Beranda / Romansa / Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin / Chapter 5 - Persaingan Hebat

Share

Chapter 5 - Persaingan Hebat

Penulis: Jezlyn
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-08 14:01:15

“Maaf sebelumnya, Mas, apa gaji Mas Dipta cukup untuk membayar tempat mewah seperti ini?”

“Jadi ini yang ingin kamu tanyakan?” Dipta hanya tersenyum kecil setelah mendengar pertanyaan Kaira.

Pria itu pun berdiri dari posisi duduknya, ia berjalan mendekati jendela apartemennya untuk melihat pemandangan di luar sana yang menampilkan gedung pencakar langit.

Dirasa cukup lama tidak dijawab, Kaira ikut berdiri dan berjalan ke arah Dipta, berdiri di belakang tubuh suaminya yang memiliki bentuk dada yang lebar serta perut rata.

“Maaf kalau pertanyaanku barusan lancang, Mas,” lirih Kaira sambil menundukkan kepalanya tidak enak, sepertinya ia sudah tidak sopan kepada Dipta.

Mendengar ucapan Kaira, membuat Dipta berputar badan menatap tubuh kecil istrinya. “Ini apartemen milik bosku dulu. Dia lagi balik ke Korea untuk sementara waktu. Dia juga yang menyuruhku untuk tinggal di sini selama dia di Korea.”

Kaira mengangguk-angguk kecil, merasa bersyukur karena suaminya memiliki mantan bos yang baik hati. Sebetulnya, Kaira ingin bertanya lebih mengenai alasan Dipta yang kini justru bekerja di perusahaan yang sama dengan mantan calon suaminya, namun, wanita itu resah jika terkesan begitu lancang kepada pria yang baru dikenalnya selama beberapa hari itu.

Entah kenapa, mengingat Bayu mejadi keresahan Kaira tersendiri. Terlebih mereka satu kantor, yang membuat Bayu bisa bersikap dan bertindak seenaknya kepada Dipta nanti.

“Kenapa kamu justru terlihat murung?” tanya Dipta terus memperhatikan ekspresi wajah Kaira yang gampang sekali berubah-ubah saat ini.

“Aku takut, Mas.”

“Takut kenapa?”

“Takut kalau Mas Bayu berbuat macam-macam sama kamu di kantor. Apalagi dia benci banget sama aku, sudah pasti dia bakalan dendam sama kamu juga nanti. Aku benar-benar sungguh minta maaf, Mas. Aku nggak tahu kalau efeknya bakalan kayak gini,” luap Kaira atas kesukarannya sejak tadi.

“Kamu gak usah khawatir, aku akan hadapi itu.”

“Tapi jabatan dia tinggi di kantor. Aku takut dia bakalan memprovokasi ke lainnya untuk menindas kamu.”

Tak pernah disangka dan duga respon yang didapatkan oleh Kaira atas kekhawatirannya ini. Dipta justru terlihat santai, yang membuat Kaira tidak habis pikir. Bahkan pria itu kini sudah mengusapi puncak kepalanya begitu lembut, yang membuat Kaira merasa deg-degan sendiri. Apalagi Dipta kembali melakukan interaksi yang cukup berani kepadanya.

“Kamu pokoknya tenang aja. Selama kamu menjadi istri aku, apapun masalahmu menjadi masalahku juga.”

***

“Kamu kerja sampai hari ini saja, Kaira. Kontrak kamu tidak bisa dilanjutkan.” Ucapan dari atasannya membuat Kaira terkejut dan kehabisan kata-kata. Seolah, inilah jawaban mengapa hatinya merasa tidak tenang selama perjalanan menuju ke kantornya hari ini.

“Tapi salah saya apa, Bu!?” tanya Kaira tidak mengerti dengan alasan yang diberikan, terlebih dirinya dipecat secara mendadak seperti ini.

Tidak bisa melawan lebih banyak lagi, kecewa dengan keputusan sepihak, Kaira memilih pergi dari tempat dirinya mencari nafkah. Kaira menatap bangunan berlantai dua itu dengan tatapan sendu, kedua bola matanya bahkan sudah digenangi oleh air yang hampir saja luruh jika wanita itu mengedip sekali saja.

