Syulid sekali membuat Daniel menyerah
Lyra menatap suaminya yang akan berangkat ke kantor, kemudian bertanya."Mas, kapan sih kita pulang?" tanyanya. Jackson tersenyum melihat tingkah istrinya yang makin hari makin manja itu. Menurutnya, apapun yang dilakukan oleh Lyra, ekspresinya membuatnya senang. Entah kenapa, itu lucu baginya."Hem, nanti kalau udah selesai kerjaan aku di sini. Kamu mau pulang dulu atau gimana?" tanyanya lembut."Enggak mungkin aku ninggalin kamu sendiri di sini nanti aku kehilangan kamu."Jackson jadi makin yakin atas dugaannya, sifat Lyra yang berubah 180° itu. "Sayang, kamu kok jadi terlalu khawatir gini sih, kenapa?"Lyra mebggeleng, "Nggak tahu, aku bawanya pengen peluk kamu terus."Jackson pun memeluk istrinya langsung, ".... aku sih senang-senang aja kalau kamu minta peluk, tapi kenapa kok kamu kayak jadi manja gini beberapa hari? Apa masih keingat malam itu yang aku cerita tentang PSK di sini?"Lyra menggeleng lagi, "Enggak, aku percaya sama kamu, tapi nggak tahu kenapa aku pengen peluk kam
Amelia Sandrana mewakili Ben yang tidak bisa mengikuti rapat kali ini, sebab Jackson bermaksud untuk mengakuisisi perusahaan elektronik di Osaka, sehingga ia butuh seorang yang bisa ia percaya menggantikan Ben untuk membantunya. Ben sedang berurusan dengan persiapan pernikahan keduanya dengan Vita sehingga ia tak bisa mendampingi Jackson dalam kasus ini. Akan tetapi entah kenapa yang diberangkatkan adalah Amelia, si primadona kantor yang juga membuatnya tak nyaman. Jackson pernah mengalami kejadian tak nyaman, tetapi kenapa ia masih stay di kantornya karena ayahnya adalah rekan bisnisnya. Ia sungguh kesal dengan fakta bahwa Tania yang harusnya menggantikan Ben malah tidak bisa hadir sehingga Amelia yang berangkat ke Jepang.Sebenarnya Jackson bisa saja mengeluarkannya tetapi ia kira semuanya sudah stabil sebelum ia melihat ada gerak-gerik tak menyenangkan darinya. Kini ia sudah memegang bukti dan akan membuatnya pergi dengan sendirinya, tentu saja Amelia memiliki sesuatu yang ditakut
Melihat ekspresi tidak suka Lyra, dokter Satoo pun berkata."Tenang saja, Nyonya. Jackson adalah pribadi yang setia kalau sudah berkomitmen," ujarnya. Lyra tersenyum membalasnya, "Anda terlihat sangat mengenalnya," ujarnya. "Yah, saya Seniornya saat kuliah di Amerika hanya beda jurusan dan gedung saja, tetapi kami dalam satu organisasi.""Wah, pantas saja dia mengenal beberapa orang.""Sifat dasar pebisnis adalah harus bisa menggaet sebanyak-banyaknya rekan bisnis, tapi sifat setianya jarang, makanya sangat beruntung sekali Anda bisa mendapatkan tempat spesial itu di hatinya."Lyra pun tersenyum, entah ini bentuk dari penghiburan atau bukan, tetapi Lyra merasa senang bisa mendengar cerita Jackson dari sudut pandang yang lain. Ia tak bisa selalu terpaku pada sifat jeleknya yang overthingking. Setelah selesai, Lyra pun duduk kembali di depan kursi yang ada di depan meja dokter. Jackson juga kebetulan sudah selesai menelpon, lalu bergabung dengan Lyra untuk ikut duduk. Namun sebelum i
