Share

Rencana Isabel

Andra semakin dekat memperhatikan, wajah pucat itu semakin memutih.

Beberapa kali Andra mengedipkan mata, lalu mengucek mata dengan punggung tangannya, kalau melihat lagi wajah yang semakin memutih seperti mayat.

Beberapa kali petir menggelegar keras seperti menyambar atas kepalanya.

Andra merinding, merasa horor. Suasana remang, gelap dan berpetir ditambah Isabel yang memucat seperti di film-film horor.

Tangan Andra terulur, menyentuh bahu Isabel lalu menggoyangkan sedikit.

"Isabel... bangun... bangun," pelannya, berharap Isabel membuka mata.

Akan tetapi Isabel tak bergeming, membuat Andra ketakutan.

Iapun berinisiatif menyentuh dahi Isabel.

"Panas sekali... apa...," kembali Andra menyentuh lebih banyak area wajahnya. "Wajahnya sangat panas, apa dia demam?"<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status