Beranda / Romansa / Suamiku Gay?! / Bab 42 - Pernyataan Cinta Tiba-tiba

Share

Bab 42 - Pernyataan Cinta Tiba-tiba

Penulis: Caty Perii
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-15 14:32:39

Ketika mendengar suara mobil, Teresia tak tahan untuk tak melihat ke jendela namun saat yang datang dan keluar dari mobil bukan orang yang ditunggunya, bahunya lemas seketika.

Ini sudah hampir jam makan malam, namun Arga belum juga kembali ke rumah. Pria itu juga tidak mengirimkan dia pesan apapun.

Sementara Ayah mertuanya juga sedang tidak di rumah sejak kemarin karena pria itu berkata ingin memeriksa anak perusahaannya yang berada di kota lain, Ayah Romi mengajak Tenzo untuk ikut serta bersamanya hingga kini di rumah Teresia sangat kesepian.

Suara mesin mobil kembali terdengar dari luar rumah, hingga Teresia kembali mengintip dari jendela siapa yang datang.

Berharap bahwa itu adalah mobil Arga, namun bukan pria itu yang keluar dari mobil jenis SUV berwarna hitam itu terparkir di depan rumah mertuanya dan sosok yang keluar dari dalam mobil membuat kedua mata Teresia terbuka lebar.

"Revo?!"

Teresia bangkit dari sofa ruang tamu untuk menghampiri adik iparnya yang datang. Sejak ia
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suamiku Gay?!   Bab 43 - Ketakutan untuk Ditinggal

    Hari ini begitu terasa sangat panjang, Arga yang harus menyelesaikan pekerjaannya lebih lama dari hari biasanya pun sudah tak betah untuk ingin segera pulang ke rumah."Punggungku terasa seperti akan patah!" Arga melonggarkan otot-otot tubuhnya, duduk selama berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaan serta menandatangani surat-surat yang masuk sungguh membuatnya lelah.Baiklah, hari ini sudah selesai, Arga akan pulang dan memeluk Teresia, tempatnya untuk membuang semua penat yang ada di pundaknya.Bibirnya menyunggingkan senyum hangat hanya dengan memikirkan wanita itu.Di kantornya hanya tinggal tersisa beberapa pegawainya saja, karena sebagian besar karyawannya sudah pulang lebih dulu.

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • Suamiku Gay?!   Bab 44 - Mabuk dan Meracau

    'Plak!'Teresia berhasil melayangkan tamparannya pada pipi Revo.Napasnya memburu hebat.Revo sendiri yang baru saja mendapat tamparan dari Teresia mendadak terpaku. Pria itu tau hal ini lah yang akan didapatinya."Lo tuh sadar gak sih sama apa yang barusan lo omongin?!" geram Teresia kemudian mengalihkan pandangannya dari Revo, ia tak bisa menatap Revo dengan pandangan sama lagi setelah pria itu dengan jelas mengungkapkan perasaan padanya."Sangat sadar! Mungkin setelah ini kamu akan membenciku, aku sudah memikirkan resikonya. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang ada di hatiku selama ini!" jujur Revo, sua

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • Suamiku Gay?!   Bab 45 - Kecelakaan

    Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, dan kehadiran Arga pun tak Teresia jumpai.Melihat kembali ke dalam ponselnya di mana banyak panggilan yang ia lakukan untuk menelepon Arga pun tak suaminya itu angkat."Apa yang sedang Arga lakukan?!" kesal Teresia menekan rasa khawatirnya karena tak mendapat kabar apa-apa dari Arga.Teresia pun memutuskan untuk tidur di kamar, berharap saat ia bangun nanti pria itu sudah pulang.Sedangkan Arga di tempat lain, tengah dibawa Fredy ke dalam kamar hotel di clubnya dalam keadaan setengah sadar.Sedari tadi Arga menangis dan meracau mengatakan betapa sakit hatinya karena mendengar perasaan yang Revo punya pada Teresia sedangkan dirinya sendiri belum bisa mengungkapkan perasaannya sendiri."Kalau gitu pulanglah dan katakan perasaanmu padanya!" geram Fredy karena merasa direpotkan akan kehadiran Arga di club miliknya."Tidak, tidak, aku takut melihat h

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • Suamiku Gay?!   Bab 46 - Benar-benar Cemburu!

