Share

Ikut Andil

"Ai, tolong berhenti, Nak! Kamu harus istirahat!" titah Arzi dengan penuh ketegasan.

Ai yang masih sibuk mencari jalan ke luar untuk menyelamatkan perusahaannya dari isu buruk itu tentu saja menolak. Ia masih ingin sibuk dan memang akan tetap sibuk.

"Kamu tidak takut kalau bayimu kenapa-kenapa?" geram sang ayah kemudian.

Ai berhenti untuk sesaat. Ia menatap sang ayah dengan senyum tulusnya.

"Aku tau, Yah. Istirahat, kan? Lima jam, itu sudah lebih dari cukup."

"Ai!" teriak Arzi dengan nada kencang. "Kamu sedang hamil sekarang. Usia kandungan kamu masih sangat rentan. Bahkan sepuluh jam dalam sehari saja masih kurang. Seharusnya pekerjaan yang kamu lakukan adalah pekerjaan santai. Paham tidak?!"

Bukan Ai namanya jika tidak lebih mencintai kesibukan daripada santai. Ia bahkan akan mencari masalah untuk diselesaikan tatkala merasa hidupnya begitu damai. Itulah sebabnya ia tak begitu sedih lagi setelah benar-benar sadar kehilangan sang suami.

Danny yang diperintahkan untuk membelikan vitam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status