“Semua ini pasti gara-gara Mas Bayu!” pekik Kaira dibarengi air matanya yang luruh membasahi pipinya yang mulus.

Wanita itu benar-benar merasa jengkel karena jalan mencari rejekinya diputus. Sebetulnya, dia sangat ingin berbuat nekat dengan mendatangi kantor di mana Bayu bekerja. Namun, di sini lain, dia khawatir jika sikapnya akan berpengaruh buruk kepada Dipta, sehingga dia tak punya pilihan lain selain pulang ke tempat ia bersinggah.

“Kaira! Kamu kenapa?”

Teriakan Dipta mengejutkan Kaira yang baru saja melangkah masuk ke apartemen suaminya. Wanita itu tak menyangka Dipta masih belum bergegas pergi, sehingga Kaira terpaksa harus menundukkan kepalanya, mencoba menyembunyikan wajahnya yang penuh dengan air mata.

Tersadar apa yang terjadi, Dipta pun berjalan cepat menghampiri istrinya yang masih berdiam diri di pintu masuk. Tak banyak berbicara, pria itu pun langsung merengkuh Kaira ke dalam pelukannya. Tangannya menepuk-nepuk pundak Kaira dengan perlahan.

Perlakuan Dipta membuat Kaira tak kuasa untuk menahan kembali air matanya, “Aku dipecat, Mas.”

Melihat istrinya begitu sedih, Dipta langsung menggenggam telapak tangan Kaira kuat. Namun, pria itu mencoba tetap tenang, memberikan waktu agar istrinya bisa puas menangis.

“Maafkan aku, Mas. Kalau aku dipecat seperti ini, sepertinya aku nggak bisa bayar kompensasi ke kamu karena sudah membantu masalahku ini,” rancau Kaira di sela-sela tangisnya.

“Kamu ngomong apa, sih?”

Kaira mendongakkan kepalanya, menatap Dipta yang tengah menjulang tinggi di depannya.

Saat ini Kaira benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, yang pasti dirinya seperti habis jatuh ketimpa tangga. Sudah gagal menikah karena diselingkuhi, dihina oleh mantan calon mertua, kini justru dipecat dari pekerjaan.

“Bagaimanapun aku sudah pernah janji sama diriku sendiri kalau aku bakalan bayar jasa kamu yang mau menikah denganku secara tiba-tiba, dan juga membantuku. Tapi nyatanya sekarang aku kehilangan pekerjaan.”

Merasa jika bukan pria bayaran, Dipta sedikit tersinggung dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Kaira. Kaira yang melihat Dipta diam saja justru kembali berpikir jika pria di depannya ini merasa kecewa karena ia tidak bisa menepati janji untuk membayarnya.

Kaira mencoba berdiri yang membuat posisi keduanya benar-benar sangat dekat bahkan intim. Kaira mencoba melihat raut wajah suaminya yang tengah menahan kesal.

“Kamu marah karena aku tidak bisa menepati janji untuk membayar?”

Tidak ingin lepas kendali, Dipta mencoba memalingkan wajah ke samping. Apalagi sejak tadi, Dipta, mencoba menahan diri karena embusan napas Kaira mengenai area lehernya, yang membuat gejolak pria normal terasa bangkit.

Lain hal dengan Kaira yang menganggap jika Dipta sangatlah marah, membuat hati Kaira semakin tidak enak sudah menyeret Dipta ke dalam pusaran masalah hidupnya.

“Aku minta maaf karena—“ Belum menyelesaikan kata-katanya, Kaira terkejut ketika Dipta tiba-tiba sudah mendaratkan bibirnya. Hal ini membuat Kaira terbengong, tidak bisa berpikir.

“Aku bukan pria bayaran, Kaira!” geram Dipta di sela-sela ciumannya. “Jika hari ini kamu dipecat dari pekerjaan, maka aku akan melakukan hal yang sama untuk Bayu, dia akan segera dipecat dari pekerjaannya!” janji Dipta kepada Kaira.

Bab terkait

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 6 - Hasutan Bayu!

