Share

bab 28

last update Last Updated: 2025-02-11 15:53:52

"Kenapa abang belum bilang sama teman-temannya kalau dia udah nikah sama aku?" Batin Maya kesal.

"Iya. Makanya tadi aku sama Hana saling bisik juga, eh kamu malah ke toilet. Ganteng, loh!"

Maya sudah tak tertarik lagi untuk mendengarkan perkataan Eva, dia menjauhkan lagi kursi yang dudukinya dan mencoba fokus pada pekerjaan.

Haruskah dia bertanya pada Firhan? Sedangkan sampai sekarang saja dia belum bilang pada Firhan kalau dia ada di perusahaan pusat.

Jam istirahat Maya bersama Eva dan Hana menuju kantin, lalu bertemu dengan Nova dan duduk di satu meja yang sama. Lagi indra pendengarannya mendengar pembicaraan tentang Firhan. Bahkan kini Maya mendengar kalau Firhan katanya baru masuk kerja lagi setelah sakit selama tiga hari.

Maya kehilangan napsu makannya, dia hanya mengaduk asal nasi yang ada di nampan. Sikap Maya itu membuat Nova menyenggol lengan sahabatnya.

"Makan! Diaduk terus," kata Nova, sedang Eva dan Hana larut dalam perbincangan dengan teman-temannya ya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Suami Titipan Mantan   bab 29

    Maya: [Ma, abang kerjanya di PT apa?] Sesak yang ditahan setelah melihat Firhan yang bahkan tidak mengiriminya pesan setelah pertemuan tak terduga mereka, Maya mengirim pesan pada Lidya. Ketidaktahuannya tentang apa pun mengenai Firhan, membuat Maya akhirnya menanyakan hal itu. Sungguh dia tak menyangka sama sekali kalau kini dirinya bekerja di perusahaan yang sama dengan suaminya itu. Bahkan Nova yang hanya mengenal Firhan dari photo dan video yang sempat viral beberapa waktu lalu, sangat kaget melihat Firhan meski tentunya langsung disanggah Maya kalau laki-laki itu memang benar Firhan. Lidya: [Kenapa emang, May?] Balasan Lidya membuat Maya mendesah panjang. Maya: [Pengen tau saja, Ma.] Lidya: [Coba tanya sendiri. Biar makin deket hubungan kalian.] Lagi balasan dari Lidya membuatnya hanya bisa pasrah. Haruskah bertanya pada Firhan, setelah tadi dirinya dan Firhan berlaku seperti dua orang yang tidak saling kenal? Suara bel tanda masuk mengalihkan fokus Maya dari

    Last Updated : 2025-02-11
  • Suami Titipan Mantan   bab 30

    "Nggak!" jawabnya setelah beberapa saat diam. "Kenapa?" tanya Maya dengan hembusan napas kasar. Nova memilih mengabaikan Maya, memasuki kamar mereka dan langsung duduk di lantai. "Ya kalau dia babang Ican kamu, pastinya kalian akan saling sapa dong tadi. Ini mah kan hanya saling tatap sebentar, udah gitu Pak Firhan juga lurus aja jalan sambil bicara sama bu Mira. Jadi kesimpulannya, pasti bukan. Selain kalau babang Ican kerja di sini, pastinya kamu tau, dan pasti heboh begitu tau kita dikirim ke tempat suami kamu kerja." Maya terdiam mendengar uraian yang dikatakan Nova. Jadi pastinya temannya itu tak akan percaya kalau Firhan adalah suaminya. "Aku mandi duluan, ya? Eh, kita jalan, yuk?! Jangan jauh-jauh deh, deket-deket sini aja," lanjut Nova. Maya tampak berpikir, sebelum kepalanya mengangguk setuju. "Ok." "Sip. Ya udah aku mandi dulu." Maya meluruskan kakinya, lalu melihat ponselnya yang biasanya di jam segitu ada pesan dari Firhan yang menanyakan dia suda

