“Jadi benar, kau memiliki hubungan yang sangat penting dengan lelaki bernama Daniel itu?”Suara debaran jantung yang kencang bisa Evelyn dengar didadanya. Evelyn baru saja terjebak dalam mimpi dan kini dia harus terjebak dalam situasi yang tidak baik.Evelyn diam kesulitan tidak mampu berbicara sepatah katapun. Evelyn sudah sangat lelah merangkai kebohongan yang hanya akan berujung pada kebohongan lainnya yang akan menjadi sebuah pertengkaran.Melihat keterdiaman Evelyn yang tidak mampu menjawab pertanyaannya dengan tegas, Noah menarik kasar dasinya dan melemparkannya lantai.Ledakan amarah yang telah dia tahan sejak lama sudah tidak dapat dia simpan lagi.Tidak ada toleransi lagi dan Noah tidak bisa menunggu lagi, dia harus mendapatkan jawabannya hari ini juga.Jawaban itu harus keluar dari mulut Evelyn sendiri!“Kenapa diam?” tanya Noah tersenyum masam, “cincin di kalung sialan itu juga cincinmu dan Daniel kan?”Evelyn membuang muka, bibir pucatnya menekan kuat. Evelyn bimbang, dia
Evelyn masih duduk ditempatnya, merintih dengan tangisan, air mata terus berjatuhan membasahi punggung tangan.Evelyn benar-benar tidak tahu jika pertengkarannya dengan Noah akan menjadi sesakit ini.Bukankah seharusnya Evelyn senang dan lega, karena sekarang dia telah memiliki celah untuk bisa berpisah dengan Noah dan berhenti terlibat dengan kehidupannya? Evelyn tidak perlu lagi berusaha melepaskan diri, karena Noah sendiri pasti akan membuang dan menceraikannya.Tapi mengapa, saat memikirkan perpisahan dengan cara yang kacau seperti ini, justru hati Evelyn begitu pedih hingga membuatnya tidak berhenti menangis?Apakah karena Evelyn sudah mulai menaruh harapan pada Noah untuk menjadi pengganti Daniel? Apa mungkin kebaikan Noah selama pernikahan beberapa hari ini membuat Evelyn berpikir bahwa lelaki itu akan menjadi obat dari setiap sarat deritanya setelah ditinggal Daniel?Seharusnya Evelyn sadar, bahwa dia tidak seharusnya menaruh sedikitpun harapan kepada Noah. Mereka menikah kare
“Pak, Anda baik-baik saja? Atau Anda membutuhkan sesuatu?” tanya Paul melihat spion menyadari sesuatu telah terjadi pada Noah.“Aku baik-baik saja, percepat saja lajunya,” jawab Noah samar terdengar.Noah menopang sisi kepalanya di kepalan tangan, pria itu termangu memandangi bayangannya sendiri di jendela mobil,Pikiran dan perasaan Noah sedang kalut bergejolak, dia masih membutuhkan jawaban yang mungkin bisa meradakan sedikit kekecewaannya dari kenyataan yang sangat pahit dan kejam.Diamnya Noah berbanding balik dengan isi hatinya yang terus berteriak, memaki dirinya sendiri. Menyalahkan hilang ingatannya yang menjadi penyebab semua kebohongan rumah tangganya.Jika saja Noah tidak hilang ingatan, kebohongan laknat ini tidak akan terjadi dan dia tidak akan hidup dalam kesesatan yang sangat memalukan.Rasanya masih seperti mimpi..Semua kebahagiaan dan kesempurnaan yang selalu Noah syukuri sejak dia bangun dari koma, ternyata semuanya semu. Betapa memalukannya Noah bercerita bahwa di
“Tuan Noah ingin bertemu dengan Anda.”“Suruh masuk,” jawab Matteo tanpa mengalihkan perhatiannya dari pohon bonsai yang kini sedang dia urus.Matteo sudah tahu jika Noah akan datang menemuinya. Semua permasalah yang tengah terjadi hari ini sudah Matteo ketahui melalui banyak mata yang terpasang.Dimulai dari pertemuan Sarah dan Milia tempo hari, hingga kedatangan Milia ke tempat terapi dengan membawa kebohongan terencana untuk mengganggu kedamaian. Dulu Matteo masih mentoleransi setiap wanita yang hadir dalam hidup Noah, termasuk Milia. Matteo tidak memperdulikan mereka dan membiarkannya begitu karena dia tahu, Noah hanya akan menjadikan mereka kekasih, bukan isteri.Salah satu wanita itu adalah Milia, seorang wanita yang terlalu banyak bermimpi tanpa belajar menaikan value yang bisa membuatnya sepadan.Evelyn, lantas bagaimana dengan wanita itu?Dia seperti bunga liar yang tidak sengaja Noah temukan saat tersandung, bukan sesuatu yang berharga, bukan pula sesuatu yang mengganggu.
