Beranda / Romansa / Suamiku Mantan Preman / Bab 9 (Hampir Terjebak)

Share

Bab 9 (Hampir Terjebak)

Penulis: Pena Air
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-05 10:20:13

~ Usaha tidak akan menghianati hasil. Maka teruslah berusaha agar apa yang kamu inginkan terwujud. Jangan lupa, iringi dengan doa dan tawakal kepada Allah, maka hasil nya bisa melebihi ekspetasi mu. ~

Selama perjalanan aku pun memutar musik kesukaan ku. Lagu jadul yang kini kembali naik daun, lagu dari Westlife - Nothing's Gonna Change My Love for You. Itu salah satu lagu favorite ku saat melakukan perjalanan jauh, saat bersedih, bahkan terluka. Lagu itu menceritakan tentang betapa besar cintanya kepada seseorang yang ia cinta.

Aku telah sampai di kota kelahiran, disini lah  aku di besarkan, kota yang penuh dengan keindahan. Keindahan wisata nya, maupun keramahan orang nya. 

Aku telah sampai di rumah,  ku lihat ayah sedang memasak.

"Assalamu'alaikum." Salam ku, ayah pun menoleh.

"Masya Allah nduk, kamu sudah pulang?" Tanya nya, ku pegang tangan yang sudah membesarkan ku hingga kini, ku cium punggung tangan nya dengan takzim.

"Ish, ayah aku ini baru pulang, salam ku saja belum di jawab, sudah di kasih pertanyaan yang berderet." Ucap ku menggerutu membuat nya terkekeh.

"Haha, iya maaf kan ayah. Wa'alaikumussalam anak hebat ayah." Ujar ayah sambil mengelus lembut kepalaku, membuat ku mengembangkan senyum.

"Makan dulu ya, tadi ayah masak nasi sama sambel pecel." Ujar ayah, tak kuasa menahan sesak di dada, aku pun menangis saat melihat ayah mengambilkan nasi untuk ku.

"Seadanya ya nduk." Ujar nya.

"Terima kasih ayah, maafkan aku yang gagal membantu mengangkat derajat keluarga kita yah." Aku pun menangis berlutut dan sungkem pada ayah. Diangkat nya badanku, di duduk kan di kursi kayu yang kini sudah usang.

"Nduk, rejeki, maut, jodoh, itu sudah ada yang mengatur. Kamu sudah berniat dan berusaha, kamu gagal sekali bukan berarti kamu akan gagal seterus nya. Namun, akan ada hal baik setelah ini jika kamu sudah ikhlas dan bersyukur. Karna ini takdir dari Gusti Allah, walau pun kita banyak ujian, kita harus tetap bersyukur. Buat Gusti Allah bingung dengan kita." Penuturan ayah dengan halus menenangkan ku.

"Membuat Allah bingung?, Bagaimana caranya yah?" Tanya ku mulai tenang.

"Contoh saja, Allah ingin memberi kita ujian untuk mengangkat derajat kita atau pun menghapus dosa kita. Tapi kita malah bersyukur atas ujian yang di berikan. Kita berterima kasih karja di beri ujian. Di situ Allah bingung dan terkejut, karna melihat hambanya tetap mensyukuri apa yang di berikannya, entah itu musibah dan ujian." Terang nya lagi.

Aku pun terkekeh mendengar penuturan ayah. Mana ada Gusti Allah bingung, ada ada saja ayah ini untuk membuat putrinya bersyukur dan bersabar.

POV Al.

'Kemana Ratih? Mengapa tidak membukakan pintu untuk ku?' Tanya ku dalam hati.

'Mungkin kah dia masih marah padaku? Baiklah ku beri waktu untuk menenangkan diri.'

Aku pun meninggalkan kost Ratih. Menuju ke kebun untuk melihat tanaman dan data keluar masuk nya.

Aku pun memfokuskan diri pada kerjaan. Ya, pekerjaanku ialah  menjadi pengusaha tanaman, dari yang familliar hingga yang langka. Aku bisa berkembang dengan usaha ku yang sekarang karena tabungan ku yang sedikit demi sedikit ku kumpulkan dari pekerjaan lamaku. Meski pun diriku berasal dari orang yang berada, tapi aku bukan anak mama yang hanya bisa minta uang orang tua nya. Bagiku itu harta milik orang tuaku. Dan aku harus bisa sukses dengan caraku sendiri, itu baru uang dari hasil kerjaku sendiri. Dan kini usaha ku berkembang dengan pesat berkat doa dari orang tuaku serta kerja keras ku.

