Share

Keadaan Imron

Penulis: Randria
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-02 02:04:35

Setelah beberapa hari pulang dari pulau Jawa, Imron selalu mengurung dirinya di dalam kamar, ia hanya akan keluar bila ada keperluannya saja.

Imron duduk termenung memandangi gawai-nya yang berbunyi, Icha berkali-kali menghubunginya, namun sekalipun tak pernah ia angkat, bahkan semua pesan singkat darinya selalu diabaikan.

Icha memang cantik, tapi Imron belum memiliki perasaan lebih kepadanya, walaupun ia berusaha untuk mencintai, namun hatinya tetap tidak bisa menerima, karena ia masih teringat Humaira.

Sangat menyakitkan baginya, membayangkan mantan istrinya itu sedang berbulan madu bersama lelaki lain, kalau bukan karena Laras, tentu tidak akan pernah ada kata perceraian, kini ia benar-benar sangat menyesal.

Imron mengambil sebatang rokok, kemudian menghisapnya dalam-dalam hingga asapnya mengepul ke udara, ia berpikir keras, bagaimana caranya agar ia bisa balas dendam kepada Laras.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Dijodohkan

    "Mamak akan cepat sembuh, kalau melihat kalian bahagia, terutama kau, Ali, cepatlah kau mencari pengganti," lirihnya.Salamah dan Saudah saling berpandangan, mereka langsung menatap Imron meminta penjelasan."Tenang saja Mak! Yang penting mamak' sembuh dulu, jangan berpikir yang macam-macam, ya Mak!" balas Imron.Raudah hanya mengangguk lemah, tatapannya menyimpan harapan besar terhadap anak lelakinya.Ia sadar, usia tak' lagi muda, ia hanya ingin menikmati masa tuanya dengan penuh kebahagiaan.Kelahiran si kembar merupakan sebuah mukjizat baginya, namun ia sangat terpukul melihat kenyataan yang ada, ternyata kebahagiannya hanya semu semata.Suster datang menghampiri mereka, kemudian berkata,"Maaf, waktunya sudah habis, pasien mau dipindahkan ke ruangan lain," ucapnya."Kami keluar dulu ya Mak!" ucap Salamah.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Nuralima Menjenguk Raudah

    "Kenapa harus sama dia, Mak! Jelaslah belum nikah, mana ada yang mau sama gadis gendut dan jelek macam dia, tak' mau aku," balas Imron."Kau belum nampak, macam mana dia sekarang, Ali! Cobalah telepon dia dulu, baru komentar." Raudah memberikan kartu nama yang bertuliskan Nuralima Hutagalung.Dengan terpaksa, Imron pun mau menerima, kemudian menyimpannya di dalam dompet."Kok bisa mamak' jumpa sama dia?" tanya Imron."Dia lagi jenguk kawannya yang sakit, kebetulan jumpa sama Saudah di depan," jawabnya."Tadi dia ada tanya kabar kau, Ali! Lama kami cerita-cerita," ucapnya."Tapi baru saja dia pulang, kau inilah, lama pula baru sampai di sini, ditunggunya dari tadi," imbuhnya lagi."Bagaimana dengan keadaan mamak' sekarang? Apa sudah mendingan?" tanya Imron."Alhamdulillah, semakin membaik; apalagi setelah jumpa sama Nuralima tadi, nampaknya

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-08
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Menghubungi Icha

    Imron sedang menikmati makan siangnya di kantin rumah sakit seorang diri, Saudah dan anaknya sudah pergi beberapa menit yang lalu menuju mushola untuk menunaikan ibadah shalat Dzuhur.Ia mengambil gawai yang bergetar di dalam saku bajunya, tertera nama Togar terpampang di layar handphone, kemudian ia pun segera menekan tombol berwarna hijau, untuk menyambungkan panggilan.["Halo! Assalamualaikum! Horas bah! Kemana saja kau, Imron? Lama tak' ada kabar!"] ucap Togar setelah telepon tersambung.["Waalaikumsalam, maaf kawan, sibuk kali' aku di kampung, mamak'-ku masuk rumah sakit. Apa kabarnya di sana?"] balas Imron.["Oh, pantaslah! Susah kali' dihubungi, lagi sibuk rupanya,"] ucap Togar.["Ya begitulah, bagaimana keadaan di sana?"] tanya Imron.["Keadaan di sini seperti biasanya, cuma aku kasihan kali' tengok si Icha, murung terus dia,"] jawab Togar.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-09
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Pertemuan Kembali

