Share

Season 2 BAB 40

Author: KN_Author
last update Last Updated: 2023-09-28 19:49:05

Begitu sampai di tempat laundrynya, Syafira terkejut melihat Dinar yang sedang menyetrika bersama dengan anak buahnya yang lain.

"Hai," sapanya ringan.

Syafira yang masih dengan keterkejutannya, melirik pada anak buahnya yang lain yang menatap kearah mereka.

"Ngapain di sini?" tanya Syafira.

Sementara Dinar cengar cengir lalu manyun. "Yuda pergi ke luar kota."

Syafira mengangguk. "Devandra juga."

Kedua laki-laki itu memang sering terlibat dalam pekerjaan yang sama.

"Aku kesepian di rumah," kata Dinar yang membuat Syafira langsung mengerti.

Ia menarik Dina menjauh dari ruang setrika yang hawanya sangat panas. Walau sudah di fasilitasi dengan kipas angin jumbo, tetap saja rasa panasnya terasa.

Syafira membawa Dinar ke ruangannya. Ia melihat tangan Dinar melepuh di beberapa bagian. Dirinya tau otu pasti karena terkena panasnya setrika uap.

"Udah. Ngapain kamu malah cari kesibukan di sana. Tangan kamu tuh banyak melepuhnya."

Dinar mengusap tangannya. "Iya nih. Heran juga. Padahal dulu wak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 41

    Ana hendak menitipkan Tasya pada pembantu di rumah mamanya. Namun Dinar memanggilnya begitu ia melintasi rumah tantenya itu."Mau nitipin Tasya ya, An?" tanya Dinar.Tantenya itu berlari ke pinggir jalanan menghampiri Ana."Iya, Tante. Aku ada kuliah pagi.""Titipin ke tante aja. Tante gak ada kerjaan nih."Ana tampak tak yakin. Ia tidak mau merepotkan orang lain dalam mengurus Tasya. Ia meminta pembantu di rumah mamanya mengasuh Tasya juga ada bayaran lebih dari Satria."Gak repot kok," kata Dinar sudah tau apa yang Ana pikirkan."Tapi, Tante. . . ."Dinar mendekati Ana dengan wajah memelas. "Kasih ke Tante aja, An. Tante gak ada temennya ini di rumah. Kamu tau sendiri gimana tante sekarang. Kalau ada Tasya, tante jadi nostalgia membesarkan Daneen dulu."Ana langsung luluh kala mengingat Daneen. Ia hampir mau ikutan meneteskan air mata saat memikirkan Daneen. Perpisahan tanpa saling memaafkan, dan kabar yang tak kunjung datang.Ia akhirnya memberikan Tasya pada Dinar. Ana yakin Tante

    Last Updated : 2023-09-28
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 42

    Bertahan dari usia 10 tahun hingga menjadi seorang mahasiswa, adalah perjalanan panjang yang penuh perjuangan. Ada banyak cerita pahit nan sakit yang sudah Aprilia hadapi.Mimpinya menjadi seorang sarjana lalu mendapatkan pekerjaan hingga bisa memiliki kehidupan sendiri masih berlanjut.Aprilia rasa jalannya sudah dekat. Ia hanya perlu memijaki beberapa langkah saja lagi. Ia sudah terbiasa mengalami rasa sakit dan menginjak tiap batu krikil tajam untuk mencapai tujuannya.Hari-hari beratnya sebentar lagi akan berubah seiring waktu yang dirinya alami. Setiap langkah sudah dirinya kontrol dengan baik bahkan tahapan-tahapan apa dalam hidupnya yang akan ia hadapi.Tapi kejadian di malam itu, sungguh membuat dirinya dilema hingga satu persatu jembatan yang Aprilia sudah buat dengan susah payah hancur lebur.Datangnya seorang laki-laki yang cukup ia kenal, menjadikan dirinya tumbal oleh keluarganya sendiri."Dia orang kaya. Salah satu anak dari bapak Togar yang kaya raya itu."Aprilia masih

    Last Updated : 2023-09-29
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 43