    “Mmh—” Erangan serta tangan Kaira yang berusaha mendorongnya dengan kuat seketika membuat Dipta tersadar apa yang baru saja dilakukannya. Pria itu pun dengan cepat melepaskan ciuman dalamnya. “Ehm, mm— maaf, Kaira. Aku—” ucap Dipta terbata-bata, merasa panik sehingga pria itu tak tahu apa yang harus dilakukannya.Kaira pun merasakan hal yang sama. Malu, dan panik bercampur menjadi satu. Pasalnya, sejak pernikahan mendadak keduanya dari beberapa hari yang lalu, itu adalah sentuhan pertama yang diinisiasikan oleh Dipta. Dan anehnya, Kaira tidak merasa keberatan. Namun, hal yang paling tak bisa Dipta lupakan adalah semburat merah di wajah istrinya. Pria itu mengakui, bahwa Kaira memang cantik sejak pertama kali keduanya bertemu. Namun, malam itu, wajah Kaira terlihat lebih … sempurna. “Heh! Sopir!” Teriakan dengan nada yang familier memecahkan lamunan Dipta yang baru saja tiba di kantornya. Pria itu sengaja datang lebih pagi dari biasanya demi menemui Bayu, namun, siapa sangka just

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 7 - Bangkitnya Kaira Melawan Bayu!

    "Tadi kira-kira jawabnya udah bener nggak, ya," gumam Kaira sambil terus berjalan keluar kantor Golden Grup.Rasa pesimis mulai Kaira rasakan kembali, mengingat beberapa menit yang lalu kala proses wawancaranya dengan pihak Golden Group berlangsung. Pasalnya, meskipun dirinya telah berlatih sebaik mungkin, tetap saja Kaira merasa gugup sehingga beberapa kali dia menjawab pertanyaan dengan terbata-bata.Merasa tak percaya diri, Kaira pun terpaksa menurunkan ekspektasinya. Dalam hatinya, wanita itu bahkan sudah merasa sangat bersyukur dengan kesempatan untuk bisa lolos sampai ke tahap interview di salah satu perusahaan bergengsi yang masuk ke dalam big three company tersebut. Bagi Kaira, ini merupakan pencapaian yang luar biasa untuknya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 8 - Membuat Bayu Geram!

    "Oh! Maaf, Pak, saya akan segera ke sana." Kaira tersenyum manis sambil sedikit membungkukkan tubuhnya di depan Wisnu.Kaira memperhatikan Bayu yang berdiri di depannya kini terlihat pucat pasi, apalagi tatapan Wisnu terhadap pria itu sangat mengintimidasi. Ada kepuasan di hati Kaira melihat Bayu tak berkutik."Mari kita ke ruang meeting, Bu Kaira," ajak Wisnu mempersilakan Kaira untuk berjalan terlebih dahulu di depannya.Diperlakukan begitu baik oleh orang nomor satu di kantor Archery Grup membuat Kaira sangat bangga. Ia berjalan melewati Bayu yang masih menatap dengan ekspresi kebingungan.Bayu merasa jengkel ketika Pak Wisnu lebih perhatian kepada Kaira dibanding dirinya. Lagipula apa istimewanya wanita itu? Apa jangan-jangan mantan kekasihnya sekarang menjadi simpanan Pak Wisnu? Jika memang benar, ia harus segera melaporkan hal ini kepada istri Pak Wisnu.Melihat kebaikan bosnya kepada Kaira membuat Bayu merasa gusar. Ingin rasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 9 - Cemburunya Seorang Dipta

    “Suka?” Kaira mengerutkan kening bingung saat mendapatkan pertanyaan random seperti ini. Kenapa bisa Dipta berpikir seperti itu.“Ya, suka sama Bagas. Soalnya kamu ngebahas dia terus.”Kaira menahan tawanya ketika sikap Dipta sangat aneh. Entah kenapa kedua pria ini sikapnya aneh-aneh.Dipta bahkan mendengkus kasar saat melirik ke arah Kaira yang tengah menahan tawanya. Ia kesal ketika Kaira tidak peka sama sekali terhadap dirinya.Sampai akhirnya perjalanan mereka pun sampai di apartemen. Dipta yang tengah cemburu langsung saja keluar mobil dan berjalan terlebih dahulu tanpa menunggu Kaira yang masih tertinggal di dalam mobil dengan tatapan bingungnya.“Mas Dipta, tunggu!” seru Kaira saat Dipta menutup pintu mobil cukup kencang. Buru-buru Kaira menyusul keluar dan berdiri di samping suaminya. “Mas Dipta kenapa, sih?” tanya Kaira dengan wajah polosnya.“Gapapa, aku cuma laper,” jawa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 10 - Peringatan Untuk Bayu