    Dengan cepat, imron mengeluarkan gawai-nya untuk menyimpan nomor telepon milik Nuralima, ia pun melakukan panggilan namun segera ia matikan kembali, hatinya masih bimbang untuk memulai percakapan.Tak' lama kemudian, gawai-nya berdering, tertera nama 'Ima gendut' terpampang di layar handphone-nya, namun Imron mengabaikannya.Setelah beberapa kali berdering, akhirnya Imron pun mau mengangkat telepon dari Nuralima.["Halo! Assalamualaikum! Dengan siapa ya? Tadi miscall ke nomor saya,"] ucap seorang wanita dengan suara lembut.["Apa benar ini dengan Nuralima?"] tanya Imron ragu.["Iya benar, dengan saya sendiri. Ini siapa ya?"] balas Nuralima.["Yang benar saja, Dek! Kok nampak lain suaranya; ini pasti adeknya kan? Mana Nuralima nya? Ada hal yang sangat penting yang Abang sampaikan,"] ucap Imron.["Sampaikan saja, Bang!"]

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-13
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Reunian

    Tak' lama kemudian, muncul seorang wanita menuruni tangga, Imron berdiri dan menatap ke arahnya.Wanita itu tersenyum, saat mereka beradu pandang."Maaf, Bang! Lama nunggu ya?" ucapnya."Ka... Kamu Sarma? A... Atau bukan?" tanya Imron tergagap."Sudah lama, kita tak' jumpa, Abang sudah tak' mengenaliku lagi, coba perhatikan baik-baik, aku ini siapa," ucap gadis itu."Enggak... Nggak mungkin kalau kamu si gendut itu!" Imron menatap gadis cantik di depannya.Imron memindai gadis di depannya dari atas ke bawah, ia benar-benar takjub dengan perubahan pada Nuralima

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-17
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Jatuh Cinta Lagi

    Imron menatap Nuralima yang sedang termenung melalui kaca mobil bagian dalam."Dek, besok malam Abang ke rumah ya? Boleh enggak?" tanya Imron."Nanti kakak yang tadi marah loh Bang, kalau nampak Abang pigi ke rumahku," jawab Nuralima.Imron tersenyum, kemudian menatap gadis itu kembali sambil berkata,"Cemburu kau ya? Mana ada, Dek! dia kan cuma kawan Abang.""Sama juga kayak kita yang cuma kawan, ya Bang?" Nuralima menatap Imron melalui kaca mobil bagian dalam."Memangnya ada perlu apa Abang mau datang ke rumahku?" imbuhnya lagi."Memangnya tak' boleh, Abang main-main ke rumah, Dek? Pengen ngobrol-ngobrol aja, kan' udah lama kita nggak jumpa," ujar Imron."Boleh kok Bang," jawab Nuralima, netra mereka saling bertemu melalui kaca mobil, Imron mengukir senyum, sementara Nuralima hanya membalasnya sekilas, kemudian ia meng

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Berkunjung Ke Rumah Nuralima

    Imron menatap Nuralima yang sedang termenung melalui kaca mobil bagian dalam."Dek, besok malam Abang ke rumah ya? Boleh enggak?" tanya Imron."Nanti kakak yang tadi marah loh Bang, kalau nampak Abang pigi ke rumahku," jawab Nuralima.Imron tersenyum, kemudian menatap gadis itu kembali sambil berkata,"Cemburu kau ya? Mana ada, Dek! dia kan cuma kawan Abang.""Sama juga kayak kita yang cuma kawan, ya Bang?" Nuralima menatap Imron melalui kaca mobil bagian dalam."Memangnya ada perlu apa Abang mau datang ke rumahku?" imbuhnya lagi."Memangnya tak' boleh, Abang main-main ke rumah, Dek? Pengen ngobrol-ngobrol aja, kan' udah lama kita nggak jumpa," ujar Imron."Boleh kok Bang," jawab Nuralima, netra mereka saling bertemu melalui kaca mobil, Imron mengukir senyum, sementara Nuralima hanya membalasnya sekilas, kemudian ia meng

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Menolak Lamaran

    "Dek, ada acara apa di dalam? Rame kali nampaknya?" tanya Imron menatap Nuralima penuh dengan tanda tanya."Itu rombongan keluarga Bang Tohir, Bang!" jawab Nuralima, pandangannya menatap ke arah dalam rumah."Siapa itu Bang Tohir? Keluarga dek Ima ya?" tanya Imron.Sarma tiba-tiba datang dari arah belakang rumah dengan tergopoh-gopoh, kemudian ia menghampiri mereka."Kucari ke mana-mana tak' nampak, di sini rupanya Kakak! Dipanggil mamak' dari tadi !" ucap Sarma sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal."Kau datang secara tiba-tiba, mengagetkan Kakak pula, malas kali jumpa sama mereka itu, kau saja yang kawani mereka," balas Nuralima."Aku pun tak' mau, ayolah Kak! Jumpai dulu sebentar, merepet pula nanti mamak', tak' sanggup kita dengar nanti, " ujar Sarma."Ayo Bang Ali, kawani aku." Nuralima bangkit dari duduknya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28