    Saat Arga mengerjap dan membuka matanya, yang pertama kali Arga rasakan adalah rasa sakit di kepalanya dan mual di perutnya, sepertinya karena efek mabuk semalam.Arga mendesahkan napasnya pelan, bodohnya dia yang mengendarai mobil tak berhati-hati dan membuatnya menabrak pohon namun untunglah ia tak mendapat luka serius, karena dari apa yang dirasakan, Arga hanya merasakan sebuah perban yang menutup keningnya, luka yang dia dapat karena terbentur oleh stir kemudinya."Shit!" makinya pelan atas kebodohannya.Ruangan putih yang sudah ia sadari bahwa kini Arga berada di rumah sakit tanpa siapapun yang menemaninya. Kesendirian yang selalu menjadi temannya setelah kasus pelecehan yang ia dapat.Arga mencoba bangkit dari atas ranjang, dia ingin pulang!Namun saat kepalanya menoleh ke sudut ruangan kamar, kedua matanya membulat sempurna melihat sosok yang tertidur di atas sofa dengan wajah yang tertutup oleh rambut

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • Suamiku Gay?!   Bab 47 - Berbicara Hangat

    "Kamu juga makan!" Arga mengambil sendok yang Teresia gunakan untuk menyuapinya itu untuk ia gunakan juga untuk menyuapi Teresia yang sedari pagi tadi juga belum makan sama sepertinya. Dikarenakan makanan rumah sakit yang menurut mereka berdua tak enak, Arga harus menyuruh pekerjanya untuk membelikan mereka makanan. Dan kini, mereka berdua pun memutuskan untuk makan di satu piring berdua karena memang Teresia sedang tidak bernafsu untuk makan. Alasannya karena wanita itu tidak senang aroma obat yang sangat kuat saat ia makan di kamar rawat Arga. "Apa menurutmu Ayah tau aku di sini?" tanya Arga sembari tangannya menyuapi Teresia yang duduk diam bermain ponsel di sebelahnya. "Tidak, eh atau mungkin tau? Jika Chef Radit kasih tau Ayah, pasti Ayah tau" jawab Teresia kemudian mematikan ponselnya dan mengambil kotak makan di tangan Arga untuk ia suapi lagi pria itu. Namun pria itu menolaknya "kamu habiskan" karena sudah seten

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • Suamiku Gay?!   Bab 48 - Bermanja

    Menjelang sore, saat kantung infus Arga sudah habis barulah pria itu diizinkan untuk pulang oleh Dokter.Sedangkan Teresia yang masih menemaninya itu sedikit menjauhinya karena apa yang Arga lakukan tadi di kamar rawat Arga.Arga sendiri tidak mau meminta maaf atau membujuknya, pria itu bahkan masih selalu menggodanya membuat Teresia kesal dan tak menunjukan wajah ramahnya pada Arga."Teresia, kepalaku sangat pusing loh" Arga menyentuh kepalanya saat Teresia tak sengaja mendorong pelan tubuh Arga agar masuk ke dalam taksi yang sudah ia pesan. Namun karena dorongannya, kepala belakang Arga terantuk oleh sandaran kursi.Meski sebenarnya rasanya tidak sakit sama sekali, namun hal itu Arga manfaatkan untuk mengambil perhatian Teresia yang sangat ahli jika mendiamkannya."Usap sendiri!" dengus Teresia masih menahan kesal karena kesalahpahaman yang tadi Arga ciptakan di ruang rawat hingga Teresia tak lagi mau mengingatnya na

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • Suamiku Gay?!   Bab 49 - Tentang Rasa

    Teresia mendesah hebat saat Arga di bawah sana tak berhenti memainkan miliknya dengan jari dan lidahnya."Arga stoph!! Arghh, sudah cukup!!" Teresia melentingkan tubuhnya dan mencoba menggapai wajah Arga agar tidak terus mencumbunya di bawah sana karena tubuh Teresia sudah sangat lemas atas pelepasannya yang sudah terjadi dua kali.Namun sedari tadi Arga hanya asik memainkan tubuhnya tanpa menyatukan mereka berdua."Aahh, sialan! Kenapa kamu bisa sangat menggoda?!" Arga merangkak dan berhenti di depan wajah Teresia, membagikan rasa wanita itu lewat ciuman yang dilakukannya.Teresia membalas lumatan Arga tak kalah liarnya, jemarinya ia layangkan pada helai rambut Arga yang tebal di tangannya."Aku mau sekarang! Masukkan sekarang Arga!" pinta Teresia melingkarkan kedua kakinya di pinggul Arga, meminta pria itu agar mempercepat kegiatan mereka.Arga sendiri yang juga sudah tak tahan pun memposisikan dirinya tepat di depan Teresia dan dengan sek