***

Hari kedua tanpa kabar Ratih.

'Dimana dia sekarang ya?' Pikir ku menerawang jauh menebak nebak.

Setelah bekerja, aku pun mengambil jaket dan langsung melaju menuju kost Ratih. 

'Tok tok..' Ku ketuk pintu, berharap ada gadis itu disana.

'Cklek' suara kunci terbuka. Hatiku lega, akhirnya dibukakan pintu, namun yang berada di balik pintu tidak sesuai ekspetasi.

"Dimana Ratih?" Tanya ku langsung tanpa basa basi.

"Ratih? Siapa?" Tanya nya kembali oleh wanita yang menggunakan pakaian kurang bahan.

"Ratih yang nempatin kost ini."

"Maaf, saya tidak tahu siapa yang anda maksud, namun kost ini kosong sebelum saya menempati nya."

"Silahkan masuk dulu mas, saya bantu tanyakan ibu kost." Ujar nya.

Aku yang butuh informasi itu pun mengangguk menuruti nya, aku masuk dan mendapati banyak putung rokok berserakan, serta botol miras bergeletakan dimana mana.

"Maaf mas, tadi habis ada teman saya, mas bisa duduk dulu disana." Ujar nya memberitahu ruang tengah.

"Tidak, saya tunggu disini saja." Ucap ku

"Baiklah, saya buatkan kopi atau teh dulu ya."

"Saya disini bukan bertamu, saya hanya mencari seseorang. Cepat tanyakan kepada ibu kost mu, aku butuh informasi secepat nya!" Ujar ku menaikkan intonasi suara.

"Sabar mas, nanti tetap saya tanyakan. Istirahat dulu disini, mas mukanya kelihatan capek banget loh." Ujar wanita berpakaian kurang bahan itu sembari mengelus lenganku. Segera ku tepis tangan nya, merasa jijik dengan nya aku pun berpamitan pergi. 

"Maaf mbak, saya mau pulang dulu, saya akan kembali besok." Ujar ku.

"Kok buru buru mas, ini saya sudah ngabari ibu kost, sebentar lagi ibu kost datang." Jelas nya.

" Baiklah saya tunggu sebentar lagi."  

Aku kembali duduk di ruang tengah, diberikannya teh hangat padaku. Kucium aroma dalam teh itu, seperti ada bahan kimia di dalam nya, aku pura pura tah tahu. Ku seduh teh itu, namun tak ku telan. Ku lihat dirinya tersenyum aneh, aku pun menyembur kan air teh yang berada di dalam mulut ku ke wajah nya.

"Apa apaan ini mas?!" Tanya nya dengan nada emosi, mengalap wajah nya yang terkena riasan, membuat wajah nya cemong karna riasan yang luntur. Senyum sumrik ku berikan padanya.

'Jangan main main sama Al. Tidak semudah itu membohongi ketua preman.' Batin ku dalam hati.

"Maaf, saya lupa saya alergi teh." Ucap ku berbohong.

"Jika begitu saya buatkan kopi ya?"

"Saya mau pulang saja mbak." Ujar ku

"Loh, ibu kost sebentar lagi sampai mas, tunggu sebentar lagi."

"Besok saja saya tanya ibu kost sendiri mbak." Tanggapan ku.

"Loh jangan pergi mas. Beneran sebentar lagi ibu kost datang." Ujar nya, ku abaikan ocehan yang keluar dari mulutnya, sebelum meninggalkan tempat itu, 

"Oh iya satu lagi, liat wajah mu di kaca, sungguh mengerikan. Dan jangan sekali kali berani menjebak saya, kamu tak tahu siapa saya? Saya Rasya Almahesa." Ujar ku. Dia pun membulatkan mata dan terburu buru menutup pintu. 

'Ku rasa ia mengenalku.' Batin ku. Aku melajukan motor menuju rumah, ku tengok kanan dan kiri, berharap Ratih muncul di depan ku.