Noah bergerak gelisah melihat layar handpone. Sudah ada banyak panggilan yang dia lakukan, namun Evelyn tidak kunjung mengangkatnya.Kemana sebenarnya Evelyn? Perasaan Noah menjadi buruk.Dilihatnya jalanan. Perjalanan pulangnya masih sangat jauh.Waktu berjalan begitu lambat..Menyiksa Noah dengan rasa bersalah yang tidak terukur lagi.Semakin Noah memikirkan rangkaian kesalahannya pada Evelyn, semakin sulit untuknya memikirkan cara memperbaikinya.Dinginnya tangan Noah terkepal menekan bibir, matanya terlihat berkaca-kaca membayangkan seberapa beratnya hidup Evelyn harus mengurus lelaki yang telah membuat suaminya meninggal.Tidak hanya disana, Evelyn juga harus mendapatkan banyak tuduhan menyakitkan, termasuk tuduhan bodoh Noah yang berprasangka jika Evelyn telah berselingkuh darinya.Noah teramat menyesal..Menyesali ketidak pekaannya, dia terlena dengan perasaannya sendiri sampai tidak menyadari ada berapa bayak beban yang selama ini telah Evelyn tanggung.Seharusnya Noah sadar d
Kelopak mata Evelyn mengerut, bulu matanya yang lentik gemetar kesulitan terbuka. Terdengar suara napasnya yang tidak beraturan keluar dari bibir yang pucat.Evelyn mengerang, diambang kesadarannya yang mulai kembali.Lama Evelyn terjebak dengan kegelisahan, tersesat dalam gemuruh suara asing. namun alam bawah sadarnya tetap ingat bahwa dia tengah mengkhawatirkan bayinya, dengan gemetar tangan Evelyn mengusap perutnya yang masih dijejaki sakit.Perlahan Evelyn membuka matanya, melihat ke sekelilingnya yang asing.Evelyn terpaku, mengingat-ngingat apa yang telah terjadi padanya hinngga bisa berakhir terbaring di ranjang rumah sakit.Seperti kaset kusut yang berputar, Evelyn kembali mengusap perutnya sambil mengingat apa yang telah terjadi.Evelyn ingat, perutnya mengalami keram dan sakit luar biasa setelah kedatangan Sarah yang marah-marah dan melontarkan ancaman. Emosi meledak begitu saja di kepala, luapan amarah yang telah lama dipendam akhirnya mengguncang psikologisnya.KlikPintu
Menyadari ketegangan permusuhan diantara Noah dan Jach, Paul segera membungkuk dan membisikkan sesuatu pada Noah. “Pak, sebaikanya Anda menahan diri agar tidak terjadi keributan. Sepertinya keadaan Nyonya juga sedang tidak cukup baik, saya harap Anda mengerti, ini demi kebaikan Anda dan nyonya,” nasihat Paul.Tangan Noah terkepal berusahan memadamkan amarah didalam hatinya. Paul benar, sebaiknya Noah menahan diri agar tidak terjadi keributan, yang terpenting saat ini dia telah menemukan keberadaan Evelyn.Noah hanya ingin melihat Evelyn dan memastikan keadaannya, bukan membuat keributan.“Beritahu Eve, suaminya ingin bertemu dengannya,” pinta Noah merendahkan suaranya.Jach melirik temannya, mengedikan dagunya memberi isyarat untuk menyampaikan pesan itu.***Suara tangisan Evelyn mulai tidak terdengar, tubuhnya yang lemah terkulai tidak bertenaga saat Mante membantunya kembali terbaring untuk beristirahat. Pucat wajahnya telah berubah memerah dan matanya membengkak karena terlalu ba
