Share

Kegilaan Ian

Ai kembali lembur malam ini. Ia sedikit ke luar dari ruangannya, mendapati banyak lampu yang sudahmati. Sesungguhnya, hal itu sedikit membuatnya gelisah.

Namun, hal itu segera tertutupi ketika rasa laparnya menggejolak untuk segera diganjal. Setelah menutup akses laptopnya, ia bergerak menuju ruang pentry sekarang.

Rasa lapar itu semakin menjadi ketika melihat isi kulkas yang hanya berisikan buah.

"Ah, sial. Padahal pekerjaanku tinggal sedikit. Akan sangat tanggung jika aku memesan dari luar," gumamnya.

Dengan masih semangat yang menyala-nyala, ia mengupas buah itu dan membawanya ke ruangan. Penciumannya segera mendapat bau yang aneh ketika berada di ujung pintu. Begitu juga dengan keningnya yang segera mengerut.

"Ada apa ini?" pikirnya.

Walau begitu, ia tetap melangkah hingga di langkah yang kesepuluh ia terhenti ketika sadar jika bau itu adalah bau kopi. Siapa yang telah membawakannya?

Perasaannya semakin tidak enak ketika mendengar suara keran air di toilet. Ia mundur sekarang, he
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status