Home / Pernikahan / Suamiku Bos Tampan / 45. Sisi Lain Indira

Share

45. Sisi Lain Indira

Author: Ichira Sherry
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Juna!" Kinara masih menatap Arjuna yang hanya diam tanpa ekspresi.

"Kamu mau konsultasi?" tanya Kinara.

"Menurutmu?"

Deg

Kinara merasa Arjuna sedang marah padanya. Kata-kata Arjuna sangat dingin dan menusuk. Apa karena tahu dia keluar dari ruang Arya? Kinara segera menyingkir agar Arjuna bisa masuk ke dalam. Arjuna masuk dan menutup pintu dengan cukup keras membuat Kinara terkejut.

"Kenapa suka marah-marah?" 

Kinara mendengus kemudian berjalan menuju kantin karena 30 menit lagi waktu menunjukkan pukul 1 siang. Arya memintanya untuk makan siang bersama. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suamiku Bos Tampan   46. Heboh

    Pagi ini, Kinara di buat bingung dengan sikap Arjuna kembali. Pasalnya, saat Kinara keluar dari kamar untuk berangkat kuliah sudah ada nasi goreng di meja makan. Kinara celingak celinguk mencari keberadaan Arjuna namun tidak kelihatan batang hidungnya. Arjuna sudah berangkat ke kantor lebih dulu. Kinara duduk di meja makan dan membaca note yang ditinggalkan Arjuna di meja."Makanlah yang banyak," ucap Kinara membaca note itu."Sebentar bikin kesal, sebentar baik, sebentar nyebelin, sebentar berbuat manis, sebenarnya mau kamu apa sih, Jun?"Kinara terus saja mengomel mengingat sikap Arjuna yang tidak konsisten sama sekali tapi justru membuat Kinara resah. Kinara menggeleng cepat untuk membuang pikirannya tentang Arjuna dan segera menghabiskan nasi goreng itu. 

  • Suamiku Bos Tampan   47. Gara-Gara Tesis

    Puas jalan-jalan di mall, belanja, makan bersama dan saling bertukar cerita, Kinara, Agatha dan Safira harus pulang karena senja sudah berganti malam. Agatha mengantar Kinara dan Safira terlebih dahulu kemudian baru pulang ke apartemen. Kinara langsung menuju rumahnya, setelah sebelumnya dia memastikan Safira sudah masuk ke rumah terlebih dahulu. Mobil Arjuna sudah terparkir rapi di garasi. Kinara menelan ludahnya kasar, bahkan dia lupa mengabari Arjuna kalau hari ini jalan-jalan bersama ibunya. Tapi, di pikir-pikir buat apa memberitahu Arjuna, sedangkan mereka belum berbaikan. Kinara menggeleng kuat. Kenapa harus memikirkan Juna? Batin Kinara.Kinara masuk ke rumah dengan pelan-pelan. Dia melihat ke segala arah namun tidak ada sosok Arjuna di manapun. Mungkin di kamar, baguslah. Batin Kinara.Kinara segera masuk ke kamar dan mandi.

  • Suamiku Bos Tampan   48. Fakta Mengejutkan Indira

    Kuliah hari ini berakhir dengan tenang dan tertib. Seminggu lagi para mahasiswa akan mengikuti ujian akhir semester. Seminggu ini sebelum ujian, mahasiswa diliburkan untuk hari tenang dan mempersiapkan diri buat ujian. Kinara dan Amel bersorak gembira dan segera keluar kelas."Amu mau ke rumah nenek dulu 3 hari lah, baru itu nyiapin diri buat ujian," ucap Amel."Kalau aku mau ngapain ya, Mel? Hahaha, kayaknya aku rebahan saja deh di rumah," balas Kinara."Ajak pak Arya jalan-jalan, pasti mau.""Iya, terus sampe rumah aku di bikin kambing guling sama Juna." Kinara mendengus Kesal.Amel justru tertawa mendengar perkataan Kinara.