'Kemana dirimu saat ini?' Kekhawatiran ku tak bisa di sembunyikan, mengingat dia perantau dan tak memiliki satu keluarga pun disini.

*Bersambung...

Bab terkait

  • Suamiku Mantan Preman   Bab 10 ( Mencari Ratih)

    ~ Jika suatu saat ada seorang yang membuatmu merasa surga lebih dekat denganya, maka perjuangkan lah. ~'Ku rasa ia mengenalku.' Batin ku. Aku melajukan motor menuju rumah, ku tengok kanan dan kiri, berharap Ratih muncul di depan ku.'Kemana dirimu saat ini?' Kekhawatiran ku tak bisa di sembunyikan, mengingat dia perantau dan tak memiliki satu keluarga pun disini.Akhirnya aku pun menyerah setelah beberapa waktu menyusuri jalanan ibu kota yang masih terlihat ramai. Tak ku temukan sosok yang ku cari, hanya doa yang bisa ku panjatkan, semoga dirimu baik baik saja. Esok pagi akan ku cari lagi hingga ku bertemu dengan mu Ratih.****Bangun di pagi buta, dengan udara yang masih mengembun, belum terlihat sinar sang mentari yang menghiasi dunia ini.Hanya 3 jam aku tidur, itu pun tidak bisa tenang, yang ku rasakan raga memang tertidur, namun otak terus memutar memikirkan gadis yang tak bisa lepas dari pikiran ku.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-06
  • Suamiku Mantan Preman   Bab 11 (Menemukan Rumah Ratih)

    ~ Allah akan membantu hambanya yang memiliki niat baik. Maka dari itu, kita sebagai insan manusia harus taat dan patuh pada perintah - Nya. Jika kita baik kepada Allah, maka Allah akan memberikan balasan kebaikan berlipat lipat untuk hambanya. ~Ku putar murotal dalam mobil, sudah menjadi kebiasaan ku jika perjalanan jauh, berdzikir dan mendengarkan murotal, agar tak terjadi hal hal yanh tidak di inginkan.Membelokkan mobil ke sebuah mini market, membeli kopi dan beberapa snack untuk menemani perjalanan. Karna aku orangnya sedikit susah untuk beristirahat jika sudah melakukan perjalanan jauh.***Kini setelah 9 jam perjalanan yang ku tempuh Jakarta - Solo aku pun memutuskan untuk menuju pom terdekat, mengisi bahan bakar sekaligus berdoa kepada Allah supaya di permudah unuk bertemu dengan sang pujaan hati.Setelah menunaikan sholat, aku mengistirahatkan punggung yang terasa ingin copot, dan tangan yang sudah kesemutan. Sete

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • Suamiku Mantan Preman   Bab 12 ( Mengajak Menikah )

    ~ I believe that God create you for me to love. He picked you out from al the rest cause He knew I'd love you the best. ~" Saya hanya di juluki sebagai preman pak, karena saya suka berkelahi. Dan saya berkelahi bukan semata mata merusuhkan warga, bahkan saya yang membantu para warga jika ada yang di ganggu oleh orang orang jahat. Saya ini pembela kebenaran pak." Ujar ku tanpa sungkan lagi.Ayah Ratih terbahak mendengar penuturan ku, aku pun ikut senang melihat kehangatan keluarga ini."Baiklah jika begitu, silahkan mengobrol dulu dengan Ratih, saya mau kebelakang sebentar." Ujar pak Hasan berpamitan dan berlalu.Setelah tak kelihatan ujung ekor Pak Hasan, aku melirik Ratih. Ku lihat dia terus menunduk, membuat aku sungkan mengucapkan walau sepatah kata.Aku dan Ratih canggung dalam keadaan ini."Tih.""Mas."Ucap kami bersamaan, kemudian saling diam kembali sambil mengulum senyum."Aku."

