Share

bab 13

last update Last Updated: 2025-01-20 10:40:12

"Kamu baik-baik aja 'kan, May?" Nova merangsek masuk, lalu segera menerima pelukan Maya yang langsung tergugu dalam dekapannya.

"Sabar, May! Kamu pasti kuat!" bisik Nova mengusap punggung Maya yang bergetar karena tangis.

"Salah aku apa sampai dia tega melakukan semua ini sama aku, Nov? Padahal dua hari yang lalu semua masih baik-baik saja," ucap Maya membuat Nova hanya bisa mengangguk.

"Dia meminta agar kami tidak saling terhubung sampai hari H, pingitan katanya. Tapi nyatanya, dua hari itu dia tengah menyusun rencana buat ninggalin aku di pelaminan. Tega, Nov. Dia tega banget sama aku!" raung Maya.

"Istighfar, May." Nova ikut menangis, dia tahu jelas perjalanan cinta Maya dan Arman. Tak menyangka Arman yang terlihat begitu mencintai Maya, justru menjadi sumber luka tak berperi untuk sahabatnya itu.

Maya pun mengikuti apa yang Nova katakan, menyebut nama Tuhan agar hatinya terus kuat menghadapi cobaan.

"Nah, begitu. Tarik napas yang dalam, terus hembuskan," lanjut Nova sa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Suami Titipan Mantan   bab 14

    "May … apa saat Arman kembali dan dia mengatakan semua alasan kenapa dia pergi, kamu akan memaafkan dan kembali padanya?" tanya Firhan mengulang pertanyaan yang belum dijawab Maya, hatinya mendadak gamang, apa yang akan dia lakukan saat gadis yang saat ini berstatus istrinya menjawab iya? "Bukankah kita sudah sepakat untuk melanjutkan pernikahan ini, Bang?" Pertanyaan Firhan Maya jawab dengan pertanyaan lainnya. "Apa itu artinya kamu sudah benar-benar menerima kehadiran saya?" balas Firhan cepat. "Kita sudah membahasnya bukan? Dan baik abang ataupun aku setuju untuk menjalani. Jadi, kita ikuti saja alurnya akan seperti apa. Mengenai kedatangan adikmu lagi suatu saat nanti, bahkan mendengar alasannya pun aku sudah tidak memerlukannya lagi, Bang." Jelas sudah jawaban dari Maya, dari sana Firhan semakin yakin untuk segera mengurus semua berkas untuk buku nikah keduanya. "Makasih, May. Saya pegang ucapan kamu. Jangan lupa untuk bilang sama saya kalau kamu membutuhkan sesuatu. Oh

    Last Updated : 2025-01-20
  • Suami Titipan Mantan   bab 15

    "Hmm, sudah sejauh itu ternyata. Syukurlah kalau kamu sudah bisa menaklukkan hati Maya, Bang." "Nggak gitu juga, Pa, Ma. Itu photo iseng aja. Kami belum sejauh yang papa sama mama pikirkan," elak Firhan dengan rona merah di pipinya. "Sudah pun nggak masalah, berarti kami tinggal nunggu cucu saja." Lidya tertawa, "Tolong bahagiakan Maya, Bang. Jangan kecewakan lagi seperti yang adikmu lakukan," lanjut Lidya dengan lirih. "Tentu, Ma. Abang akan berusaha membahagiakan Maya. Dia istri abang sekarang, tanggung jawab abang. Hanya saja saat abang bertukar pesan sama Arman, dia bilang akan kembali merebut Maya saat dia kembali nanti." "Arman bilang begitu?" Rudi terlihat kesal mendengar pernyataan Firhan. "Iya, Pa." "Gila! Entah apa yang ada di otak adikmu itu!" "Darah memang tak bisa berbohong, Pa," celetuk Lidya membuat Firhan tak mengerti dengan maksud ibunya, sedangkan Rudi tersentak kaget mendengar kata-kata dari istrinya. "Ma!" "Maksudnya, Ma? Darah tak bisa be

    Last Updated : 2025-01-30
  • Suami Titipan Mantan   bab 16

    Firhan menghela napas panjang. Dia juga tak menyangka akan secepat itu merasakan rasa sayang pada Maya, mungkin karena ikatan yang sudah terjalin di antara mereka sebagai suami istri, membuat hatinya bisa dengan cepat memiliki perasaan khusus untuk gadis itu. "Abang tidak akan melepaskan Maya, Man. Maaf kalau kamu berpikir abang tidak mengikuti apa yang kamu inginkan. Pernikahan kami sah secara agama dan negara. Jangan salahkan abang, tapi salahkan dirimu sendiri yang memilih pergi." Malam itu Firhan hanya bisa memandangi gambar Maya yang dia ambil tangkapan layar tadi saat video call, dengan lembut disentuhnya gambar itu diiringi doa dan harapan semoga pernikahannya dengan Maya adalah pernikahan terakhir. Sementara Maya jadi lebih banyak diam. Ungkapan yang dinyatakan Firhan mengusik hatinya. Benarkah Firhan sudah memiliki perasaan khusus untuknya? Sedang dirinya tak menampik, masih memiliki perasaan cinta untuk Arman. "Hayo, melamun aja! Pasti mikirin babang Ican." Nova

