Beranda / Romansa / Suami Mutualisme / Bab 60 Aku Sengaja Mengodamu

Share

Bab 60 Aku Sengaja Mengodamu

Penulis: Buenda Vania
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-17 23:17:11

Mulai dari ujung kaki bibirnya terus mengarah sepanjang paha Yoona yang mulus nunuju pusat inti Yoona yang sudah memanggil dirinya berulang kali. Bibir Dante semakin naik munju pusat gairah yang akan membakar dirinya hingga benar-benar melebur menjadi abu.

Dante menghisap, memainkan lidahnya di ujung inti Yoona yang sudah berkedut entah untuk yang keberapa kali. Yoona meracau menyebut nama Dante berulang. 

"Eemmhh … Da-Dante …." Suara Yoona terdengar serak dan menggoda. 

Yoona menggelinjang setiap Dante menghisap dan menusuk-nusukkan memainkan lidahnya yang basah pada pusara Yoona yang harum dan hangat. Kaki Yoona membuka semakin lebar memberikan akses pada Dante agar semakin dalam membenamkan wajahnya.

Tangan Dante terus bermain memijit dan terus memutar pada ujung inti Yoona, sementara tangan satunya meremas dan memilin dua bukit indah secara bergantian.

Yoona merasa ngilu terutama pada intinya yang terus dihisap dan ditekan tepat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Mutualisme   Bab 61 Gaunku Terbakar

    Suara sirine dan dering telpon membangunkan Dante dari tidur nyenyaknya. Suara itu begitu mengaung-ngaung memekakkan telinga. "Sial suara ini tepat di depan rumah." Dante turun dari ranjang dan menyambar celana pendek dengan asal, lalu bergegas keluar. Yoona kaget ketika Dante melepaskan dekapannya dengan kasar dan meninggalkan dirinya begitu saja. Sesaat kemudian Yoona baru tersadar ketika mendengar suara sirine dan derap langkah beberapa orang. "Ada apa sebenarnya, dan Dante pergi kemana sihh?" Yoona berusaha menggerakan tubuhnya yang terasa remuk redam. Terutama di bagian intinya yang begitu perih dan terasa seperti mengganjal. Daripada memilih turun Yoona menyibak sedikit gorden jendela kamar Dante dan mendapati mobil damkar cepat di depan rumahnya. "Rumah siapa yang terbakar?!" Yoona melakukan apaan dilakukan oleh Dante, langsung loncat dari atas ranjang mengabaikan rasa sakit dan ngilu. Yoona membuka lemari Dante dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • Suami Mutualisme   Bab 62 Apartemen Dante

    Dante kembali masuk kedalam rumah dan melihat Yoona baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian yang tadi sore dia kenakan, rambutnya terbalut handuk. "Terima kasih, Mrs Yunus anda sudah menemani istriku." Di udara yang terasa dingin Yoona merasa hangat akan pengakuan Dante tentang dirinya. Ya dari awal Dante memang sudah mengakui dirinya. Bodoh, jelas seseorang yang dengan mudah mengutarakan hal itu tentu saja menganggap hubungan ini benar adanya. "Sama-sama Mr Dante. Kami hanya khawatir dengan Yoona, karena aku tahu kalian tidak bersama." Marisa tahu dirinya sudah membongkar identitas sebagai pengintip. Tapi masa bodoh, Marisa memang penasaran dengan hubungan mereka yang terkesan misterius. "Ya, Yoona masih belum memindahkan barangnya pada rumah ini. Dan sepertinya untuk sementara aku akan membawa Yoona pindah dari sini." Dante tidak ingin hal buruk kembali mengintai Yoona. "Baiklah, kalau begitu kami pulang dulu. Jaga dirimu Y

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Suami Mutualisme   Bab 63 Mr Happy

    Dante langsung menyerang Yoona saat itu juga tanpa membiarkan istrinya berubah pikiran. Menanggalkan celana, dan menendang juah. Dante menyingkirkan apapun yang ada disana agar Yoona bisa mendapatkan ruang yang lebih. Menyingkap apapun yang melekat pada tubuh Yoona dan mulai kembali mendaki bukit yang indah dengan puncak yang memegang sempurna. Satu tangan mulai menjelajah seluruh bagian tubuh Yoona tanpa melewatkan satu inci pun. "Ahhh… Dante." Yoona hanya dapat meraba dada pria itu yang begitu alot dengan semua ototnya yang keras. "Apa kamu mau mengenal Mr Happy-ku Yoona?" Ahhh ... Dante sialan, tidak bisakah pria itu diam dan lakukan apa sedang dia lakukan. Tapi Yoona tidak mengatakan itu, otaknya sungguh sinkron dengan lidahnya yang sudah menjerit saat Dante menelusupkan satu jarinya dan mulai memaju mundurkannya. "Si-siapa … di-dia?" tanya Yoona dengan erangan tertahan. Dante menghisap jarinya yang terdapat cairan Yoon

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • Suami Mutualisme   Bab 64 Aku Pikir Kamu membenciku?