    Menjelang malam, Aprilia terbangun. Samar-samar suara klakson di luar membuatnya sekejap mengumpulkan kesadarannya.Ia segera berjalan ke balkon. Matanya menyipit saat melihat sosok yang cukup ia kenali berdiri di dekat mobil mendongak melihat dirinya yang sedang berdiri di balkon.Orang itu memberi kode dengan menunjuk pintu. Barulah Aprilia sadar kalau ia mengunci pintu dari dalam.Berlari ke lantai dasar, lalu membukakan pintu. Matanya langsung bertatapan dengan pemilik wajah dingin yang menatapnya seolah kesal."Maaf. Aku ketiduran," ujar Aprilia.Lelaki itu tidak membalasnya lalu berjalan masuk melintas begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata juapun.Ia mengikuti Jono yang tampak kelelahan di sofa. Bersandar dengan tubuh yang terlihat lunglai. Matanya tertutup. Tapi Aprilia tau Jono tidak tidur."Mau makan atau mandi dulu?" tanya Aprilia.Pertanyaan yang ia ajukan normal di pertanyakan seorang istri, bukan?"Aku tidak makan apalagi mandi saat pukul 2 malam," balas Jono bernada

    Last Updated : 2023-10-06
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 44

    Ana naik taksi online menuju kantor sang suami. Tadi pagi terpaksa Tasya ia titipkan pada Satria. Karena dirinya harus kuliah pagi-pagi sekali.Sementara demi tetap bekerja, Satria membawa Tasya ke kantornya.Untung saja Satria merupakan direktur utama di perusahaan itu. Hingga tak akan ada yang mengomeli suaminya bila membawa bayi kecil mereka.Ana sangat terburu-buru menuju lantai kantor suaminya. Ia pun sejak tadi mengerjakan tugas cepat-cepat agar bisa membawa putri kecilnya pulang."Siang, Lalita," sapa Ana pada sekertaris baru suaminya itu.Wanita sebaya suaminya itu tersenyum padanya lalu ia segera masuk.Sekertaris suaminya yang lama tiba-tiba minta berhenti entah kenapa. Tapi kata Satria itu karena sekertarisnya dan beberapa staf wanita yang berhenti secara bersamaan tidak enak padanya.Jujur Ana juga bingung kenapa jadi tidak enak. Tapi ya sudahlah. Itu keputusan mereka.Saat ia membuka mata, senyum Ana mengembang melihat sang suami yang sedang memberi makan siang untuk putr

    Last Updated : 2023-10-09
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 45

    Entah apa maunya si Pak Tua ini. Sudah 3 kali keliling taman komplek yang entah apa gunanya. Ternyata Pak Tua yang selama berhari-hari pernikahan mereka tidak banyak tingkah mulai membuat dirinya repot saja.Saat Aprilia memilih tidur lebih banyak di weekandy yang mendung ini, Pak Tua malah mengajaknya keliling-kiing tidak jelas dan sudah 3 kali pula mereka di sapa lelaki yang seusia Pak Tua ini.Kalau tidak salah namanya Yuda. Entah apa gunanya keliling tidak jelas lalu di sapa dengan randomnya."Kayaknya udah mau ujan," gumam Aprilia merasakan titik-titik basah yang mengenai wajahnya.Aprilia melirik pada Pak Tua yang seolah tidak dengar kode darinya agar segera pulang.Ia justru tersentak kaget saat tangannya di genggam oleh Jono.Kekagetannya tidak sampai di situ. Ia di buat makin kebingungan saat tiba-tiba Jono memeluknya erat.Dadanya berdetak sangat kuat bahkan ia di landa perasaan aneh saat hembusan nafad Jono sangat terasa di ceruk lehernya.Kekagetannya itu terhenti saat but

    Last Updated : 2023-10-09
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 46

    Aprilia sekuat mungkin tidak akan mempedulikan orang-orang yang berbisik saat ia melintas.Tatapan yang seorang ia adalah manusia paling hina serasa menusuk jantung. "Dibalik muka polos sama nilai tinggi, gak nyangka ya ternyata bisa juga nyari cara gampang biar hidup enak."Sindiran begitu, sudah sering ia dengarkan. Lalu kenapa ia harus ambil hati dengan ucapan nyinyir khas warga konoha yang memang pada dasarnya mulutnya sudah runcing sedari dulu."Pakai mobil bagus, eh tau-taunya hasil ngelakor!"Teruskan saja langkah kakimu. Tidak usah peduli.Aprilia tau dirinya memang sedang di uji dengan ucapan warga kampus yang kian menohok padanya.Sejak ia masuk ke sini, dekat dengan dosen, dan menjadi mahasiswa unggulan. Semua orang memang sudah memandangnya tidak suka.Apalagi di perburuk dengan keadaan di mana dirinya justru harus menerima keadaan. Berada di posisi istri kedua.Aprilia mengingatkan dirinya kalau ia tidak merebut suami orang. Ia ada di posisi ini juga dalam keterpaksaan.