    “Ka-kalian siapa!?” teriak Bayu ketika melihat banyak orang berpakaian serba hitam keluar dari dalam pagar rumahnya.Tidak mendapat sahutan, Bayu memukul salah satu dari mereka dengan brutal yang justru mengakibatkan keributan kembali. Bayu yang kalah jumlah langsung dipegang kedua tangannya oleh mereka.“Bajingan! Siapa yang menyuruh kalian, ha!?” tanya Bayu sambil menatap tajam, bahkan meludahi orang di depannya meski tidak kena sama sekali.Belum sampai memberikan pukulan kepada Bayu, mendadak Widya keluar sambil berteriak kencang meminta tolong yang membuat para orang berpakaian hitam segera melepaskan Bayu dan segera pergi dari sana.Bayu yang sudah bebas dari cekalan orang tak dikenal, langsung berjalan menghampiri Widya yang terlihat acak-acakan.“Bu, mereka siapa!?”Widya hanya bisa menggeleng saja sebagai jawaban. “Tidak tahu, kayaknya orang suruhan Kaira,” ceplos Widya ngasal.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 11 - Kaira Diculik

    “Siapa yang dipecat? Saya tidak memecat kamu, Kaira.” Bagas buru-buru berdiri dari kursi kebesarannya, berjalan menuju ke arah Kaira yang masih terisak pelan. Bagas takut kalau 'pria itu' akan kembali mengomelinya lagi jika tahu. Bagas sedikit ragu ketika akan memegang kedua bahu milik Kaira. Akan tetapi dia merasa iba melihat wanita menangis. “Ta—tapi kenapa ada orang lain yang duduk di kursi kerja saya, Pak?” tanya Kaira sambil mendongak ke atas, menatap wajah Bagas yang tengah berdiri tepat di depannya. Bingung ingin menjawab apa membuat Bagas berdeham kecil yang justru menyadarkan posisi berdirinya yang terlalu dekat. Bagas bahkan melepaskan kedua telapak tangannya yang sejak tadi berada di atas bahu milik Kaira. Tidak mau dicap pengkhianat oleh sahabatnya sendiri, Bagas kini berjalan menuju ke arah sofa, duduk dengan posisi kaki menyilang. “Dia akan membantu pekerjaan kamu nantinya. Sepertinya saya butuh dua sekretaris karena kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 12 - Dilecehkan Oleh Mantan

    “Kamu benar-benar gila, Mas!”“Ya! Aku gila karenamu, Kaira!” balas Bayu dengan suara yang tak kalah kencangnya, bahkan terkesan begitu membentak.Air mata yang sudah Kaira tahan sejak tadi kini mulai luruh melewati pipi mulusnya. Bayu yang memang fokus menyetir menyempatkan melirik sekilas ke arah Kaira.“Gak usah sok sedih gitu, lagian aku nggak bakal kasihan juga sama kamu!” komentar Bayu ketika tidak suka melihat Kaira menangis. “Muka aja sok polos tapi ternyata hatimu jahat!” lanjutnya menyalahkan Kaira.Kaira tidak menanggapi ucapan Bayu yang terus saja berkomentar jahat tentang dirinya. Sampai akhirnya ponsel milik Kaira yang berada di dalam tas berdering hebat yang membuat wanita itu segera mengambilnya.Saat baru melihat layar ponselnya, hape itu sudah direbut paksa oleh Bayu. Kaira melirik dan mendengkus kasar.“Kembalikan ponselku, Mas!” pinta Kaira sambil terus mencoba m