    Last Updated : 2025-02-11
  • Suami Titipan Mantan   bab 31

    "Sebentar, saya angkat telepon dulu," ujar Firhan meminggirkan mobil untuk menerima panggilan Maya. Rima menoleh ke kursi belakang, lewat isyarat wanita yang duduk di kursi belakang itu bertanya, namun gelengan kepala menjawab tanya itu. Wanda namanya. "Iya, May. Abang lagi nyetir. Nanti abang hubungi, ya." Firhan langsung menjawab tanpa menunggu Maya selesai menyapanya. "Oh, b-baik, Bang." Suara gugup Maya membuat Firhan tersenyum samar. "Siapa, Pak? Tadi saya lihat nama kontaknya manis banget. Lovely …." Rima tak bisa menahan rasa ingin tahunya, begitu Firhan sudah menyimpan lagi ponselnya, dia langsung mengajukan tanya. "Seseorang," jawab Firhan lalu kembali melajukan mobil. "Wah, pacar ya, Pak Firhan? Berarti bu Rima harus kecewa dong!" celetuk Wanda tanpa basa basi. "Lebih dari itu," jawab Firhan tanpa mau menutupi. "Wah, beneran, Pak?" Wanda semakin heboh, sementara Rima sudah tak bersemangat mendengar pengakuan Firhan. "Tentu saja, Mbak Wanda. Dia …

    Last Updated : 2025-02-12
  • Suami Titipan Mantan   bab 32

    Sementara perayaan ulang tahun Firhan yang Rima pikir akan berjalan penuh keceriaan untuknya, berubah jadi membosankan saat dengan gamblang Wanda mengatakan kalau ternyata Firhan sudah menikah tanpa sepengetahuan mereka. Meski begitu Firhan mendapat banyak ucapan selamat dari rekan-rekan yang kini ikut merayakan hari jadinya tersebut. "Kenapa nggak diajak istrinya, Pak? Kenalin sama kita," ujar salah satu teman Firhan yang diangguki oleh yang lainnya. "Nanti, Pak. Belum saatnya," jawab Firhan sambil melihat jam. "Atau jangan-jangan pak Firhan lagi ditunggu istrinya, ya? Dari tadi liatin jam terus?" balas yang lain. "Tadi aja udah diteleponin terus, tuh," timpal Wanda tak memperhatikan wajah kesal juga bosan Rima. "Udahlah, jangan bahas istri pak Firhan terus. Kan kita mau ngerayain ultahnya pak Firhan," sela Rima. "Ciee, Bu Rima pasti cemburu, nih!" celetuk seseorang membuat Rima semakin mendengkus kesal. "Bukan begitu juga, Pak. Hanya--" "Betul kata bu Rima

    Last Updated : 2025-02-12
  • Suami Titipan Mantan   bab 33

    "Terus, mama jawab apa?" "Mama jawab aja biar tanya langsung sama kamu. Biar kalian lebih dekat lagi. Kalian udah ketemu lagi belum setelah Maya datang ke rumah?" balas Lidya. Firhan mengetuk setir sambil mengawasi keluar, "Belum, Ma." "Kecuali tadi di perusahaan, itu pun kami bersikap seperti tak saling kenal," lanjut Firhan dalam hati. "Temuilah, Bang. Biar kalian makin dekat. Kalau saling jauhan terus, gimana mama bisa dapat cucu?" Firhan terkekeh mendengar perkataan Lidya. "Doakan saja, Ma. Soal Arman, abang sudah dapat info terbaru, Ma." Firhan mengalihkan pembicaraan. "Mama juga sudah dapat, Bang. Sepertinya memang ini ada hubungannya dengan Anna," balas Lidya. "Iya, Ma. Dan harusnya dia tidak mengorbankan Maya kalau memang ingin kembali bersama Anna. Tapi kenapa juga dia harus mengatakan kalau dia akan kembali dan mengambil Maya lagi?" "Entahlah, Bang. Mama sama papa juga bingung. Kalau dia tidak mencintai Maya, kenapa harus mengajak gadis itu meni