    Last Updated : 2025-02-07
  • Suami Titipan Mantan   bab 17

    Maya bergegas turun dari ojeg yang dipesannya, menatap ke arah rumah yang sudah padam lampunya, Maya yakin semua penghuni rumah sudah tidur. Padahal waktu masih menunjukan jam sepuluh malam, tak biasanya Mala juga Sandi--sang kakak ipar--sudah tidur. Tak ingin mengganggu tidur Idham dan Lani, Maya menelpon Mala mengatakan dia ada di depan rumah. "Mbak, bukain cepat. Sepi, nih! Aku takut!" kata Maya begitu sambungan terhubung. "Iya tunggu. Mas Sandi ke depan sekarang. Ganggu aja kamu!" gerutu Mala. Maya mengernyit heran, namun beberapa detik berikutnya dia tersenyum paham. "Maaf, Mbak. Lagi nanggung, ya?!" ejek Maya, apalagi saat mendengar suara Mala terus menggerutu. "Iya lah! Emang kamu udah nikah belum ena-ena! Kasihan tuh, suami kamu! Lagian dia pergi, kamu pulang. Kayak sengaja banget deh!" Maya terdiam, apalagi suara pintu yang dibuka kuncinya terdengar, nampak iparnya keluar dan melangkah ke arah pintu pagar. "Mas, maaf ganggu," ujar Maya menatap kakak iparnya ya

    Last Updated : 2025-02-07
  • Suami Titipan Mantan   bab 18

    "Firhan memberikan satu set perhiasan dan uang dua puluh juta sebagai mas kawin buat kamu," terang Idham seakan mengerti apa yang ada di pikiran Maya. "Firhan memberikan mas kawin yang sangat lebih dari layak buatmu, Maya. Meskipun pernikahan yang terjadi di luar rencananya, tapi dia menghargaimu dengan memberikan mahar yang besar. Untuk apa kamu ingin mengetahui apa yang Arman katakan di suratnya? Ibu nggak ridho kalau kamu nanti kembali pada laki-laki itu setelah membaca isi suratnya. Bagaimanapun, terbukti Arman tidak mencintai kamu! Dia sudah membuat kita malu! Apa itu yang dimaksud cinta? Jangan sampai goyah, May!" Maya langsung menunduk, padahal dia juga tidak terpikirkan untuk kembali pada Arman, hanya sekedar ingin tahu saja alasan sebenarnya, kenapa mantan calon suaminya itu meninggalkan dirinya di hari pernikahan mereka. "Maya nggak bermaksud seperti yang ibu kira." Maya menyampaikan pembelaannya. "Tapi bisa saja kamu jadi goyah setelah membaca surat si Arman, May! M

    Last Updated : 2025-02-07
  • Suami Titipan Mantan   bab 19

    "Kok, malah diam?" kekeh Lidya, bersamaan dengan asisten rumah tangga yang membawa kudapan untuk tamu tak diduga pagi itu. Maya tersenyum canggung, namun untuk memuaskan rasa ingin tahunya, dia harus berani bertanya. "Ma, apa benar kepergian Ar-man tidak mama ketahui sama sekali? Maaf, Maya bukannya tidak percaya, hanya ingin mengetahui detailnya saja," ucap Maya disertai rasa tak nyaman, namun sikap Lidya yang tetap tenang, membuat Maya sedikit lega. "Kami tidak ada yang mengetahui apa yang ada di kepala anak itu, May. Hari itu, dia memang pamit katanya mau menemui teman-temannya. Mama pikir hanya akan keluar sebentar, selain bang Firhan akan datang, dia juga harus menyiapkan diri untuk pernikahan kalian." Lidya menghela napas panjang. Ingatannya terlempar pada saat Arman pamitan pagi itu. Hanya memang ada yang luput dari perhatian Lidya, pagi itu Firhan membawa tas yang sebelumnya tidak dicurigainya sama sekali. "Lalu, Ma?" Maya terlihat tak sabar, meski hatinya kemba