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • Suamiku Mantan Preman   Pesan dari Author

    Assalamualaikum readers. Hi guys, perkenalkan nama saya Pena Air. Saya membuah sebuah novel berjudul Suamiku Mantan Preman. Alasan saya membuat novel ini karena saya ingin membuat hal baru dalam hidup saya. Saya membuat cerita ini memiliki rasa yang bercampur, dari mulai bahagia, sedih, menegangkan, lucu, serta baper menjadi satu. Memang diawal cerita terlihat membosankan, namun jika di telaah lebih lanjut ke bab selanjut nya, maka para readers akan menemukan hal yang baru. Warning! Novel ini mengandung 18+, jika para readers belum mencukupi umur, jangan melanjutkan ke bab selanjut nya. Karena di bab selanjutnya akan ada episode yang lebih panas. Jika ingin membaca dan belum cukup umur, tunggu umurnya mencukupi dulu baru lanjutkan membaca ke bab selanjut nya. Ambil pesan yang terdapat dalam cerita, saring cerita dengan mengambil hal yang baik di dalam nya. Jika yang buruk jangan di tiru ya

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Suamiku Mantan Preman   Bab 13 (Menyusuri Desa)

    ~ Alam memang tempat terbaik untuk merefresh pikiran. Jika kau sedang merasa bebanmu berat, maka coba lah untuk menyatu dengan alam, maka akan terasa lebih ringan. ~"Siap pak. Ya sudah kami pamit pak, assalamu'alaikum." Ucap ku.Tiba tiba sosok anak perempuan keluar dari bilik, menggunakan pakaian yang rapi."Aku ikut, aku ikut." Ujar nya bersemangat.Anak perempuan itu ialah adik nya Ratih, dia bernama Safira Ardianti, biasa di sebut Fira. Kulit nya sawo matang, berbeda dengan Ratih yang kuning langsat. Gadis itu menggunakan pakaian dengan atasan sweater dan bawahan celana jin, serta jilbab berwarna hitam, senada dengan nya. Berbeda dengan Ratih yang menggunakan celana kain dan atasan tunik kuning serta jilbab coklat susu yang menghiasi kepalanya. Dirinya terlihat anggun, berbeda dengan adik nya yang terlihat tomboy."Mengapa kamu sudah rapi? Mau kemana kamu?" Tanya Ratih."Hehe, mau ikut jalan jalan lah, kan jarang jarang naik mobil

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Suamiku Mantan Preman   Bab 14 (Penagih Hutang)

    ~ Jika kita memiliki niat yang baik, tidak akan bisa mendapatkan nya dengan mulus. Ada saja rintangan yang akan kita lewati, sabarkan diri bagaikan air yang selalu melewati celah bebatuan, kumbangan air hingga ia terjatuh dan mendarat di samudra yang luas. Temukan jati diri mu, jadikan dirimu manusia yang memperluas rasa sabarnya seperti air, maka dirimu akan mendapatkan kehidupan yang tenang dan damai.~Aku kembali dan mencari nya, apakah dia di culik? Masa iya ada yang berani menculik preman seperti dia.Aku kembali melangkah menuju rumah, namun sekilas pikiran ku tertuju pada hal hal yang tak di inginkan, mengingat di desa ini juga ada preman seperti Bang Kohar.Aku mulai panik, ku cari di setiap jalan yang ku lalui tadi, dan ternyata.."Ba!"Al bersembunyi di balik pohon besar, mengagetkan ku hingga aku meloncat kebelakang."Apaan sih kamu mas, gak lucu tau." Ujar ku marah, kembali meninggalkan dia yang tertawa akan kejahilan nya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Suamiku Mantan Preman   Pesan Author

    Assalamualaikum readers. Saya berterimakasih kepada pembaca yang telah membaca buku saya hingga saat ini. Maaf jika banyak menggunakan kosa kata yang tidak baku, serta cerita yang mungkin sedikit membosankan. Para pembaca bisa komen untuk memberi saran dan kritikan untuk dapat membuat saya lebih maju kedepan nya. Tolong gunakan bahasa yang sopan disaat mengkritik, di mohon bantuan nya kepada para pembaca, agar dapat bekerja sama dalam menanggapi cerita ini. Sekali lagi saya mengingatkan, di bab selanjutnya akan ada hal yang lebih menarik, dari kekerasan hingga cerita yang sedikit panas. Dimohon untuk usia yang belum mencukupi, belum di perbolehkan untuk membaca ya readers. Tunggu usia mencukupi baru diperbolehkan membaca. Cerita ini mengandung kebaperan tingkat tinggi, dimohon untuk para jomblowan dan jomblowati untuk melapangkan dada jika saat membaca cerita ini Sekian dari saya, salam manis dari author Pena Air.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Suamiku Mantan Preman   Bab 15(Makan Malam)

