Semoga suka part ini, maaf ya, kemarin libur
Jackson tidak tahu apa yang dibicarakan oleh Daniel dan Felicia tadi, tapi ia memilih untuk percaya saja kepada Daniel meskipun ada peluang juga Daniel bekerja sama lagi dengan Felicia.Meski begitu dengan posisi Daniel sekarang sebagai karyawan biasa, ia harusnya paham di mana tempatnya. Maka ketika ia sampai rumah dan bengong, Lyra tidak mengganggunya terlebih dahulu karena seperti yang ia pelajari di dalam ilmu Parenting bahwa laki-laki membutuhkan waktu ketika pulang kerja untuk merenung sebentar tidak mau diganggu.Maka, setelah Jackson puas dengan pemikirannya sendiri, ia baru mencari keberadaan sang istri yang ia abaikan. Lyra terlihat sedang bersantai duduk di kursi goyang sambil membaca buku seperti biasa, sehabis Isya ia akan membaca Al-Qur'an, setelahnya ia membaca buku dengan jadwal yang sudah ia tentukan sebelumnya.Jackson langsung menghampirinya dan memeluknya, menyapanya bersama calon anak mereka."Hai, Sayangku! Kalian gimana kabarnya hari ini?""Baik, gimana kabarnya
Daniel langsung menahan tangan Felicia agar tidak penampar Lyra."Stop, please! Apa sih yang Tante pikirin, kenapa sampai harus kayak gini?""Ibu tiri kamu tuh! Masa dia bilang kalau Tante rendahan," adu Felicia."Aku nggak bilang kamu rendahan, tapi aku bilang bawa 'sikap' kamu itu yang rendahan.""Sama aja kan nggak beda!""Aku bilangnya sikap kamu, bukan diri kamu, ngerti nggak sih kalimat itu?! Perbedaannya jelas, masa nggak ngerti?! ujar Lyra tak mau kalah.Daniel pun mengerti bahwa Lyra sudah terpancing emosi, padahal biasanya ia adalah orang yang sabar menghadapi orang rese seperti tantenya. Akan tetapi, kali ini Lyra terpancing emosi, pasti tantenya sudah keterlaluan, tak mungkin Lyra marah kalau tidak dipancing.Mungkin juga karena hormon ibu hamil yang tidak bisa ditentang, pasti berat untuk Lyra. Meskipun Daniel malas menengahi para perempuan ketika bertengkar, ia tetap mencoba menengahi mereka."Ayolah Tante, Ibu tuh cuma bilang kalau sikap tante yang gak baik, bukan dia m
Setelah mereka selesai mengobrol dengan pemilik gedung, Lyra dan Jackson beranjak pulang. Di perjalanan, Jackson pun melihat ke arah Lyra, ia terlihat sudah tidak mood untuk melanjutkan perjalanan mereka. Ia juga terus memegang tangan istrinya dengan lembut, Lyra juga terlihat berusaha untuk tetap senyum meskipun ia sedang tidak baik-baik saja."Lyra," panggil Jackson."Hem?" gumam Lyra mencoba tersenyum tipis."Kamu percaya kan sama aku?" tanyanya.Lyra mengangguk, "Aku percaya sama kamu.*"Aku tahu kamu merasa terusik dengan itu." Lyra membalas elusan tangan Jackson yang terus memegang tangannya sedari tadi, tapi ia tidak bisa menahan tangisnya sehingga Jackson memindahkan setir otomatis agar ia bisa dengan leluasa menatap istrinya."Maafin aku ya Sayang," ujar Jackson.Lyra menggeleng, "Enggak, aku yang belum bisa menahan kecemburuan ini."Jackson mengelus kepala Lyra kemudian mencium keningnya dengan hikmat, "Gak papa, justru aku lebih tenang kalau kamu cemburu sama aku karena i