  • Suamiku Bos Tampan   49. Satu Meja

    Selepas kepergian Laura, Kinara masih berada di kafe sambil memikirkan banyak hal, terutama tentang Indira. Kinara masih terkejut dengan kenyataan yang baru saja ia dengar dari Laura. Jika benar dulu Indira memang berkhianat pada Arjuna, makan Indira sudah membuat banyak kebohongan yang merugikan banyak pihak, salah satunya Laura yang dijadikan kambing hitam di sini. Kinara tidak menyangka Indira yang terlihat lembut, manis dan ramah bisa melakukan hal jahat seperti itu."Sendirian saja, Neng?"Kinara terkejut dan menoleh. Argan yang entah datangnya dari mana tiba-tiba muncul di dekat Kinara. Laki-laki itu langsung duduk di depan Kinara."Argan!""Hai, Kinara," sapa Argan.

  • Suamiku Bos Tampan   50. Sakit

    Kinara hanya mengurung dirinya di kamar setelah kejadian kemarin ia menampar pipi Arjuna di meja makan. Kinara kesal dan marah pada Arjuna yang selalu menuduhnya dan seenaknya sendiri. Hingga waktu menunjukkan pukul 8 pagi, Kinara masih bertahan di kamar dan tidak berniat untuk membuat sarapan.Kinara ingin egois dengan tidak keluar dari kamar dan membiarkan perutnya kelaparan, namun karena rasanya melilit dari tadi akhirnya Kinara menyerah dan menuju dapur untuk memasak. Dia melihat sekitar terutama kamar Arjuna yang tertutup rapat. Dia tidak tahu apakah Arjuna sudah berangkat kantor atau belum. Kinara melihat garasi dan mobil Arjuna masih terparkir rapi di sana. Tumben sekali pagi-pagi Arjuna belum keluar kamar. Perasaan khawatir mulai hinggap di hati Kinara, dia berdiri di depan kamar Arjuna dan ingin mengetuk pintu namun dia urungkan kembali. Kinara mondar-mandir di depan pintu hingga akh

  • Suamiku Bos Tampan   51. Ketahuan

    Kinara keluar dari kamar Arjuna dan menutup pintunya. Samar-sama Kinara mendengar Indira berteriak pada Arjuna. Mungkin saja mereka bertengkar karena Indira mendapati Kinara tidur berdua satu kamar dengan Arjuna. Sebenarnya tidak ada yang salah di sini. Arjuna dan Kinara adalah sepasang suami istri, jadi wajar kalau tidur di tempat tidur yang sama. Kinara berusaha acuh dan tidak mau ikut campur dengan hubungan Arjuna dengan pacarnya itu. Kinara memasak nasi, lauk dan bubur untuk Arjuna. Kinara tidak tahu apakah Arjuna masih mau makan bubur buatannya karena sudah ada Indira di sana. Namun, Kinara tetap membuatkannya untuk Arjuna. Kinara melihat Indira keluar dari kamar dengan muka kesalnya. Dia menghampiri Kinara yang memasak di dapur."Gimana keadaan Juna?" tanya Kinara."Panasnya reda," jawab Indira.

  • Suamiku Bos Tampan   52. Ingatan Arya

    Keadaan Arjuna mulai membaik, dua hari Kinara merawat dengan telaten mulai dari menyuapi makan, memberikan obat dan menyiapkan apapun yang diperlukan Arjuna. Indira tidak lagi datang ke rumah karena Safira melarang keras dia menginjakkan kaki di kediaman Atmaga. Safira juga masih marah kepada Arjuna dan menolak untuk mengunjungi putranya itu. Arjuna bertahan tidak menemui Safira untuk menenangkan keadaan. Sementara Kinara menikmati hari tenangnya dengan rebahan di kamar.Hari berganti hari, Arjuna lebih banyak menghabiskan waktunya di kampus untuk konsultasi dan menyelesaikan tesisnya. Arjuna sudah mendapatkan jadwal sidang dan akhir semester 8 ini dirinya bisa mengikuti wisuda.Hari ini tepat seminggu Kinara libur dan besok waktunya masuk kampus untuk ujian akhir semester. Kinara sudah rindu bertemu dengan Amel, suasana