Alex melepas jassnya dan menyerahkannya pada seorang assistant rumah yang menyambut kepulangannya. “Nyonya sudah pulang?” “Sudah, beliau telah kembali sejak sore tadi.”Alex pergi ke meja bar dan menuangkan segelas anggur untuk dia nikmati.Seharian ini, anak buahnya telah mengikuti kemana perginya Milia. Alex akhirnya tahu bahwa Milia pernah memiliki hubungan khusus dengan Noah Sylvester.Milia tengah berusaha kembali menjalin hubungan dengannya Noah, suami dari temannya sendiri.Setelah menemui Noah, Milia juga kedapatan menghabiskan waktu bersama Sarah disebuah butik. Mereka berdua terlihat begitu akrab.Cukup menyebalkan, Milia berusaha keras menyenangkan hati ibu Noah, namun tidak memiliki sedikitpun itikad baik untuk mendapatkan hati ibu Alex yang menentang pernikahan mereka. Milia membatalkan janji makan siangnya dengan Alex dengan alasan bahwa dia tidak enak badan. Tahu-tahu dia juga pergi nongkrong dengan teman-temannya.Milia sangat pandai berbohong..Tidak hanya satu keb
Evelyn dan Noah pergi menyebrangi jalanan, menghampiri Alfred dan Frederick yang telah lama menunggu mereka berdua.Evelyn tersenyum kaku, sungkan untuk membawa Noah pulang bersama Frederick yang kini babak belur karena ulah Noah, namun apa yang bisa dilakukan? Mengusir Noah untuk pergi akan sangat sulit dilakukan, bahkan kini genggaman tangan Noah sangat kuat tidak mau lepas seperti sudah terpasang lem.Sepertinya, permulaan hubungan Evelyn dan Noah tidaklah begitu buruk, namun akan sulit karena Noah sudah lebih dulu membuat kesan buruk pada keluarganya.Alfred melirik jam ditangannya yang sudah menunjukan pukul tujuh malam. “Kita harus segera pergi, jam terbang pulang setengah jam lagi,” peringat Alfred.“Kau akan pulang malam ini?” tanya Evelyn, seketika Noah menggeleng tidak membenarkan.“Dia datang ke sini dengan jet pribadi. Sudah waktunya harus pulang,” jelas Alfred.“Aku tdak akan pulang,” jawab Noah mempertegas penolakannya.Alfred terperangah, tidak percaya Noah akan kembali
Evelyn termangu mendengar sebuah tuntutan yang dulu pernah dia janjikan kepada Noah. Sebuah janji yang sempat Evelyn duga telah selesai ditunaikan.Sejujurnya Evelyn masih terkejut dan setengah tidak percaya bahwa disini, sekarang dia kembali bertemu dengan Noah untuk membahas masa depan pernikahan mereka berdua setelah terpisah sekian lama.Evelyn sadar, cintanya kepada Daniel tidak akan pernah tergantikan sejauh kemanapun dia melangkah, dengan banyak pria manapun dia memulai kehidupan barunya lagi.Namun kini, cinta itu harus Evelyn simpan dalam sejarah yang menjadi kisah indahnya, serangakaian perjalanan luar biasa yang akan selalu dia simpan ditempat tertentu, dan cukup Eveyn bersama Daniel yang tahu kisah itu.Tapi bagaimana dengan pernikahannya bersama Noah sekarang?Penantian Noah selama ini bukanlah sesuatu yang sederhana, apakah pantas penantian itu harus Evelyn kecewakan dengan penolakan?Masalahnya, Evelyn telah menyingkirkan sepenuhnya setiap harapan dan butiran perasaanny
Siapa sebenaranya orang yang telah menerima surat Evelyn? Sudah pasti orang itu membenci hubungan Evelyn dan Noah.Namun, siapa orang yang dapat memiliki akses menggunakan email pribadi Noah untuk mengirim pesan kepada Evelyn?Evelyn sama sekali tidak berbohong, dia tidak pernah melupakan janjinya, sama sekali tidak pernah. Bahkan ketika dia jauh dengan Noah, sesekali dia memikirkan pria itu dengan berbagai alasan.Satu bulan setelah menghabiskan waktu bersama keluarganya dan ditinggal meninggal oleh