    Last Updated : 2025-02-08
  • Suami Titipan Mantan   bab 20

    "Sudah, jangan tegang," ujar Lidya terkekeh melihat Maya seolah bingung dan gugup, mereka duduk di kursi penumpang belakang, sedang Rudi di depan bersama supir. Jarak dua jam perjalanan, tak disanggupi Rudi kalau harus pulang pergi nyetir sendiri nanti. "Tapi abang 'kan nggak ada di rumah, Ma. Lagi pula, pertanyaan Maya sudah mama dan papa jawab," balas Maya masih saja berharap kepergian ke rumah Firhan batal. "Sudah puas dengan jawabannya?" tanya Lidya menatap gemas menantunya. Maya mengangguk meski terlihat ragu. "Yakin? Tapi mama tidak. Mama bisa melihat kamu ragu, jadi tanyakan semua hal yang ingin kamu ketahui pada Bang Firhan. Hanya satu yang harus kamu yakini, tidak ada rencana sama sekali kalau pernikahan kamu dan Arman digantikan dengan abang. Mama yang akan menentang itu kalau benar mereka sudah merencanakan semuanya." Maya hanya bisa mengangguk. "Maya bilang sama abang kalau akan pergi ke rumah mama?" tanya Lidya yang kini dijawab gelengan kepala Maya. "

    Last Updated : 2025-02-08
  • Suami Titipan Mantan   bab 21

    Maya pikir setelah itu dia merasa puas, tapi ternyata sebaliknya dia justru merasa lemah. Meluruh di lantai, Maya kembali meneteskan air mata, menatap wajah Arman di photo tadi, ternyata kembali menghadirkan rasa cinta yang memang masih kuat menguasai hati. "Kamu jahat, Arman! Jahat!" lirih Maya dengan isakan yang sangat pilu. "Kenapa kamu tega melakukan semua ini padaku? Apa salahku?" ratap Maya dengan airmata yang terus berjatuhan. Sepi, jelas tak ada jawaban, hanya keheningan kamar tersebut yang menanggapi. Cukup lama Maya kembali menyesali apa yang terjadi atas kisahnya dengan Arman. Lalu dengan sisa tenaga, gadis berusia dua puluh dua tahun itu bangkit dan beranjak ke tempat tidur. Meringkuk membelakangi pintu, Maya akhirnya tertidur juga. Bahkan saat Firhan menghubunginya pas jam istirahat makan siang, Maya sama sekali tidak terganggu oleh dering ponselnya. Sedang Rudi dan Lidya sudah bersiap untuk makan siang, menunggu Maya keluar dari dalam kamar. "Bi, apa

    Last Updated : 2025-02-08

Latest chapter

  • Suami Titipan Mantan   bab 63

    Seperti rencana semula, acara resepsi pernikahan Maya dan Firhan pun digelar dua minggu kemudian. Yang awalnya berniat digelar sederhana, akhirnya pesta itu pun berlangsung cukup meriah. Firhan mengundang semua kenalan juga rekan kerjanya. Begitu juga dengan Maya meskipun dia sudah tidak lagi bekerja. Mereka mau datang, syukur. Tidak pun tak jadi masalah untuk Maya. Apalagi acara tersebut digelar di kota tempat tinggal Firhan, kemungkinan teman-teman Maya yang bekerja di perusahaan cabang, tentu sangat kecil bisa datang. Namun Maya tak berkecil hati, cukuplah dengan adanya Nova sebagai temannya yang hadir di hari bersejarah untuknya itu. Ucapan selamat juga doa restu mengalir dari para tamu. Maya terlihat anggun dengan gaun putih panjang dan jilbab yang menutup rambutnya. Ya, Maya memutuskan untuk berhijab seperti niatnya dulu. Dia akan menggunakan penutup aurat itu saat dirinya sudah menikah. Jadi tak ada alasan lagi untuk menunda niat baiknya. "Ih, cantik banget kamu pake j

  • Suami Titipan Mantan   bab 62

    "Ap-apa maksud kamu, Man?" Anna memucat wajahnya, apalagi tatapan semua orang kini tertuju padanya. "Kamu tidak pernah kehilangan ingatan kamu kan, Anna?! Kamu sudah membohongi aku hingga aku merasa bersalah, dan meninggalkan dia yang seharusnya menjadi istriku saat ini!" Arman berteriak lantang, semua kata yang sudah dia ucapkan tentang keikhlasan atas gagalnya pernikahan dengan Maya, kini seakan disesalinya begitu sadar Anna sudah membohonginya. Menipunya mentah-mentah. Siapa yang bodoh sebenarnya? "Man, bicarakan baik-baik." Lidya menghampiri Arman, mengusap punggungnya dengan lembut berharap Arman bisa menahan kemarahannya. "Anna tidak mengerti apa yang Arman katakan, Mama," kata Anna mencari simpati Lidya, sayangnya Arman sudah tidak percaya. "Bohong," desis Arman. "Kita bicarakan nanti. Tak enak dengan pak Idham dan bu Lani." Rudi menyela, "Nak Angga, bisa antar Anna pulang, Nak? Arman butuh menenangkan diri," lanjutnya pada Angga yang dengan sigap mengangguk. "Ten