Jackson kembali ke kantor seperti biasa, tetapi kali ini ia bekerja sangat ngebut dan cepat sampai-sampai ia memarahi beberapa karyawan yang menghambat pekerjaannya. Padahal awal-awal mereka memiliki kesan bahwa bos baru mereka adalah bos yang ramah, tetapi lama kelamaan mereka melihat bagaimana gilanya Jackson saat bekerja.Mereka mulai mengerti kenapa Jackson memiliki julukan iblis kantor, itu karena ia memiliki semangat kerja tidak manusiawi, bahkan orang Jepang saja kalah ketika bekerja dengan Jackson padahal orang Jepang adalah orang-orang yang terkenal dengan gila kerjanya.Saat ini, Amelia yang masih membantu Jackson pun sampai kewalahan, padahal ia bisa mengimbangi kegilaannya deperti Ben, tetapi ia tidak memiliki waktu untuk membuat ulah karena sekarang Jackson sedang galak-galaknya, tentu saja meskipun Ia memiliki mental baja dalam mengganggu suami orang, ia sadar diri bahwa Ia juga takut kepada Jackson yang sedang marah itu, padahal Jackson seperti itu karena ia ingin pulang
Jackson meringis mendengar informasi itu dari Lyra langsung, tetapi ia tak mungkin berbohong, meski begitu apa iya ia tega melihat air mata mebgalir lagi? "Itu... memang benar," ujar Jackson.Deg! Hal itu membuat Lyra nerasa makin sakit dan ia menangis. Lalu seperti biasa ia masuk ke dalam selimut dan tidak ingin bicara apa-apa, Jackson langsung bingung dibuatnya.Akan tetapi setelah selesai bersiap ke kantor, Jackson pun menyapa Lyra dengan duduk di atas ranjang dan membisikan kata-kata cinta."Sayangku, nanti siang aku jemput ya, kita ke Okinawa bareng. Aku tentu aja nggak bisa ninggalin kamu sendirian di sini," ujarnya.Lyra tidak mau membuka selimutnya dan terus bersembunyi di sana. Alhasil Jackson pun pamit pergi meninggalkan ciuman selamat tinggal."Aku berangkat Sayang, Dedek bayi, jaga Mama ya," ujarnya mengelus perut istrinya dari balik selimut.Ia memang harus menekan emosinya ketika sedang menghadapi istrinya yang sedang hamil seperti kata dokter Satoo, mereka sangat sensi
Jackson sengaja membuat suasana meetingnya dengan klien seperti saat-saat liburan, di mana mereka memilih tempat rapat di restoran dekat pantai sehingga mereka bisa langsung melihat pantai yang membuat suasana menjadi menjadi sangat nyaman. Di samping itu, Jackson bisa membawa serta Lyra dalam pekerjaannya, meskipun ia tahu betapa tidak nyamannya Lyra saat ini.Akan tetapi ia cukup memahami bahwa Lyra sedang berusaha untuk bisa menjadi pendamping yang baik untuknya. Terlebih kemarin Lyra masih cemburu karena Amelia terus mendekatinya dan membongkar masa lalu mereka. Kebetulan dari pihak Klien pun terlihat sangat senang dengan sikap Jackson yang sangat perhatian pada istrinya. Itu terlihat bagaimana Jackson tidak pernah meninggalkan perhatiannya dari sang istri ketika mereka break untuk membicarakan bisnis. Jackson akan secara terang-terangan bertanya pada istrinya tentang hal sederhana. Apakah tidak nyaman? Apakah bosan dan lain-lain, tapi Lyra pun mengimbangi Jackson. Ia mengerti bah
"Sayang, aku mau ajak kamu ke kamar dulu," ujar Jackson. Lyra menatap Amelia dengan tidak enak hati, lalu ia mengangguk karena sepertinya Amelia biasa saja. Tadinya Jackson tak ingin mengganggu istrinya, tetapi ia melihat Amelia memberikan minuman pada Lyra yang mana Lyra juga akan menerimany. Ia masih belum percaya dengan Amelia, ia mungkin mempercayainya dalam pekerjaan tapi ia tidak mempercayai Amelia ketika melihat orang itu bersama dengan istrinya, sebab akan berbeda kasus karena Amelia memiliki perasaan padanya. Amelia pun tersenyum manis, seperti biasa akting sangat mulus sekali sehingga Lyra tidak menyadari dan melambaikan tangan sebelum pergi bersama suaminya. Di kamar Jackson berkata padamu, "Kamu tau nggak tadi kalau Amelia mau ngasih kamu sesuatu yang nggak baik?" "Maksud kamu apa?" "Aku belum memastikan sih, aku cuma takut dia ngeracunin kamu, dan aku tahu kamu selalu mengurangi kewaspadaan dan berpikir positif ke orang, tapi Amelia bukan orang yang baik untuk dijadi
