Daniella telah merasakan kelelahan mencintai kakaknya sendiri, tapi sampai detik ini dia masih belum bisa melepaskan perasaannya terhadap sang kakak meski dia telah dihadapkan pada kenyataan bahwa dalam empat bulan ke depan kakaknya akan menikah dengan tunangannya.Hatinya sakit, tapi dia masih memaksakan senyuman di wajahnya. Dia tahu bahwa itu adalah harga yang harus dia bayar karena mencintai seseorang yang tidak akan pernah bisa membalas perasaannya.Hal yang paling dibenci oleh Daniella di dunia ini adalah fakta bahwa Siegren Shine adalah kakaknya, putra sulung yang amat sangat dicintai oleh orangtuanya.Andai saja dia lahir lebih cepat, andai saja dia bukan adik Siegren Shine dia pasti akan dengan lantang menyuarakan perasaannya. Namun, semua hanyalah andai-andai, pada kenyataannya status telah menghalangi dia untuk mengungkapkan perasaan yang telah dia pendam terhadap sang kakak selama bertahun-tahun.Sejak kecil, Daniella selalu melihat Siegren Shine sebagai pria terhebat di du
Sudah menjadi kebiasaan Daniella pulang larut malam. Wanita itu selalu sibuk dengan pekerjaannya, mengembangkan wewangian yang diproduksi oleh Shine grup.Dan sejak hari pernikahan kakaknya telah ditetapkan dia menjadi lebih gila bekerja dari sebelumnya. Meski terkadang pikirannya kacau, dia masih bekerja.Sudah pukul satu malam, Daniella memiliki sesuatu yang harus didiskusikan dengan kakaknya. Ini bukan pertama kalinya keduanya berdiskusi larut malam. Kakaknya adalah tipe pekerja keras yang akan tidur hanya tiga atau empat jam saja dalam sehari.Sebelum masuk ke dalam kediamannya, dia melihat mobil kakaknya telah ada di garasi yang artinya pria itu sudah kembali.Hal itu diperkuat dengan dia berpapasan dengan asisten pribadi kakaknya yang selalu memenani kakaknya ke mana pun hampir selama dua puluh empat jam."Apakah Kakakku sudah kembali sejak tadi?" Daniella hanya ingin memastikan. Jika kakaknya sudah kembali lebih lama maka mungkin saat ini kakaknya sedang tidur, jadi dia tidak a
"Kakak ada di dalam, kan?" Daniella bertanya pada Royce. Saat ini dia telah sampai di perusahaan, tepatnya di lantai ruangan kakaknya berada."Ya, Nona.""Kalau begitu aku akan masuk." Daniella segera melangkah menuju ke pintu ruangan kakaknya. Memegang handle pintu lalu kemudian membuka pintu.Daniella melangkah masuk ke dalam sana, tapi kemudian langkahnya terhenti saat dia melihat keintiman dua orang di atas sofa. Dia sudah terbiasa melihat Siegren bermesraan dengan Mielle, tapi rasa sakitnya masih sama saja. Dia kira dia akan mati rasa seiring berjalannya waktu, tapi nyatanya rasa sakit itu masih saja terasa menyiksa."Aku tidak tahu jika ada Kak Mielle di sini, maafkan aku," seru Daniella.Mielle yang berada di atas pangkuan Siegren segera turun. Sejujurnya dia sedikit terganggu dengan Daniella yang datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu."Ella, apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Siegren.Daniella melangkah kembali, wanita itu mendekati kakaknya. "Aku ingin membicarakan te