Tiada yang tahu bahwa Daniel sedang bekerja keras, ia yang memiliki fisik duplikat ayahnya juga memiliki pesona yang mirip, meskipun mungkin kharismanya agak lebih muda daripada ayahnya.Jackson sudah berkunjung ke beberapa cabang di Amerika, kemudian merencanakan untuk pulang lebih cepat karena ia sudah tidak tahan dengan gangguan dari Felicia yang hampir setiap ia ke kantor pasti si Cewek Lampir itu ada di sana, padahal ia hanya salah satu dari pemegang saham, pun ia tidak terlalu kuat posisinya.Namun sebelum itu Jackson dan Daniel harus merealisasikan misi mereka untuk mengusir Direktur cabang Manhattan dari sana. Daniel pun sudah mengirimkan progres yang ia miliki kepada Jackson, sudah jalan 90% kurang 10% lagi dan mereka akan membuktikan di mana celah direktur tersebut.Sudah dua hari Daniel tidak tidur, hal itu membuat Jasmine merasa prihatin dengannya dan mencoba untuk mengingatkan sembari meletakkan kopi di meja Daniel."Em, mohon maaf, Tuan Muda Davidson."Daniel menoleh semb
Daniel merasa lega karena sudah berhasil memenuhi permintaan ayahnya yakni, mengumpulkan semua bukti untuk menggulingkan Direktur cabang Manhattan yang cabul otu. Syukurlah ayahnya juga mendorongnya dengan baik tanpa menuntut berlebihan.Setelah itu selesai, kini ia tinggal mempersiapkan program kerja yang akan ia gunakan untuk menggantikan Direktur cabang Manhattan dan membuktikan pada semua orang bahwa ia layak. Jackson juga sudah mewanti-wanti bahwa meskipun ia merupakan anak dari CEO perusahaan tersebut, ia akan terus dipertanyakan bagaimana kinerjanya karena itu juga akan mempengaruhi bagaimana para pemegang saham percaya pengelolaan perusahaan ada padanya. Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang yang juga mengincar posisi direktur, yang pasti akan berseberangan dengan Daniel. Maka dari itu Daniel mencoba untuk memberikan penawaran terbaik dan konsep kerjanya yang akan ia banggakan dan tawarkan. Ia sudah diskusikan kepada ayahnya untuk program kerja yang ia buat kepada par
Setelah itu, Jackson menyinggung soal pergantian pemimpin setelah Felicia dan mantan Direktur itu dikeluarkan dari ruangan. "Kalau begitu, mari kita lanjutkan mengenai pergantian kepemimpinan di sini, sebab saya juga harus segera mengecek cabang lain. Harus ada penggantinya dan apakah ada yang memiliki kandidat untuk menggantikannya?" Semua terdiam sejenak, sebelum seorang yang terlihat paling percaya diri sedari tadi mengangkat tangan. "Saya memiliki nama yang bisa saya ajukan, Pak," ujarnya. Pria dengan wajah british itu tersenyum sopan tetapi Jackson mudah membacanya karena ia juga sangat mengenali pria tersebut dan latar belakangnya. "Silahkan Tuan Gun, Anda bisa sampaikan itu," jawab Jackson. "Baiklah, dia adalah Nichol Alexander," ujarnya dengan yakin. Jackson menangangguk, "Panggil dia, bagi yang memiliki kandidat kalian juga bisa memanggil kandidatnya sekarang." Setelah semua nama dipanggil, maka Jackson meminta semuanya untuk mempresentasikan kira-kira apa saja yang a
Seperti rencananya, Jackson, Lyra, Daniel dan Jasmine akan mengadakan makan malam di sebuah restoran. Mereka pun langsung masuk ke dalam pembicaraan yang serius, sehingga Lyra sendiri merasa bosan dengan pembicaraan mereka yang berjalan seputar bisnis.Lyra sendiri hanya tahu dasarnya saja, tetapi dalam hal yang lebih rinci tidak memiliki pengetahuan banyak. Meski begitu, itu bukan berarti ia tidak mau belajar, ia juga sering membaca buku bisnis tetapi ketika sedang mood saja, kalau sedang tidak mood ia akan memilih untuk membaca novel karena cerita novel jauh lebih ringan daripada buku non fiksi.Mungkin itu juga timbul ketika Lyra sedang bergelut dengan moodnya sendiri di masa kehamilan, sebelumnya ia bisa saja membaca buku non fiksi sebanyak apapun. Semakin hari ketika ia hamil, ia mulai fokus pada mood-nya yang naik turun tidak teratur, dan bikin emosi."Sayang," panggil Jackson akhirnya. Ia baru menyadari ekspresi Lyra yang menunjukkan wajah Bete, sekarang Jackson mulai belajar m
