Share

BAB 24 - Dipecat

Penulis: Jasminesuckle
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Beberapa hari sebelumnya ...

“Hari ini hari terakhir kamu bekerja ya. Silakan ke bagian SDM untuk mendapat pesangon kamu. Saya kasih pesangon karena kamu anak dari Brata,” ucap Bos Perusahaan Jovan.

Pagi ini tiba-tiba dia dipanggil ke ruangan direktur. Jovan kira dia akan mendapatkan insentif karena strategi marketing yang dia usulkan berdampak pada profit perusahaan. Namun, mengapa justru dia mendapat pemecatan sepihak?

“T-tunggu-tunggu pak, ini saya nggak salah denger? Kenapa saya dipecat?” tanya Jovan.

Dia harap dia salah dengar, pasalnya ini sangat tidak masuk akal. 1 bulan berjalan dengan damai dan dia sering mendapatkan pujian. Lantas apakah Jovan harus terima begitu saja pada keputusan tidak masuk akal yang dia dapatkan?

“Kita kelebihan karyawan. Alasan mendetail silakan tanya ke SDM, kamu liat kan saya lagi sibuk?” kata Rendra, Pemilik dari Start up Real Estate.

Apa yang dimaksud Rendra sibuk adalah dengan memainkan game angry bird di saat jam kerja? Namun, percuma saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 22 - Jessica Curiga

    Lagi-lagi aku ditugaskan untuk mengantar Marcel ke depan. Jovan ingin membicarakan terkait kepulangan kami ke rumah dengan Jessica. Saat ini aku justru sangat ingin kabur, di saat seperti ini aku begitu menyesali awal mula aku dan Marcel bertemu. Mengapa hal tidak perlu seperti itu harus terjadi? Lihatlah dampaknya pada masa depanku saat ini.Aku mendengus kesal, sedari tadi Marcel terus memandangiku dengan senyuman menjengkelkannya. Dia seolah berkata, kali ini kamu tidak bisa menolakku lagi. Aku tahu itu!“Berhenti senyum-senyum nggak jelas dan pulanglah. Aku harap kamu tidak datang di pesta nanti seperti biasanya,” tukasku.Kata-kata dinginku tidak berpengaruh pada pemuda yang satu ini. “Eiy, bagaimana aku bisa tidak datang di pesta perayaan menyambut anakku?” tanyanya.Aku sontak melotot, apa yang dia katakan? Bagaimana jika ada yang mendengar? Ini masih di depan rumah Jessica!“Hati-hati dengan ucapanmu itu Marcel

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 25 - Hang Out

    “Sial! Aku harus merelakan uang hasil dari gajiku bersusah payah jadi guru hanya untuk kasih hadiah buat dua orang itu,” gerutu Ayu.Dia kini sudah membawa sebuah hadiah yang tentunya tidak murah untuk diberikan pada dua temannya, Elisa dan Ayu yang menagih janji pada Ayu atas kehamilannya. Perempuan itu berjalan dengan muka malas, apakah dia balik lagi saja dan membelikan yang lebih murah? 5 juta untuk sebuah jam tangan, walaupun itu tipe yang paling murah dari seri yang Ayu beli. Tetap saja, ada rasa tidak Ikhlas dalam dirinya.“Apa aku kasih yang KW aja kali ya?”Ah, Elisa dan Utami rasanya tidak sebodoh itu dengan tidak bisa membedakan mana yang asli dan palsu. Selama berteman dengan Ayu, tangan mereka mungkin sudah handal dalam merasakan keaslian dari barang mewah yang mereka beli.“Eh, Ayu! Sini, sini!” kata Elisa melambai-lambaikan tangannya.Ayu membuang napasnya berat setelah sebelumnya tersenyum palsu pada Elisa. Dia sudah tidak

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 26 - Suami Nggak Berguna!

    “Gimana hari ini?” tanya Ayu pada Jovan yang baru pulang dari interviewnya untuk Perusahaan baru. Melihat wajah Jovan yang murung membuat Ayu bisa menebak agaknya apa jawaban Jovan untuk pertanyaannya. Gelengan kepala dijadikan balasan oleh suaminya itu. Ini sudah yang keberapa kali Jovan ditolak Perusahaan baru. Rasanya aneh, kenapa tidak ada satupun yang berhasil. “Kalo kayak gini terus … gimana nasib kita?” tanya Ayu dengan suara pelan. “Nggak tahu, aku udah capek,” celetuk Jovan. Rupanya lelaki itu mendengar perkataan Ayu, sontak Perempuan itu terkejut. Bisa-bisanya Jovan mengatakan tidak tahu dan dia sudah lelah, masa depan keduanya seakan disepelekan begitu saja. Jovan berbaring dan bersembunyi di bawah selimut, seperti yang biasanya dia lakukan setiap harinya. Ayu jengah melihatnya, bukannya dia tidak menghargai usaha suaminya. Namun, sikapnya mencerminkan seorang pecundang. Mana janjinya yang akan berusaha untuk keluarga kecil mereka ketika akhirnya Ayu sedang hamil? “Jov

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 27 - Keguguran?

