama-lama," bisik Xander mengecup punggung tangan Pauline. "Aku pulang untukmu..." Pauline menatap wajah tampan itu dengan tatapan sayu. "Kenapa pulang cepat? Kakak meninggalkan pekerjaan Kakak di sana?" tanya gadis itu. "Tidak. Aku pulang karena aku sangat merindukan kalian," jawab Xander. "Aku sangat merindukanmu, dan anak cantikku," bisik Xander mengusap lembut perut Pauline. Hal itu membuat Pauline merasa senang, sekaligus sedih. Bayangan kemarin masih jelas di depan matanya sosok Arthur yang muncul dengan wajah dingin tanpa rasa bersalahnya. Aleena mencekal tangan Xander yang menyentuh perutnya. Gadis itu menatap nanar langit-langit kamarnya.

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 484. (PAULINE STORY) Sayang, Aku Pulang..

    Decakan sebal terdengar dari bibir Xander. Laki-laki itu menyergah napasnya panjang menatap layar ponselnya, sebelum ia menyugar rambut cokelatnya dengan kasar. "Kenapa dia tidak membalas semua pesanku sejak pagi," gerutu Xander bingung. "Tak biasanya Pauline mengabaikan pesanku." Laki-laki itu memijit pelipisnya dan duduk di dalam sebuah ruangan di kantor milik Kakeknya malam ini. Ditemani oleh Julius yang masih sibuk dengan beberapa berkas di hadapannya. Berbeda dengan Xander yang sejak tadi bingung dengan kabar Pauline. "Kenapa, Tuan? Sepertinya cemas sekali..." Julius menatap Xander. "Pauline tidak membalas satupun pesanku," jawab Xander. "Entah kenapa ... aku kepikiran dengannya." "Kenapa tidak coba Tuan hubungi saja?"Xander menghela napasnya pelan. Ia melirik ke arah jarum jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Menghubungi Pauline di jam malam seperti ini? Apa ia tidak mengganggu jam tidurnya?Apa boleh buat, rindu di hatinya tidak akan hilang bila ia hanya diam

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 483. (PAULINE STORY) Laki-laki Jahat itu, Muncul Kembali!

    "Seharian ini nanti, aku tidak akan bertemu dengan Kak Xander. Semoga perjalanannya ke luar kota berjalan dengan lancar." Pauline tersenyum manis duduk di taman kota mendongak menatap langit.Gadis itu kini sering pergi seorang diri tanpa pengawasan siapapun dan semuanya aman-aman saja. Di rumah terus menerus membuat Pauline merasa jenuh dan bosan. Pauline tertunduk mengusap perutnya dengan lembut. "Sayang, jangan sedih, ya ... orang yang biasanya suka menggodamu sekarang sedang pergi," ujarnya. "Dia tidak akan pergi lama-lama." Tak sekali dua kali Pauline selalu berbincang-bincang dengan bayi dalam kandungannya, karena ia yakin anaknya pasti akan mendengarkannya. "Om Xander memberikan nama Alicia untukmu, Sayang," ujar Pauline. "Alicia Bernadette?" Memikirkan hal itu membuat Pauline terkekeh gemas. Nama yang disiapkan oleh Xander untuk anak Pauline ternyata sangat lucu. Alicia adalah nama menggemaskan untuk anak perempuan. Pauline tidak sabar, ia ingin segera bertemu dengan a

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 482. (PAULINE STORY) Tak Ada Laki-laki Setulus Xander

    Tiga jam lebih Pauline tertidur dengan menjadikan lengan kanan Xander sebagai sandarannya. Pegal dan kebas Xander rasakan, tapi tak sedikitpun laki-laki itu mengeluh atau mengalihkan kepala Pauline yang bersandar padanya.Hingga tak lama kemudian, sebuah mobil masuk ke dalam pekarangan rumah itu. "Di depan ada mobilnya Xander, tapi kenapa sepi sekali..." Suara Exel terdengar, diikuti derap langkah kaki. "Pauline juga tidak ada, Sayang." Suara Hauri menyahuti. Sampai akhirnya Exel menoleh ke arah ruang keluarga. Di sana tampak Xander melambai-lambai tangan padanya. "Itu mereka di sana," ujar Hauri. Hauri dan Exel melihat Pauline yang tertidur dalam pelukan Xander. "Loh, kenapa dia bisa tidur di sini?" tanya Exel menatap adiknya. "Iya. Aku menemaninya, dia di rumah sendirian. Aku baru saja mengantarkannya ke rumah sakit, dia mengeluh perutnya terasa sesak," jelas Xander dengan suara berbisik. Perlahan-lahan, Exel menarik lengan adiknya. Namun kegiatannya justru membuat Pauline