    Last Updated : 2025-02-13
  • Suami Titipan Mantan   bab 34

    "Tidur di kamar, yuk?!" ujar Firhan yang berdiri di depan Maya. "Kapan abang pulang?" tanya Maya, lalu melihat pada kue yang pastinya sudah tidak menjadi sebuah kejutan lagi untuk Firhan. "Setengah jam lalu," balas Firhan lalu duduk di samping Maya, dan mengambil korek api yang ada di meja, dengan santai dia menyalakan lilin yang bertuliskan umurnya sekarang. "I-itu … Maya tadinya mau--" "Terima kasih. Meski abang udah tau lebih dulu karena kamu ketiduran, abang merasa senang dengan kejutan yang kamu berikan." Firhan mengangkat kue tersebut, lalu menghadap Maya yang menatapnya bingung. "Kita tiup bersama-sama," ucapnya dengan tersenyum manis. Maya mengangguk, lalu dia pun meniup lilin itu hingga padam bersama Firhan. "Selamat ulang tahun, Bang. Semoga apa pun yang menjadi impian dan harapan abang, akan bisa terwujud. Panjang umur dan sehat selalu." Maya memberikan doa dengan tulus. Firhan mengangguk, "Keinginan dan harapan abang akan terwujud jika kamu juga tur

    Last Updated : 2025-02-13
  • Suami Titipan Mantan   bab 35

    "Sama-sama, sekarang antar Maya pulang, ya?" "Padahal abang masih kangen," rajuk Firhan membuat Maya terkekeh. "Nanti Maya datang ke sini lagi." "Harus! Bahkan harusnya kita tinggal satu rumah." "Maya minta waktu, ya?" Firhan kembali harus menyetujui keinginan Maya. Dengan gadis itu mau dipeluknya saja, Firhan tahu Maya sudah benar-benar menerima dirinya. "Abang antar tapi kamu makan dulu. Bi Suti bilang kamu belum makan," ujar Firhan lantas berdiri, menarik Maya lembut agar mengikutinya. "Nggak perlu. Tadi Maya udah ngemil banyak, masih kenyang. Sekarang antar pulang, udah jam sepuluh lebih," tolak Maya dan tak bisa Firhan tolak. "Baiklah. Ayo," ujar Firhan. Maya langsung meriah tasnya yang ada di kursi, keduanya lantas keluar tanpa memberi tahu Suti. "Duh, kira-kira ada yang nanya dari mana nggak, ya?" kata Maya setelah mereka ada dalam mobil. "Nanti abang antar sampai depan mess," jawab Firhan santai. "Eh, jangan! Nanti mereka malah jadi pada heran

    Last Updated : 2025-02-13
  • Suami Titipan Mantan   bab 36

    Esok, akan seperti apa pertemuannya dengan Firhan di perusahaan. Apa drama akan terus dimainkan pura-pura tak saling kenal? Atau mereka akan membuka status keduanya secara gamblang? Jauh dari tempat Maya berada, Arman menatap dengan hati cemburu status yang dibuat Firhan. Tangannya terkepal erat menahan semua rasa yang berkecamuk dalam dada. Niatnya ingin menitipkan Maya dengan meminta Firhan menjadi pengantin pengganti, kini justru dia harus kehilangan kesempatan memiliki Maya kembali. "Harusnya aku pergi begitu saja tanpa meminta bang Firhan menikahi Maya. Dengan begitu, walaupun dua keluarga menanggung rasa malu, setidaknya saat aku kembali nanti Maya masih bisa aku miliki lagi. Tapi kini, sepertinya abang dan Maya semakin dekat saja. Ya Tuhan, Maya … benarkah rasa cintamu telah terganti untuk bang Firhan? Semudah itukah hatimu berpaling dariku? Apa surat yang aku titipkan pada abang tak membuatmu mengerti dengan keadaanku saat ini?" Firhan meremas rambutnya, hempasan napa