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 13 - Firasat Seorang Suami

    “Jangan lakukan itu kepadaku!” teriak Kaira lantang ketika Bayu ingin mencumbunya paksa, namun suara ponsel Bayu menghentikan aksi bejatnya itu.Melihat nama yang menelepon membuat Bayu sedikit menunda keinginannya untuk menodai Kaira, karena sudah pasti ada berita penting jika ‘orang itu’ menelepon.“Ya, halo.”“Kasus korupsimu sedang diselidik oleh direktur keuangan, sebaiknya kau cepat ke sini!”Bayu menggeram kesal karena rencana untuk meniduri Kaira harus ditunda. Pria itu melirik Kaira yang sudah tak berdaya di depannya akibat tamparan bertubi-tubinya barusan.Tahu jika Kaira tidak akan kabur, Bayu kini berjalan menjauh untuk membicarakan hal penting ini.Lain hal dengan Kaira yang melihat kesempatan seperti ini justru digunakan untuk segera melarikan diri, namun aksinya diketahui oleh Bayu.“Mau lari ke mana, ha!?” teriak Bayu menggeram kesal.***“Apa!? Sudah pulang sejak pukul empat sore!?”Dipta terkejut kala mendapat kabar jika Kaira sudah pulang sejak sore tadi. Ia memijat

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03

Bab terbaru

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 254 - Bahagia Bersamamu [TAMAT]

    Alle yang mendadak khawatir jika Raffa macam-macam kini langsung berjalan ingin keluar dari kamar hotel, namun dicegah oleh para teman-temannya.“Mau ke mana?”“Mau ke kamar sebelah.”“Jangan lah, itukan acaranya Raffa sama teman-temannya. Kita di sini aja seneng-seneng.”“Tapi kalau dia macam-macam gimana, Nin!?”“Iya gapapa dong? Itung-itung kasih free sehari apa salahnya.”“Gila lo semua!”Alle tetap keukeh ingin keluar dan mengecek kamar sebelahnya. Saat digedor-gedor dan dibuka oleh petugas hotel, Alle terkejut ketika di dalam kamar tidak ada siapa-siapa.Justru Alle merasa heran ketika kamar yang dimasuki justru memiliki konsep seperti film Disney. Alle berpikir kalau Nindi salah memberitahukan nomor kamar acara Raffa.Tak lama Nindi dan teman-temannya keluar. Mereka bahkan sudah berganti kostum yang membuat Alle merasa hampir gila sekarang.“Jadi … ini semua kerjaan kalian?” tanya Alle tidak percaya harus terkena jahilan mereka bertubi-tubi meski di dalam hati sangat senang lua

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 253 - Bridal Shower

    Melihat model gaun yang dipilih oleh Alle membuat Raffa langsung mendelik kaget. Yang benar saja? Bisa-bisanya Alle memilih model yang memiliki belahan panjang dari ujung kaki sampai paha. Ditambah bagian dada yang terbuka. Tentu saja Raffa tidak setuju dan tidak akan memberi kesempatan untuk para mata buaya darat melihat keindahan tubuh istrinya.“Aku nggak setuju!” tolak Raffa tegas.“Lha, kenapa? Bukannya bagus dan seksi?”“Kamu mau sengaja pamer paha sama payudara?” skakmat Raffa yang membuat Alle langsung terdiam. Niat Alle bukan seperti itu, tapi agar terlihat seksi saja. “Pilih yang kalem aja,” lanjut Raffa memberikan sarannya.“Yaudah kamu pilih sendiri aja. Aku bingung semuanya bagus-bagus.”Alle memberikan semua majalah ke arah Raffa. Membiarkan Raffa memilihkan gaun yang pas dan cocok untuknya. Lagian Alle bingung jika harus untuk memilih seperti ini.Pada akhirnya Raffa yang memilihkan gaun untuk Alle pakai di acara resepsi nanti. Tentu saja pilihan Raffa jatuh pada dress