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 481. (PAULINE STORY) Aku Siap Dipanggil Papa

    Sepulang dari rumah sakit, Xander mengajak Pauline makan siang bersama di sebuah rumah makan mewah, yang berada di hotel bintang lima. Xander membebaskan Pauline untuk memilih makanan apapun yang diinginkan gadis itu. "Makan yang banyak, kalau ada yang ingin tambah bilang saja," ujar Xander menatapnya. "Emmm ... aku tadi tidak salah pilih menu kan, Kak?" tanyanya tiba-tiba. Ia menatap menu makanannya dan menatap lagi menu makanan milik Xander. Laki-laki itu paham, ia langsung menggeser piringnya ke hadapan Pauline. Barulah gadis itu tersenyum padanya. "Tidak marah, kan?" "Tidak, Pauline..." Xander mengusap pucuk kepala Pauline dengan lembut dan penuh kasih sayang. Gadis itu memakannya dengan lahap, Xander merasa lega melihat Pauline yang sangat bersemangat seperti ini. "Pauline, aku boleh bertanya sesuatu padamu...." Gadis itu mengangguk. "Tanya apa?" Xander tersenyum tipis, ia mengulurkan tangannya menyilakan rambut Pauline lagi ke belakang telinganya. "Kalau misalkan kau

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 480. (PAULINE STORY) Ketulusan Xander Tanpa Batas

    "Tuan, sebentar lagi ada jadwal untuk bertemu dengan Tuan Wister pukul sepu—""Batalkan!" Xander menyela cepat. "Aku ada acara penting pagi ini." Julius yang berjalan di belakangnya pun langsung mencoret jadwal yang ditolak oleh Xander. Decakan kesal terdengar lagi dari bubur Xander. Laki-laki itu menatap jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. "Aku harus pergi sekarang juga," ujar Xander menatap ajudannya tersebut. "Tuan mau ke mana?" Alih-alih menjawab, Xander justru bergegas pergi saat itu juga meninggalkan Julius di lorong kantor. Xander keluar dari dalam kantornya, ia segera masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan penuh sambil mengumpat-umpat. "Bagaimana bisa meeting ini memakan waktu lebih lama dari dugaanku!" geramnya. "Gadis itu, pasti sendiri!" **Sementara di suatu tempat, Pauline duduk seorang diri di sebuah bangku tunggu di dalam rumah sakit. Gadis itu menunggu antrean namanya dipanggil di dalam poli kand

  • Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini   Bab 479. ( PAULINE STORY) Kecupan di Pipi Kiri Pauline

    Usai lelah berjalan-jalan ke sana dan kemari, Xander mengajak Pauline duduk di sebuah bangku kayu di sebuah taman yang masih menjadi satu kawasan dengan pasar malam. Pauline menatap beberapa barang yang ia beli. Wajahnya sangat antusias dan ceria, hingga membuat Xander juga merasa senang. "Kau tidak lelah?" tanya Xander sambil menyilakkan rambut panjang Pauline ke belakang telinga. "Tidak, Kak." Pauline menatap lampu hias di tangannya dan sebuah jepit mutiara yang Xander belikan untuknya. "Aku akan memakai jepit ini besok, saat pergi ke rumah sakit." Xander menatapnya dengan senyuman tipis. "Ke rumah sakit?" "Heem, besok ada jadwal cek kandunganku. Tapi aku akan meminta antar Paman Jericho saja ke sana, nanti aku masuk sendiri..." Pauline memasang wajah pias. "Rasanya aneh, kadang juga nelangsa ... saat semua orang datang bersama suami mereka. Tapi..." Gadis itu menyentuh perutnya di balik dress panjang berwarna kuning cerah itu. "Anakku tidak punya seorang Papa ... bahkan aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status