Bab terbaru

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Ending (Tamat)

    "Kenapa, Kal? Bolak-balik aja," ucap Hadi,"Mendingan makan dulu, keburu dingin nanti!" imbuhnya lagi."Ini Teh Huma, belum nyampe juga jam segini, aku kan jadi khawatir, Kang" jawab Haikal."Telepon juga nggak aktif," imbuhnya lagi."Coba telepon Laura, handphone Huma paling lowbat." Kang Hadi menambah porsi makannya."Ayo makan dulu, biar bisa berfikir jernih," ucap Hadi."Iya deh." Haikal bergabung bersama Kang Hadi di meja makan.Keesokan harinya, Imron dan keluarga sudah bersiap-siap untuk

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Menuju Kota Kisaran

    # Beberapa hari kemudianSuasana pagi hari di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta cukup ramai, Haikal, Hadi dan keluarga Bang Togar, berjalan beriringan menaiki kapal KM Kelud yang berkapasitas dua ribu orang penumpang, yang tidak lama lagi akan berangkat.Mereka hendak berlayar menuju ke pelabuhan Belawan Medan Sumatera Utara, namun harus transit di beberapa titik sebelum sampai di tujuan akhir, mereka akan berlayar selama tiga hari dua malam.Haikal dan Kang Hadi sangat menikmati perjalanan panjang mereka, ini merupakan pengalaman mereka yang pertama menaiki kapal laut, karena selama ini belum pernah bepergian jauh keluar dari pulau Jawa.Humaira dan beberapa orang yang lainnya akan terbang menaiki pesawat dari bandara Soekarno Hatta Jakarta menuju Bandara Kualanamu kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara tiga hari kemudian.Saat ini ia sedang bersiap-siap m

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Ketika Anak-anak Bertemu Maulida

    "Mungkin Laras sama Laura mau ikut." Humaira menoleh ke arah Laras dan Laura.Laras dan Laura saling berpandangan, kemudian mereka menjawab hampir bersamaan."Tengok saja nanti," jawab mereka."Nanti kalau mau pergi, sama-sama kita ya?" ucap Togar.Ketika sedang asyik berbincang, tiba-tiba gawai milik Togar berbunyi, ia pun segera mengangkat telepon."Kebetulan sekali, si Imron video call, kuangkat dulu ya,"ucapnya.["Assalamualaikum Imron apa kabar? "] Togar melambaikan tangannya ke arah layar handphonenya.["Horas bah! Macam mana kabar di sana, kawan?"] balas Imron.["Kamipun sehat-sehat semua di sini,"] jawab Togar.["Bagaimana Togar sudah kau bilang sama keluarga Humaira tentang acara pernikahanku itu?"] tanya Imron.["Sudah, tengok ini! Kami lagi ngumpul di rumah Haikal."] Togar mem

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Menuju Ending

    Laras berubah menjadi pendiam dan selalu mengurung diri di dalam kamar, kejadian beberapa hari yang lalu membuatnya menjadi sadar, ia menyesali perbuatannya selama ini."Ayuk! Dipanggil sama mamah Yati, disuruh makan." Laura masuk ke dalam kamar, ia kasihan melihat kakaknya selalu termenung dan menyendiri di dalam kamar."Ayuk nggak lapar," jawabnya singkat.Laura duduk di tepi ranjang, ia menatap Laras yang semakin kusut, rambut dibiarkannya tergerai berantakan, seolah tidak ada lagi semangat hidup."Ayuk pegang apa itu?" Laura melihat Laras menggenggam sesuatu.Laras membuka genggaman di tangannya. kemudian memperlihatkanny

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Alex Ditangkap Polisi

    Alex mengambil sesuatu dari saku celananya, kemudian ia hendak menyumpal mulut Laura dengan saputangan yang sudah ia olesi dengan obat bius.Laura mundur beberapa langkah, sehingga Alex yang posisinya masih berada di dalam mobil, sedikit kesulitan untuk melakukan aksinya."Sudah aku duga, kau akan memakai cara-cara licik seperti ini, seperti waktu itu saat kau menjebakku."Laura menatap Alex dengan penuh kebencian."Gara-gara ulahmu itu terpaksa aku menerima lamaranmu," imbuhnya lagi."Bagaimanakah kau bisa mengenaliku, Sayang?" tanya Alex, dengan suaranya yang tidak lagi dibuat-buat."Walaupun kau merubah penampilanmu, tapi a