    Last Updated : 2023-10-19
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 47

    Ana memperhatikan Satria yang sedang menimang Tasya. Ia tersenyum menyaksikan Ayah dan anak yang tampak gembira bersama.Namun tiba-tiba saja ia merasakan tidak nyaman dalam hati dan pikirannya. Kembali ia mengingat soal penyanyi yang Aprilia ceritakan.Salahkan kalau ia berharap itu Daneen.Air mata menggenang di sudut mata Ana. Memikirkan kala ia dan Daneen terakhir bertemu. Situasi menyedihkan di mana ia benar-benar marah pada sahabatnya itu.Ternyata itulah kali terakhir mereka bertemu. Daneen pergi seolah di telan bumi. Seolah tidak sudi bertemu dengan dirinya lagi.Ana hanya berharap penyanyi lagu itu benar-benar Daneen. Agar ia bisa meminta maaf dan memohon agar Daneen kembali hidup bersama mereka lagi."Mama lagi sedih?"Ana menoleh. Ia tau itu suara Satria yang menyerupai suara Tasya.Satria di sambingnya sambil memposisikan Tasya berdiri dengan tangannya. Lucunya Tasya tertawa memancing gemas Ana."Mama lagi sedih, Sayang. Hibur mama," ujar Satria sambil mendekatkan Tasya pa

    Last Updated : 2023-10-25
  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 48

    "Mereka menolak memberitahu identitas pemilik suara di lagu itu. Tapi yang berhasil kami dapat, kalau pembuat lagu dan penyanyinya sama."Sudah cukup lama tidak mencari tau tentang orang lain. Apalagi sekarang permintaannya mencaritau identitas penyanyi. Entah apa yang di inginkan bosnya."Hanya ingin tau identitas saja tidak boleh?" tekan bosnya itu dengan suara tak terima."Mereka bilang itu permintaan si pemilik lagu sendiri."Tampak bosnya berpikir beberapa saat."Serahasia itu? Atau memang dia teramat malu sampai tidak mau menampaikan diri?"Di tengah banyaknya orang yang menyukai lagu itu. Bagaimana mungkin si penyanyi lagu justru berlindung di tengah kegelapan kenyanyikan lagunya dan mengunci rapat identitasnya.Lagi itu video klipnya hanya menampakkan seorang penyanyi dalam kegelapan. Tanpa makna dan maksud yang jelas."Memang, ada keperluan apa anda dengan penyanyinya, Pak?"Sudah sangat penasaran apa mau bosnya ini.Setaunya sang bos sudah menikah dan istrinya cantik bahkan

    Last Updated : 2023-11-02

Latest chapter

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 65 TAMAT

    “Jaga diri kamu,” ujar Daneen. “Jangan sampai kenapa-napa di sana.”Fahrian tersenyum lebar sembari mengangguk. Dirinya mendapat restu setelah bicara baik-baik dengan Yuda. Jika ia akan kembali setelah bertaruh nasib di negri orang. Bahwa dirinya, akan mengusahakan kehidupan yang lebih baik untuk Daneen.“Ini memang tidak berharga. Tapi hanya ini yang aku punya untuk mengikat kamu.”Fahrian memberikan sebuah cincin perak putih. Namun tak berani menyematkannya di jemari Daneen. Takut jika mungkin Daneen tidak suka dengan pemberiannya.Tapi mengerti dengan ketakutan Fahrian, Daneen mengambil cincin itu dan menyematkannya di jemarinya. “Aku janji ini tidak akan hilang sampai kamu pulang.”****Sementara di lantai atas, sepasang suami istri memandangi dua insan yang akan berpisah itu. “Aku sedih, Mas. Kenapa gak di kasih kerjaan di sini aja? Mas punya banyak cabang usaha.”“Itu Namanya perjuangan. Biarkan dia memandang anak kit aitu mahal dan berharga. Agar dia tidak menyia-nyiakannya. B

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 64

    Yuda sedang kesal dengan Dinar karena perbedaan pendapat mereka. Apalagi Dinar kuekeh dengan keinginannya bertemu dengan pacar Daneen yang pernah bertemu dengannya. Walau Daneen tidak mengaku, tapi ia yakin itu adalah pacar Daneen.Ia tidak suka.Putrinya tidak mungkin bersama laki-laki seperti itu. Culun, lemah, dan cuma tukang ngepel di sekolah. Mau jadi apa anaknya di nikahkan dengan laki-laki tanpa masa depan begitu. Apalagi mengingat laki-laki itulah yang memukul Daneen di malamsepi itu.Meski sih dalam tekanan dan ancaman. Tapi masa di ancam begitu langsung memukuli perempuan. Di lawan dulu atau gimana lah. Masa diam aja. Pengecut.Tapi biarpun sudah 1001 cerita ketidak sukaan dirinya dengan lelaki itu, masih saja Dinar memberikan pembelaan. Dari yang masuk akal, sampai yang penting di bela, masa bodo gak masuk logika.Dinar bilang seorang laki-laki memang mengutamakan ibunya. Dan salah bila menyudutkan pacar Daneen itu hanya karena ia tak berani melawan. Semua orang punya level

