Share

Garis takdir

Penulis: Aan Unyupoeqil
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-17 06:18:35

Setelah menghadapi drama kemacetan di Jakarta, akhirnya mobil yang dikendarai Baskara sampai di sebuah rumah sakit swasta yang cukup terkenal.

Seusai mendapatkan informasi mengenai letak ruangan pasien atas nama Adinata Baskara, Gea yang menggenggam erat tangan Lita bergegas mengikuti langkah kaki sang Ayah mertua.

Tepat di ujung lorong kanan, ketiganya melihat sosok Dion tengah duduk termangu seorang diri di kursi tunggu, sedangkan di sampingnya pintu ruang UGD tertutup rapat.

"Yon, gimana keadaan Mamas kamu?" Lita segera mencengkram erat kedua lengan sang anak begitu dia tiba di sana.

Namun ada yang tidak beres. Dion hanya melirik sang Bunda tapi tak kunjung membuka suara.

Sesekali pria itu akan menghela napas berat seakan dia sedang kesulitan bernapas saat ini.

Melihat tak ada respon apalagi ditambah mata Dion yang memerah seperti menahan tangis, semakin membuat hati Lita meraung pilu, "Yon, jangan diem aja. Bunda tanya gimana keadaan Nata?! Gimana keadaan Mamas kamu?!"

Tetap. Dio
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Simpul benang merah

    Pagi-pagi sekali Dion diminta Dokter Ryon untuk datang ke ruangannya dikarenakan ada sesuatu yang ingin dibicarakan berdua saja.Dengan ditemani dua gelas kopi hitam, keduanya mulai saling membuka suara."Kamu gak kangen sama Papa?" tanya Ryon memulai percakapan.Meletakkan kembali cangkir kopi ke atas meja setelah menyesapnya sedikit, Dion menggelengkan kepala ringan lalu berceletuk, "Waktu aku terlalu berharga kalau dihabiskan cuma buat ngangenin Papa Ryon," Mendengar itu, sontak pria paruh baya yang berprofesi sebagai dokter tersebut berdecak kesal, "Sombong banget, mentang-mentang udah jadi GM,""Gimana hasil pemeriksaan Mas Nata, Pa?" Dion segera mengubah topik pembicaraan. Karena memang niatnya menemui Ryon untuk mengetahui secara detail kondisi dari Mamasnya saat ini.Mengambil napas panjang, Ryon bergerak menyandarkan kepalanya pada punggung sofa, "Jika dalam beberapa hari ke depan kondisi Nata semakin memburuk, maka harus dilakukan tindakan Trakeostomi secepatnya," jelasnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17
  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Sudut yang berbeda

    Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan kondisi Nata dinyatakan stabil. Akhirnya Ryon memutuskan bahwa pagi ini, Nata sudah bisa melakukan operasi.Dengan dibantu beberapa Dokter dan Perawat, semua yang bertanggung jawab atas berlangsungnya operasi tersebut mulai melakukan tugasnya dengan baik.Waktu selesai operasi yang tak bisa ditentukan, membuat seluruh anggota keluarga hanya bisa menunggu dengan sabar.Namun lain halnya dengan Dion, karena tak tahan melihat pintu ruang operasi yang terus tertutup rapat, dia memutuskan untuk pergi dari sana.Menelusuri lorong rumah sakit dan mengamati orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya tak cukup mengobati kegelisahan hati serta pikirannya yang terlalu kacau.Berjalan terus tanpa tujuan hingga berakhir membawanya pada taman rumah sakit yang cukup luas.Saat ini isi kepalanya terisi oleh banyak hal. Dan Dion benar-benar benci ketika dia dipaksa berpikir keras.Mencoba meresapi sinar mentari pagi yang terasa hangat menyentuh pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17
  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Inikah akhirnya?