    Last Updated : 2025-02-14

Latest chapter

  • Suami Titipan Mantan   bab 63

    Seperti rencana semula, acara resepsi pernikahan Maya dan Firhan pun digelar dua minggu kemudian. Yang awalnya berniat digelar sederhana, akhirnya pesta itu pun berlangsung cukup meriah. Firhan mengundang semua kenalan juga rekan kerjanya. Begitu juga dengan Maya meskipun dia sudah tidak lagi bekerja. Mereka mau datang, syukur. Tidak pun tak jadi masalah untuk Maya. Apalagi acara tersebut digelar di kota tempat tinggal Firhan, kemungkinan teman-teman Maya yang bekerja di perusahaan cabang, tentu sangat kecil bisa datang. Namun Maya tak berkecil hati, cukuplah dengan adanya Nova sebagai temannya yang hadir di hari bersejarah untuknya itu. Ucapan selamat juga doa restu mengalir dari para tamu. Maya terlihat anggun dengan gaun putih panjang dan jilbab yang menutup rambutnya. Ya, Maya memutuskan untuk berhijab seperti niatnya dulu. Dia akan menggunakan penutup aurat itu saat dirinya sudah menikah. Jadi tak ada alasan lagi untuk menunda niat baiknya. "Ih, cantik banget kamu pake j

  • Suami Titipan Mantan   bab 62

    "Ap-apa maksud kamu, Man?" Anna memucat wajahnya, apalagi tatapan semua orang kini tertuju padanya. "Kamu tidak pernah kehilangan ingatan kamu kan, Anna?! Kamu sudah membohongi aku hingga aku merasa bersalah, dan meninggalkan dia yang seharusnya menjadi istriku saat ini!" Arman berteriak lantang, semua kata yang sudah dia ucapkan tentang keikhlasan atas gagalnya pernikahan dengan Maya, kini seakan disesalinya begitu sadar Anna sudah membohonginya. Menipunya mentah-mentah. Siapa yang bodoh sebenarnya? "Man, bicarakan baik-baik." Lidya menghampiri Arman, mengusap punggungnya dengan lembut berharap Arman bisa menahan kemarahannya. "Anna tidak mengerti apa yang Arman katakan, Mama," kata Anna mencari simpati Lidya, sayangnya Arman sudah tidak percaya. "Bohong," desis Arman. "Kita bicarakan nanti. Tak enak dengan pak Idham dan bu Lani." Rudi menyela, "Nak Angga, bisa antar Anna pulang, Nak? Arman butuh menenangkan diri," lanjutnya pada Angga yang dengan sigap mengangguk. "Ten

  • Suami Titipan Mantan   bab 61

    Tanah Merah itu masih basah. Raga yang terbaring di dalam sana kini sudah tak merasakan sakit lagi. Segala beban dan masalah yang dirasakannya selama hidup sirna sudah, meninggalkan seseorang yang baru mengenalnya tapi justru kini dipaksa pisah lebih jauh lagi. Tak ada kesempatan bertemu, tak ada kesempatan bertanya kenapa dulu dirinya seakan dibuang. Arman terpekur dengan mata sembabnya, menatap kayu nisan yang bertuliskan nama wanita yang baru diketahuinya sebagai ibunya. Ada Anna, Angga, juga keluarga yang selama ini dikenal sebagai orang tua dan kakak lelakinya. Tanpa keberadaan Maya. Pencariannya dalam menemukan sang ibu berhasil, namun saat hendak mempertemukan ibu kandungnya dengan Lidya dan Rudi, kecelakaan malah menghentikan rencana mereka. Mobil Arman ditabrak oleh truk yang melaju kencang, saking kerasnya benturan membuat sang ibu yang tidak mengenakan sabuk pengaman, terpental keluar, hingga nyawa pun terlepas di tempat kejadian. Arman terluka cukup parah, tiga hari