ayahnya, Evelyn kembali merasa sangat patah hati, terpuruk dalam kesedihan yang begitu dalam.Kebahagiaan yang dia dapat hanya datang sekilas, kembali terenggut oleh kematian.Evelyn memutuskan melanjutkan rencananya pergi ke negara berkonflik untuk menjadi relawan medis.Kehidupan ditengah medan perang sangat berat, namun setiap moment kecil dalam tugas itu, Evelyn selalu menemukan rasa syukur yang kembali menumbuhkan semangatnya untuk tidak terpuruk dan menghabiskan sisa hidupnya dengan
Evelyn tersentak, refleks dia mundur melihat Noah yang bertindak kasar secara spontan. Wajah Evelyn berubah pucat, diam mematung, kesulitan mencerna keadaan apa yang sebenarnya kini terjadi? Apa dia sedang berkhayal karena mabuk? Suara pukulan kembali terdengar, menyadarkan Evelyn untuk segera mendorong Noah menjauh sebelum kerumunan datang dan menyaksikan tindakan memalukan yang telah dia perbuat. Alfred berlari kencang, menarik Noah untuk menjauh dan menghentikan tindakannya yang diluar nalar. “Cukup Noah! hentikan!” bentak Evelyn marah, menunjuk wajah Noah.Suara napas menderu tidak beraturan, Noah mundur terhuyung, matanya melebar melihat Evelyn sorot mata Evelyn yang menghakimi tindakannya.Noah juga tidak mengerti mengapa dia harus memulai semuanya dengan tangan dibandingkan mulut.Dua hari ini dia berkeliaran ke penjuru kota dengan penuh perjuangan, mencari keberadaan Evelyn, menyingkirkan berbagai kerisauan yang mengganggu hatinya dari berbagai kemungkinan terburuk hubungan
Alfred memutar meja, mengambil beberapa makanan yang dihidangkan untuk mengisi perutnya yang kosong.Pagi-pagi sekali Alfred dan Noah telah pergi, sedikitpun tidak menyia-nyiakan waktu untuk melakukan pencarian. Menghabiskan waktu untuk menyusuri hampir sebagian kota Macau dengan penuh perjuangan yang cukup melelahkan, sayangnya hasilnya tetap sama, tidak ditemukan jejak Evelyn.Bukan hanya mereka berdua yang mencari, namun ada lebih dari sepuluh orang-orang terlatih yang ikut membantu, neberadaan wanita itu tidak ditemukan disudut tempat manapun, sedikitpun tidak ada jejaknya. Alfred merasa miris karena mencari keberadaan Evelyn di kota kecil dan penuh sesak ini ternyata jauh lebih sulit dari apa yang dipikirkan. Menyedihkannya, besarnya harapan Noah masih tidak sedikitpun berkurang untuk menemukan keberadaan isterinya.Alfred sedikit curiga, jika kemungkinan Evelyn tinggal di sebuah apartement atau rumah pribadi seseorang, dan kemungkinan berbagusnya dia tidak mempersiapkan pernika
Masih mengenakan gaun tidurnya, Milia berdiri di depan wastafel dengan segelas air seni dan tespek kehamilan di dalamnya. Wanita itu bergerak mundar-mandir terlihat sangat gelisah menantikan hasilnya.Milia telah telat datang bulan, dan akhir-akhir ini dia mulai sering mulai setiap kali bangun tidur, dia sensitif dengan aroma parfume. Milia khawatir jika dia hamil dan mengandung anak Alex, itu benar-benar sangat memalukan.Milia telah berusaha keras, sampai kapanpun dia tidak boleh mengandung, apalagi jika anak dalam kandungannya anak Alex. Jika Milia hamil, berat badan yang bertambah, dan perut yang membesar tidak bisa disembunyikan dari Alex, termasuk orang-orang disekitarnya yang selama ini tidak mengetahui bahwa Milia telah menikah dengan seorang lelaki yang sebentar lagi akan berulang tahun yang ke 60.Beberapa menit setelah terjebak menunggu, dengan jantung berdebar kencang Milia memberanikan diri untuk melihat hasil tespek yang dia gunakan. Napas Milia tertahan didada, meliha