Hari-hari berlalu, Daniella tidak tahu apakah dia harus bahagia atau tidak di atas pembatalan pernikahan antara kakaknya dan Mielle.Beberapa saat lalu kedua keluarga kembali bertemu, tapi bukan membahas mengenai seberapa jauh persiapan pernikahan telah dilakukan, tapi tentang pembatalan pernikahan.Alasan dari pembatalan pernikahan itu adalah karena Mielle telah mendapatkan tawaran untuk berpartisipasi dalam sebuah pertunjukan internasional, dan untuk pertunjukan yang akan dilakukan di berbagai negara itu Mielle harus berlatih dengan sangat keras.Kesempatan ini telah ditunggu sangat lama oleh Mielle dan ternyata datang pada waktu yang tidak tepat sehingga Mielle harus memilih antara mimpi besarnya atau pernikahan impiannya.Kesempatan seperti itu tidak akan datang dua kali sehingga akhirnya Mielle memilih untuk bicara pada Siegren mengenai pembatalan rencana pernikahan.Dan sebuah keberuntungan bagi Mielle karena Siegren mendukung karirnya. Siegren tidak keberatan sama sekali dengan
Daniella memegang alat tes kehamilan di tangannya dengan gemetar, sudah sejak dia mencoba alat itu perasaannya tidak baik. Dia berharap bahwa hasilnya adalah negatif. Dan menstruasinya yang terlambat terjadi hanya karena dia kurang istirahat atau terlalu banyak pikiran akhir-akhir ini.Namun, hasil yang keluar membuat Daniella hampir terkena serangan jantung. Dia tidak tahu harus bagaimana sekarang. Alat tes kehamilan itu menunjukan bahwa saat ini dia positif hamil."Tidak mungkin." Daniella menolak untuk percaya. Dia dan Siegren hanya melakukannya satu kali, bagaimana itu bisa langsung berhasil menjadi janin. Teman-temannya bahkan harus melakukannya berkali-kali baru mereka mengandung.Tidak percaya dengan hasilnya, Daniella melakukan tes lagi dengan alat yang lain. Namun, meski dia telah mencoba sebanyak lima kali hasil yang keluar masih tetap sama. Dia hamil. Dia sedang mengandung anak Siegren Shine saat ini."Apa yang harus aku lakukan dengan janin ini sekarang?" Otak Daniella tid
Satu tahun kemudian...Daniella kembali ke negara kelahirannya. Bentuk tubuh wanita itu tidak berubah sedikit pun meski dia telah melahirkan, jadi pasti keluarganya tidak akan pernah menyangka jika dia memiliki anak. Namun, dia tidak akan menyembunyikan tentang anaknya dari keluarganya.Selama dia berada di luar negeri dia telah memikirkan bagaimana cara memberitahu orangtuanya tentang kehadiran anak itu. Dia tahu bahwa orangtuanya pasti akan marah padanya karena menyembunyikan hal itu, dan dia sudah siap menghadapi hal itu.Kembalinya Daniella hari ini tanpa memberitahu keluarganya, dia ingin membuat kejutan untuk orangtuanya, dan dia yakin bahwa orangtuanya akan jauh lebih terkejut karena bayi yang datang bersamanya."Apakah kau sudah siap?" Altan yang menjemput Daniella menatap wanita cantik di sebelahnya yang sedang memeluk bayi mungil berjenis kelamin perempuan yang berusia lima bulan."Ya," balas Daniella. "Ayo turun.""Ya, ayo." Altan keluar dari mobilnya, kemudian membukakan p
Daniella melangkah keluar mengantar Altan yang akan meninggalkan kediaman keluarganya."Bagaimana perasaanmu saat ini?" Altan memiringkan wajahnya menatap Daniella dengan lembut."Aku merasa lebih baik. Terima kasih karena sudah mau membantuku, Altan." Daniella tahu bahwa ucapan saja tidak cukup, Altan telah begitu banyak membantunya. Pria itu juga sering mengunjunginya ketika dia berada di luar negeri, membuatnya merasa nyaman meski dia tinggal jauh dari keluarganya di sana.Selain itu Altan juga begitu memperhatikannya dan kandungannya. Mengingatkannya dalam segala hal kecil yang bahkan dirinya sendiri tidak begitu ingat."Tidak perlu berterima kasih, Ella. Aku membantumu dan kau membantuku, kita tidak saling berutang. Dengan menikahimu aku mendapatkan istri sekaligus anak, bukankah itu sangat menguntungkan bagiku." Altan tersenyum ringan.Daniella tidak tahu harus berkata apa lagi. Jadi Altan kembali bicara."Aku pergi sekarang. Jika terjadi sesuatu hubungi aku.""Baik. Hati-hati d