  • Suamiku Bos Tampan   53. Akhirnya Lulus

    Kinara keluar dari kamar dan melihat Arjuna sudah berpakaian hitam putih berada di kursi makan. Hari ini Arjuna harus mengikuti sidang tesis agar lulus kuliah kemudian wisuda. Kinara tersenyum melihat Arjuna akhirnya bisa melewati tahap akhir kuliahnya. Kinara yang sekarang semester 4, dua tahun lagi akan berada di posisi Arjuna sekarang. Betapa senang dan bahagia bisa melewati 4 tahun kuliah dan lulus dengan membanggakan. "Mau berdiri di situ saja?" tanya Arjuna membuyarkan lamunan Kinara. Kinara berjalan menuju meja makan. Arjuna sudah bangun pagi-pagi untuk membuat nasi goreng. Kinara duduk dan mengambil nasi goreng itu untuk sarapan. "Gimana persiapannya?" tanya Kinara. "Sudah semua," jawab Arjuna. "Aku datang setelah ujian," sahut Kinara dan dibalas anggukan oleh Arjuna. "Indira juga datang?" tanya Kinara. "Mungkin." Kinara malas bertemu Indira, namun Arjuna masih berhubungan dengan wanita itu walaupun Safira dengan terang-terangan tidak menyetujui hubungan keduanya.

Latest chapter

  • Suamiku Bos Tampan   94. Akhir Bahagia

    Kinara dan Arjuna sampai di rumah sakit untuk menjenguk Lisa. Keadaan Lisa membaik. Ibu dan Rama bisa bernapas lega karena setelah ini bisa dibawa pulang. Dua hari kemudian Lisa bisa di bawa pulang untuk mendapatkan perawatan di rumah. Setelah dari rumah sakit itu, Kinara memberitahu Arjuna tentang pesan yang menanyakan Kinara itu dan meminta Argan untuk menyelidikinya. Argan bertindak dengan cepat dan hari ini Kinara diajak oleh Arjuna menuju alamat seseorang yang mengirim pesan itu. Argan melacak alamat orang itu dan berhasil menemukannya. "Mas, benaran ini tidak apa-apa kita ke rumah orang itu? Beneran bukan orang jahat, 'kan?" tanya Kinara. "Bukan, Sayang. Argan sudah menyelidikinya, bukankah kamu ingin tahu siapa yang mengirim pesan itu? Kinara mengangguk. Dia sangat ingin tahu. Dia menatap suaminya yang sedang menyetir. Sepertinya, Arjuna sudah tahu dan belum memberitahukan pada Kinara. Setah menempuh perjalanan satu jam , akhirnya Kinara dan Arjuna sampai di sebuah rumah m

  • Suamiku Bos Tampan   93. Kantor Polisi

    Tanpa aba-aba, Arjuna mendaratkan bibirnya di bibir Kinara dan melumatnya dengan rakus. Kinara harus menggunakan lipstik lagi setelah ciuman itu berakhir."Mas, udah! Kita harus berangkat ke kantor polisi," ucap Kinara sambil meremas kemeja Arjuna. Dia tidak peduli jika kemeja yang suaminya kenakan itu kusut kembali karena ulah tangannya.Bibir Arjuna masih bertahan di leher Kinara dan satu tangannya dia masukkan ke dalam blouse milik istrinya. Arjuna menaikkan penutup bukit kembar sang istri dan meremasnya pelan."Mas ... uhh," lenguh Kinara."Tambah gede banget, Sayang," ucap Arjuna sambil menggigit pelan daun telinga Kinara."Mas, Sudah dong, nanti kita terlambat, uhh ..."Arjuna seperti tidak mendengar perkataan dari Kinara. Bukannya berhenti, dia justru menarik blouse Kinara keatas hingga terekspos kedua bukit kembarnya yang menantang. "Mas, mau ap--uhh." Kinara mencengkeram rambut Arjuna karena kini bibirnya yang mulai aktif menyentuh dan memanjakan ujung kedua benda kenyal mi

  • Suamiku Bos Tampan   92. Perjuangan Arjuna

    Kinara hanya terkekeh melihat suaminya itu meninggalkan kamar. Menggemaskan! "Ah, capek sekali. Semoga kalian nggak apa-apa ya, Nak." Kinara mengusap perutnya sebentar, kemudian memposisikan tidurnya agar lebih nyaman."Juna dapat telurnya nggak ya? Rasanya nggak bisa tidur kalau nggak makan telur," gumam Kinara."Nggak apa-apa ya Nak, biarkan papa kalian berjuang dong. Pastinya papa akan melakukan apapun untuk kalian dan untuk mama." Kinara berusaha mengajak bicara anaknya yang masih berada di dalam perut.Kinara bosan menyalakan televisi sambil menunggu Arjuna pulang dan membawa telur. Kinara ingat dengan Lisa. Bagaimana keadaan kakak sepupunya itu? Dia harap Lisa baik-baik saja. Kinara mengambil ponselnya yang ada di atas nakas dan mengirim pesan pada ponsel Lisa. Ia mengatakan akan ke rumah sakit besok untuk menjenguknya setelah pulang dari kantor polisi.Setelah selesai menulis chat pada Lisa, Kinara mengambil remot televisi dan mengubah salurannya. Daripada dia bosan tidak mela

