Praanngg
Almero melemparkan gelas minumannya hingga pecah berhamburan di lantai setelah dia mendengar laporan dari Kai. Darah di dalam tubuhnya mendidih seketika saat Kai menerima laporan dari mata-matanya kalau Bima telah menyakiti Sellandra. Dengan mata berkilat marah, Almero merebut ponsel dari tangan Kai kemudian bicara dengan asisten Sellandra, orang yang dipekerjakan untuk menjadi mata-mata di Latief Group.
“Jangan katakan kalau Sellandra terluka dalam hal ini. Kalau aku sampai mendengarnya, kau akan … mati!” geram Almero sambil menggeretakkan gigi.
“K-Komisaris, N-Nona Sellandra, beliau ….
“Bicara yang jelas!”
Kai hanya bisa menarik nafas panjang melihat atasannya meneriaki orang suruhannya. Tadi itu Kai dan atasannya tengah membahas beberapa pekerjaan penting mengenai proyek baru yang rencananya akan mulai dijalankan bulan depan. Namun, laporan dari mata-mata tersebut merusak semuanya. Mood atasan
Dengan terburu-buru Bima melajukan mobilnya di jalanan setelah dia mendapat kabar kalau kantor cabang miliknya mengalami kebocoran data. Dia yang kala itu tengah berada di kantor pusat secepat mungkin berusaha agar bisa sampai di kantornya sebelum data-data itu bocor ke media. Akibatnya nanti bisa sangat fatal karena di sana ada beberapa dokumen rahasia yang rencananya akan Bima gunakan untuk menguasai Latief Group atas namanya sendiri.Ciitttttt“Brengsek!” umpat Bima sambil menginjak rem mobil sekuat mungkin saat ada dua mobil yang tiba-tiba berhenti menghadang jalan. Dia yang sedang buru-burupun segera membuka kaca jendela kemudian menyembulkan kepalanya keluar. Dengan marah Bima meneriaki si pemilik mobil agar segera menyingkir dari jalanan. “Yakkk kau orang bodoh. Kalau belum pandai menyetir, bermainlah di lapangan bola saja. Cepat menyingkir. Aku mau lewat!”Tak ada respon. Bima yang melihat hal itupun menjadi semakin kesal. Dia lal
Sellandra dengan cepat menutupi bekas lebam di leher ketika melihat Ero yang tengah berjalan menuju ke mobilnya. Setelah itu Sellandra menarik dan menghembuskan nafasnya dengan pelan, berusaha bersikap setenang mungkin agar Lu tidak cuirga akan sesuatu di dirinya. Tadi setelah insiden penyerangan yang dilakukan oleh Bima, Sellandra sempat didera rasa takut yang sangat luar biasa. Dia bahkan sampai tidak bisa menyelesaikan pekerjaan saking syoknya dia menerima perlakuan Bima yang begitu kasar. Sebagai seorang wanita yang sama sekali tidak memiliki kemampuan beladiri, sangatlah wajar jika Sellandra sampai merasa ketakutan seperti ini. Bima mencekiknya, juga berniat menyakiti asistennya. Wanita mana yang tidak akan merasa syok jika kejadian mengerikan seperti terjadi tepat di depan mata?“Hai, Sell. Maaf ya lama,” ucap Ero sambil membuka pintu samping kemudi. Dia kemudian menatap nanar ke arah leher Sellandra yang tertutup syal.Kau benar-benar brengsek, Bima. Beraninya kau menyentuh ist
Nadia berjalan mondar-mandir di depan teras rumah sambil terus melihat ke arah pagar. Raut wajahnya terlihat begitu gelisah, dia juga tidak berhenti mengelus dada dan mengusap wajahnya. Tak lama kemudian sebuah mobil bergerak masuk ke dalam pekarangan rumah. Nadia yang melihat hal itupun segera berjalan mendekat. Dia lalu menunggu dengan tidak sabar si pemilik mobil keluar.“Ibu, apa yang sedang Ibu lakukan di luar?” tanya Sellandra heran. Segera dia menghampiri sang ibu kemudian memeluknya. “Ada apa, Bu? Apa yang terjadi?”“Sell, Bima diserang oleh sekelompok orang asing. Dan sekarang dia di tahan di kantor polisi karena kedapatan menyimpan obat-obatan terlarang di dalam mobilnya,” jawab Nadia sambil mengurai pelukan. Dia lalu menatap bergantian ke arah Sellandra dan juga Ero. “Sekarang kondisi Nenekmu drop. Beliau sangat syok setelah mendengar kabar ini. Dokter sedang menangani beliau di kamar.”“A-apa, Bu? Bima di tangkap polisi karena obat-obatan terlarang?”Sellandra tercengang k
“Kau! Mau apa kau kemari. Berani sekali kau ya menginjakkan kakimu yang kotor itu ke kamar ini. Keluar! Cepat pergi dari sini!” teriak Kasturi sambil menatap jijik ke arah Ero yang baru saja masuk ke dalam kamarnya. Dia yang kala itu sedang tidak sehat hanya bisa menahan kesal saat ketika Ero dengan lancang berdiri di sebelah ranjang sambil menatapnya dingin. Dan jujur, Kasturi merasa ngeri dengan tatapan tersebut. Perasaannya mengatakan kalau pria yang tengah berdiri di samping bukanlah Ero si gembel melarat yang di kenalnya. Suami Sellandra ini bak seperti orang lain saja. Sungguh.Melihat Nyonya Kasturi yang terlihat tidak nyaman dengan keberadaannya, tak membuat Almero terpikir untuk pergi dari sana. Dia malah dengan sengaja terus menatap lekat wanita tua yang sangat angkuh ini. Tujuannya satu, yaitu ingin memprovokasinya. Setelah semalam dia dan Sellandra menjenguknya, Almero terpikir untuk memberitahu Nyonya Kasturi tentang siapa dia sebenarnya. Hal ini Almero lakukan agar Nyony