Mata Daniella terbuka, dia melihat ke jam dan ternyata dia sudah satu jam terlelap. Wanita itu turun dari ranjang. Dia segera pergi mencari Quinn. Putrinya itu pasti sudah lapar.Langkah kaki Daniella terhenti ketika dia melihat Siegren yang baru keluar dari kamarnya. Letak kamarnya dan kamar Siegren berada di lantai yang sama, itu hanya dibatasi oleh beberapa ruangan saja.Melihat pria itu melangkah semakin dekat ke arahnya, Daniella mengepalkan tangannya erat. Jantungnya saat ini berdetak kencang. Untuk sementara waktu pikirannya menjadi kosong.Detik berikutnya Siegren berdiri tepat di depan matanya. Satu tahun berlalu, Siegren menjadi lebih memikat dari sebelumnya. Pria itu tampak semakin matang dan karismatik."Selamat datang kembali di rumah, Ella."Suara Siegren menarik kembali Daniella ke dunia nyata. Dia bersikap setenang mungkin, menekan rasa gugup di dalam dirinya."Terima kasih, Kakak," balas Daniella. Wanita itu melihat ke jam tangannya. "Kakak kembali lebih cepat dari bi
Hari ini adalah hari pernikahan Altan dan Charyne, hampir seluruh orang-orang kelas atas ada di pesta meriah itu.Seperti Daniella dan Siegren, Altan dan Charyne tidak peduli pada apa yang orang lain katakan tentang mereka. Ada yang beranggapan hubungan mereka tidak pantas, tapi keduanya menutup telinga mereka. Lagi pula mereka tidak memiliki hubungan darah. Tidak ada larangan mereka bersama.Daniella dan Siegren hadir di pesta itu dengan membawa Quinn bersama mereka. Selain Daniella, tiga sahabat Daniella yang lain juga hadir di sana.Mereka semua duduk di meja yang berdekatan. Seperti Daniella dan Siegren, ketiga temannya juga membawa anak-anak mereka bersama mereka.Perkumpulan mereka yang biasanya hanya berempat saja kini menjadi sangat ramai karena suami dan anak-anak mereka juga ada di sana.Selain itu siklus pertemanan mereka menjadi lebih luas. Ada sahabat-sahabat Siegren yang juga menjadi bagian dari pertemanan mereka.Dari tempat duduknya, Daniella bisa melihat seperti apa w
Waktu berlalu dengan cepat, hari ini merupakan hari pernikahan Siegren dan Daniella. Awalnya Daniella inign menunda pernikahannya dengan Siegren karena kondisi Siegren yang masih belum kembali seperti semula.Namun, Siegren menolak. Dia ingin rencana pernikahannya dengan Daniella berjalan sesuai dengan rencana mereka.Sekarang Siegren mengenakan setelan jas hitam, pria itu terlihat tampan seperti biasanya.Daniella melangkah bersama dengan ayahnya. Wanita itu mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang membuatnya tampak seperti putri dari negeri dongeng.Siegren meraih tangan Daniella, mereka kemudian berjalan bersama menuju ke pelaminan.Acara pernikahan itu dihadiri oleh orang-orang terdekat Siegren dan Daniella. Mereka semua menjadi saksi ikatan suci di antara keduanya.Daniella sangat terharu, dia pikir menikah dengan Siegren adalah sesuatu yang mustahil, tapi sekarang hal itu menjadi kenyataan. Tidak pernah ada yang tahu seperti apa takdir akan berjalan.Pesta meriah itu berjal
