Share

Bab 19

“Ustadz Fajri belum pulang. Ratih balik ke Kediri tadi siang. Anaknya besok sekolah pagi, jadi harus cepet-cepet pulang ke Lumajang,” jelas Simbah menerangkan keadaan.

Tiga perempuan itu sontak terbelalak. “Jadi Ibu sama Nara cuma berdua?” tanya Avicenna terkejut. Simbah hanya ber-hum lirih sebagai jawaban rasa penasaran tiga perempuan muda itu.

Niat awal bertamu sekaligus bertakziah secara singkat akhirnya harus mereka urungkan. Akibat tak sampai hati membiarkan Simbah larut dalam kesedihan serta kesendirian, Charlotte, Avicenna, dan Mella memutuskan untuk menemani sepasang nenek dan cucu tersebut barang sebentar. Setidaknya sampai sosok mantan guru mereka pulang meskipun entah kapan.

Malam merangkak kian pekat. Namun Fajri tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Mella yang sudah memiliki tanggung jawab sebagai seorang ibu harus kembali ke wisma. Avicenna turut mengantar ibu dua anak itu. Jadilah Charlotte sendirian menemani Simbah dan Kinara.

“Nak, istirahat di kamar Nara, ya?” ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status