    “Aku mau kerja lagi,” kata Ayu pada Jovan yang sedang bermain ponsel di tempat tidur. Waktu itu, masih pagi selesai sarapan Ayu mengajak Jovan ke kamar untuk mengatakan sesuatu. Namun, lihatlah pada ketidak antusiasan suaminya itu. Jovan malah bermain game dan acuh tak acuh pada ucapan Ayu. “Hah? Bilang sekali lagi?” Jovan memincingkan matanya, menghentikan hentakan jari pada layer handphonenya. Ayu sudah cukup muak melihat tingkah suaminya itu, semakin hari motivasi Jovan untuk bekerja semakin hilang. Penolakan yang dia terima dari berbagai Perusahaan yang dia lamar melukai egonya. Dia berpikir mengapa dia tidak cukup baik untuk mendapatkan pekerjaan? Amarah dan kekecewaan itu dia lampiaskan dengan bermalas-malasan. “Aku bilang, aku mau kerja lagi. Jadi guru, seperti sebelumnya,” ulang Ayu. Lelaki itu kini meletakkan ponselnya asal, dia pusatkan atensinya pada istri yang menurutnya mulai membangkang. “Nggak!” jawabnya singkat.

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 28 - Aliansi

    “Apa? Kamu mau aku cari cara supaya Ayu keguguran?” sentak Jessica tak percaya pada apa yang dia dengar.Dirinya memang tidak suka dengan Ayu, tetapi hasil tes DNA membuktikan itu adalah anak Jovan yang mana akan menjadi cucunya. Apakah Jessica tega untuk menggugurkan atau sebut saja membunuh cucunya sendiri?“Iya, bukankah kamu tidak suka Ayu mengandung anak Jovan?” tanya Marcel.Kini keduanya bertemu di sebuah café atas ajakan Marcel, sosok anonim yang Jessica curigai. Orang yang memprovokasinya untuk melakukan tes DNA antara janin Ayu dan Jovan adalah orang suruhan Marcel. Sebuah kejutan yang sama sekali tidak terlintas di pikiran Jessica.Siapa sangka lelaki sempurna yang Jessica harap menjadi anaknya itu ternyata tergila-gila oleh Wanita rendahan yang kini adalah istri Jovan?“Aku memang tidak suka, tetapi membunuh garis keturunan-“Ah, Jessica rasanya ingin muntah menganggap

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 29 - [18+] Kangen Bu Guru

    “Guru sekolah mana yang pulang jam segini?” tanya Jovan yang sudah menyilangkan tangan di dadanya.Ini sudah hampir jam 10 malam, sementara itu istrinya baru menginjakkan kaki di rumah. Ke mana saja dia pergi? Tidak mungkin dia hanya pergi mengajar saja, kan?“Berisik, aku ke rumah orang tuaku tadi,” jawab Ayu dengan ketus.Tampangnya kaku menatap Jovan dengan acuh tak acuh, kakinya melangkah melewati suaminya di ambang pintu. Namun, tangannya diraih tiba-tiba dan Ayu pun harus menghadapi macan pengangguran satu ini.“Gitu ya, sikap kamu ke suami?” sindir Jovan.Wanita di depannya mendengus kesal, tangan Jovan disingkirkan tanpa ragu olehnya. “Mau kamu apa sih? Aku ini capek, baru pulang diajak berantem?”Jovan memandang punggung Ayu yang semakin menjauh pergi darinya. Perempuan itu begitu berubah semenjak dia bekerja di sekolah yang baru. Tidak lagi ada rasa takut yang ditunj