    Operasi yang memakan waktu sekitar satu jam lamanya akhirnya berjalan dengan lancar.Kini, Nata sudah dipindahkan ke ruang rawat. Hanya tinggal menunggu kondisi pria itu pulih lalu membuka kedua matanya.Meski kesehatannya mulai stabil, namun demi mencegah hal-hal yang tak diinginkan kembali terjadi, Nata tetap harus berteman dengan selang oksigen. Tapi itu tidak menjadi masalah, karena yang terpenting sekarang mereka bisa melihat kondisi Nata secara langsung tanpa terhalang pintu ruangan.Sejak dipindahkan pagi tadi sampai menjelang siang, Lita tak kunjung beranjak dari sisi sang putra. Hanya duduk diam mengamati di samping brankar sambil sesekali mengusap lembut surai Nata dengan sayang.Sedangkan, di sudut ruangan tampak Gea dan Dion duduk bersebelahan di sofa dengan pandangan tertuju ke arah ibu dan anak tersebut.Melihat bentuk kasih sayang yang diberikan Lita kepada anak pertamanya begitu besar, membuat Gea sempat bertanya-tanya, "Lo gak iri?" Melirik singkat, Dion memberikan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17
  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Terjawab sudah

    Suasana ruangan Nata terasa sangat sunyi. Meski ada seluruh anggota keluarga, namun entah kenapa terasa sangat berbeda.Belum lagi sikap Nata yang membuat Lita merasa khawatir. Pasalnya dari pagi hingga menjelang malam, pria itu hanya duduk diam bersandar pada kepala ranjang dengan pandangan terus tertuju ke arah luar jendela yang berhadapan langsung dengan taman rumah sakit.Selain itu keputusan Nata yang setuju untuk berpisah sudah terdengar di semua telinga keluarga Baskara. Itu sebabnya, Gea tidak ada di rumah sakit karena wanita itu yang langsung memutuskan pulang ke rumah orang tuanya di Bekasi, dengan alasan rindu kampung halaman.Tentunya pihak keluarga Baskara tak melarang niat Gea tersebut. Dion bahkan dengan khusus meminta sopir pribadi mereka untuk mengantar Gea pulang dan memastikan wanita itu baik-baik saja sampai tujuan."Bun," panggilan pelan Nata seketika mencuri atensi seluruh anggota keluarga.Sedangkan Lita yang tengah bermain ponsel langsung menyingkirkan benda pi

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Akhir perjuangan kita

    Byurr...Gea yang sedang minum air putih, seketika menyemburkan kembali apa yang sudah masuk ke dalam mulutnya, ketika dia membaca sebuah pesan yang dikirimkan oleh Dion beberapa menit yang lalu.Adek Ipar Laknat :Mbak, Mas Nata kritis.Pesan yang begitu singkat itu, seketika berhasil menghancurkan ketenangan jiwa Gea dalam sekejap.Tangan yang semula menggenggam erat gelas menjadi gemetar membuat benda itu hampir terlepas. Untung saja kesadaran Gea yang sempat menghilang perlahan kembali, sehingga dia segera bergegas masuk ke dalam kamar.Masih dengan pakaian rumahan dan hanya dilapisi jaket, Gea kemudian pergi keluar rumah untuk menunggu taksi online yang sempat dia pesan sebelumnya.Hari sudah menjelang sore dan tanpa sempat berpamitan dengan kedua orang tuanya yang masih berada di kebun, Gea langsung berangkat menuju rumah sakit.Berbarengan dengan jamnya orang pulang bekerja, membuat perjalanan memakan waktu yang lama akibat terjebak macet.Selama di dalam mobil, Gea terus menan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Membaik bersama (Ending)

    "Baik, Pak. Terimakasih atas bantuannya, maaf sudah merepotkan," setelah menyelesaikan panggilan telepon, Nata segera memasukan ponsel ke dalam saku celana lalu masuk ke dalam kamar sambil menutup pintu balkon.Pagi ini, mentari tampak bersembunyi malu-malu di balik awan hitam, membuat para penghuni bumi malas untuk beranjak dari posisi nyaman mereka. Belum lagi, rintik-rintik gerimis yang mulai menyentuh tanah, semakin menambah keyakinan untuk menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan di rumah.Menyandarkan tubuh pada tembok, Nata melipat kedua lengannya di depan dada dengan pandangan lurus tertuju ke arah ranjang, dimana Gea sedang duduk tenang sambil memangku sepiring penuh potongan buah pisang pemberian Lita.Sebuah tawa kecil lolos begitu saja dari bibir Nata, ketika dia melihat sang istri tampak begitu serius menyaksikan acara televisi namun mulutnya tidak mau berhenti mengunyah.Puas hanya dengan memperhatikan, perlahan Nata berjalan menghampiri lalu dengan lembut merebut pirin

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Bumil meresahkan (Extra Part)