Perjalanan ke Macau akhirnya dilakukan tanpa ada yang bisa menghentikan. Butuh waktu satu 12 jam untuk bisa segera mendapatkan perjalanan pribadi ke Macau. Kenekatan Noah membawanya pergi melintasi beberapa negara dan pulau.Noah tahu, apa yang dia lakukan saat ini mungkin dipandang sangat bodoh dan tergesa, dia tidak menggunakan akal sehatnya lagi dalam mengambil keputusan.Andai orang tahu apa yang dia lakukan, mungkin Noah akan diolok-olok dalam waktu yang berkepanjangan karena sudah tidak memiliki harga diri lagi setelah diperbudak oleh yang namanya cinta.Noah telah kehilangan akal sehatnya, cintanya pada pekerjaan mulai tersingkirkan semenjak satu setengah tahun yang lalu.Apa artinya uang setelah dia tahu kebahagiaan? Kebahagiaan yang sesungguhnya sederhana dan setiap insane berhak mendapatkannya. Kebahagiaan yang seharusnya tidak retak andai tidak ada scenario kebohongan apapun.Enam belas bulan menanti bukanlah waktu yang mudah bagi Noah, dia telah berhasil menepati janjinya
“Katakan saja, aku harus membayar berapa untuk tahu keberadaan Eve.” Mante meminta sekadar hanya untuk menguji keseriusan Noah, dia tidak mungkin menukarkan informasi keluarga orang-orangnya dengan uang yang tidak seberapa. Mante cukup banyak tahu hal-hal yang berhubungan dengan Evelyn karena kini mereka sudah cukup dekat, Evelyn sudah mulai menikmati kehidupannya yang sekarang setelah jatuh dalam keterpurukan. Lantas apa layak lelaki di hadapannya mengetahui keberadaan Evelyn? “Kenapa kau diam saja?” tanya Noah tidak sabaran. “Berikan kartu identitasmu,” pinta Mante. Tanpa ragu-ragu Noah mengeluarkan dompetnya dan membiarkan Mante memotret kartu identitasnya. Biasanya, orang-orang kelas atas selalu menyamarkan nama asli mereka dari public dan identitas penting mereka untuk menjaga keamanan, karena itu Mante membutuhkannya sebagai jaminan. “Eve ada di Macau, dia sedang sibuk mempersiapkan pernikahan.” “Apa!” Noah yang berteriak menyelak marah, matanya melotot dan dengan kasar di
“Kenapa kau membawaku ke tempat sialan seperti ini?” omel Alfred mengikuti langkah Noah.“Memangnya aku harus membawamu kemana? Apa harus ke tempat perang agar kau melihat banyak pesawat tempur yang lewat?” tanya balik Noah dengan sinis.Alfred bersedekap kesal, mengikuti langkah Noah melewati antrian menuju tempat pacuan kuda. Mereka pergi ke salah satu kursi vip dan duduk di sana.Alfred tidak begitu suka dengan kebisingan yang tidak menenangkan, namun dia tahu saat ini Noah sedang membutuhkan sedikit hiburan. Entah mau sampai kapan Noah murung seperti ini terus, bergulat dengan pikirannya sendiri dan pertanyaan-pertanyaan tidak ada gunanya karena Evelyn belum kembali tidak memberinya kabar.Noah tidak belajar pada pada apa yang terjadi pada Alfred, jika menghabiskan seluruh cinta hanya pada satu orang wanita, mereka akan runtuh ketika ditinggalkan.Saat acara pacuan kuda dimulai, kursi-kursi kosong mulai diisi oleh tamu undangan, menariknya disalah satu kursi didekat Noah, dia me