    ~ Membantu sesama merupakan hal yang wajib dilakukan umat manusia. Apa lagi membuat mereka yang di bawah tersenyum bahagia karena kita, membawa amal jariyah tersendiri untuk diri kita. Sedekah bukan membuat diri kita miskin, tapi sebalik nya sedekah dapat membuat kita semakin kaya, dunia dan akhirat. Jangan lupa bersedekah kawan, ingat dalam rejeki kita ada hak untuk nya yang berada di bawah kita. ~"Terimakasih nak Al sudah membantu kami." Ucap ayah menepuk pundak Mas Al."Bapak tenang jika Ratih menikah dengan mu nak." Ucap ayah membuat pipiku makin merona. Ku lirik Mas Al juga tersenyum kikuk."Oh iya bapak dan Fira cepatlah bersiap, nanti Al akan bawa bapak dan Fira kesuatu tempat yang mungkin bisa sedikit menyenangkan dan melepas beban." Ujar Mas Al.Ayah terkejut, memandang Mas Al dan aku secara bergantian. Aku tersenyum mengangguk menanggapi pertanyaan yang di isyaratkan dalam mata ayah."Tapi kemana nak?" Tanya Ayah."Rahasia,

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08

Bab terbaru

  • Suamiku Mantan Preman   Sandiwara (bab 26)

    ~ Jangan pernah memaksakan cinta. Jika memang ia tak mencintaimu, maka lepaskan. Jangan pernah memaksa perasaan seseorang, karena itu akan membuatmu menyakiti diri sendiri. Dan jika kau sudah memaksakan perasaan seseorang untuk mu, maka itu bukan cinta namanya, namun obsesi. ~"Katamu, salah satu penjahat berkeliaran disini, siapakah dia Al?" Lanjut papa."Nanti papa akan tahu dengan sendirinya, Al ingin menyiksanya terlebih dahulu." Ucap ku dengan nada dingin dan senyuman yang mematikan.***Aku kembali ke kamar, sedangkan papa pergi ke rumah Ratih, untuk memberitahu kabar ini, sekaligus memberitahu rencana ketika aku akan menghilang sejenak. Ku lihat mama sudah tak berada di kamar, namun wanita gila itu masih berada disini.'Hah, bencana.'"Sayang, kamu lama banget sih, jadi gimana kabar perawat yang di sewa mama mu itu?" Tanya nya tanpa rasa bersalah.Berani nya dia mengatakan wanitaku seorang perawat se

  • Suamiku Mantan Preman   Bab 25 (Saksi Mata)

    ~ Menangislah jika ingin menangis, jangan pernah ditahan. Karena orang menangis bukanlah orang yang lemah, justru ia orang yang kuat, ia mampu menopang beban dan mengeluarkan nya dengan tangisan, hingga ia kembali dengan senyuman indahnya. ~"Dia ada di kamar sebelah. Kamu tidak usah khawatir, dia baik baik saja. Hanya saja belum sadar.""Al mau lihat Ratih ma!" Ucap ku dengan bergegas."Al, jangan bilang kamu sudah ingat semua nya kembali?" Tanya papa menyelidiki."Bukan begitu pa, hanya saja Al khawatir. " Jawab ku yang di balas dengan tatapan tajam nya."Apa sih papa ini, kalau melihat tidak usah terlalu dekat pa, Al kan jadi dag dig dug der. "Tatapan tajam dari papa membuat nyaliku menciut, bak ditatap oleh singa yang kelaparan."Gelagat mu aneh, lalu bagaimana kamu tahu Ratih ada disana?" Tanya papa lagi."Karena mimpi, Al pernah bermimpi sehari sebelum Ratih menghilang, Al coba menelusuri

  • Suamiku Mantan Preman   Bab 24 (Jatuh Bersama)