    Tanpa terasa kini usia kehamilan Gea sudah memasuki empat bulan. Setiap harinya ada saja tingkah laku wanita hamil itu yang tak biasa dan tentunya menguras emosi, jiwa serta raga.Namun, karena tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada sang calon buah hati, jadilah semua orang hanya bisa menurutinya tanpa berani menolak.Sudah 1 bulan lebih Nata mulai kembali aktif bekerja di Baskara Group, sedangkan Gea dengan kondisinya yang tengah berbadan dua, langsung dipaksa berhenti oleh sang suami. Seperti pagi-pagi sebelumnya, Nata akan bersusah payah untuk membangunkan sang istri yang kini malas bangun lebih awal.Berdiri di depan cermin sambil memasang dasi, Nata membangunkan sang istri yang masih bergelung di dalam selimut tebal dengan cara memanggilnya berulang kali."Gea, bangun. Sebentar lagi, Mas mau berangkat,"Karena tak kunjung mendapat respon, Nata memilih untuk berjalan menghampiri lalu menyibak sedikit selimut tersebut sehingga menampilkan wajah polos Gea yang masih terlelap.Di

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Kelakuan bumil bikin geleng kepala (Extra Part)

    Hari-hari Nata kini seketika berubah penuh warna. Jika sebelumnya, alur kehidupan yang dia jalani hanya itu-itu saja, sekarang berganti menjadi tidak biasa.Di tambah kehadiran sang calon buah hati di dalam perut sang istri, semakin membuat Nata merasa bahagia juga waspada.Bagaimana tidak. Semenjak dinyatakan hamil, ada saja tingkah wanita itu yang membuat semua orang geleng-geleng kepala. Dan dalam konteks ini, Dion lah yang selalu menjadi korban ketidak warasan sang istri.Seperti yang terjadi sekarang. Dion yang merasa lelah luar biasa seusai bertempur dengan tumpukan berkas, juga dibantai habis-habisan oleh keganasan para klien yang banyak permintaan, dipaksa untuk bersikap biasa saja tatkala kakak ipar tersayangnya dengan tak berdosa mencabuti bulu kakinya yang memang lebat satu persatu.Dengan dalih mengidam, Gea merengek bahkan terkesan memaksa untuk membersihkan bulu kaki Dion yang menurutnya tidak rapi.Padahal dalam hati, pria itu sudah menduga jika istri dari Mamasnya t

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19

Bab terbaru

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   SEQUEL - Bab 5

    Terhitung sudah satu bulan Nata berada di Sumatera dan hingga saat ini pria itu belum bisa memastikan kapan dia akan pulang.Hampir setiap malam Nata akan melakukan video call untuk mengobati rasa rindu pada istri dan sang buah hati yang dia tinggalkan cukup lama.Meski alasan kepergiannya karena pekerjaan, namun tak dapat dipungkiri Nata merasa bersalah tiap kali dia mendengar rengekan putrinya di layar ponsel. Untuk itu, Nata berusaha keras menyelesaikan semua tanggung jawabnya secepat mungkin, agar dia bisa segera kembali ke Jakarta. Tidak ada kata libur bagi pria itu. Bahkan di hari weekend pun tetap dia habiskan dengan memeriksa beberapa lembaran dokumen.Nata menggerakkan lehernya yang terasa kaku akibat terlalu lama menatap layar monitor tanpa mengenal kata istirahat.Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Belum terlalu larut mengingat dia yang selalu tidur di atas jam 12. Diambilnya ponsel yang di letakkan samping tubuhnya, lalu menimbang apakah dia harus menghubungi Gea at

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   SEQUEL - Bab 4

    Malam sudah semakin larut, namun pasangan pasutri itu tak kunjung memejamkan mata. Saat ini, Nata sedang membantu Gea mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer. "Kenapa gak besok aja mandinya? Nanti sakit lagi malem-malem keramas," ucap Nata disela-sela kegiatannya yang sama sekali tak digubris, karena Gea terlalu sibuk menikmati pijatan lembut di kepalanya.Setelah selesai dan meletakkan kembali benda tersebut ke tempat semula, Gea memutuskan untuk menemani Nata makan malam.Sebenernya bisa dibilang ini bukan termasuk jam makan malam, mengingat waktu yang sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.Tapi, berhubung Nata belum mengisi perut, jadi tak apa lah. Daripada nanti suaminya itu kelaparan dan tiba-tiba pingsan, kan tidak lucu.Usai memanaskan lauk, keduanya lalu duduk berdampingan di meja makan. Dengan setia, Gea menemani sang suami menghabiskan sedikit demi sedikit nasi di piring. Sesekali keduanya mengobrol diselingi candaan ringan, agar suasana tak terlalu sepi.Sedang asyik