    "Karena dia akan selalu seperti itu, terutama jika melihat Mrs Wet di sebarang dapur. Dia akan sangat bersemangat dan penuh gairah. Lebih tepatnya terangsang." "Benarkah! Aku pikir kamu membenciku?" "Aku tidak membencimu, Sayang … hanya tidak suka akan keberisikan yang kamu timbulkan. Tapi sekarang aku merasa berterima kasih karena musikmu yang begitu keras. Karena itu kita bisa menikah dan saling melengkapi?" Dante membalik tubuh Yoona yang terasa menegang, menatap manik coklat itu yang kini sedang menatap netranya, "Aku mencintaimu Yoona! Maukah kamu menjadi istriku untuk selamanya?" Yoona menunduk, memutus kontak di antara mereka. "Tapi aku takut, aku takut melukaimu Dante. Alan, Alan seperti itu karena—" Dante membekap mulutnya dengan telapak tangannya yang lebar dan kasar. "Itu kecelakaan Yoona. Dia hanya bodoh karena tidak menghubungimu kembali. Jangan pernah menyalahkan dirimu pada sesuatu yang belum tentu disebabkan oleh diri

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-21
  • Suami Mutualisme   Bab 65 Dasar Mesum

    Dante langsung naik keatas dan membersihkan diri. Di liriknya sekilas tubuh Yoona yang bersembunyi dibalik selimut sebelum tubuhnya masuk kedalam kamar mandi. Wajah polos Yoona yang sangat cantik bahkan saat tertidur membuat bibirnya menipis. "Aku bisa gila jika mencintaimu seperti ini." Ya, Dante memang sudah jatuh hati pada pesona Yoona Malik Sidiki. Wamit berisik yang bernai menuding dengan ujung jari wanita itu yang lentik. Tidak ingin membuang waktu Dante bergegas menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Tanpa mengenakan apapun Dante langsung merangkak naik dan menarik tubuh istrinya masuk dalam pelukan. Dalam gelapnya kamar Dante membayangkan reaksi istrinya saat mendengar apa yang akan disampaikan. "Apa kamu menyukai anak-anak Yoona? Sepertinya tidak, bahkan kamu terlihat acuh pada ketiga keponakanmu. Aku tidak pernah melihatmu bermain dengan anak-anak. Apa kamu akan menerima Priyanka, putriku, hemm ...?" Dante terus memikirkan bagaimana

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • Suami Mutualisme   Bab 66 Terkurung Bersama Barack

    Yoona memutar bola matanya malas mendengar ucapan dari suaminya yang menurutnya sangat tidak masuk akal. Ahhh bagaimana bisa Dante seposesif itu terhadap dirinya. Ke mana Dante yang brengsek dan menyebalkan beberapa hari yang lalu. Aagrhhhh! Ingin rasanya Yoona teriak di hadapan wajah Dante. "Kemarikan lehermu!" ujar Dante lagi penuh penekanan. Dengan wajah merengut dan bibir mengerucut, Yoona mendekatkan tubuhnya ke arah Dante dan membiarkan pria itu melakukan apa yang dia mau. Yoona berkata dalam hatinya akan menutup kembali semua tanda itu ketika dia sampai di kantor. Dante terus meneliti seluruh permukaan leher Yoona yang tertutup rapi oleh foundation dengan bibir yang terus menggerutu yang menurut Yoona sangat menyebalkan. "Biasanya juga kamu tidak pernah memakai make up sialan ini di wajahmu. Kenapa sekarang kamu melakukannya? Siapa yang sedang berusaha kamu dekati? Dan jangan coba-coba untuk memakainya kembali ketika tiba di kantor!" ancam Dant

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • Suami Mutualisme   Bab 67 Terkurung Bersama Barack Merchant