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 63

    Liburan yang di harapkan bisa membuat mereka tenang dan senang justru malah menjadi kejadian paling menyebalkan untuk Satria. Ia juga harus membawa pulang bekas pukulan di sudut bibirnya hasil pukul balas dari Aji. Tapi bisa di bilang juga Satria dan Ana puas dengan bulan madu mereka ini. Setidaknya ada beberapa moment mereka habiskan Bersama. Juga pengutaraan rasa cinta mereka. Sebelum menemui Ana kemarin, setelah masalah di selesaikan secara damai, Satria sempat menasehati Aji untuk berhenti mendekati istrinya, dan jangan membuat konten tidak mutu seperti prank-prank-an lagi. Lebih baik cari kerjaan tetap, sembari mengerjakan hobi membuat konten, tapi konten yang bermanfaat. Ana turun dari mobil mendahului Satria. Pastinya sudah tidak sabar menemui anak mereka yang tercinta. Ini kali pertama Tasya mereka tinggalkan berhari-hari. Ia menyusul Ana yang sudah duduk di samping Syafira. Ibu dari Ana itu tampak sibuk merajut. Entah apa yang mau di buatnya dari hasil rajutan itu. “Mana

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 62

    Udara segar berembus menerpa kulit Ana. Secara alami ia tersenyum merasakan betapa nyaman lingkungan seperti ini. Bebas dari kebisingan dan polusi.“Ana?”Me timenya serasa terganggu begitu melihat seseorang di sampingnya. Entah kenapa Ana jadi merasa harus menoleh ke kamarnya. Dan ia jadi lega melihat sang suami yang masih tertidur.“Aku mau minta maaf dan berterima kasih sekali lagi sama kamu.”Ana mengangguk kecil. Ia mengerti Aji tak bermaksud jahat. Cuma tetap saja yang kemarin itu sangat tidak sopan dan mengganggu.Untungnya Satria mau menyelesaikannya dengan memaafkan Aji dan teman-temannya.“Aku, gak nyangka,” ujarnya dengan terjeda. Seolah yakin atau tidak untuk bicara.“Nyangka apa?”“Kalau berita kamu udah nikah itu bener.”Setelah lulus, inilah kali pertama mereka bertemu lagi. Banyak kabar yang sempat bersimpang siur tentang pernikahan Ana dari para teman-temannya. Terutama tentang Ana yang menikah dengan laki-laki seumuran dengan orang tuanya.“Iya. Aku udah nikah. Malah

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 61

    Dinar hendak beranjak dari tempatnya melihat seseorang yang diam-diam di rindukannya selama ini. Namun tangan Yuda menahannya. Dinar mendongak dengan tatapan memohon pada Yuda.“Diam di sini. Di mana-mana yang nengokin orang sakit yang mendekat. Bukannya kamu yang turun dari tempat tidur.”Mendengar perkataan Yuda, Daneen menghela nafas sembari mengarahkan tantenya Sania untuk mendekati bangsal Dinar.Sania memilih ujung bajunya. Tampak sangat ragu dan kikuk berdiri di samping sang kakak. Otaknya bekerja keras menyatukan kata apa untuk menyapa atau sekedar membuka pembicaraan.“Mbak?”Sania tertegun dengan pelukan erat Dinar. Butuh beberapa saat untuk dirinya merespon pelukan itu.“Maafin Mbak, Sania. Maaf,” lirih Dinar.Sania melepaskan pelukan kakaknya. “Jangan meminta maaf, Mbak. Gimanapun Mbak gak salah. Harusnya bahkan aku yang bilang maaf dan terima kasih.”Dinar menggeleng. “Mbak rasanya udah jahat banget sama kamu. Pura-pura gak peduli. Bahkan gak mau tau gimana kehidupan kamu