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 30 - Ditinggal Pergi

    “Sayang, selama aku pergi kamu bisa minta kebutuhan kamu sama Adimas ya.” Marcel tengah memakai sepatunya di sofa kamarnya sambil mengamati Ayu yang tengah menyiapkan seluruh barang-barangnya. Senyum terpatri dalam bibirnya, hatinya lagi-lagi terpikat oleh sikap Ayu yang tulus padanya. “Iya, kamu fokus aja sama pekerjaan kamu di sana. Kebutuhan aku kan udah kamu urus jauh-jauh hari, Sayang.” Ayu dan Marcel kini bak suami istri. Keduanya sama-sama saling melengkapi. Marcel yang tidak keberatan dikuras hartanya untuk Wanita tercinta dan Ayu yang suka rela memberikan dirinya seutuhnya pada Marcel sebagai imbalan hidup mewahnya. Marcel memeluk Ayu dari belakang, tangannya melingkar di pinggang Ayu. Mendekap kekasih gelapnya itu sembari mencium aroma yang akan dia rindukan satu minggu ke depan. “Aku yakin kamu pasti sukses! Jangan nakal loh, setelah ditinggal aku?!” kata Marcel sembari melayangkan kecupan di leher dan pipi Ayu bergantian. Ayu yang geli terkekeh saja, menganggap tingk

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 31 - Angkat Kaki Dari Neraka

    Jovan mondar mandir di depan pintu utama rumah Keluarga Wicaksono. Kini rutinitasnya setiap hari tidak lagi mencari-cari lowongan kerja di portal tetapi bersidekap dada menunggu istrinya pulang. “Ini sudah jam 10 malam, ke mana dia jam segini belum pulang? Kali ini apa lagi alasannya? Awas saja, jika dia pulang nanti!” geram Jovan. Setelah menunggu cukup lama, Ayu muncul dan turun dari suatu motor. Nampaknya itu adalah ojek. Benar juga, Ayu tidak difasilitasi mobil karena mobilnya sudah dijual oleh Jessica. Nampak Ayu berjalan sembari mendengus kesal melihat suaminya setiap hari menunggunya di depan pintu. Kali ini pertengkaran macam apa lagi yang akan mereka lalui? “Baru pulang kamu?” tanya Jovan. Dia berdiri di depan pintu sehingga menghalangi Ayu untuk masuk. Berdecak kesal, Wanita itu sudah tidak ada kesabaran untuk meladeni suami tidak bergunanya ini. Matanya memincing tajam, alisnya menyatu bersiap untuk meluapkan emosinya. “Minggir, aku capek. Kamu nggak bosen setiap hari

Bab terbaru

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 42

    “Bu Ayu sudah cukup tenang sekarang. Mohon untuk tidak menekannya berlebihan,” kata Dokter yang sudah keluar ruangan. Setelah menunggu setidaknya 1 jam, akhirnya Ayu sudah kembali tenang. Marcel menunggu di luar dengan harap cemas luar biasa. Takut-takut Ayu memusuhinya dengan sangat. Lelaki itu bangkit untuk memasuki ruangan. Bunyi pintu terbuka diiringi suasana sunyi di sana. Marcel menatap Ayu yang kini sedang menundukkan kepalanya sambil duduk. “Ayu?” panggil Marcel. Tidak ada jawaban sampai Marcel tiba di sebelah ranjang Wanita itu. Dia duduk di kursi, lelaki itu tidak melakukan apapun lagi. Dia hanya menunggu Ayu sadar akan kehadirannya. “Maaf ….” Cicitan suara terdengar dari mulut Wanita itu. Marcel diam saja, menunggu apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh kekasihnya itu. Ayu mendongakkan kepalanya, pada saat itu Marcel melihat mata wanitanya sembab, pipinya dipenuhi buliran air mata. Tampilannya, kacau. “Marcel, maaf! Aku janji nggak akan ngulangin hal itu lagi. Aku

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 41

    “Ada apa ini ribut-ribut?” tanya Ayu saat sudah sepenuhnya muncul. Semua orang berbisik membicarakan betapa silaunya penampilan Ayu saat ini. Tidak disangka sosok desainer misterius itu memiliki wajah dan tubuh secantik ini. Ayu bertanya pada petugas yang mengatur tiket untuk masuk. “Begini Bu, Nyonya ini ingin menjadi tamu untuk menghadiri acara launching ini dan mengikuti kegiatannya seperti 20 peserta nanti. Namun, kami sudah kehabisan kursi, jadi kami tidak bisa menambah kuota orang yang hadir,” jelas petugas itu. Wajahnya cemas sekaligus ketakutan, Ayu paham betul bagaimana menghadapi arogannya Jessica. Rasakan itu! Bagaimana ketika kamu tidak bisa mendapatkan apa yang kamu mau?! Batin Ayu menyalang. Ayu menatap pada wajah Jessica yang nampak menahan kegeramannya. Wanita itu mengepalkan tangannya seakan siap menghantam sesuatu yang keras untuk meredam emosinya. Sementara Miranda bersembunyi di belakang Jessica tidak mampu mengatakan apapun saking terkejut akan sosok Ayu yang t