    "Intinya kamu di sana akan menghitung bukan? Cepat lakukan apa yang tadi saya katakan," desak Barack agar Yoona diam dan menurut apa yang dia perintahkan. Barack sepertinya memang sengaja menahan dan mengurangi Yoona di ruangannya agar jejas kepemilikan Dante tidak dapat dilihat oleh siapapun. Buktinya bosnya ini bahkan tidak menginginkan Yoona untuk mengunjungi kubikelnya walau hanya untuk mengambil leptop. Padahal Yoona sudah sangat ingin mengadu pada kedua sahabatnya, Alandra dan Sarah. Dengan hentakan kaki, Yoona berjalan ke arah menja tak jauh dari sofa tempat dimana dirinya bisa mengerjakan semua pekerjaan yang berikan oleh Barack Tok! Tok! Mr, saya bawakan laptop Mrs Guillermo," ujar sekretaris Barack yang bernama Rangga. "Masuk Rangga, dan berikan pada Yoona," sahut Barack dengan sesekali melirik kearah Yoona. Bagi Barack, seperti ini saja sudah membuatnya bahagia. Tidak masalah Dante memiliki Yoona selama 15 jam saat malam hari

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-23
  • Suami Mutualisme   Bab 68 Apa yang mereka lakukan.

    Ketiga pria itu memang berwajah Asia, mangkanya ketika Dion mengekorinya saat SMA dulu, Yoona sangat tidak peduli dengan keberadaan pemuda itu, mungkin karena mang wajahnya yang blasteran. "Makanlah Yoona nanti makananmu di—" Ucap Barack terhenti saat Yoona mengangkat tangannya di udara meminta untuk diam, menghentikan apapun yang akan diucapkan oleh Barack. "Ya Dante? Hemm … ini aku sedang makan siang." ujar Yoona menjawab pertanyaan suaminya. 'Sial, jadi Dante yang menelpon. Aku akan tetap menunggumu Yoona, sampai kamu benar-benar berpaling dari Dante." Barack terus memanjatkan permohonannya, walaupun mustahil. "Ya, tidak masalah. Bye, Dante. Hati-hati ...." Yoona menutup telponnya bertepatan dengan pelayan menghidangkan makanan. "Yoona, aku ingin Kamu lembur malam ini, ada tempat yang harus kita datangi. Bisa, kan?" "Kenapa Anda tidak mengalih jabatan saya saja? Meninjau dan mengunjungi lokasi bukanlah tugas saya, Mr M

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24

Bab terbaru

  • Suami Mutualisme   Bab 147 I Love You Yoona Guillermo

    Anita membeku, menghentikan langkahnya dan berputar dengan cepat ke hadapan tiga orang yang sedang duduk santai di ruang tengah.Pengakuan Dante baru saja mampu membuat jantungnya berhenti berdetak lalu kembali memompa sangat kuat. 'Apa maksud Dante?'"Maksudnya gimana? Dia—" kini Dimas melihat ke arah Anita yang wajahnya semakin pucat dan tubuhnya gemetar hebat. Namun, tatapannya menusuk Dante dengan tajam.Yoona membekap mulutnya. Wajahnya tak kalah pucat dengan Anita. Jadi Priyanka—benarkah dia bukan anak Dante? Tapi suaminya memperlakukan anak itu seperti darah dagingnya sendiri. Yoona sama sekali tidak menyangka akan hal ini. Apa mommy Ainun tahu?"Ya? Dia wanita yang kamu cari. Yang sudah mencuri benihmu diam-diam dan melahirkannya."  Apa? ( …. ) Yoona dan Dimas melihat kearah Anita, lalu berpaling pada DanteDengan sisa tenaga yang masih bersemayam di tubuhnya, Anita menghampiri Dante dan mengkonfirmas

  • Suami Mutualisme   Bab 146

    "Kamu siap untuk malam ini Yoona?" tanya Dante saat masuk kedalam kamar dan melihat Yoona duduk dengan santai di sofa.Dante tahu Yoona melihat dan mendengar apa yang diinginkan oleh putrinya. Yoona tersenyum lebar, bengun dari duduknya dan mengitari Dante. Telunjuk wanita itu menusuk tubuh pria itu sedang tangan satunya bersembunyi di balik tubuhnya sendiri."Kamu ingin aku berperan menjadi istri yang pencemburu atau ibu tiri yang jahat?" Merasakan jarak sedekat ini dengan sentuhan jemari Yoona membuat tubuh pria itu memanas. Jika saja ia punya banyak waktu saat ini juga pasti sudah langsung membopong tubuh Yoona dan menenggelamkannya di ranjang. Tapi sial, Anita dan anaknya sedang bermain drama yang menarik, yang tidak bisa ia lewatkan begitu saja.Tidak tahan lagi akan ulah istri yang terus berputar dan saat telunjuk wanita itu menyentuh titik sensitifnya, Dante langsung menggenggam jemari Yoona dan menarik tubuh wanita itu hingga be