Daniella memeriksa ponsel Matthew, wanita itu mendengkus dingin. Dia menemukan nama Mielle di panggilan masuk pria itu. Mielle benar-benar berdarah dingin.Daniella menghubungi Mielle. Setelah beberapa detik panggilan itu dijawab."Aku sudah mendapatkan kabar tentang berita kematian Siegren. Kau melakukan pekerjaanmu dengan baik, Matthew. Mari bertemu besok, kita harus merayakan kematian Siegren." Suara Mielle terdengar bahagia. Sekali lagi wanita itu bersuka cita. Dia bahkan ingin membuat sebuah perayaan atas kematian Siegren.Darah Daniella mendidih. Mielle benar-benar mengerikan. Untuk membalas rasa sakit yang dia rasakan, Mielle tidak segan untuk membunuh Siegren.Daniella mengeluarkan pisau lipat yang dia bawa bersamanya sebagai persiapan. Wanita itu memberi isyarat pada Matthew untuk menjawab.Karena Matthew tampak enggan menjawab, Daniella menusukan pisaunya ke telapak tangan Matthew.Cassalyn membekap mulut Matthew, meredam lolongan sakit Matthew."Bicara!" Daniella bersuara p
Operasi lanjutan untuk Siegren telah dilaksanakan. Daniella dan keluarganya menunggu di luar ruang operasi dengan penuh harap.Daniella mempercayakan semuanya pada Cassalyn. Dia tahu bahwa sahabatnya pasti akan melakukan yang terbaik.Waktu berlalu, entah sudah berapa jam Cassalyn di dalam, Daniella tidak menghitungnya lagi. Dia hanya terus melihat ke lampu ruang operasi, dia berharap lampu tersebut segera mati.Penantian Daniella akhirnya selesai. Cassalyn keluar dari ruang operasi. Sahabatnya itu mengatakan bahwa operasi berjalan lancar, tapi dia tidak bisa memastikan kapan tepatnya Siegren akan bangun.Daniella merasa sangat lega, yang terpenting baginya adalah nyawa Siegren terselamatkan."Terima kasih, Cassalyn. Aku berutang padamu." Daniella tidak tahu harus mengatakan apa lagi."Ella, jangan berterima kasih. Aku adalah seorang dokter, dan menyelamatkan Siegren adalah bagian dari pekerjaanku." Cassalyn membalas dengan hangat."Kau pasti sangat lelah setelah operasi berjam-jam, a
Siegren menarik Daniella ke dalam pelukannya. Pria itu sedikit tidak rela meninggalkan wanitanya, tapi dia harus pergi untuk masalah bisnis."Aku akan segera kembali." Siegren bersuara lembut."Baik. Kabari aku jika kau sudah sampai.""Aku akan melakukannya.""Sudah saatnya pergi. Cepat." Daniella tersenyum manis.Siegren mencium bibir Daniella selama beberapa detik lalu kemudian melepaskannya. "Aku akan sangat merindukanmu.""Aku juga."Siegren akhirnya melepaskan Daniella. "Aku pergi.""Ya. Sampai jumpa lagi dan hati-hati di jalan.""Sampai jumpa, Sayang."Detik berikutnya Siegren berbalik dan pergi. Pria itu berbalik sekali, dia melihat Daniella melambaikan tangan padanya.Siegren tersenyum menawan. Dia juga melambaikan tangannya. Tiga hari akan segera berlalu, dia akan bertemu kembali dengan Daniella.Saat Siegren sudah masuk ke dalam pesawat, Daniella meninggalkan bandara. Dia merasa hampa setelahnya, sebenarnya dia ingin menahan Siegren, tapi dia sadar bahwa dia harus mendukung
"Seleramu sangat unik, Charyne. Ada begitu banyak pria muda, tapi kau malah memilih bersama dengan pria tua dan sudah memiliki anak." Seorang wanita muda mengejek Charyne.Saat ini mereka sedang berada di sebuah restoran. Wanita yang bicara dengan Charyne adalah salah satu wanita yang iri dengan Charyne karena semua yang dimiliki oleh Charyne.Selain itu Charyne adalah saingannya di kampus. Charyne dinobatkan sebagai wanita paling cantik di kampus mereka.Ada begitu banyak laki-laki yang mengejar Charyne, dan itu membuatnya sangat iri.Charyne menatap Jesse acuh tak acuh. "Tutup mulutmu jika kau tidak mengetahui apapun, Jesse.""Apakah yang aku katakan tadi salah? Kau memang memiliki selera yang seperti itu. Kau menyukai pamanmu sendiri. Selama ini kau pasti sudah memikirkan hal-hal kotor mengenai pamanmu. Bahkan ketika pamanmu memiliki anak dengan wanita lain kau masih menginginkannya. Kau sangat menyedihkan." Jesse menatap Charyne meremehkan."Paman Charyne tidak memiliki anak denga