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Menemui Alex

    "Seandainya saja tadi Ayuk aku bisa kita ajak kerjasama untuk menemukan Alex dan komplotannya," ucap Laura."Aku mewakili kakakku, mohon maaf kepada keluarga di sini, atas kelakuannya itu," ucap Laura."Iya, sudah kami maafkan kok, jangan khawatir Laura." balas Humaira."Kamu benar Laura, kakak kamu itu bisa kita ajak kerjasama."Haikal menatap Laura."Laura, tolong ambilkan laptop-ku di kamar," imbuhnya lagi.Laura bangkit dari duduknya, lalu bergegas menuju kamar Haikal, tidak lama kemudian ia pun sudah kembali membawa laptop berwarna hitam dengan layar 14 inci.Haikal mulai membuka laptopnya, ia melihat rekaman CCTV, kini semua orang yang berada di ruang tamu fokus melihat ke arah benda segi empat tersebut."Sepertinya aku kenal dengan pria itu," ucap Laura, ketika melihat Laras turun dari mobil diikuti oleh Hen

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Ketika Humaira Bertemu Laras

    Humaira menikmati pemandangan di jalanan kota Bandung yang ia lalui melalui jendela mobil taksi, sudah berbulan-bulan meninggalkan kota ini membuatnya rindu akan tanah kelahirannya itu, sementara Maulida nampak tertidur pulas di sampingnya."Masih lama lagi kah, Kak Ira?" tanya Maulida ketika ia membuka matanya."Nggak lama lagi kok," balas Humaira."Kalau masih ngantuk, tidur aja lagi, nanti kakak bangunin," imbuhnya lagi."Udah nggak ngantuk lagi, kok!" balas Maulida.Tak' lama kemudian, mobil pun berhenti di depan rumah Humaira, ia beranjak turun dari mobil, kemudian mengeluarkan semua barang bawaannya, dibantu oleh Maulida dan sopir taksi."Rumah kakak bagus ya?"Maulida mengedarkan pandangannya ke arah rumah Humaira dan rumah disekitarnya."Ayo masuk!" Humaira tersenyum."Assalamualaikum!" uca

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Laras Ke Bandung

    Laras melemparkan gawainya ke atas tempat tidur, ia merasa kesal karena Laura begitu saja memutuskan sambungan telepon."Sial! Nanti sore pula, katanya! Mana sudah lapar kali' ini," umpatnya sambil memegangi perutnya.Ia berjalan mondar-mandir mengitari kamar, sesekali meremas rambutnya yang hitam sebahu.Laras tersenyum, ketika tiba-tiba mendapatkan sebuah ide cemerlang, kemudian membongkar tas koper besar berisi pakaian, ia mencari sebuah baju yang didalamnya terdapat uang yang ia curi dari keluarga Tuan Kenzi.Beberapa lembar uangkertas yang terdiri daripecahanmulai 1.000yen, 2.000yen, 5000yen, hingga 10.000yen, ia kumpulkan kemudian merapikannya."Sebaiknya aku tukarkan dulu uang Yen ini dengan rupiah, baru aku beli makanan dan langsung pergi ke Bandung," Laras tersenyum puas.Laras mengambil handphonen

  • Suami Pelitku Menyesal Setelah Berpisah Denganku   Ke Kantor Polisi

    "Aku pagi ini disuruh ke kantor polisi untuk memberikan kesaksian peristiwa kebakaran kemarin," ucap Haikal.Laura menoleh sekilas ke arah Haikal kemudian kembali menikmati sarapannya."Laura, kamu ikut yuk! Temani aku, aku takut nih, berurusan dengan polisi." Haikal menatap Laura.Laura menoleh ke arah Ceu Yati untuk meminta persetujuan, kemudian Ceu Yati menganggukkan kepalanya."Kalau Neng Laura sudah baikan, boleh pergi kok," ucap Ceu Yati."Tapi catering gimana, Mah?" tanya Laura."Urusan catering biar mamah yang urus." Jawab Ceu Yati.Haikal bangkit dari duduknya, kemudian menoleh ke arah Laura."Aku siap-siap dulu, nanti nyusul ya?" ucapnya."Iya" jawab Laura singkat."Mamah juga mau ke tempat catering Hilma, mau ngawasin pegawai." Ceu Yati bangkit dari duduknya lalu ia beranjak p

DMCA.com Protection Status