  • Suamiku Bos Tampan   91. Telur Rebus

    "Tapi, kenapa kamu menutupi tubuhmu dengan selimut? Dingin?" tanya Arjuna. "Nggak! Sebenarnya...."Kinara malu untuk bilang pada Arjuna. Hari ini dengan berani dia menggunakan Lingerie yang ada di dalam lemarinya. Dia tidak tahu kenapa berpikir untuk memakainya dan sekarang dia malu sendiri untuk mengatakan pada Arjuna.Duh, aku jadi malu. Aku harus bilang apa pada Juna, kenapa aku kepikiran memakainya sih? Batin Kinara."Itu ... Aku mau ke kamar mandi dulu," ucap Kinara dan berbalik. Kinara hendak berjalan namun tubuhnya dipegang oleh Arjuna. Kinara tidak bisa melangkah. Dia menunduk karena malu saat Arjuna membalikkan tubuhnya dan memegang dagu Kinara agar mendongak."Kenapa mendadak ingin ke kamar mandi, Hm?" tanya Arjuna dengan nada sensual membuat buku kuduk Kinara merinding."Itu ... Aku ... Mas!" teriak Kinara karena kini selimut yang menutup tubuhnya lolos dan melorot ke bawah.Kinara menunduk untuk melihat tubuhnya yang terbalut oleh Lingerie tipis berwarna merah. Dia malu

  • Suamiku Bos Tampan   90. Siapa Lagi?

    Kinara melihat ponselnya dan ada bunyi notifikasi chat dari seseorang yang membuat Kinara terkejut. "Jun...." "Ada apa?"Kinara memberikan ponselnya pada Arjuna. Ada chat dari nomor yang tidak di kenal. Isi chat itu menanyakan apakah benar ini adalah nomor Kinara. Ia tidak tahu chat dari siapa itu, dan apakah teror itu belum berakhir? Seharusnya sudah berakhir karena Arya dan Handika sudah tertangkap. Kinara terkejut, karena ia masih trauma dengan sms nomer asing. Arjuna melihat isi chat dari ponsel Kinara. Ia mencatat nomer itu di ponselnya dan memberikannya kembali pada Kinara. "Seharusnya teror itu sudah berakhir, Kinar. Tapi, aku harus memastikan lagi, aku akan minta Argan untuk menyelidikinya. Sekarang kita makan dulu," ucap Arjuna sambil memegang tangan istrinya itu. Arjuna tahu Kinara cemas dengan chat itu dan ia harus menenangkannya. Kinara sedang hamil anaknya dan Arjuna tidak ingin istrinya itu cemas, banyak pikiran dan berpengaruh pada bayi mereka. "Jangan dipikirkan,

  • Suamiku Bos Tampan   89. Apakah Sudah Berakhir?

    Setelah mengunjungi Lisa dan memastikan keadaannya baik-baik saja. Safira dan Rama menyuruh Arjuna dan Kinara pulang ke rumah. Sebenarnya Rama juga meminta Safira pulang dan istirahat, namun Safira bersikukuh untuk menemani Lisa di rumah sakit. Dia harus memastikan Lisa segera sembuh dan merawat anak menantunya itu."Kalian pulanglah. Pastikan Kinar istirahat dengan baik, Jun. Kinar sedang hamil dan ibu nggak mau kesehatannya menurun.""Baik, Bu. Ibu yakin nggak pulang?" tanya Arjuna."Ibu akan menjaga Lisa, lagipula ibu nggak apa-apa. Satu lagi, Kinar masih syok dengan kenyataan ini. Kamu harus bisa menenangkan pikirannya, Jun," pinta ibu."Baik, Bu."Kinara keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju Arjuna. Safira mendekat dan memeluk Kinara dengan hangat."Istirahat ya, Kinar. Jangan banyak pikiran, yang terjadi sudah terjadi. Sudah menjadi jalan bagi Arya untuk mendekam di penjara," ucap Ibu."Iya, Bu. Kinar berusaha melupakan kejadian hari ini dan menata hati untuk ikhlas meneri

  • Suamiku Bos Tampan   88. Akankah Datang Bantuan?