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • Suamiku Gay?!   Bab 50 - Move On

    Revo melempar kasar botol kaca yang berisikan minuman alkoholnya yang sisa setengah itu ke ujung ruang, membiarkan pecahan kacanya mengotori lantai.Untuk beberapa hari ini tidak ada kegiatan lain selain mabuk-mabukan yang Revo lakukan. Ingin mengerjakan sesuatu dengan hati yang patah sungguh tidak menyenangkan.Revo tidak kuasa melihat wajah kecewa Teresia, dan sekarang apa pria itu bisa menemui Teresia lagi?Meski dia bilang siap untuk dibenci namun kenyataannya, Revo sangat tidak siap untuk itu!"Dasar bodoh! Kamu orang terbodoh Revo!" Revo memukul telapak tangannya ke kepalanya sendiri."Revo?" Revo mengangkat pandangannya saat mendengar suara yang sangat ia kenal itu berasal dari luar kamarnya.Mencoba bangkit meski kedua tungkainya terasa lemas karena efek mabuk, namun Revo tetap bangkit untuk menemui orang tersebut."Revo?! Astaga apa yang terjadi denganmu?" saat pintu kamar terbuka, Revo bis

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-18

Bab terbaru

  • Suamiku Gay?!   Epilog

    "Kakak kue nya udah datang, ini mau diletakkan di mana?" Arshan mengangkat kue stroberi di tangannya pada Zanna yang tengah menempelkan balon-balon huruf di atas jendela dengan Arhan yang memegangi tangganya."Di atas meja aja Dek, setelah itu kamu lihat ke luar ya. Pastikan Mamah dan Papah belum pulang"Arshan mengangguk dan meletakkan kue tersebut ke atas meja.Ia sempat melihat hasil dekorasi sang Kakak yang menyulap ruang keluarga rumah mereka dengan hiasan yang menurutnya cukup cantik.Hari ini adalah hari ulangtahun pernikahan Teresia dan Arga yang ke dua puluh tahun.Saat ini keduanya tengah pergi ke rumah Kakek mereka dan kesempatan itu Zanna gunakan untuk mengajak kedua adiknya untuk menyulap ruang keluarga mereka untuk memberikan kejutan untuk orangtua mereka."Selesai!!" pekik Zanna merasa senang saat ia selesai menempelkan balon-balon huruf di atas gorden ruang keluarga."Bagus gak Dek?"Arhan ikut melihat dekorasi sang Kakak dan memberikan anggukan kuatnya."Bagus! Kakak

  • Suamiku Gay?!   Bab 89 - Kebahagiaan Tiada Akhir!

    Arga mengerjapkan kedua matanya, dan melihat sekelilingnya.Ia di rumah sakit dan hanya seorang diri.Bangkit dengan kasar, Arga turun dari atas ranjang, dengan linglung ia bergerak menuju ruang operasi.Tak tau berapa lama ia pingsan, namun yang Arga ingat ketika sadar adalah kenyataan pahit yang Dokter katakan tentang keselamatan istrinya. Bahkan Arga belum melihat kedua bayi kembarnya yang amat ia dan Teresia tunggu dengan tak sabar."Suster!! Di mana- di mana pasien wanita yang ada di ruang ini?!" Arga tercekat dengan air mata yang bersiap untuk keluar.Perawat wanita itu nampak terkejut sejenak dan melirik ke belakangnya."Ehm, para petugas baru saja mengirim pasien di kamar ini ke ruang jenazah"Lutut Arga lemas seketika. Dadanya terasa sesak, bahkan keluarganya sudah tak di sini lagi."Bapak baik-baik aja?" perawat tersebut nampak khawatir, ia merasa bersalah karena sudah memberitahu Arga.Arga mengangguk singkat, ia memilih bangkit dan pergi menuju ruang jenazah yang dimaksud