  • Suami Mutualisme   Bab 145 I Want You To Sleep With Us

    Ini pertama kalinya ia melayani Dante. Selama menikah dengan pria itu tidak satu kali pun Dante mau makan di meja yang sama walau dengan desakan Ainun."Nanti saja. Aku mau menyuapi putriku dulu?" Ini jelas penolakan.Akan tetapi Anita dan Priyanka tidak melihat hal itu. Mereka terlalu bahagia karena bisa makan bersama setelah sekian lama.Priyanka makan dengan lahap. Sementara Anita terus menatap Dante penuh minat. Bagaimana pria itu dengan piawainya mengurus putrinya, lengannya yang berotot dapat menggendong tubuhnya yang ramping, memeluknya erat. Ah, imajinasinya pun mulai berkelana jauh dimana Dante memanjakan dirinya dengan penuh cinta. "Dad," panggil gadis itu penuh harap. Suara Priyanka juga mampu membangunkan Anita dari lamunannya."Ya, honey. Mau tambah sesuatu?" Dante menghentikan suapannya, menatap putrinya dan menunggu apa yang ingin dikatakan gadis itu dengan sabar.Priyanka menunduk, rasa takut mulai menyelimutinya, tapi ia harus mengatakannya segera sebelum Daddy-nya

  • Suami Mutualisme   Bab 144 Aku Percaya Padamu

    Dokter itu segera meraih tangan Sulis dan membimbing agar wanita itu duduk."Bunda tidak sengaja terkena pisau Dok. Ini semua salah saya. Saya mencoba—Yoora hendak turun dari ranjang, tapi segera ditahan oleh suster. "Anda di sini saja, biar kami yang obati luka beliau.""Tapi bunda saya?" Yoora benar-benar cemas pada luka tangan Sulis."Tidak apa-apa, sayang ini sudah ditangani dokter tadi." Sulis meyakinkan. Sulis dan dokter di hadapannya saling pandang, memberi isyarat agar dokter yang adalah sahabatnya mau bekerja sama dengannya. Sekali ini lagi.Sebelum Sulis masuk ke ruang perawatan Yoora, wanita itu lebih dulu menemui dokter yang adalah sahabatnya saat masih SMA dulu. Sulis yang tahu temennya juga praktek di rumah sakit yang sama meminta bantuan padanya untuk drama yang mereka mainkan sekarang. "Saya sudah ke klinik dokter, ini sudah ditangani dengan baik," ujar Sulis sambil sesekali melihat ke arah p

  • Suami Mutualisme   Bab 143 Alandara Hamil

    Brak!Keduanya tersentak. Tubuh Yoona dengan sorot kesal terlihat jelas. Wanita itu melangkah lebar semakin masuk kedalam toilet dan berhenti tepat di hadapan Alandara yang masih diam mematung.Yoona langsung merengkuh tubuh sahabatnya. Memeluknya erat dengan elusan lembut di punggung wanita itu.Sedangkan Sarah masih kaget dengan kedatangan Yoona dan gebrakkan kuat tangannya pada daun pintu. Pandangan Sarah hanya mengikuti langkah Yoona hingga wanita itu berhenti tepat di depannya, dimana Alandara berdiri dengan tubuh gemetar."Lo gak usah khawatir. Gue bakalan minta bang Dante buat nyeret laki-laki itu ke hadapan Lo, Al?""Hah? Tapi—" Sarah kehilangan kata-katanya. Yoona kan baru datang bagaimana bisa Yoona tahu bahwa Alandara saat ini tengah mengandung dan menjanjikan Alandara bahwa Dante akan menyeret Anggara?Yoona melepaskan pelukannya, menghapus air mata yang sudah banyak keluar. "Semua bakalan baik-bai

  • Suami Mutualisme   Bab 142 Bagaimana Keadaan Yoora?