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   SEQUEL Bab 3

    Sebelum berangkat bekerja, Nata menyempatkan diri untuk mengantar anak beserta sang istri ke rumah kediaman orang tuanya.Dikarenakan sejak kemarin, Lita selalu menerornya untuk membawa sang cucu menginap di sana. Jengah terus-menerus di telepon, akhirnya hari ini Nata menuruti permintaan wanita paruh baya yang telah menyandang sebagai Oma tersebut. Dan setelah berkutat dengan banyaknya pekerjaan, kini waktunya pria itu untuk pulang. Hari hampir menjelang malam, ketika Nata berhasil memarkirkan mobilnya ke dalam garasi. Namun, ada sesuatu yang aneh sehingga memancing kerutan samar di kening Nata. Dilihatnya, tempat yang biasa diisi mobil sang ayah kini kosong, menandakan jika rumah kemungkinan dalam keadaan sepi tanpa penghuni.Sambil menenteng tas kerja dan jas yang telah dilepas, Nata berjalan gontai memasuki rumah seraya mengucapkan salam."Wa'alaikum salam..."Samar-samar dia mendengar seseorang menjawab dari arah dapur. Tak sampai satu menit, Gea datang dengan membawa segelas

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   SEQUEL - Bab 2

    Berkali-kali Gea menghembuskan napas lelah setiap dia melirik ke arah jam dinding.Sudah hampir jam 9 malam, tapi Gena tak kunjung mengantuk. Bayi montok itu justru masih aktif bermain dengan beberapa mainan yang berserakan di lantai.Setiap Gea berniat menidurkannya, maka Gena akan menjerit dan meronta, membuat wanita itu akhirnya memilih menyerah.Setelah memastikan bahwa Gena aman, Gea beranjak sejenak untuk mengambil ponsel miliknya yang berada di atas nakas. Sambil duduk di tepi ranjang dengan posisi menghadap langsung ke arah sang putri, Gea membuka fitur kamera lalu memotret Gena yang tengah duduk membelakangi.Daddy Gena :Send a picture.Bapak Direktur yang terhormat, tolong konfirmasi pulang jam berapa? Anaknya terlalu aktif gak mau tidur sementara Mommy nya udah ngantuk pake banget.Gea langsung meninggalkan roomchat, setelah pesan singkat berikut foto Gena berhasil dia kirim ke nomor sang suami.Selang beberapa menit kemudian, dering notifikasi panggilan suara terdengar m

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   SEQUEL - Bab 1

    Beberapa bulan kemudian...Nata perlahan membuka kedua matanya ketika dia merasakan ranjang di sebelahnya kosong tanpa penghuni.Merenggangkan sedikit tubuh, dia kemudian melirik jam dinding yang kini menunjukkan pukul 8 pagi lewat 45 menit.Untung saja ini hari minggu, jadi dia tidak perlu kejar-kejaran dengan waktu. Setelah nyawanya terkumpul sempurna, Nata kemudian bergegas keluar kamar untuk mencari keberadaan dua sosok yang sangat dia cintai.Tepat di anak tangga terakhir, Nata mendengar suara jeritan Gena dari arah halaman belakang rumah.Seketika insting seorang bapaknya keluar yang membuatnya langsung bergerak menuju sumber suara berasal.Begitu dia membuka pintu penghubung, rupanya apa yang dia pikirkan berbanding terbalik dengan yang tengah terjadi. Teriakan Gena barusan ternyata berasal karena Gea yang mengajak bayi gemoy itu bercanda. Dengan mendusel-dusel perutnya yang buncit dan sesekali menggigit-gigit gemas pergelangan kaki dan tangannya yang sudah mirip paha ayam.