"Daniel!!!!" bentak Jackson spontan. Daniel mengerem mendadak dan menabrak sesuatu di depannya, "Maaf, Pah, itu ada orang nyebrang tiba-tiba," ujarnya kemudian keluar dari mobil. Jackson pun ikut mengecek keadaan di depan, Lyra sendiri jadi terbangun dan bingung ketika melihat ia ditinggal sendiri di dalam mobil dan melihat ke luar, ia melihat ada banyak orang yang mengerumuni mobil mereka. Ia pun melihat dari arah kaca mobil depan dan ada orang yang sedang dikerumuni, terlihat tidak parah tapi kelihatan sekali seorang perempuan yang terlihat kacau dimarahi warga. Lyra tidak tau apa saja yang terjadi, tetapi ia memilih menunggu saja. Tak lama, Jackson dan Daniel kembali ke dalam mobil, keadaan damai tidak ada yang bersitegang, tapi tetap saja Jackson kelihatan kesal sementara Daniel telihat sekali kalau ia lega. "Kenapa, Mas?" tanya Lyra. Jackson menggeleng, "Bukan apa-apa, cuma ... ada orang nyebrang gak liat-liat," ujarnya. Lyra mengangguk-angguk, "Syukurlah kalo gak ada yang
"Mohon maaf, tapi Nyonya Besar Davidson sudah tiada pada jam 7.32 WIB." Seluruh keluarga besar Davidson langsung menangis tak karuan, apalagi Jackson yang merupakan orang tersayangnya. Nenek Davidson adalah penghubung keluarga setelah kepergian Kakek Davidson, tetapi ia sudah pergi juga, lalu siapa yang akan menghubungkan mereka kali ini. Lyra memeluk suaminya yang terus mengguncang tubuh Nenek Davidson yang tak bernyawa, ia tak sanggup kehilangannya. Sampai Daniel turun tangan menarik ayahnya agar tidak berskap seperti itu. "Stop, Pah! Kasian Uyut, Papa bakal bikin Uyut sedih!" "Nek!" Jackson lemas sampai seperti ingin pingsan, tetapi ia masih bisa berdiri dan memeluk istrinya yang juga menangis melihatnya sehancur itu. "Maafin aku Sayang, aku selemah ini." "Sssstt, diam," balas Lyra malah membuat Jackson tambah menangis kencang. Keluarga Davidson menatap Jackson yang paling terpukul, membuat Renata juga mendekatinya dan memeluknya. "Sabar, Nak." ••• Pasca
"Maafkan saya, Pak! Tolong beri saya kesempatan untuk memperbaikinya...." tangis karyawan yang kemarin menghina Lyra. Manajer yang menyampaikan surat pemecatan itu pun menghela napas, ia tak habis pikir dengan karyawan itu yang bisa-bisanya menyenggol istri kesayangan pemilik restoran. "Saya bukan Bosnya, Re. Jadi silahkan kamu jadiin ini pengalaman di tempat barumu. Kebetulan Bu Lyra kasih link kerjaan baru buat kamu tadi." "Serius, Pak?" tanya karyawan itu. "Iya, ini usaha baru, tapi kalo kamu tekun semua akan jadi lebih baik." "Terima kasih, Pak!" Karyawan itu pun berterima kasih pada sang Manager, tapi Manager itu berkata lagi di depan semua karyawan restoran itu. "Mungkin ini udah jadi rahasia publik kalau istrinya Pak Jackson gak cantik-cantik amat, tapi masalah bucin yang bucin banget malah Pak Jackson ke istrinya. Sebenarnya masalah ini udah selesai, tapi Pak Jackson yang tau perkara ini entah dari mana langsung kasih surat pemecatan ini. Saya harap, kalau kalian pingi
