Share

85. Kejutan kecil

Penulis: Pramesti GC
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dewi menyendokan kuah pada piring Alif dan meletakkan dua potong tempe di atasnya.

"Kenapa hanya itu makannya mas, masih ada ayam kecap dan lauk lain lho" Adam mendekatkan lauk lain ke arah Alif.

"Ini saja dam, mas sudah banyak makan daging hari ini." Ucap Alif menjelaskan, membuat wajah Aziz dan Tri kecut setelahnya. Piring mereka sudah bak gundukan anak Krakatau sekarang.

"Nggak usah di paksa kalau nggak mau dam, mungkin Alif sudah tak bisa makan makanan orang kampung!" Aziz berseloroh dengam asal padahal mulutnya masih penuh dengan makanan, membuat suasana menjadi tak nyaman sekarang.

"Iya betul mas, makanya nggak doyan makanan begini kan?" Tri menimpali ucapan suaminya

Alif yang sudah sangat hafal watak sang kakak ipar memilih diam mengalah untuk sekarang, sebab dia ingin menikmati masakan ibu mertuanya tanpa gangguan dari Aziz dan sang istri.

Dewi yang ingin menjawab akhirnya juga ikut diam setelah tangan Alif menyentuhnya agar juga menahan diri dan menjaga perasaan ibu.

Mereka l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Si doels aja
wow.. mantap Thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   86. kedatangan Hendra

    Dewi menatap Alif dengan senyum, melalui ponselnya Alif lantas meminta Deren memberikan tas hitam di dalam mobil mereka. Deren yang sejak tadi menunggu di mobil datang dengan tas yang Alif inginkan."Kami punya hadiah kecil untuk kalian." Ucap Dewi tak sabar, ia keluarkan map biru dan meletakkannya di atas tikar."Ini hadiah dari kami untuk kalin berdua." Alif menyodorkan map itu di depan Sinta dan Adam, mereka lantas membelalak ketika sadar bahwa sebuah sertifikat tanah dan rumah ada di dalamnya."Mbak, mas, apa ini?" Adam mengambil sertifikat itu dan membukannya, wajahnya terlihat begitu terkejut setelahnya."Ini maksudnya apa mbak?" Adam bertanya heran."Itu hadiah dari kami untuk kalian." Ucap Dewi menjelaskan, dia tau adik dan iparnya terkejut melihat semua yang Dewi lakukan."Tapi kenapa mbak? Kami tak meminta ini sebagai hadiah mbak." Adam napak tak bisa menerima pemberian Dewi dan Alif, sementara Aziz dan Tri menatap tak suka pada Adam sekarang."Jangan salah paham dam, Sinta

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   87

    "Jangan pura-pura bodoh, bukankah kamu juga tau siapa yang membakar rumahku? Ya aku memang membakar rumah kalian, aku benci dengan semua yang kalian miliki, aku benci Alif yang kaya bahkan lebih kaya dariku, karena itulah aku bakar rumah kalian, tapi sekarang kalian bakar rumah dan keluargaku juga!""Kami tak melakukan apapapun!" Alif menyangkal dengan lihai, toh mereka tak punya bukti untuk menuduhnya melakukan kejahatan"Jangan bohong! Aku tau kalian yang membuat aku bangkrut dan miskin!"Dewi tersenyum kecut mendengar ucapan Hendra. "Jika mas Alif memang melakukan semua kejahatan itu aku bersyukur, setidaknya aku tak perlu membalasmu dengan tanganku sendiri!" Ucap Dewi dengan angkuhnya, dia tak ingin lagi kalah dengan sikap sombong adiknya itu."Ibu dengar bagaimana sombongnya anakmu ini, dia bahkan senang saat aku jatuh miskin, ibu masih mau membelanya?""Apa mas Hendra punya bukti?" Sinta kini bertanya, dia tak mengerti mana yang harus di percaya."Bukti? Tokoku sudah hangus masi