    "Menggelikan sekali. Lebih baik kalian mati semua!" teriak Arya.Arya mengarahkan pistolnya pada ketiga wanita di depannya. Namun, pistol itu dia arahkan tepat pada Safira terlebih dahulu. Arya sudah menutup mata dan hatinya dengan kebencian dan dendam. Dia tidak peduli dengan apapun yang ada disekitarnya, penjelasan dari Safira mental dan tidak bisa merubah keputusannya untuk menghabisi nyawa wanita itu. Bahkan kini, bukan hanya Safira, tapi Kinara dan juga Lisa ikut menjadi sasarannya.Kinara sekali lagi meminta Arya untuk menarik pistolnya dan memperbaiki semuanya, namun sekuat apapun Kinara meyakinkan Arya, laki-laki itu tidak bergeming sama sekali. Dia sudah larut dengan kebencian yang menggerogoti tubuhnya."Pak izinkan kami, terutama ibu kami untuk memperbaiki semuanya. Aku yakin dalam hati nuranimu masih ada sisi baik, Pak." Kinara berusaha memohon lagi pada Arya, dia harap Arya masih memiliki hati untuk membiarkan mereka hidup.Juna ku mohon, datanglah tepat waktu, aku gak m

  • Suamiku Bos Tampan   87. Semua Salah Safira?

    Kinara tidak mengerti dengan situasi ini. Jadi, selama ini Arya memiliki dendam pada keluarga Atmaga, terutama pada Safira. Karena Safira lah, orang tuanya stres kemudian bunuh diri dan mamanya hingga sekarang masih dirawat di rumah sakit jiwa."Maaf, Nak Arya. Semua memang salahku. Aku dan papamu memang dulu saling mencintai, tapi sejak kami dijodohkan oleh keluarga masing-masing, aku sudah minta maaf ke papamu dan meminta untuk mengakhiri hubungan kami. Aku meyakinkan papamu untuk menerima mamamu, begitu juga aku yang menerima papa Arjuna.""Tunggu dulu, Pak Arya. Tindakan ibu Safira benar. Dia ingin papamu kembali ke mamamu. Itu adalah tindakan yang benar," ucap Kinara."Memang, tapi, harusnya kamu tidak meninggalkannya begitu saja, bukan? Kamu bisa memberikan pengertian padanya! Laki-laki itu menyakiti mamaku seumur hidupnya dan hanya mencintaimu. Lalu, kenapa kalian harus bertemu lagi, hingga kamu meminta untuk lari bersama? Seharusnya kamu tidak memintanya bertemu, karena saat i

  • Suamiku Bos Tampan   86. Kemarahan Arya

    Perjalanan, Arya hanya diam sementara Kinara dan lainnya terus bercerita banyak hal. Kinara agak heran dengan Arya yang mendadak diam. Dia juga tidak melihat keramahan Arya seperti biasanya. Kinara ingin bertanya sesuatu namun segera dia urungkan. Kinara melihat jalan sekitar dan ini bukanlah jalan menuju rumah Atmaga. Ada yang aneh dan berbeda dengan Arya. Kinara yang awalnya ragu akhirnya berani untuk bertanya. Dia ingin bertanya namun Lisa berkata lebih dulu. "Loh, ini bukan jalan ke rumah kita, 'kan?" tanya Lisa. "Benar, loh nak Arya salah jalan," tegur Safira. "Pak Arya kita salah jalan, kita mau kemana pak?" tanya Kinara mulai khawatir dengan diamnya Arya sejak tadi. "Nak Arya, kita mau ke mana?" tanya Safira. Kinara semakin khawatir dengan perubahan sikap Arya. Dia khawatir kalau Arya berhubung dengan kasus teror yang menimpanya. "Pak!" "Kalian ikut saya," ucap Arya. "Maksudnya apa?" tanya Lisa. "Pak Arya, maksudnya ikut itu apa? Dan kemana? Sikap pak Arya aneh, tidak

DMCA.com Protection Status