  • Suami Titipan Mantan   bab 60

    Hening. Hingga beberapa saat kemudian tautan bibir keduanya terlepas. Maya langsung menunduk, namun Firhan menahan dagunya agar Maya terus bersitatap dengannya. "Apa abang bisa meminta hak dan memenuhi kewajiban abang sekarang?", tanya Firhan dengan tatapan mulai berkabut. Maya menenangkan debaran jantungnya yang menggila, namun dia pun tak bisa mengatakan tidak, hingga anggukan kepalanya sebagai izin yang diberikan, membuat Firhan kembali melabuhkan kecupan di bibirnya. Tak lama tubuh Maya pun melayang saat Firhan menggendongnya, membawanya menuju peraduan. Maya terpekik lirih, dengan sigap dia memeluk leher Firhan dengan mata keduanya yang terus bertukar tatap, senyuman terus Firhan sunggingkan, seakan menenangkan Maya bahwa semua akan baik-baik saja. "Percaya pada abang, kita akan bersenang-senang. Ibadah." Maya mengangguk dan mempercayakan semuanya pada Firhan. Membiarkan semua mengalir seperti apa harusnya. Dia hanya pasrah, saat apa yang dia jaga selama ini dan akan

  • Suami Titipan Mantan   bab 59

    "Sampe kaget gitu," ledek Maya menertawakan Firhan, padahal dia sendiri tengah mencoba menenangkan dirinya imbas perkataannya sendiri. "Harus minggir dulu, biar bisa fokus." Firhan menepikan mobil, lalu menatap Maya yang sudah memerah wajahnya. "Coba bilang sekali lagi ... yang jelas," kata Firhan menggenggam lembut tangan Maya, matanya lekat menatap manik mata sang istri. "Apaan sih, Bang. Ayo jalan lagi, katanya mau ke rumah bapak?" elak Maya menahan senyum. Firhan menggeleng merasa dipermainkan Maya. "Nggak jadi. Mau ajak ke hotel aja." "Ya ayo! Kemana aja abang mau bawa Maya, Maya ikut," balas Maya. Firhan tersenyum lebar, diciuminya tangan Maya. "Yakin?" Firhan masih mencari celah apa kebohongan itu ada. Maya menarik napas panjang, lalu mengangguk dengan sangat yakin meski wajahnya kini semakin merah saja. "Beneran sudah siap jadi istri abang sepenuhnya?" lirih Firhan membelai pipi Maya, gadis itu merasakan tubuhnya panas dingin. "Y-ya," sahut May

  • Suami Titipan Mantan   bab 58

    "Kamu pulang ke mana, May?" tanya Nova saat jam kerja habis. Setelah semua orang tahu tentang status pernikahannya dengan Firhan, Nova yakin Maya tidak akan tinggal di mess lagi. "Rumah abang," jawab Maya dengan malu. "Udah aku tebak, sih. Huh, aku jadi nggak ada temen ngegosip. Sepi," keluh Nova sedih namun dibalut canda. "Maaf, ya?! Abis mau gimana lagi?" ucap Maya, mereka tengah berjalan menuju keluar bangunan produksi, dia sudah tidak terlalu menjadi perhatian setelah para karyawan tahu dirinya istri Firhan, meski tentu saja sikap Rima jadi berubah drastis padanya. Atasannya itu jadi judes, sangat menyebalkan. Tapi Maya memilih abai, selama Rima tak membuat kontak fisik untuk menyakitinya, meski jadi suka membentak kalau memberikan perintah padanya. Biarlah, mungkin Rima sangat berharap pada Firhan sebelumnya, jadi begitu tahu laki-laki yang disukainya ternyata sudah menikah, dia jadi kecewa dan patah hati. "Loh, ya nggak papa, May. Aku paham, kok. Emang seharusny