    ~ Tidak usah khawatir tentang jodoh, dia yang sudah di tetapkan untukmu, maka akan menjadi milikmu. Dan sekeras apapun kamu berusaha, jika dia bukan untukmu, maka tidak akan bisa menjadi milikmu. ~Mencari tombol lampu namun tidak ada, saat sedang mencari, tiba tiba aku tersandung. Suara tangisan itu sangat dekat.Aku berjongkok, meraba raba sekeliling yang tak terlihat satu benda pun, dan.."Aarrrgghhh.." Teriak ku.Entah tergigit atau terjepit sesuatu pada tanganku, kuraba dengan tangan satunya. Rambut? Fix ini kuntilanak pemakan manusia.Oh my God, tolong aku."Mbak kunti, tolong jangan makan saya, saya mau mencari seorang gadis bernama Ratih, tolong bantu aku mencarinya. Katanya mbak kunti baik hati dan tidak sombong, ayolah bantu aku." Ujarku berlagak tak takut, padahal dalam hati jantung ini berasa ingin loncat dari tempatnya."Mas Al?" Ucap suara wanita itu.Aku mengenali suaranya, suara yang kucari."K-kau

  • Suamiku Mantan Preman   Bab 23 (Mimpi buruk)

    ~ Kamu dapat melihat seseorang itu benar benar tulus kepadamu melalui matanya. Walaupun mulutmu bisa berdusta, namun matamu mengisyaratkan kejujuran yang dapat ku ketahui. ~"Sabar ma, kita juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, jangan gegabah." Ucap papa menenangkan mama."Benar yang di ucapkan papa ma, sabar.""Memang ada apa dengan gadis yang bernama Ratih itu? Mengapa mama sampai marah?" Lanjut ku."Ratih tidak ada di rumahnya, mama takut jika sampai terjadi hal yang tidak diinginkan Al. " Ujar mama panik.Kalimat mama membuatku mengingat kejadian semalam, disaat aku berpura pura tidur dan dia mengutarakan isi hatinya untuk membalaskan dendam ku. Namun apa benar itu tidak mimpi?"Ma, pa, sebenarnya Al bermimpi tentang wanita itu semalam.""Ha? Kamu bermimpi apa Al?" Tanya mama dengan serius mendekatiku."Disaat Al baru memejamkan mata, wanita itu mengelus rambut Al dan berkata ingin membalask

  • Suamiku Mantan Preman   Bab 22 (Siapa Gadis Itu?)

    ~ Hal terberat di dunia yaitu menunggu. Banyak orang gagal dalam hal menunggu, apalagi menunggu dalam hal yang tidak pasti. Jika kamu menemukan orang yang berhasil menunggumu, kamu termasuk orang yang beruntung. ~"Oh. Ya sudah kembali.""Btw, suaramu bagus, lanjutin." Ujarnya membuatku bersemangat.'Alhamdulillah Ya Allah , Engkau membantuku.' Ujar ku dalam hati.Aku melanjutkan kembali mengaji, membaca ayat ayat suci Al qur'an dengan hati yang terus berdoa supaya Mas Al kembali mengingatku.POV AlDalam lelap tidurku, aku terbangun oleh suara indah yang melantunkan ayat suci Al qur'an. Siapa dia?Aku membuka mata, menoleh kearah wanita berhijab yang sedang duduk di sofa itu. Memandang penuh penghayatan. Membuat sebuah kenyamanan tersendiri dan keteduhan dalam hati.'Mengapa jantungku berdegup kencang saat memandangnya? Arrgghh ingat Al kau sudah memiliki Laura saat ini.' Batinku mengatakan hal yang t

  • Suamiku Mantan Preman   Bab 21 (Al Amnesia)

    ~ Walau dirimu melupakanku, namun namamu tetap menjadi pemeran utama di hatiku. Tidak ada niatan sedikit pun untuk mencari cinta yang lain. Hanya harapan supaya dirimu kembali seperti dulu. ~"Tidak pak, ini semua musibah untuk kita semua, namun tetap saya akan memberi perhitungan pada renternir itu, tidak apa apa kan pak?" Tanya papa."Tidak masalah pak jika memang itu perbuatan dia. Namun kita harus membawa bukti juga, supaya bisa menghukum mereka." Ujar ayah menimpali."Baiklah, saya teringat satu cctv yang dipasang Al dalam mobil. Nanti saya suruh anak buah saya menyelidiki." Ujar papa."Baik pak, saya juga sangat marah jika memang benar renternir itu yang melukai Al. Akan saya bantu apapun itu pak, untuk menangkap mereka." Ujar ayah.Ku lihat mereka ingin kembali, akhirnya aku pun pergi untuk membeli tisu.Setelah membeli tisu, aku kembali masuk kedalam ruangan, dan hasilnya.Kosong. Kemana mereka pergi? Dimana Mas Al