  • Suamiku Gay?!   Bab 88 - Ketakutan Terbesarnya

    Memasuki usia pernikahan yang ke tiga tahun, membuat hubungan Arga dan Teresia makin erat.Bahkan di saat Zanna yang sudah berusia dua tahun, Teresia kembali hamil dan berhasil hamil anak kembar. Mendengar bahwa ia akan memiliki dua anak sekaligus membuat Teresia dan Arga tak percaya dan bahagia tentunya.Di kehamilan keduanya ini cukup baik Teresia menjalaninya, meski ia sedikit kepayahan karena saat ini ia mengandung dua janin sekaligus.Arga juga menjadi lebih protektif padanya. Bahkan pria itu selalu izin bekerja dari rumah demi bisa menjadi suami yang siap dibutuhkan lapan saja.Dan tentu jadwal bermainnya dengan Zanna menjadi banyak, karena dengan perut besar, Teresia jadi mudah lelah untuk menemani Zanna yang senang sekali berlarian dan memintanya untuk dikejar.Terkadang hal yang menjadi favoritnya adalah saat melihat Zanna dan Arga bermain kejar-kejaran di halaman belakang rumah mereka.Mendengar tawa Zanna dan bagaimana gadis kecil itu berbicara dengan tidak jelasnya kian me

  • Suamiku Gay?!   Bab 87 - Merasa Terabaikan

    "Kyaa! Baju Mamah basah" Suara tawa balita berusia 7 bulan itu nampak memenuhi ruangan di dalam kamar mandi kamar Teresia dan Arga. Bayi itu kembali menepukan air yang dipakai berendamnya sehingga mencipratkan air mengenai Teresia yang tengah menemaninya mandi. "Yahh basah" balita itu kembali tertawa geli seolah apa yang dilakukannya nampak sangat menghibur dirinya. Arga mengamati dengan senyum geli di depan pintu kamar mandinya. Bayi mungil yang sudah tumbuh itu makin menempel pada Teresia, dan bahkan Teresia juga mulai melupakan Arga sepertinya karena sibuk untuk mengurus Zanna. Arga sempat menawarkan baby sitter agar Teresia tidak lelah untuk menjaga Zanna, namun Teresia menolak, wanita itu tak mau ia kalah populer dibandingkan baby sitter. Teresia mau terus ada di samping bayinya. "Yuk pakai baju, nanti Zanna kedinginan" Teresia mengangkat Zanna dan membawanya ke dalam kamar. Wanita itu sedikit terkejut melihat Arga sudah berada di depan pintu kamar mandi. "Kamu sudah pula

  • Suamiku Gay?!   Bab 86 - Zanna Kirania Anata

    "Kita duduk dulu ya?" Arga nampak khawatir melihat Teresia yang sudah banyak berkeringat namun masih terus menginginkan berjalan. Teresia menolak, dia meminta botol air yang selalu Arga bawa. "Perut aku sakit lagi, ahh bayi kamu aktif banget" bisik Teresia mendesis sakit saat kontraksinya kembali menyerangnya. Arga ikut berkeringat, dirinya sendiri sangat khawatir. "Kamu benar gak mau sesar aja? Aku khawatir banget" ujar Arga mengusap-usap perut Teresia dan ia bisa merasakan bagaimana bayinya yang senantiasa menendangnya. "Apa sakit?" tanya Arga saat mendengar desisan Teresia saat bayi di perutnya menendang ke bawah telapak tangannya. "Lumayan" "Sesar-""Arga stop! Aku udah pembukaan enam! Aku gak mau sesar!!" Teresia mendengus kesal jika setiap kekhawatiran Arga selalu mengusulkan dia untuk operasi sesar. "Aku mau kembali ke kamar! Kamu pegangin aku, ini sakit banget" ujarnya lirih dan mengusap-usap perutnya pelan. ***"Ahh ini sakit banget!!" Teresia benar-benar ingin sekal

  • Suamiku Gay?!   Bab 85 - Bertengkar Kembali

    "Aku gak mau yang ini! aku mau yang beruang pink itu di tengah" Teresia menunjuk dengan penuh kekesalan pada Arga yang sedari tadi tak mendapatkan apa yang dia inginkan. "Susah Teresia! Kamu aja coba yang ambil!" Arga menyerah dan memberikan mesin capit boneka itu untuk Teresia. Mungkin sudah ada dua jam mereka hanya bermain alat capit demi mendapatkan apa yang Teresia inginkan. Boneka yang Teresia inginkan itu berada di bawah tumpukan boneka lainnya, dan jelas itu mustahil untuk bisa ia dapatkan. "Kamu 'kan bilang mau melakukan apa aja buat aku! Masa ambil boneka yang aku mau aja gak bisa!" Teresia melipat kedua tangannya kesal dan menghentakkan kakinya ke atas tanah. "Aku beli aja ya, aku gak bisa jika harus mengambilnya dari mesin capit ini" Teresia menggeleng menolak "kamu gak mau berjuang buat aku?! Aku jadi ragu sama pernyataan cinta kamu itu! Kamu pasti gak bener cinta sama aku, kalo soal permainan capit ini aja kamu gak mau sedikit berjuang untuk aku!" Kepala Arga bena