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 40 - Launching

    “Apa Ayu sudah nggak membutuhkanku lagi, makanya dia dengan enteng bilang akan mengajukan surat perceraian?” tanya Jovan mencurahkan kegelisahan hatinya pada sosok Wanita yang merupakan sahabat istrinya itu. Beberapa hari berlalu semenjak Jovan pergi meninggalkan hotel yang Ayu tinggali. Setiap harinya Jovan menanti kabar dari istrinya itu. Setiap harinya tiada henti Jovan mengirimkan pesan untuk Ayu, berharap Wanita itu luluh. Namun, tidak kunjung ada jawaban. Hingga tiba-tiba stasiun TV memberitakan ada desainer baru Indonesia yang akan launching butik pertamanya di Jakarta. Untuk memulai debutnya seorang desainer itu merahasiakan dirinya dan hanya memberi tahukan nama brandnya. “Sebuah brand fashion terbaru dengan gaya italia yang romantis dan mahal mengusung tema feminisme yang tergambar dalam setiap rancangan desainnya. Seorang desainer pendatang baru ini berhasil memikat para pecinta fashion klasik lewat beberapa karyanya yang dia posting di sosial media baru-baru ini.”Dalam

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 39 - Obsesi Psikopat

    “Bu Ayu sudah cukup tenang sekarang. Mohon untuk tidak menekannya berlebihan,” kata Dokter yang sudah keluar ruangan. Setelah menunggu setidaknya 1 jam, akhirnya Ayu sudah kembali tenang. Marcel menunggu di luar dengan harap cemas luar biasa. Takut-takut Ayu memusuhinya dengan sangat. Lelaki itu bangkit untuk memasuki ruangan. Bunyi pintu terbuka diiringi suasana sunyi di sana. Marcel menatap Ayu yang kini sedang menundukkan kepalanya sambil duduk. “Ayu?” panggil Marcel. Tidak ada jawaban sampai Marcel tiba di sebelah ranjang Wanita itu. Dia duduk di kursi, lelaki itu tidak melakukan apapun lagi. Dia hanya menunggu Ayu sadar akan kehadirannya. “Maaf ….” Cicitan suara terdengar dari mulut Wanita itu. Marcel diam saja, menunggu apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh kekasihnya itu. Ayu mendongakkan kepalanya, pada saat itu Marcel melihat mata wanitanya sembab, pipinya dipenuhi buliran air mata. Tampilannya, kacau. “Marcel, maaf! Aku janji nggak akan ngulangin hal itu lagi. Aku j

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 38 - Jangan Sentuh Aku!

    “Bagaimana? Apa istri saya baik-baik saja?” tanya Marcel dengan cemas. Lepas Ayu pingsan, buru-buru Marcel membereskan kekacauan yang dia buat dan segera mengantar Ayu ke rumah sakit. Jantungnya berdebar kencang saat menyebut Ayu sebagai istrinya. Masa dia bilang, Ayu kekasih gelapnya? Tidak mungkin! Ayu berbaring di ranjang rumah sakit dan menutup matanya. Tak ada tanda-tanda dia akan bangun cepat. Dokter kini memanggil Marcel untuk menjelaskan secara rinci bagaimana kondisi pasiennya itu. “Apa penyebab pingsannya karena berhubungan intim?” tanya Dokter itu langsung pada intinya. “Saya rasa begitu.” Marcel menjawab ragu-ragu, apakah Ayu pingsan karena ulah Marcel yang berlebihan? “Bagaimana cara mereka bermain sampai istrinya pingsan begini?” batin Dokter tersebut. Ketika Ayu datang, dia mencurigai jika pingsannya karena kelelahan saat berhubungan intim. Dia juga mencium bau aneh yang tercium dari tubuh pasiennya itu. Badan yang lengket dan banyak kiss mark sangat jelas menanda

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 37 - [21+] Pingsan

    “Tidak! M-marcel, apa yang mau kamu lakukan?” Ayu gemetaran tat kala Marcel melepaskan sabuk celananya dan menghentak-hentakkannya. Wajahnya tersenyum miring dengan menakutkan. Masih berpakaian lengkap, Marcel mengikatkan sabuk kulitnya ke tangan Ayu. Perempuan itu meronta-ronta, berusaha sebisa mungkin lepas dari cengkraman psikopat gila ini. “Marcel, t-tolong maafkan aku. Kita lakukan seperti biasanya saja, ya?” Ayu mencoba merayu kekasihnya itu. Namun, perkataannya tidak digubris sama sekali, dengan seringai menyeramkannya, Marcel kini telah sukses mengikat tangan Ayu dan diarahkannya ke atas kepala Wanita itu. “Sial, ini ketat!” batin Ayu. Tangannya mungkin akan terluka ketika dilepas nanti. “Jangan banyak bergerak sayang, nanti tangan kamu lecet.” Marcel bertumpu pada tangannya sambil menatap Ayu yang meminta belas kasihannya. Marcel kini bahagia, merasa menang karena Ayu nampak tak berdaya di bawahnya. Puas melihat betapa cantik kekasihnya itu, Marcel beralih melepaskan kem