  • Suami Titipan Mantan   bab 61

    Tanah Merah itu masih basah. Raga yang terbaring di dalam sana kini sudah tak merasakan sakit lagi. Segala beban dan masalah yang dirasakannya selama hidup sirna sudah, meninggalkan seseorang yang baru mengenalnya tapi justru kini dipaksa pisah lebih jauh lagi. Tak ada kesempatan bertemu, tak ada kesempatan bertanya kenapa dulu dirinya seakan dibuang. Arman terpekur dengan mata sembabnya, menatap kayu nisan yang bertuliskan nama wanita yang baru diketahuinya sebagai ibunya. Ada Anna, Angga, juga keluarga yang selama ini dikenal sebagai orang tua dan kakak lelakinya. Tanpa keberadaan Maya. Pencariannya dalam menemukan sang ibu berhasil, namun saat hendak mempertemukan ibu kandungnya dengan Lidya dan Rudi, kecelakaan malah menghentikan rencana mereka. Mobil Arman ditabrak oleh truk yang melaju kencang, saking kerasnya benturan membuat sang ibu yang tidak mengenakan sabuk pengaman, terpental keluar, hingga nyawa pun terlepas di tempat kejadian. Arman terluka cukup parah, tiga hari

  • Suami Titipan Mantan   bab 60

    Hening. Hingga beberapa saat kemudian tautan bibir keduanya terlepas. Maya langsung menunduk, namun Firhan menahan dagunya agar Maya terus bersitatap dengannya. "Apa abang bisa meminta hak dan memenuhi kewajiban abang sekarang?", tanya Firhan dengan tatapan mulai berkabut. Maya menenangkan debaran jantungnya yang menggila, namun dia pun tak bisa mengatakan tidak, hingga anggukan kepalanya sebagai izin yang diberikan, membuat Firhan kembali melabuhkan kecupan di bibirnya. Tak lama tubuh Maya pun melayang saat Firhan menggendongnya, membawanya menuju peraduan. Maya terpekik lirih, dengan sigap dia memeluk leher Firhan dengan mata keduanya yang terus bertukar tatap, senyuman terus Firhan sunggingkan, seakan menenangkan Maya bahwa semua akan baik-baik saja. "Percaya pada abang, kita akan bersenang-senang. Ibadah." Maya mengangguk dan mempercayakan semuanya pada Firhan. Membiarkan semua mengalir seperti apa harusnya. Dia hanya pasrah, saat apa yang dia jaga selama ini dan akan

  • Suami Titipan Mantan   bab 59

    "Sampe kaget gitu," ledek Maya menertawakan Firhan, padahal dia sendiri tengah mencoba menenangkan dirinya imbas perkataannya sendiri. "Harus minggir dulu, biar bisa fokus." Firhan menepikan mobil, lalu menatap Maya yang sudah memerah wajahnya. "Coba bilang sekali lagi ... yang jelas," kata Firhan menggenggam lembut tangan Maya, matanya lekat menatap manik mata sang istri. "Apaan sih, Bang. Ayo jalan lagi, katanya mau ke rumah bapak?" elak Maya menahan senyum. Firhan menggeleng merasa dipermainkan Maya. "Nggak jadi. Mau ajak ke hotel aja." "Ya ayo! Kemana aja abang mau bawa Maya, Maya ikut," balas Maya. Firhan tersenyum lebar, diciuminya tangan Maya. "Yakin?" Firhan masih mencari celah apa kebohongan itu ada. Maya menarik napas panjang, lalu mengangguk dengan sangat yakin meski wajahnya kini semakin merah saja. "Beneran sudah siap jadi istri abang sepenuhnya?" lirih Firhan membelai pipi Maya, gadis itu merasakan tubuhnya panas dingin. "Y-ya," sahut May