  • Suamiku Gay?!   Bab 84 - Selamat Ulang Tahun

    Kehamilan Teresia sudah memasuki minggu ke-24. Banyak yang terjadi belakangan hari ini dari seringnya wanita itu terbangun di tengah malam untuk meminta Arga mencarikan makanan-makanan aneh yang Teresia inginkan hanya dari mimpinya. Pernah saat Arga besok paginya harus pergi meeting ke luar kota, namun Teresia membangunkannya memintanya mencarikan ia batangan coklat namun yang terbuat dari stroberi dan bukan coklat. Tengah malam dan Arga harus mencarinya kemana?Lalu saat kembali dan membawakan coklat dengan perisai stroberi, pria itu disalahkan dan hasil akhirnya adalah Teresia akan mengurung dirinya di kamar mandi untuk menangis. Meski saat keluar dari kamar mandi Teresia akan memakan coklat yang Arga berikan. Arga mau marah, dia sangat mengantuk namun dia bisa apa?Teresia sedang hamil anaknya dan tidak mungkin dia bisa marah pada Teresia. Meski setelah makan, Teresia akan kembali dalam mood yang baik dan meminta Arga untuk memeluknya sepanjang malam. Juga saat keesokan hari

  • Suamiku Gay?!   Bab 83 - Teman Lama

    "Aku tidak pernah melihatnya bisa tertawa lepas seperti itu" ujar Arga menatap dengan binar bahagia ke arah Teresia yang tertawa lepas dengan teman-teman wanitanya. "Kamu bisa mencari kontak teman-teman Teresia, dari mana kamu mendapatkannya?" tanya Ayahnya yang nampak penasaran bagaimana bisa Arga merencanakan pesta ini dengan sangat mendetail. "Di ponselnya aku melihat hanya ada dua orang temannya dan itu pun mereka jarang sekali mengirim pesan, namun karena aku rasa dia akan senang jika teman sekolahnya hadir di sini jadi aku meminta dua temannya itu menginfokan pada seluruh teman kelasnya untuk datang dan memeriahkan pernikahanku ini" Ayah Romi tertawa dan mengacak rambut Arga dengan perasaan senangnya. "Kamu benar-benar berbakat membuat Teresia bahagia" Arga tersenyum hangat dan pandangannya tak lepas pada Teresia yang masih asik berkumpul dengan teman-teman wanitanya. Pandangan Arga perlahan menyipit tajam saat ada seseorang pria yang mendekati istrinya dan berjabat tangan

  • Suamiku Gay?!   Bab 82 - Pesta yang Dinanti!!

    Teresia mengerjapkan kedua matanya, dia mendengar banyak orang berisik di dalam kamar, hingga membuatnya membuka kedua matanya. "Akhirnya pengantin wanitanya bangun" Kedua mata Teresia terbuka lebar dan menatap kaget pada beberapa wanita yang ada di dalam kamarnya. "Ka-kalian siapa?" Teresia melirik ke sampingnya di mana tempatnya Arga tidur, namun pria itu sudah tidak ada di sampingnya. "Yuk kita bersihkan tubuhnya, lalu berikan riasan yang sangat memukau seperti yang suaminya pesan" ujar salah satu wanita di antar keempat wanita yang berada di kamarnya namun ucapannya itu diiyakan oleh semuanya membuat Teresia mengerjap makin tak mengerti. "Yuk Mbak!" Teresia menolak saat tangannya ingin ditarik pelan menuju kamar mandi. "Kalian itu siapa?! Kenapa ada di sini?" Teresia waspada, dan merasa takut akan kehadiran para wanita asing di matanya ini. "Kami pegawai salon Mbak, dan mereka penata rias yang akan merias wajah anda" Teresia menggeleng pelan masih belum mampu mencerna ata

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status