    "Kita sama-sama bodoh. Padahal kita bisa seperti ini diam-diam, kan?" Sulis berusaha tersenyum walaupun hatinya sakit.Sulis meminta Yoona untuk duduk, meletakkan paper bag berwarna coklat muda diatas meja.Yoona melongok sedikit melihat isi dalam tas itu, yang terlihat hanya beberapa bungkus plastik putih dengan stempel alamat sebuah apotek. "Bunda bawa apa? Dari mana?" Yoona kembali mendorong paper bag dan kembali fokus pada bundanya yang enggan menjawab pertanyaannya.Sulis memang mengabaikan pertanyaan putrinya, wanita itu malah bertanya apa yang mau dimakan Yoona."Apa aja, Bun. Aku, kan pemakan segalanya." Yoona menjawab dengan sedikit cengiran."Sup iga sapi kayaknya enak di sini." Yoona mengangguk setuju. Menu iga sapi memang menjadi bintangnya di cafe itu.Selama menunggu makanan datang. Sulis bertanya berbagai hal. Apa yang dilakukan Yoona, seperti apa Dante dan apa Yoona bahagia dengan pernikahannya. Sulis ju

  • Suami Mutualisme   Bab 141 Lo Hamil Al?

    "Ba-baik …. Mom." Mata gadis itu berkaca-kaca.Dia Mommy-ku. Apa dia ibu yang melahirkanku? Kenapa begitu kasar?Selalu pertanyaan ini yang berulang-ulang hadir dalam hati gadis kriwil itu.Obsesi ibunya sudah ditanam bahkan sejak ia masih dalam kandungan. Keinginan ibunya sendirilah yang membuat ia selama ini jauh dari ayahnya.'Aku harus bisa membujuk Daddy agar mau bersama Mommy lagi.' Harap Priyanka yang entah bisa terkabul atau tidak.Dulu sebelum ada Yoona, Daddy bahkan tidak mau duduk bertiga dengannya dan Anita. Daddy-nya selalu mengajak seseorang. Entah itu pria atau wanita. Sekarang Daddy-nya sudah menikah dan terlihat bahagia, apa bisa kembali pada Mommy-nya? Rasanya sangat sulit.Tapi, Priyanka akan mencobanya.*Di kantor.Pagi itu Yoona terlihat sangat gelisah. Bukan memikirkan Anita dan anaknya yang akan mengancam pernikahan mereka. Yoona yakin, Dante tidak akan pernah kemb

  • Suami Mutualisme   Bab 140 Drama Ibu dan Anak

    "Pinka cantik, cucu Oma … selamat pagi sayang," sapa Ainun saat melihat cucunya yang berwajah murung menuruni tangga. "Kenapa sayang?"Gadis kriwil itu menuruni tangga tanpa minat dan memeluk neneknya setelah tiba di undukkan terakhir."I'm looking for my father. Grandma knows where he is?" Ainun merasakan tubuh gadis itu sedikit bergetar. Tanpa kata Ainun mengelus punggung gadis itu. Semua resah hanya mampu ia curahkan dalam hati, 'Kenapa cengeng sekali? Apa merasa tersaingi oleh Yoona?'Akhirnya Ainun hanya mampu menggiring tubuh cucunya dalam dekapan menuju meja makan dan menunjukkan keberadaan putranya dengan tubuh yang sedikit membungkuk."Daddy-mu sudah lama menunggu. Tapi cucu Oma tidurnya sangat pulas. Sana ke Daddy-mu!"Mendengar suara Ainun, seluruh penghuni meja makan menoleh. Dante bahkan berdiri dan mendekati putrinya.Pria itu membungkuk dan mencubit hidung putrinya yang sedikit bersembunyi di perut neneknya."Looking for me, Hem …?" Yang ditanya hanya diam dengan wajah

  • Suami Mutualisme   Bab 139 Jauhkan Dia Dari Wanita itu

    Dengan tangannya yang panjang Dante meraih ponsel istrinya dan menyerahkannya pada Yoona tanpa melepaskan penyatuan mereka. "Jangan bergerak dan bicara perlahan dengan Bunda." Dante menarik dirinya dengan sangat hati-hati. Meninggalkan Yoona agar leluasa bicara dengan ibunya.Sepanjang jalan menuju kamar mandi, Dante terus berpikir kabar apa yang ingin disampaikan oleh Sulis. Sulis memang selalu tidak sabaran, akan tetapi untuk menelpon tengah malam begini rasanya sangat tidak mungkin. Pasti ada sesuatu yang sangat penting.Dante mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Ia tahu percintaan mereka tidak bisa di lakukan lagi melihat Yoona yang sudah sangat kelelahan.Satu Minggu menahan hasrat untuk tidak menyentuh Yoona sangat menyiksanya. Dua pelepasan rasanya masih belum cukup menuntaskan dahaganya.Namun, yang tidak pria sadari mungkin saja percintaan mereka malam ini akan menjadi yang terakhir untuk selamanya."Ya, Bunda?" Yoona berusaha mengontrol suaranya yang serak, bukan karena

DMCA.com Protection Status