  • Suami Titipan Mantan   bab 58

    "Kamu pulang ke mana, May?" tanya Nova saat jam kerja habis. Setelah semua orang tahu tentang status pernikahannya dengan Firhan, Nova yakin Maya tidak akan tinggal di mess lagi. "Rumah abang," jawab Maya dengan malu. "Udah aku tebak, sih. Huh, aku jadi nggak ada temen ngegosip. Sepi," keluh Nova sedih namun dibalut canda. "Maaf, ya?! Abis mau gimana lagi?" ucap Maya, mereka tengah berjalan menuju keluar bangunan produksi, dia sudah tidak terlalu menjadi perhatian setelah para karyawan tahu dirinya istri Firhan, meski tentu saja sikap Rima jadi berubah drastis padanya. Atasannya itu jadi judes, sangat menyebalkan. Tapi Maya memilih abai, selama Rima tak membuat kontak fisik untuk menyakitinya, meski jadi suka membentak kalau memberikan perintah padanya. Biarlah, mungkin Rima sangat berharap pada Firhan sebelumnya, jadi begitu tahu laki-laki yang disukainya ternyata sudah menikah, dia jadi kecewa dan patah hati. "Loh, ya nggak papa, May. Aku paham, kok. Emang seharusny

  • Suami Titipan Mantan   bab 57

    Berita menyebar dengan cepat, hingga Maya merasa sungkan saat pergi ke kantin dengan Delia dan Nova. Dirinya terus mendapat tatapan dari para karyawan, tak jarang tatapan sinis juga bisik-bisik yang membuat Maya semakin tak nyaman. Sebagian besar mereka tak menyangka kalau pemeran utama laki-laki yang sempat viral jadi pengantin pengganti itu adalah; Firhan. Dan itu mereka sesalkan, lalu membandingkan Maya dan Rima yang selama ini mereka pikir mempunyai hubungan khusus dengan Firhan. "Boleh gabung di sini, kan?" Suara Firhan membuat Maya mengangkat kepalanya dari menekuri makan siangnya. "Bang," ucapnya, lalu melihat sekeliling yang kini menjadikan dia pusat perhatian. "Geser, Sayang," titah Firhan menyimpan nampan di sebelah nampan milik Maya. Nova dan Delia saling lirik dengan mengulum senyum, jelas sekali kalau Firhan benar-benar mencintai Maya. "Kenapa abang makan di sini? Bukannya di meja para staf?" Firhan tak menggubris pertanyaan Maya, dia langsung menjatuhkan

  • Suami Titipan Mantan   bab 56

    Maya sudah kembali bekerja, dua hari waktu istirahatnya sudah habis. Saat ini dia sedang tegang membayangkan reaksi semua orang yang pastinya sudah mengetahui tentang statusnya dan Firhan. Nova sudah memberitahu Maya, bagaimana dirinya diberondong pertanyaan oleh banyak karyawan. "Tegang amat," kekeh Firhan yang fokus mengemudi. "Takut," balas Maya tak ingin berbohong. "Santai saja, nanti juga nggak akan ada yang berani nanya. Liat saja," ucap Firhan sangat yakin. Maya berdecak, dia sudah tidak sungkan menunjukkan sikap di depan Firhan. "Sok tau!" Firhan tertawa, dengan Maya dirinya kini bisa tertawa lepas tanpa beban. Jadi bagaimana mungkin dia akan melepas Maya untuk Arman lagi? Maya istrinya, dia akan egois mempertahankan Maya. Meski selama dua malam tidur bareng, hubungan mereka belum lanjut ke tahap lebih intim, Firhan menunggu Maya benar-benar siap. Justru saat ini dia sedang membuat rencana, untuk mengundang rekan kantornya sebagai bentuk syukuran pernikaha

  • Suami Titipan Mantan   bab 55

    Arman tak pernah menyangka dirinya akan berada di titik ini. Keputusannya meninggalkan Maya, membuka kebenaran lain tentang siapa dirinya. Meski saat Lidya mengatakan, kalau wanita yang selama ini disangkanya sang ibu memang berniat membuka siapa jati diri Arman setelah dia menikah dengan Maya, pasti efeknya tidak akan seperti ini kalau Maya benar-benar menjadi miliknya. Dia pastinya tidak akan merasa sendiri, ada Maya yang akan menemaninya melewati semua kebenaran yang baru terungkap itu. Air mata Arman bercucuran, dadanya sesak serasa ada batu yang menghimpit di sana, berkali-kali dia menyesali lagi keputusannya yang keliru, namun semua terlanjur terjadi. Dia hanya berharap kesempatan memiliki Maya bisa terjadi. Seperti katanya pada Firhan tadi, dia hanya menitipkan jodohnya pada lelaki itu. Meski semua kekeliruannya harus dibayar dengan melajang seumur hidup. Mungkinkah? Sedang Firhan berhadapan dengan Lidya dan Rudi, dia mendengarkan dengan runut cerita yang dijabar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status