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   88. Hati Dewi yang sakit

    Alif mengikuti dari belakang dan masuk juga ke dalam mobil, setelahnya mereka membuka pintu kaca dan melambaikan tangan sebelum mobil berjalan di ikuti satu mobil lain di belakang mereka."Kamu senang memberi mereka pelajara?" Alif bertanya pada Dewi saat mobil mereka mulai berjalan."Ya, aku sangat senang. Tapi kamu harus jelaskan kebakaran di rumah Hendra itu ulah siapa. Aku tak mudah di bohong i mas!" Ucap Dewi dengan mata tajam, membuat Alif terkejut dan menelan ludah takut.Alif merasa sangat lelah sekarang, dia tak lagi punya tenaga untuk berdebat jika Dewi meminta penjelasan lagi dan lagi."Tapi mungkin tidak hari ini, aku sedang senang dan tak ingin berdebat panjang. Kamu tau sayang, marah ternyata butuh tenaga yang sangat banyak." Dewi tiba-tiba saja merangkul tubuh suaminya, meletakkan kepalanya di dada lelaki tampan itu dan berusaha melepaskan segala beban yang dia tanggung.Alif terseyum lepas, dia kira dirinya harus menjelaskan panjang lebar sekarang, tapi ternyata Dewi j

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   89

    "Menurutmu apa yang harus aku lakukan pada perempuan tak tau malu itu gus?" Rendi bertanya pada sekertarisnya, mereka masih berada di dalam lif menuju parkiran di apatemen Diana."Saya tidak yakin tuan, tapi sepertinya menyelamatkan Caca jauh lebih penting." Agus memberikan jawaban sesuai apa yang dia pikirkan."Kenapa aku harus menyelamatkan gadis itu?""Sebab dia tetap anak kandung tuan besar." Ucap Agus menjelaskan.Bagi Agus terasa sangat konyol jika kita membenci sesuatu lantas melibatkan hal lain sebagai bentuk pelampiasan akan kesalahan sendiri.Rendi hanya diam tak lagi menanggapi, setelahnya Agus mendorong kursi roda itu ke dekat mobil dan membantu tuannya masuk ke dalam, mereka lantas meninggalkan apartemen Diana dan pulang ke rumah Rendi.Sepanjang jalan Rendi hanya diam, banyak hal yang dia pikirkan sekarang, dia tak tau bagaimana harua meluruskan benang kusam yng terlanjur di tariknya jadi satu. Tak butuh waktu lama mobil Rendi sudah tiba di rumahnya sendiri."Ada apa?" R

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   90

    Yasmin melihat tubuh kecil itu berguncang di atas tempat tidurnya, dia lantas mendekat dan berusah merawat Caca dengan baik."Kita tak punya cukup obat di sini nyonya, apa tak bisa kita ke rumah sakit?" Perawat itu kembali meminta pendapat.Yasmin tak bisa mengambil keputusan, dia tak bisa meninggalkan Nadia sendiri, namun juga tak tega membiarkan Caca sendiri."Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan?" Yasmin cemas dan segera keluar kamar untuk menghubungi Dewi, namun saat Yasmin membuka pintu, tubuhnya ambruk melihat sendiri Rendi sudah berada di depan pintu."Tuan!" Yasmin brerlutut di lantai kamar, bahkan pasrah apabila dirinya akan mendapat hukuman berat."Aku sudah curiga ada yang kamu sembunyikan dariku Yasmin!" Suara dingin Rendi membuat Yasmin gemetar sekarang."Saya minga maaf tuan!" Yasmin tak punya keberanin membela dirinysa sekarang, bahkan bila Rendi memutuskan hal terpahit sekalipun untuknya, dia harus menerima.Rendi masuk ke kamar tamu dan membuat dua perawat di sis

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   92

    Mobil Dewi terparkir di area depan rumah sakit, dirinya lantas segera turun dan berlari masuk ke dalam gedung, tak dapat di pungkiri rasa sesak dan takut kini menyelimuti dirinya."Nyonya Dewi!" Seorang pengawal lelaki Rendi memanggil Dewi sesaat sebelum wanita itu masuk ke dalam lif.Dewi berlari menghampiri pengawal itu, dia menyentuh dadanya sendiri dengan napas tersenggal-senggal.Jalan dari parkirn ke dalam rumah sakit cukup jauh, dia harua memutar satu gedung besar di sebelah gedung tempatnya berada sekarang."Nyonya baik-baik saja?" Lelaki itu bertanya dengan khawatir, dia lantas mengambil minum dari kantung plastik di tangannya. Lelaki itu sepertinya baru saja keluar membelikan minum untuk Rendi yang masih menunggu Caca di ruang perawatan."Dimana Caca?" Dewi kembli bertanya dengan cemas."Di lantai empat nyonya." Jawb lelaki itu singkat, ia lantas membiatkan Dewi minum lebih dulu.Alif terlihat menyusul ke tempat Dewi bersama pengawal papanya sendiri berada."Bagaimana Caca?"