Hari-hari berlalu setelah pesta perayaan ulang tahun perusahaan Siegren. Saat ini Daniella dan Siegren sedang mempersiapkan pernikahan mereka yang akan diadakan dalam dua bulan lagi.Siegren ingin memberikan pesta pernikahan yang terbaik untuk Daniella, oleh sebab itu dia turun tangan sendiri untuk mengurus persiapan tersebut.Rencana pernikahan tersebut telah tersebar hampir ke seluruh orang-orang dari kalangan atas. Meski masih ada begitu banyak yang mengkritik Siegren dan Daniella, nyatanya itu tidak mengubah apapun.Jika hari-hari terasa menyenangkan bagi Daniella dan Siegren yang mempersiapkan pernikahan mereka, maka hal yang sebaliknya terjadi pada Mielle.Wanita itu melampiaskan kemarahannya pada balet. Dia menari dan terus menari seperti tidak ada hari esok. Di masa lalu dia lebih memilih untuk mengejar karirnya daripada menikah dengan Siegren, jika saja dahulu dia tidak mengejar karirnya mungkin ceritanya akan berbeda.Akal sehat Mielle berkata seperti itu, tapi keegoisannya
Satu bulan berlalu dengan cepat. Perayaan ulang tahun perusahaan Siegren telah tiba. Para tamu mulai berdatangan.Daniella dan Siegren berjalan di karpet merah. Di belakang mereka orangtua mereka mengikuti.Gaun yang dikenakan oleh Daniella saat ini tidak dirancang khusus untuk Daniella, tapi ketika Siegren melihat gaun terbaru dari sebuah rumah mode ternama dia menyukainya. Kebetulan gaun itu juga merupakan gaun pasangan ibu dan anak.Siegren mengenakan setelan jas hitam yang serasi dengan gaun yang dikenakan oleh Daniella dan Quinn.Beberapa tamu undangan melihat ke arah keluarga Shine yang baru saja datang. Mereka tampak seolah tidak terjadi apapun sebelumnya. Seolah Siegren belum keluar dari keluarga Shine.Pemikiran lain muncul di benak mereka, apakah mungkin Daniella dan Siegren menjalani hubungan spesial lain sehingga keduanya bisa hadir bersama. Dan jika itu benar, maka hubungan mereka pasti telah direstui oleh Richard dan Jasmine mengingat mereka datang bersama.Cameron yang
Di kediaman orangtuanya, Daniella telah menerima kiriman yang telah diatur oleh Royce sebelumnya.Wanita itu segera menghubungi Siegren. "Sayang, aku telah menerima gaun dan perhiasan darimu, apakah kita akan pergi ke acara tertentu dalam waktu dekat ini?""Aku akan membawamu dan Quinn ke sebuah acara penting yang akan diadakan dalam satu bulan lagi. Kau akan tahu acara apa itu nanti."Daniella mengerutkan keningnya. Acara itu masih satu bulan lagi, tapi Siegren sudah menyiapkan gaun untuknya dan Quinn sekarang. Dia penasaran sepenting apa acara tersebut."Baiklah kalau begitu. Apakah kau sudah makan siang?"Siegren melihat ke jam di tangannya. Dia hampir saja melewatkan pekerjaannya."Ayo makan siang denganku.""Baik.""Aku akan menjemputmu sekarang.""Ya, hati-hati di jalan.""Ya, Sayangku."Panggilan itu terputus. Daniella segera mengganti pakaiannya dan bersiap untuk makan siang bersama Siegren.Siegren datang lima belas menit kemudian. Setelah menyapa ayah dan ibunya, Siegren per