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 60

    Yuda memicingkan matanya seolah mencoba mempediksi apa yang sedang di pikirkan putrinya.“Kita balik lagi ke Rumah sakit, Pa?” tanya Daneen tampak mencoba menghindari sesuatu.Seolah dia bisa tau kalau akan di tanyai masalah yang tadi.“Ya,” balas Yuda singkat.“Dia itu, bukan pacarmukan?” tanya Yuda tidak tahan untuk tidak bertanya.“Dia siapa?” tanya Daneen balik tampak tidak paham.Papanya mendecak . “Gak usah pura-pura gak ngerti. Papa tau loh ekspresi kamu kalau lagi suka sesuatu.”“Papa ngomong apa sih?”“Kerja di mana dia? Terus gimana bisa dia mukul kamu?”“Kenapa bahas dia sih, Pa? Kita fokus mikirin mama aja.”****Bagi Yuda, Daneen sedang menghindari pertanyaannya seputar laki-laki yang di lindunginya tadi. Yang pada akhirnya Yuda lepaskan karena permintaan putrinya. Tapi tentu saja Yuda masih merasa ingin tau. Ralat, ia perlu tau dan sungguh harus tau tentang laki-laki itu.Cuma Daneen cukup keras kepala untuk tidak mau membicarakan pria itu. Greget juga waktu Yuda terpaks

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 59

    Yuda dan Daneen mendatangi kediaman Sania. Sebelum itu ia menelpon Bulan untuk segera menyusul ke sini. Di mobil, Daneen dan Yuda sama-sama hanya diam. Namun, diamnya seorang ayah, tidak bisa melepaskan sepenuhnya tentang kecemasannya saat putri kesayangannya ini rasanya belum makan apa-apaIa memesan makanan drive-thru tanpa banyak bicara lalu memberikannya pada Daneen. Dirinya Kembali fokus melihat jalan dan mengalihkan mobil ke jalur alamat yang mereka tuju.“Makasih, Pa.” Suara Daneen terdengar penuh dengan makanan.“Mmm.”Sebuah rumah yang taka sing bagi Yuda terpampang di hadapan mereka. Butuh beberapa saat untuk Yuda sehingga dirinya bisa melangkahkan kakinya.Rumah ini, jadi lebih mengerikan dari terakhir kali dirinya ke sini dulu. Tampak sangat tidak terawatt dan banyak bagian rumah yang butuh renovasi.Ia mengikuti Daneen yang mengetuk pintu dan memanggil si pemilik rumah. Lalu seseorang dengan wajah lelah dan tampaknya baru habis menangis, membukakan pintu.“Tante, gimana k

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 58

    Yuda harusnya menyadari ini sejak awal. Bahwa kembali ke kampung halaman istrinya, hanya akan membawa petaka. Tapi di sinilah jawaban atas kebingungan dan keputusasaan dirinya dan istrinya. Tapi bagaikan pertukaran yang tak mungkin bisa di pilih. Karena pada akhirnya Yuda juga harus menerima istrinya terbaring di rumah sakit dengan balutan perban di kepala Dinar. Kecemasan tak kunjung reda, dengan pemandangan wajah istrinya yang tak kunjung membuka mata.“Papa?”Panggilan itu membuat Yuda menoleh singkat. Harusnya saat ini ia memeluk gadis kecilnya yang sudah menjadi dewasa ini. Yang menghilang tanpa kabar bahkan tak memberikan alasan jelas. Mungkin tak berselang puluhan tahun kepergian putrinya. Tapi sudah cukup membuat banyak perubahan.“Mama masih belum sadar?” Suara itu berpindah ke samping istrinya. Jemari Dinar diraih. Kini kedua tangan Dinar di remas hangat. Andaikan tidak dalam kondisi seperti sekarang, mungkin ini adalah moment membahagiakan. Tapi sayangnya yang terasa han

  • Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa    Season 2 BAB 57

    Yuda memasukan koper ke dalam mobil. Dirinya melirik Dinar yang mengipasi wajahnya seperti orang kepanasan. Cuaca memang sedang terik saat mereka tiba mendarat beberapa menit lalu."Loh. Kok mobilnya jalan, Mas?"Yuda tersenyum dengan keterkejutan Dinar, karena mobil jemputan yang berjalan tanpa mereka."Kita naik motor, " ujar Yuda.Dinar membulatkan mata. "Panas, Mas," keluhnya dengan wajah cemberut.Motor yang akan mereka naiki di antarkan seseorang. Untungnya bukan motor lama Yuda yang 20 tahunan lalu. Motor itu pasti sudah tidak bisa di gunakan. Setau Dinar motor itu sudah di museumkan oleh Yuda.Masih dengan wajah cemberutnya, Dinar mengenakan jaket dan helm yang di berikan Yuda."Kita udah gak muda lagi loh, Mas," gumam Dinar.Yuda meraih jemari Dinar agar erat memeluk pinggangnya. "Ini buat mengingatkan kita kalau kita pernah melewati hari-hari dengan cinta kayak gini."Ban motor berjalan seiring dengan tarikan gas. Jemari Yuda terus mengelus jemari yang sejak dulu menemaninya

DMCA.com Protection Status