# POV Laras
Hari ini, kami berangkat dari bandara Kualanamu Medan langsung menuju Husein Sastranegara di Bandung.
Perjalanan udara selama kurang lebih dua jam setengah membuat si kembar sedikit rewel, mereka menangis sepanjang perjalanan, untunglah ada Kak Saudah yang membantu mendiamkan mereka
Setelah sampai di bandara Bandung, kami dijemput oleh Bang Togar.
"Gimana ? Apa langsung saja ke rumah sakit atau pulang dulu ke rumah kontrakan ? " tanya Bang Togar, ketika sudah berada di dalam mobil.
"Ke rumah sakit saja," jawab Kak Saudah.
"La
Bayiku menangis secara bersamaan, membuatku semakin pusing, mungkin mereka kaget karena teriakanku tadi, saat menelpon Bang Imron."Assalamualaikum ... ! Teh ... ! Teh ... !Teh Laras ... !Assalamualaikum ... ! teriak seseorang dari luar."Waalaikumsalam ... !Masuk saja Teh Lilis, pintunya enggak di kunci ! " teriakku dari dalam kamar sembari menggendong Farel, sementara Fahrul masih menangis di atas tempat tidur.Lilis pun segera masuk ke dalam rumah, lalu meletakkan mangkuk berisi sayur bayam, tahu goreng dan nasi." Teh Laras ini saya ada bawakan sedikit makanan, dihabiskan ya?" ucapnya." Terima kasih Teh Lilis, kebetulan saya memang tak sempat memasak, sibuk mengurus si kembar dari tadi," ucapku."Kenapa bayinya, Teh ? Kompak begini, pada nangis semua ! " Lilis segera menggendong Fahrul dan berusaha mendiamkannya."Nggak t
🌷🌷🌷🌷🌷# Pov Laras"Oh ya, Bang ! Tadi Laura telepon, dia mau datang ke sini besok, rencana mau nikah Minggu depan, " ucapku."Boleh, tapi kontrakan kita kan sempit, Dek ! Apalagi kalau bawa suaminya nanti," jawabnya."Dia nggak nginap di sini katanya, dia mau nempatin rumah kita yang di Jakarta, boleh kan Bang ? " tanyaku."Boleh, Kau atur saja Dek !Mana si kembar, Abang mau nengok, sudah sebesar apa mereka sekarang." Bang Imron celingukan menatap ke arah kamar."Lagi pad
"Anak ayah sudah bangun, sini bobo dekat ayah." Ia memandang si kembar dari kejauhan."Gantengnya anak ayah ! "Ia memperhatikan si kembar dengan seksama."Mirip siapa Kau, Nak'ku ? " Hatiku tersentak mendengar penuturannya."Banyak orang bilang, katanya si kembar mirip personil BTS, itu loh yang grup terkenal itu," ucap Kak Saudah."Yang mana pulak itu ? BTS itu apa Batak Simalungun ? "Mendengar penuturan Bang Imron, Kak Saudah tertawa terpingkal-pingkal."Ha ... ha ... ha ... ! ""Bukan Batak Simalungun, Ali ! ""Ha ... ha ... ha ... ! "Bang Imron mengkerutkan keningnya, ia menatap si kembar, lalu beralih menatapku, netra kami saling bertemu, aku pun membuang muka, pura-pura menyibukkan diri dengan si kembar."Apa waktu hamil, Kau nge-fans sama personil BTS, Dek ? " Bang Imron menatapku kembali.
Assalamualaikum ... ! "teriak seseorang dari arah depan.Gegas kami menuju ke arah ruang tamu sambil membawa minuman dan juga cemilan."Waalaikumsalam ... " jawab kami serempak.Aku pun membuka pintu, mataku membulat melihat siapa yang datang."Alex ! " gumamku."Laras ! " gumam Alex, hampir tak terdengar.Aku sama sekali tidak pernah menyangka, kalau Rio yang dimaksud oleh Laura adalah Alex, yang selama ini kucari.Kenapa bisa seperti ini, apakah ini suatu kebetulan ?&
🥀🥀🥀🥀🥀#Pov Laras"Alex ! aku boleh minta nomor tuan Kenzi," ucapku.Alex mendongakkan wajahnya, ia menatapku dengan seksama."Percuma saja kamu menelpon dia, enggak bakalan di angkat, lagipula ia sama sekali tidak mengerti bahasa Indonesia," ucap Alex."Di mana dia sekarang ? " Aku menatap Alex tajam."Informasinya enggak gratis Kakak iparku sayang," bisik Alex, matanya melirik ke arah kamar, seakan ia takut istrinya akan mendengar."Jadi, kamu maunya apa ? " ucapku sengit."Ssst ... ! Jangan keras-keras, " bisik Alex, ia meletakkan satu jari telunjuk di depan mulutnya."Aku ingin mengulangi lagi kebersamaan kita seperti waktu itu." Alex menyentuh wajahku, dengan sigap aku menepis tangannya."Jangan macam-macam-macam Kau Alex ! " ucapku."Seandainya
🥀🥀🥀🥀🥀# Pov LauraPagi ini aku dan suamiku, bang Rio berangkat dari Jambi menuju Bandung menggunakan maskapai penerbangan domestik.Sudah tak sabar rasanya ingin bertemu dengan Ayuk, dan juga si kembar, Fahrul dan Farel, selama ini kami hanya melihatnya melalui sosial media, ataupun melalui panggilan video.Dari bandara Bandung, kami menggunakan jasa angkutan taksi yang ada di sekitar bandara dan langsung menuju kediaman Ayuk di daerah kawasan industri Cimareme.Aku sangat menikmati perjalanan ini, karena mengingatkan kepada Kak Huma, saudara angkatku di Bandung, jalanan yang kami lalui cukup lancar, namun ada beberapa titik kemacetan lalulintas.Alhamdulillah, kami tiba di rumah Ayuk dengan selamat, walaupun sempat berputar-putar dahulu, karena belum terlalu hapal daerahnya, dan akhirnya bisa bertemu kembali dengan saudaraku satu-s
🌷🌷🌷🌷🌷Oleh Rika Andriana__________________# Pov HumaSetelah menjalankan ibadah sholat Isya, hampir saja aku ketiduran, malam ini Aa' Wahyu janji mau menelpon.Semenjak keluarga Aa' Wahyu berkunjung ke Aceh, baru sekali ia menelponku, sewaktu hari pertama mereka tiba di sana.Mereka besok rencananya akan pulang ke Cimahi, karena Wika dan Raiqah sebentar lagi sudah masuk sekolah.Kring ...
🥀🥀🥀🥀🥀(By Randria)_____________#Pov HumaAku terbangun ketika suara adzan telah berkumandang, aku pun bergegas menuju ke kamar mandi, mamah sudah lebih dahulu terbangun, aku hendak menuju ke kamarku untuk mengambil peralatan sholat sekalian membangunkan Haikal.Kubuka pintu kamar secara perlahan, aku pun terkejut melihat Haikal yang tergeletak di lantai."Haikal ... ! " Aku berteriak sambil bercucuran air mata."Haikal ... ! Bangun ... ! " Aku mengguncang badan Haikal, dan menepuk-nepuk pipinya."Kunaon Haikal, Neng ? " tanya mamah sambil menepuk-nepuk pipi Haikal."Enggak tau, Mah ! " jawabku."Kita angkat dulu dia ke kasur ! " seru mamah."Berat atuh, Mah ! " balasku."Kita minta tolong sama suaminya Laura saja," ucap mamah."En