  • Suamiku Mantan Preman   Bab 20 (Hampir Terkuak)

    ~ Semua orang memiliki batas kesabaran masing masing. Maka, jangan bangunkan kucing yang sedang tidur. ~"Kamu makan dulu, tadi saja pingsan. Setelah makan, baru donor darah." Ucap dokter muda yang menangani Mas Al itu terkekeh.Aku menggaruk tengkuk yang tak gatal, kemudian keluar dan makan bersama dengan ayah di kantin."Yah, apakah Mas Al akan segera sadar?" Tanya ku pada ayah."Nduk, doakan yang terbaik untuk calon suamimu, ayah yakin Al orang yang kuat, dia akan segera sadar. Tetap dampingi dia dalam keadaan apapun." Pesan ayah padaku."Baik ayah.""Nduk, nanti kamu menginap disini?" Tanya ayah kembali."Iya yah, aku ingin menemani Mas Al, boleh kan yah?""Boleh nduk, baiklah setelah ini ayah pulang, nanti sore ayah kembali lagi dengan membawakan baju ganti untuk mu." Ujar ayah, aku pun tersenyum menanggapi nya.Ayahku memang ayah terbaik di dunia ini, ia sangat mengerti putrinya, ia rela membantu putrin

  • Suamiku Mantan Preman   Bab 19 (Kecelakaan)

    ~Musibah datang tiada yang tahu, sekalipun itu semut kecil yang sedang melintasi dinding. Musibah datang tanpa di undang, musibah datang hanya untuk memberikan ujian apakah orang tersebut dapat melewatinya dengan ikhlas. ~Dikecup nya keningku lama, ku rasakan kasih sayang yang begitu besar dari sebuah kecupan nya. Namun,"Ehem." Ujar ayah berdehem dengan menutup mata Fira."Hehehe, maaf yah." Ujar Mas Al."Ratih, aku berpesan kepadamu. Jaga diri baik baik saat aku tak bersama mu. Kamu bisa kan?" Ucap nya saat ingin pergi."Mas kamu ngomong apa sih?, Aku baik mas, aku pasti baik baik saja, ada ayah yang menjaga ku disini, mas yang hati hati. Mas akan perjalanan jauh, aku khawatir jika ada apa apa sama mas." Ujar ku jujur dengan perasaan yang saat ini entah gundah gulana, tak ingin ia pergi saat ini. Namun apa daya, ia memiliki tanggung jawab yang harus di lakukan nya."Ya sudah jangan menangis, mas pulang

  • Suamiku Mantan Preman   Bab 18(Bibirmu Membuat Candu)

    ~ Berjuang itu tidaklah mudah, berjuang juga butuh pengorbanan, namun perjuangan sekecil apapun akan membuahkan hasil yang mungkin dapat membayar kerja kerasmu itu. So, fight before others fight for it. ~Ku ambilkan nasi dan lauk untuk ayah dan Mas Al, sementara Fira mengambil makan nya sendiri.Kami makan dengan menonton televisi, layaknya orang desa. Tiba tiba ayah berucap."Jadi, kapan keluarga nak Al akan kemari?" Tanya ayah membuat ku tersedak.'Uhuk.. uhuk..'Ayah memukul kecil punggungku, sementara Mas Al memberikan aku air untuk diminum."Kamu kenapa nduk?" Tanya ayah."Ndak papa yah, cuma tadi ada nyamuk masuk tenggorokan." Ujar ku yang membuat seisi ruangan tertawa."Lah kamu ngapain makan nyamuk? Nasi, lauk enak enak kok malah makan nyamuk. " Ujar ayah membuatku tersenyum simpul."Insyaallah secepat nya yah. Hari ini Al mau ijin pulang, soalnya kerjaan Al tinggal suda

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status