Share

88). Seseorang di Lampu Merah

***

"Seriusan nih, pindah beneran? Tega ninggalin Mama?"

Mendengar pertanyaan Teresa, Adara mengukir senyum lalu mengalihkan pandangannya dari Danendra juga Adam yang sedang memasukkan barang bawaan ke dalam bagasi.

Tak terlalu banyak, barang bawaan yang dibawa pulang ke apartemen siang ini hanya tiga koper dengan masing-masing koper berisi pakaian baby El, Adara, juga Danendra.

"Seriusan, Ma. Kan udah lama juga Dara sama Danendra di sini," ucap Adara sambil mengusap pucuk kepala baby El yang kini nyaman dalam gendongannya.

"Padahal enggak usah balik ke apartemen, Ra. Udah di sini aja sama Mama," kata Teresa. "Rumah segede gini sepi tau."

Adara mengukir senyum tanpa memberikan balasan karena niatnya untuk kembali ke apartemen sudah benar-benar bulat.

Bukan tak nyaman tinggal di rumah Adam, Adara hanya ingin mencoba membangun rumah tangga yang mandiri dengan Danendra, karena semenjak melahirkan dua bulan lalu dia lebih mengandalkan Teresa untuk merawat Elara.

Adara ingin merasakan bag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
gak usah mikirin Rafly Ra meskipun itu emang beneran dia
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
lebih enak tim sendiri emang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status