Daniel langsung menyeret Jasmine bersembunyi di balik tiang lebar di sebelah meja makan mereka. Semua orang kocar-kacir, menjerit dan penuh katakutan mendengar suara pistol itu.Hampir saja peluru itu mengenai kepala Jasmine kalau Daniel tidak segera menariknya ke dalam pelukannya. Daniel segera mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan pada sekelompok orang yang memakai topeng seperti perampok itu. Mereka berjas, tetapi menggunakan topeng.Mereka menggunakan senjata pistol yang jelas bukan pistol milik orang biasa, di Amerika memang beberapa orang memilikinya meskipun ilegal di beberapa tempat, termasuk Daniel ia memegang pistol tanpa izin pemerintah, artinya ia memegang pistol secara ilegal.Lalu ia melepas jasnya dan memakainnya pada Jasmine, hal itu membuat Jasmine bingung."Apa ini?""Ini jas anti peluru pakailah, jangan sampai dilepas.""Terus kamu gimana?" tanya Jasmine sambil menangis, bahkan tubuhnya bergetar dan wajahnya terlihat sangat ketakutan. Daniel pun mengelus kepalanya
"Mohon maaf, tapi Nyonya Besar Davidson sudah tiada pada jam 7.32 WIB." Seluruh keluarga besar Davidson langsung menangis tak karuan, apalagi Jackson yang merupakan orang tersayangnya. Nenek Davidson adalah penghubung keluarga setelah kepergian Kakek Davidson, tetapi ia sudah pergi juga, lalu siapa yang akan menghubungkan mereka kali ini. Lyra memeluk suaminya yang terus mengguncang tubuh Nenek Davidson yang tak bernyawa, ia tak sanggup kehilangannya. Sampai Daniel turun tangan menarik ayahnya agar tidak berskap seperti itu. "Stop, Pah! Kasian Uyut, Papa bakal bikin Uyut sedih!" "Nek!" Jackson lemas sampai seperti ingin pingsan, tetapi ia masih bisa berdiri dan memeluk istrinya yang juga menangis melihatnya sehancur itu. "Maafin aku Sayang, aku selemah ini." "Sssstt, diam," balas Lyra malah membuat Jackson tambah menangis kencang. Keluarga Davidson menatap Jackson yang paling terpukul, membuat Renata juga mendekatinya dan memeluknya. "Sabar, Nak." ••• Pasca
"Maafkan saya, Pak! Tolong beri saya kesempatan untuk memperbaikinya...." tangis karyawan yang kemarin menghina Lyra. Manajer yang menyampaikan surat pemecatan itu pun menghela napas, ia tak habis pikir dengan karyawan itu yang bisa-bisanya menyenggol istri kesayangan pemilik restoran. "Saya bukan Bosnya, Re. Jadi silahkan kamu jadiin ini pengalaman di tempat barumu. Kebetulan Bu Lyra kasih link kerjaan baru buat kamu tadi." "Serius, Pak?" tanya karyawan itu. "Iya, ini usaha baru, tapi kalo kamu tekun semua akan jadi lebih baik." "Terima kasih, Pak!" Karyawan itu pun berterima kasih pada sang Manager, tapi Manager itu berkata lagi di depan semua karyawan restoran itu. "Mungkin ini udah jadi rahasia publik kalau istrinya Pak Jackson gak cantik-cantik amat, tapi masalah bucin yang bucin banget malah Pak Jackson ke istrinya. Sebenarnya masalah ini udah selesai, tapi Pak Jackson yang tau perkara ini entah dari mana langsung kasih surat pemecatan ini. Saya harap, kalau kalian pingi