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 252 - Menuju Hari Bahagia

    Setelah acara kelulusan dua hari yang lalu, kini Raffa dan Alle sibuk mempersiapkan diri untuk resepsi pernikahannya. Alle bahkan meminta ijab qobul diulang saat acara resepsi nanti. Alle ingin foto buku nikah sekaligus agar orang-orang tahu kalau mereka menikah resmi.Dan, saat ini mereka berdua telah sampai di butik yang akan mendesain baju pengantin mereka nanti. Sebelum keluar mobil, Raffa mengambil kaca mata hitamnya terlebih dahulu di dalam dashboar dan segera memakainya yang justru semakin menambah akan pesona kadar kegantengannya.Lain hal dengan Alle yang mendecih sebal melihat penampilan Raffa. Bagi Alle sendiri, kalau Raffa terlalu tampan justru membuatnya khawatir karena akan banyak buaya betina untuk menggoda suaminya ini.“Kalau mau memuji nggak usah malu-malu,” celetuk Raffa meledek Alle yang saat ini menatapnya dengan sangat serius. “Percaya kok kalau aku ganteng,” lanjutnya penuh percaya diri.“Cih! Dasar kepedean! Padahal mirip tukang urut!”Beginilah kehidupan Raffa

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 251 - Kelulusan

    Selesai hangout bersama Nindi, Alle pamit pulang tanpa menunggu Raffa menjemput terlebih dahulu.Setiba di rumah, Alle selalu melihat pemandangan di mana para adik-adiknya berkumpul dan berantem.“Kak, minta duit dong!” Januar menadahkan tangan di depan Alle, meminta uang untuk top up game.“Buat apaan?”“Beli jajan di mini market depan,” kilah Januar berbohong.Alle yang memang gampang percaya tentu saja memberikan uang dua lembar warna merah. Januar yang sehabis diberi uang langsung kabur pergi dari rumah.Awalnya tadi seperti biasa, lagi berantem sama Oky. Entah rebutan apa mereka berdua. Alle yang sehabis perawatan berjalan menuju ke arah kamar Yupi, ingin mengobrol dengan adiknya yang satu itu.Tok! Tok!“Masuk aja nggak dikunci!” seru dari dalam kamar yang membuat Alle langsung menekan handle pintu dan mendorong ke dalam.Cklek!“Eh, Kak Alle, sini Kak,” ujar Yupi yang menepuk ranjang di sampingnya, menandakan untuk Alle duduk di sana.Ketika Alle sudah duduk, bisa ia lihat kala

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 250 - Me Time With Bestie

    Baik Alle maupun Raffa sama-sama kaget mendengar suara cempreng dari Januar yang mirip dengan toa. Apalagi bocil itu tengah berlari-lari sambil teriak ‘Kak Alle ciuman’ dan hal ini membuat Alle sangat malu.Kesal memiliki adik seperti itu membuat Alle gregetan sendiri pengin masukin karung. Namun, melihat Raffa yang tampak santai membuat Alle heran.“Kenapa kamu nggak kesal, Bee?” tanya Alle menatap Raffa yang masih sibuk menikmati teh jahe buatan Alle.“Ngapain kesal sama anak kecil? Buang-buang tenaga aja. Biarkan aja Januar begitu,” lerai Raffa yang terkesan lebih membela Januar dibanding Alle.“Kamu kenapa jadi belain dia!?” sungut Alle semakin kesal.“Aku nggak belain, Sayang, hanya memaklumi tingkahnya yang memang lagi begitu. Nanti juga ada fase-nya dia bakalan nalar dan mengerti kok.” Raffa berkata sangat lembut hingga membuat Alle semakin tidak bisa berkutik untuk marah-marah.“Iya, sih, tapi ngeselin banget mulutnya kayak toa! Bikin heboh pagi-pagi begini.”Raffa yang paham

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 249 - Menikmati Peran Suami Istri

    Pagi ini jika biasanya Alle akan sibuk dan heboh soal urusan sekolahnya, kali ini cewek itu jauh lebih santai. Lebih bisa menikmati hidup dan peran barunya sebagai istri. Terbukti dengan Alle bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan pakaian milik Raffa yang akan digunakan pergi ke kantor Papa Regan.Katanya Raffa akan mengisi waktu luangnya dengan bekerja magang di kantor orang tuanya sendiri. Sebagai istri, Alle hanya bisa mendukung jika itu memang yang terbaik.Alle juga sudah berkutat di dapur hanya untuk memasak menu sarapan untuk Raffa. Alle ingin mencoba memasak menu berat untuk Raffa. Biar kalau sarapan jangan roti oles selai terus. Kasihan suaminya akan bosan jika seperti itu.“Lho, Non Alle masak apa?” tanya asisten rumah tangga yang kaget melihat anak majikannya pagi-pagi sudah berada di depan kompor. Pemandangan yang sangat langka.“Sayur sup, Bi. Buat Raffa sarapan nanti,” jawab Alle sambil mesam-mesem sendiri.“Owalah gitu toh, Non. Kekuatan cinta emang luar biasa sekali y