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 36 - [18+]Hukuman

    “Marcel! Kenapa kamu cuekin aku?” Ayu geram. Ucapannya hanya dianggap angin lalu oleh Marcel. Sejak dari bandara sampai kini sudah berjalan hampir sampai di apartemen Marcel, lelaki itu tidak sepatah katapun mengeluarkan kata. Pandangannya hanya jatuh pada ipad untuk mengurusi bisnisnya. Ini benar-benar memunculkan banyak tanda tanya. Ayu malu pada Adimas yang satu mobil dengannya. Namun, rasa malunya tertutup perasaan jengkel pada kekasihnya itu. Ayu dengan berani merebut ipad Marcel dengan cepat.Lelaki itu terkejut dan akhirnya menatap mata Ayu. Namun, bukan tatapan itu yang diinginkan Ayu. Marcel menatapnya dengan alis berkerut dan amarah yang tertahan di sana. “Kembalikan.” Dia akhirnya mengeluarkan suara, tetapi perkataannya sangat dingin menusuk relung hati Ayu. Sebenarnya ada apa dengan kekasihnya itu? Kenapa tiba-tiba seperti orang yang murka padanya? Memangnya apa salah Ayu? “Kamu kenapa sih Marcel? Kok pulang-pulang kayak orang marah sama aku? Emang aku ngelakuin apa sam

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 35 - Diabaikan

    “Ke mana mereka pergi?” Jovan mengerutkan keningnya ketika jalan yang mereka tuju terasa membingungkan. Memutar-mutar seperti tidak ada tujuan. Namun, tak lama setelahnya mobil sedan hitam itu berhenti di depan hotel mewah. “Hotel? Ngapain mereka di hotel?” tanya Jovan dalam benaknya. Dia memperhatikan mobil itu dari sebrang hotel. Ayu keluar dari mobil itu, tetapi lelaki yang membukakan pintu Ayu tidak ikut keluar. Ayu turun dan mobil itu pergi begitu saja. “Apa aku salah mengira? Ayu tinggal di hotel itu dan bukan ke rumah orang tuanya? Lalu mobil dan laki-laki itu, jadi mereka tidak memiliki hubungan apapun?” Banyak pertanyaan berseliweran dalam pikiran Jovan. Dia sibuk menerka-nerka mengapa Ayu bersama lelaki itu, kenapa dia tinggal di hotel yang Jovan tahu bukanlah hotel biasa. Apakah Ayu menerima uang sebanyak itu dari sekolahnya? Istrinya itu masuk ke dalam hotel. Sementara Jovan masih bimbang, apa dia harus menyusul Ayu sekarang atau untuk sesaat biarkan Ayu sendirian? “S

  • Suamiku Konglomerat Bangkrut   BAB 34 - Mata-mata

    Kejadian ini terjadi sebelum Jovan menghampiri Ayu untuk membujuknya pulang. “Bu, sepertinya ada yang mengikuti kita.” Adimas menilik pada spion yang memantulkan sebuah mobil yang mengikuti Ayu dan Adimas lekas dari sekolah sore hari ini. Perempuan itu melihat mobil di belakang mereka, tidak disangka itu adalah mobil Jovan. Untuk apa lelaki itu mengikutinya? Pikir Ayu. Sekarang Adimas dan Ayu hendak kembali ke apartemen Marcel yang sekarang menjadi tempat tinggal Ayu. Namun, Jovan kini mengikuti mereka, akan menjadi pertanyaan besar jika lelaki itu memergoki Ayu ada di apartemen Marcel. “Bagaimana Bu? Apa kita tetap ke apartemen?” tanya Adimas pada Ayu yang terdiam. Ayu menatap geram pada mobil Jovan yang melaju semakin kencang. Mungkin kini lelaki itu juga berpikir Ayu menaiki mobil siapa? Kecurigaan, amarah, dan rasa penasaran mungkin tengah memenuhi benak lelaki itu. Lama berpikir dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan, Adimas buka suara, “Bagaimana kalo sementara Anda tin

DMCA.com Protection Status