  • Suami Titipan Mantan   bab 57

    Berita menyebar dengan cepat, hingga Maya merasa sungkan saat pergi ke kantin dengan Delia dan Nova. Dirinya terus mendapat tatapan dari para karyawan, tak jarang tatapan sinis juga bisik-bisik yang membuat Maya semakin tak nyaman. Sebagian besar mereka tak menyangka kalau pemeran utama laki-laki yang sempat viral jadi pengantin pengganti itu adalah; Firhan. Dan itu mereka sesalkan, lalu membandingkan Maya dan Rima yang selama ini mereka pikir mempunyai hubungan khusus dengan Firhan. "Boleh gabung di sini, kan?" Suara Firhan membuat Maya mengangkat kepalanya dari menekuri makan siangnya. "Bang," ucapnya, lalu melihat sekeliling yang kini menjadikan dia pusat perhatian. "Geser, Sayang," titah Firhan menyimpan nampan di sebelah nampan milik Maya. Nova dan Delia saling lirik dengan mengulum senyum, jelas sekali kalau Firhan benar-benar mencintai Maya. "Kenapa abang makan di sini? Bukannya di meja para staf?" Firhan tak menggubris pertanyaan Maya, dia langsung menjatuhkan

  • Suami Titipan Mantan   bab 56

    Maya sudah kembali bekerja, dua hari waktu istirahatnya sudah habis. Saat ini dia sedang tegang membayangkan reaksi semua orang yang pastinya sudah mengetahui tentang statusnya dan Firhan. Nova sudah memberitahu Maya, bagaimana dirinya diberondong pertanyaan oleh banyak karyawan. "Tegang amat," kekeh Firhan yang fokus mengemudi. "Takut," balas Maya tak ingin berbohong. "Santai saja, nanti juga nggak akan ada yang berani nanya. Liat saja," ucap Firhan sangat yakin. Maya berdecak, dia sudah tidak sungkan menunjukkan sikap di depan Firhan. "Sok tau!" Firhan tertawa, dengan Maya dirinya kini bisa tertawa lepas tanpa beban. Jadi bagaimana mungkin dia akan melepas Maya untuk Arman lagi? Maya istrinya, dia akan egois mempertahankan Maya. Meski selama dua malam tidur bareng, hubungan mereka belum lanjut ke tahap lebih intim, Firhan menunggu Maya benar-benar siap. Justru saat ini dia sedang membuat rencana, untuk mengundang rekan kantornya sebagai bentuk syukuran pernikaha

  • Suami Titipan Mantan   bab 55

    Arman tak pernah menyangka dirinya akan berada di titik ini. Keputusannya meninggalkan Maya, membuka kebenaran lain tentang siapa dirinya. Meski saat Lidya mengatakan, kalau wanita yang selama ini disangkanya sang ibu memang berniat membuka siapa jati diri Arman setelah dia menikah dengan Maya, pasti efeknya tidak akan seperti ini kalau Maya benar-benar menjadi miliknya. Dia pastinya tidak akan merasa sendiri, ada Maya yang akan menemaninya melewati semua kebenaran yang baru terungkap itu. Air mata Arman bercucuran, dadanya sesak serasa ada batu yang menghimpit di sana, berkali-kali dia menyesali lagi keputusannya yang keliru, namun semua terlanjur terjadi. Dia hanya berharap kesempatan memiliki Maya bisa terjadi. Seperti katanya pada Firhan tadi, dia hanya menitipkan jodohnya pada lelaki itu. Meski semua kekeliruannya harus dibayar dengan melajang seumur hidup. Mungkinkah? Sedang Firhan berhadapan dengan Lidya dan Rudi, dia mendengarkan dengan runut cerita yang dijabar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status