Di sebuah bandara, terlihat seorang wanita cantik yang sedang berjalan melewati pintu keluar penumpang sambil menyeret sebuah koper berukuran sedang di tangan kanannya. Bibirnya yang terpoles lipstick warna merah terlihat menyala-nyala saat terkan sinar matahari. Sambil membenahkan kaca mata hitamnya, wanita itu tampak tersenyum lebar ketika sepasang suami istri berjalan ke arahnya.“Almero, aku kembali lagi sayang. Kali ini aku bersumpah tidak akan melepaskanmu lagi. Akan kupastikan kau menjadi milikku sepenuhnya. Hmmm,” ucap Yollanda penuh tekad.Yollanda langsung memeluk erat kedua orangtunya begitu mereka saling bertemu. Hampir empat tahun dia berada di luar negeri, meninggalkan kedua orangtuanya di negara ini. Namun kepulangan Yollanda kali ini akan menjadi yang terakhir kalinya dia mengarungi dunia permodelan setelah mendapatkan apa yang dia impikan. Juga karena Yollanda yang ingin fokus mengejar cintanya yang pernah terabaikan demi bisa meraih impiannya menjadi model internasio
PENGAKUAN HATISellandra serasa di sambar petir mendengar perkataan sang nenek yang menyebut kalau Kintan hendak bertunangan dengan Davis. Dia yang kala itu baru pulang dari kantor langsung berjalan cepat menuju kamar. Dadanya terasa seperti di hujam belati tajam begitu mengetahui kalau mantan kekasihnya akan bertunangan dengan sepupunya sendiri. Walaupun Sellandra telah memiliki Ero di hidupnya, jauh di dalam lubuk hati Sellandra masih tersimpan rapi kenangannya bersama Davis. Namun Sellandra benar-benar tidak menyangka kalau Davis akan setega ini menjalin hubungan dengan Kintan, yang tak lain adalah kerabat dekatnya. Hati wanita manalah yang tidak akan merasa sakit jika berada di posisi yang sama dengan Sellandra sekarang. Benar tidak?“Davis, harus sampai sejauh inikah? Aku tidak mempermasalahkan dengan siapa kau ingin kembali merajut hubungan, tapi kenapa Kintan? Kenapa kau memilih sepupuku daripada wanita lain yang tentunya jauh lebih baik dariku? Kenapa, Dav. Kenapa?” ujar Sella
Pagi harinya di kediaman keluarga Latief, terlihat Kasturi yang tengah duduk di ruang makan sambil bergantian memperhatikan Sellandra dan Nadia. Dia sangat penasaran sekali kenapa orang hebat seperti Almero bisa mengenal suaminya dan menikahi cucu yang paling dibencinya. Sudah sejak dia mengetahui identitas aslinya Ero, Kasturi begitu ingin menanyakan hal ini pada Sellandra. Akan tetapi saat dia terkenang dengan ancaman Almero, nyali Kasturi langsung menciut. Alhasil Kasturi hanya bisa memendam rasa penasarannya hingga dia melupakan keadaan Bima yang masih terkurung di dalam penjara. Karena rasa penasarannya pada Ero dan Sellandra, Bima jadi terlupakan.“Ibu, Ibu baik-baik saja ‘kan?” tanya Nadia yang merasa heran karena sejak tadi terus di perhatikan oleh ibu mertuanya.“Oh, tentu. Aku tentu baik-baik saja. Kenapa? Apa kau berharap aku jatuh sakit lagi seperti kemarin?” jawab Kasturi agak kaget saat Nadia tiba-tiba bertanya padanya. Dan di detik itulah Kasturi baru teringat dengan ke
“Sell, kau baik-baik saja ‘kan?” tanya Ero melihat Sellandra yang hanya diam saja meski sekarang mereka sudah sampai di halaman gedung Aeron Group. Tanpa melepaskan pandangannya, Ero kemudian melepas seatbelt di tubuhnya.Sejak hari dimana Sellandra mengetahui kalau Davis akan segera menggelar pertunangan dengan Kintan, sejak hari itu pula sikap Sellandra berubah menjadi sangat aneh. Walaupun raganya sedang bersama Ero, tapi dia sering tak fokus saat di ajak bicara. Seperti sekarang contohnya. Sellandra sama sekali tak merespon pertanyaan Ero, bahkan tidak sadar kalau mobil mereka telah berhenti. Jauh di dalam lubuk hatinya Ero, dia sebenarnya merasa sangat sedih dengan apa yang tengah di alami oleh istrinya ini. Akan tetapi Ero juga tak mampu menutupi perasaannya yang sedikit kecewa karena Sellandra ternyata masih mencintai Davis. Sungguh, kenyataan ini cukup menyakitkan hati. Ero akui itu.“Sellandra, aku tahu kau merasa sedih karena Kintan akan bertunangan dengan Davis. Aku bisa me