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Genara Aprilliana (Extra Part)

    Setelah menunggu selama berjam-jam, kabar mengenai kelahiran anak Gea akhirnya terdengar di telinga seluruh keluarga besar.Para orang tua beserta Dion yang sudah menunggu di depan pintu ruang persalinan, nampak menghela napas lega ketika suara tangis seorang bayi mengalun nyaring di dalam sana.Tak lama, pintu ruangan pun terbuka lalu munculah sosok Nata yang sejak awal sudah menemani Gea berjuang sehingga berhasil melahirkan anak mereka."Mas, gimana keadaannya? Gea sama cucu Bunda?" tanya Lita antusias bercampur cemas.Menyunggingkan senyum lemah, Nata bergerak memeluk tubuh sang ibu dengan erat seraya berkata pelan, "Makasih, Bun. Makasih udah berjuang ngelahirin, Nata. Mamas sayang, Bunda,"Diciumnya pipi Lita penuh perasaan sambil berurai air mata, membuat wanita paruh baya itu tak kuasa menahan tangis."Jadi, Ayah dan Suami yang baik untuk anak dan istri kamu," ucap Lita memberikan nasihat yang langsung diangguki Nata dengan mantap.Setelah sang ibunda, kini Nata beralih memelu

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Momen bahagia (Extra Part)

    "DION TANGGUNG JAWAB, GAK?!" Suara teriakan Gea yang maha dahsyat menjadi alarm alami bagi Nata yang masih terlelap di dalam kamar.Niat ingin bangun siang di hari minggu terpaksa harus pupus, saat lantai bawah terdengar sangat gaduh dan berisik, membuat Nata terusik.Masih dengan mata yang mengantuk, dia berjalan menuruni anak tangga untuk melihat ada bencana apa lagi yang terjadi.Tepat di undakan tangga terakhir, perasaan ngantuk yang semula masih mendominasi seketika lenyap dalam sekejap, begitu kedua netra Nata menangkap objek sang istri tengah berusaha mengejar Dion dengan perutnya yang besar.Saking paniknya melihat adegan tersebut, Nata tanpa sadar berteriak memanggil nama sang istri."GEA!"Sontak Dion beserta Gea langsung terdiam di tempat.Berjalan cepat, Nata segera menghampiri sang istri yang tengah menatapnya takut-takut, "Kamu apa-apa'an sih? Ngapain lari-lari, nanti kalau jatuh gimana? Bahaya tau gak," Memilin kedua jemari sambil menundukkan kepala, Gea berujar lirih

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Serba serbi menjelang lahiran (Extra Part)

    Sekitar pukul 2 dini hari, Gea tiba-tiba terbangun dikarenakan perutnya yang mendadak terasa mulas. Dengan gerakan hati-hati, dia berusaha bangun dari posisi berbaringnya menjadi duduk bersandar pada kepala ranjang.Sesekali ringisan kecil keluar dari bibir Gea sembari tangannya terus melakukan gerakan memutar mengelus perut. Demi meminimalisir rasa tidak nyaman tersebut, Gea dengan teratur menarik napas panjang lalu menghembuskan nya secara perlahan.Namun tiap detik berlalu, bukannya berkurang rasa mulas itu justru semakin terasa. Tak tahan, Gea akhirnya beranjak turun dari atas ranjang kemudian melangkah pelan menuju kamar mandi.Selang beberapa menit, Nata yang tengah tertidur pulas, seketika terkejut karena tak mendapati sang istri berada di sampingnya. "Gea? Kamu dimana?" Rasa kantuk yang sebelumnya mendominasi, langsung sirna tergantikan dengan rasa panik yang datang menyerang. Saat samar telinganya mendengar suara gemericik air, Nata bergegas bangkit berdiri lalu mengetuk

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Gea bertingkah, Nata pasrah (Extra Part)

    Sejak beberapa jam yang lalu setelah memasuki ruangan, Nata tak henti-hentinya mengawasi gerak-gerik sang istri yang sangat mencurigakan.Meski wanita itu hanya duduk menyilang kan kaki di sofa dengan pandangan mata yang fokus pada layar ponsel, namun entah kenapa, Nata merasa Gea tengah merencanakan sesuatu. Pasalnya, selama dia mengenal sang istri tak pernah sekali pun dia melihat Gea tampil seberani ini dengan pakaian yang bisa dibilang dapat mengundang kaum para pejantan seketika kehilangan kewarasan."Pak?" "Ya?" Nata seketika tersadar dari kegiatannya memperhatikan sang istri saat mendengar seruan dari sang sekretaris.Ditatapnya David dengan alis terangkat seakan tengah bertanya, membuat pria itu meringis kecil karena rupanya Nata tak mendengarkan apa yang dia ucapkan barusan."Satu jam lagi, Bapak ada meeting dengan Divisi Marketing, Divisi Keuangan juga Staff yang bekerja di lapangan, untuk membahas progres mengenai pembangunan Cottage serta Bungalow yang berada Lombok,""S

DMCA.com Protection Status