"Papa, Dedenya lucu... hihi!" ujar Adel pada Ayahnya saat Jackson menggendong cucunya pertamanya itu. "Iya Sayang, dulu kamu juga lucu, sekarang juga masih lucu." "Aku lucu, Papa?" tanya Adel lagi. Gadis kecil itu berusia 2,5 tahun tapi sudah pintar seperti Kakaknya. Ia juga memiliki fisik seperti Jackson, padahal Jackson ingin memiliki gadis kecil yang mirip seperti ibunya. Saking cintanya ia pada istrinya sampai-sampai ia sempat ngambek karena anak-anaknya menuruni fisiknya semua. "Iya dong, Sayang," jawab Jackson. Tak lama Lyra datang membawa perlengkapan untuk bayi laki-laki itu mandi. Seperti dirinya, Jasmine juga takut memandikannya pada awal-awal melahirkan. Sekarang ia berperan sebagai ibu mertua, setidaknya ia memiliki pengalaman lebih awal dari Jasmine. "Adel seneng ya liat Dede Bayi?" tanya Lyra melihat anaknya yang antusias. Daren malah sedang bermain dengan Kakaknya--Daniel. Ini seperti Jackson sedang tukeran anak dengan Daniel. "Dede bayinya lucu Ma,
Dua tahun berlalu ketika Daniel menyelesaikan gelar DBA (Doctor of Business Administration), ia langsung melamar Jasmine pada ayahnya. Tentu prosesnya lancar sekali, apalagi Jackson juga sudah cocok dengan Jasmine. Semakin dewasa Daniel, semakin ia bisa melihat siapa orang yang layak ia nikahi. Maka Jackson menyetujuinya. Lyra, Jackson, Baby Dam dan keluarga besar akhirnya tinggal di rumah yang ada di Amerika selama proses pernikahan Daniel, yakni seminggu karena mereka harus membantu proses menuju pernikahan juga. Melihat bagaimana Daniel bisa menemukan sosok baik seperti Jasmine, membuat Lyra lega, akhirnya Daniel tidak dihantui oleh bayang-bayang masa lalu bersamanya. Kisah mereka memang unik dan langka, tapi begitulah adanya. Mereka bisa sama-sama berdamai dengan masa lalu, saling belajar dari pengalaman yang berharga. "Sah?!" "Sah!" "Alhamdulillah...." Mereka tentu melangsungkan pernikahan secara Islam karena Jasmine juga sudah mualaf setengah tahun yang lalu da
"Aku gak bisa janji kalau aku bisa tega mempertahankan anak itu kalau misal ada kejadian di mana janin itu membahayakan kamu. Aku takut kamu kenapa-napa," ujarnya memeluk istrinya lebih erat lagi. "Kita usahain yang terbaik," balas Lyra meyakinkan suaminya. Jackson pun tak menjawab, ia merasa lega karena akhirnya ia tau apa yang membuat istrinya sekhawatir itu pada sesuatu. Ia akan berhati-hati lain kali agar istrinya tidak overthinking karena ucapannya. Maka, keduanya terus merawat Baby Daren bersama. Menjadi CEO dan orang sibuk tidak serta merta membuat Jackson mengabaikan peran sebagai ayah. Ia sudah kapok dengan pengabaiannya pada Daniel yang membuatnya lepas kendali. Ia tak ingin anaknya menjadi salah satu di antara banyaknya anak fatherless di negeri ini. Ia ingin memberikan contoh pada semua pria di dunia ini utamanya pada seorang ayah, bahwa keluarga lebih berharga dari segalanya. _+_+_ Jackson dan Lyra menghadiri sebuah pesta ulang tahun dari salah satu konglomer
Lyra langsung bad mood ketika Jackson menjawabnya dengan langsung seperti itu, bahkan tidak ada kata kiasan apa-apa langsung berkata 'Gak!'.Ia merasa kalau suaminya tidak mau memiliki anak lagi dengannya, karena mungkin Jackson sudah bosan dengannya dan berencana meninggalkannya. Lyra jadi overthinking sendiri tanpa berani mengungkapkan perasaannya pada sang suami. Ia jadi banyak melamun dan tidak fokus ketika bicara dengan suaminya. Jackson sebenarnya merasakan itu, tapi ia berasumsi mungkin Lyra butuh waktu untuk sendiri. Ia takut jika menanyakannya langsung, malah membuat Lyra stres. Ia paham kalau wanita pasca melahirkan akan mengalami yang namanya stres atau sampai pada Baby Blues yang sangat berbahaya.Ia berusaha memberikan perhatian-perhatian untuk sang istri, tetapi Lyra meresponnya dengan pasif. Hal itu tentu sangat mengganggunya juga, tapi apakah tindakannya tepat jika bertanya.Baby Daren juga tumbuh dengan baik, membuat Lyra merasa lega meski masih memiliki perasaan me