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 248 - Sambutan Hangat

    Setiba di Indonesia, pasangan muda itu disambut sangat meriah dan penuh kasih oleh kedua keluarga yang memiliki pengaruh besar di negara itu.Alle yang kangen dengan Mamanya langsung memeluk Kaira sambil menangis bahagia. Ternyata hidup jauh membuatnya sadar akan pentingnya peran seorang Ibu yang selalu memperhatikan dirinya setiap waktu.Meski terkesan cerewet tapi saat jauh selalu membuat kangen. Alle bahkan masa bodoh ketika menjadi pusat perhatian dari adik-adiknya karena sudah besar masih suka menangis seperti ini.“Kangen,” ucap Alle sambil menatap wajah Kaira yang ikut berkaca-kaca, namun Alle tahu betul kalau Mamanya sedang menahan diri untuk tidak menangis.“Mama juga kangen sama kamu,” balas Kaira sambil mengusap lembut pipi anaknya. Meski sudah menikah, tetap saja di mata Kaira dan Dipta, Alle tetap menjadi putri kecilnya.Alle tersenyum manis ketika Dipta tak mau kalah ingin meminta pelukan darinya. Perhatian Alle pun kini berpindah ke cinta pertamanya, Papa Dipta.Cukup l

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 247 - Kembali Ke Indonesia

    “Serius kamu tanya ini?” Raffa tidak percaya kalau Alle bakalan menanyakan hal ini kepadanya. Kalau Raffa tidak normal, mana mungkin minta nambah berkali-kali. Alle ada-ada aja!“Iyakan teman-teman kamu aja gitu semua,” jawab Alle dengan wajah tanpa dosanya. Mukanya benar-benar gemesin sekaligus ngeselin pengin masukin karung.Raffa yang mendapat pertanyaan itu justru merasa bingung sendiri saat ingin menjawab. Yang dilakukan Raffa hanya menggaruk-garuk pelipisnya yang tidak gatal sama sekali.Sampai akhirnya Raffa mengajak Alle untuk benar-benar pergi dari ruang itu. Sebelumnya Raffa berpamitan kepada Noah dan teman-temannya terlebih dahulu.Ketika sudah berada di area parkiran, Raffa kembali menatap Alle yang masih saja menunggu jawabannya.“Gini All, kalau aku nggak normal sudah pasti nggak nafsu sama kamu. Ini lihat kamu begini aja bawaan pengen ajak ke atas ranjang. Ngadon anak tiap waktu. Masa kamu masih berpikiran kalau aku nggak normal, sih!?” jelas Raffa panjang lebar karena

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 246 - What The Fuck

    Malam ini Raffa membawa Alle pergi ke salah satu klub malam ternama di kota tersebut. Alle yang baru mengetahui tujuannya ke tempat dugem, langsung ngamuk dan memukuli Raffa ketika baru sampai parkiran.“Tau gini aku nggak mau ikut!” amuk Alle kesal.“Katanya mau lihat Noah udah punya pacar apa belum? Di tempat ini kamu bisa melihat dia secara langsung.”Alle diam tak memberikan komentar ataupun reaksi apapun. Hatinya terlalu kesal kepada Raffa yang tidak mau langsung menjawab pertanyaannya malah justru membawanya ke tempat clubbing seperti ini.“Ayo,” ajak Raffa yang saat ini sudah turun terlebih dahulu dari dalam mobil. “Mau di dalam mobil terus?” lanjutnya menyindir Alle ketika masih saja duduk anteng di kursi penumpang.Sambil menggerutu, Alle mulai membuka pintu mobil dan turun dengan kondisi tubuhnya yang sudah lesu duluan.Seumur hidupnya, Alle tidak pernah datang ke tempat seperti ini. Hidupnya lurus-lurus saja meski sering mendengar beberapa cerita dari teman-teman kelasnya y

DMCA.com Protection Status