"Papa, Dedenya lucu... hihi!" ujar Adel pada Ayahnya saat Jackson menggendong cucunya pertamanya itu. "Iya Sayang, dulu kamu juga lucu, sekarang juga masih lucu." "Aku lucu, Papa?" tanya Adel lagi. Gadis kecil itu berusia 2,5 tahun tapi sudah pintar seperti Kakaknya. Ia juga memiliki fisik seperti Jackson, padahal Jackson ingin memiliki gadis kecil yang mirip seperti ibunya. Saking cintanya ia pada istrinya sampai-sampai ia sempat ngambek karena anak-anaknya menuruni fisiknya semua. "Iya dong, Sayang," jawab Jackson. Tak lama Lyra datang membawa perlengkapan untuk bayi laki-laki itu mandi. Seperti dirinya, Jasmine juga takut memandikannya pada awal-awal melahirkan. Sekarang ia berperan sebagai ibu mertua, setidaknya ia memiliki pengalaman lebih awal dari Jasmine. "Adel seneng ya liat Dede Bayi?" tanya Lyra melihat anaknya yang antusias. Daren malah sedang bermain dengan Kakaknya--Daniel. Ini seperti Jackson sedang tukeran anak dengan Daniel. "Dede bayinya lucu Ma,
Dua tahun berlalu ketika Daniel menyelesaikan gelar DBA (Doctor of Business Administration), ia langsung melamar Jasmine pada ayahnya. Tentu prosesnya lancar sekali, apalagi Jackson juga sudah cocok dengan Jasmine. Semakin dewasa Daniel, semakin ia bisa melihat siapa orang yang layak ia nikahi. Maka Jackson menyetujuinya. Lyra, Jackson, Baby Dam dan keluarga besar akhirnya tinggal di rumah yang ada di Amerika selama proses pernikahan Daniel, yakni seminggu karena mereka harus membantu proses menuju pernikahan juga. Melihat bagaimana Daniel bisa menemukan sosok baik seperti Jasmine, membuat Lyra lega, akhirnya Daniel tidak dihantui oleh bayang-bayang masa lalu bersamanya. Kisah mereka memang unik dan langka, tapi begitulah adanya. Mereka bisa sama-sama berdamai dengan masa lalu, saling belajar dari pengalaman yang berharga. "Sah?!" "Sah!" "Alhamdulillah...." Mereka tentu melangsungkan pernikahan secara Islam karena Jasmine juga sudah mualaf setengah tahun yang lalu da
"Aku gak bisa janji kalau aku bisa tega mempertahankan anak itu kalau misal ada kejadian di mana janin itu membahayakan kamu. Aku takut kamu kenapa-napa," ujarnya memeluk istrinya lebih erat lagi. "Kita usahain yang terbaik," balas Lyra meyakinkan suaminya. Jackson pun tak menjawab, ia merasa lega karena akhirnya ia tau apa yang membuat istrinya sekhawatir itu pada sesuatu. Ia akan berhati-hati lain kali agar istrinya tidak overthinking karena ucapannya. Maka, keduanya terus merawat Baby Daren bersama. Menjadi CEO dan orang sibuk tidak serta merta membuat Jackson mengabaikan peran sebagai ayah. Ia sudah kapok dengan pengabaiannya pada Daniel yang membuatnya lepas kendali. Ia tak ingin anaknya menjadi salah satu di antara banyaknya anak fatherless di negeri ini. Ia ingin memberikan contoh pada semua pria di dunia ini utamanya pada seorang ayah, bahwa keluarga lebih berharga dari segalanya. _+_+_ Jackson dan Lyra menghadiri sebuah pesta ulang tahun dari salah satu konglomer
Lyra langsung bad mood ketika Jackson menjawabnya dengan langsung seperti itu, bahkan tidak ada kata kiasan apa-apa langsung berkata 'Gak!'.Ia merasa kalau suaminya tidak mau memiliki anak lagi dengannya, karena mungkin Jackson sudah bosan dengannya dan berencana meninggalkannya. Lyra jadi overthinking sendiri tanpa berani mengungkapkan perasaannya pada sang suami. Ia jadi banyak melamun dan tidak fokus ketika bicara dengan suaminya. Jackson sebenarnya merasakan itu, tapi ia berasumsi mungkin Lyra butuh waktu untuk sendiri. Ia takut jika menanyakannya langsung, malah membuat Lyra stres. Ia paham kalau wanita pasca melahirkan akan mengalami yang namanya stres atau sampai pada Baby Blues yang sangat berbahaya.Ia berusaha memberikan perhatian-perhatian untuk sang istri, tetapi Lyra meresponnya dengan pasif. Hal itu tentu sangat mengganggunya juga, tapi apakah tindakannya tepat jika bertanya.Baby Daren juga tumbuh dengan baik, membuat Lyra merasa lega meski masih memiliki perasaan me