"Benar kan dugaanku," ujar Jackson melihat data di kepolisian. "Motifnya apa, Pak?" tanya sang detektif. "Maksudnya apakah kalian pernah mengalami perselisihan?" "Saya memutuskan kerjasama dengan Tuan Rohan, tapi ia tidak terima dan menyebarksn berita buruk tentang perusahaan saya. Tentu saya tak bisa diam, maka saya mengungkap kasus skandal usaha club-nya yang memang problematik, makanya saya putuskan kerjasama kami. Kasus ini sempat viral di tahun 2014, ada kasus pemerkosaan, pembunuhan dan perdagangan manusia. Club yang ia buat adalah club tempat berkumpul orang-orang di dunia gelap dan sudah memakan banyak korban." Jackson menghela napas, ia mencari data-data itu dari internet dan membiarkan detektif mulai menganalisis bersama ahlinya. "Intinya, ia ingin membalas dendam, tapi saya tidak tau kalau ia memanfaatkan orang sakit jiwa." "Berarti Anda dulu...." Jackson mengangguk, "Ya, tapi sudah berhenti, ini karena istri saya tidak ingin bersama saya kalau masih melakukann
Untung saja proses penyembuhan Baby Deren berjalan dengan cepat, karena memang kondisi fisiknya yang baik-baik saja, sehingga di hari keenam ia sudah boleh pulang. Lyra, Jackson dan seluruh keluarga mereka senang akhirnya di hari ketujuh Baby Daren sudah bisa hadir untuk proses syukuran adat Jawa. Prosesnya sangat unik, di mana si bayi akan dibawa keliling di mana melingkar di sana orang-orang yang nanti mencukur sedikit rambut si bayi. Sementara yang mencukur adalah Bapak-bapak yang merupakan orang penting di komplek, juga beberapa perempuan anggota inti seperti ibu dan nenek si bayi. Sementara itu, Daniel dan Jasmine sudah kembali ke Amerika lebih awal sebelum acara syukuran itu, tentu mereka harus kerja dan tak bisa libur terlalu lama. Lyra sangat bahagia sekali, akhirnya bisa memeluk anaknya setelah sekian hari menunggu dengan keadaan cemas. Tentu saja ia cemas, dirinya sudah dibawa pulang sementara anaknya masih harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu sebelum dipastikan
"Felicia dan di balik itu semua, aku belum bisa cerita ke kamu, tapi aku janji gak akan ada yang bisa lepas dari hukum setelah apa yang mereka lakukan pada kesayanganku," ungkap Jackson memeluk istrinya erat. Berkali-kali ia harus merasakan betapa ia takut kehilangan wanita yang sangat ia cintai itu. Berkali-kali juga ia gagal mewujudkan keamanan baginya. Andai Prio tipe orang yang cepat mendidih, maka ia siap untuk babak belur di tangannya setelah apa yang terjadi pada anaknya. Lyra membalas pelukan suaminya, ia memang terluka secara fisik, tetapi sepertinya batin Jackson lebih terluka daripada dirinya. Maka ia akan mencoba memulihkannya dengan ketabahan dan rasa cintanya pada sang suami. +_+_+ Entah kenapa Daniel merasa sangat bahagia tatkala memposting foto adik tirinya yang jarak usianya samapai 30 tahun lebih. Ia memang bermimpi memiliki saudara di rumah yang sepi itu, menjadi anak tunggal dari orang kaya adalah sebuah niscaya kalau ujian yang akan ia rasakan adalah kesepi