"Benar kan dugaanku," ujar Jackson melihat data di kepolisian. "Motifnya apa, Pak?" tanya sang detektif. "Maksudnya apakah kalian pernah mengalami perselisihan?" "Saya memutuskan kerjasama dengan Tuan Rohan, tapi ia tidak terima dan menyebarksn berita buruk tentang perusahaan saya. Tentu saya tak bisa diam, maka saya mengungkap kasus skandal usaha club-nya yang memang problematik, makanya saya putuskan kerjasama kami. Kasus ini sempat viral di tahun 2014, ada kasus pemerkosaan, pembunuhan dan perdagangan manusia. Club yang ia buat adalah club tempat berkumpul orang-orang di dunia gelap dan sudah memakan banyak korban." Jackson menghela napas, ia mencari data-data itu dari internet dan membiarkan detektif mulai menganalisis bersama ahlinya. "Intinya, ia ingin membalas dendam, tapi saya tidak tau kalau ia memanfaatkan orang sakit jiwa." "Berarti Anda dulu...." Jackson mengangguk, "Ya, tapi sudah berhenti, ini karena istri saya tidak ingin bersama saya kalau masih melakukann
Untung saja proses penyembuhan Baby Deren berjalan dengan cepat, karena memang kondisi fisiknya yang baik-baik saja, sehingga di hari keenam ia sudah boleh pulang. Lyra, Jackson dan seluruh keluarga mereka senang akhirnya di hari ketujuh Baby Daren sudah bisa hadir untuk proses syukuran adat Jawa. Prosesnya sangat unik, di mana si bayi akan dibawa keliling di mana melingkar di sana orang-orang yang nanti mencukur sedikit rambut si bayi. Sementara yang mencukur adalah Bapak-bapak yang merupakan orang penting di komplek, juga beberapa perempuan anggota inti seperti ibu dan nenek si bayi. Sementara itu, Daniel dan Jasmine sudah kembali ke Amerika lebih awal sebelum acara syukuran itu, tentu mereka harus kerja dan tak bisa libur terlalu lama. Lyra sangat bahagia sekali, akhirnya bisa memeluk anaknya setelah sekian hari menunggu dengan keadaan cemas. Tentu saja ia cemas, dirinya sudah dibawa pulang sementara anaknya masih harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu sebelum dipastikan
"Felicia dan di balik itu semua, aku belum bisa cerita ke kamu, tapi aku janji gak akan ada yang bisa lepas dari hukum setelah apa yang mereka lakukan pada kesayanganku," ungkap Jackson memeluk istrinya erat. Berkali-kali ia harus merasakan betapa ia takut kehilangan wanita yang sangat ia cintai itu. Berkali-kali juga ia gagal mewujudkan keamanan baginya. Andai Prio tipe orang yang cepat mendidih, maka ia siap untuk babak belur di tangannya setelah apa yang terjadi pada anaknya. Lyra membalas pelukan suaminya, ia memang terluka secara fisik, tetapi sepertinya batin Jackson lebih terluka daripada dirinya. Maka ia akan mencoba memulihkannya dengan ketabahan dan rasa cintanya pada sang suami. +_+_+ Entah kenapa Daniel merasa sangat bahagia tatkala memposting foto adik tirinya yang jarak usianya samapai 30 tahun lebih. Ia memang bermimpi memiliki saudara di rumah yang sepi itu, menjadi anak tunggal dari orang kaya adalah sebuah niscaya kalau ujian yang akan ia rasakan adalah kesepi