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   93

    Rumah ibu ReniHendra mengusap wajahnya kasar saat mobil milik Dewi dan alif meninggalkan kediaman ibunya, entah kenapa kali ini dia merasa tak suka dengan keputusan Reni memberikan uang dalam jumlah besar itu pada Dewi.Reni kembali ke dalam setelah memastikan mobil putrinya hilang dari pandangam, hatinta berbunga mendapati sang putri yang selama ini di amggap paling nelangsa kini sudah menemukan bahagianya sendiri."Bu, ibu harusnya memikirkan kita juga!" Hendra bicara seolah tak dapat lagi menahan lisannya.Reni yang sudah paham betul watak dua anak lelainya kini duduk di kursi ruang tamu dengan wajah datar."Ibu tau kami sudah habis-habisan sekarang, jika saja ibu mau membantu kami, aku bisa memulai kembali membangun tokoku yang terbakar.""Apa maksudnya ibu harus membantu?" Sinta yang baru saja ikut masuk kini duduk di sisi ibunya."Kamu pikirkan saja sendiri Sin, ibu dapat uang dalam jumlah yang tak sedikit, tapi di berikan ada Dewi untuk di baw ke bank. Ita kalau uang itu kemba

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   94. Amarah tuan Rendi

    Dewi duduk di dekat mertuanya dengan perlahan, dia tahu sudah berbuat salah dan mungkin mengecewakan Rendi. Alif ikut duduk di sisi papanya, dia jauh lebih tenang sebab sudah begitu hafal bagaimana watak papanya bila marah."Katakan apa yang terjadi?" Rendi mengatakan kalimat yang sama.Dewi menatap mertuanya setelah merasa tenang, menatap suaminya yang diam seakan memberinya kesempatan bicara."Papa ingin dengar bagian mana dulu?" Dewi bertanya pada Rendi.Lelaki tua itu mengerutkan alisnya. "Memang ada berapa bagian yang harusnya aku dengar?""Banyak, tapi mungkin dari kedatangan Caca akan memperjelas semuanya." Kali ini Alif yang bicara, namun setelahnya Dewi meminta suaminya membiarkan dia yang menjelaskan."Aku bisa dengar dari bagian manapun, katakan!" Ucap Rendi tegas."Jika begitu papa harus tau Caca yang datang ke rumah saat kita baru pulang dari perusahaan." Dewi menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."Dia datang ke rumah?"Dewi mengangguk pelan. "Dia menunggu sendirian di

Bab terbaru

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   201

    201"Tidak, Nadia!" Aku berteriak panik saat melihat bola yang Nadia bawa terlempar tak jauh dari tubuh lelaki yang terlihat sedang bersembunyi di balik pohon besar itu."Ada apa?" Mas Alif nampak panik melihat aku berlari keluar dan berteriak."Ada apa Wi?" Mas Alif menarik tanganku dengan cemas."Mas, lelaki itu datang lagi mas, dia di bawah." Ucapku dengan panik dan segera berlari menghampiri Nadia dan Caca.Aku tak dapat memikirkan apapun lagi sekarang, rasanya banyak hal yang mengancam kedua putriku saat ini."Wi, jangan berlari." Suara mas Alif masih dapat ku dengar saat aku menuruni anak tangga. Bagaimana aku tak berlari jika bayangan lelaki asing itu menghantui seolah akan membuat nadia atau Caca dalam bahaya."Sayang, pelan saja!" Suara mas Alif kembali terdengar.Aku sudah keluar dari bungalow dan berlari menuju halaman belakang, ku lewati begitu saja kolam renang nan cantik yang terus ku kagumi dari lantai dua kamar kami, kakiku bahkan menginjak rerumputan tanpa alas, sebe

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   200

    Pov Dewi.Aku masih tak habis pikir, siapa lelaki yang kami temui di minimarket tadi, aku sepertinya pernah melihat wajah lelaki itu, tapi aku tak tau dimana dan siapa."Apa kita perlu membawakan anak-anak cemilan nyonya?" Yasmin membuyarkan lamunanku.Caca dan Nadia memang sudah naik ke lantai atas dan bersiap ke pantai, karena itu Yasmin bertanya apa yang perlu dia bawa untuk menemani anak-anak."Bawakan saja beberapa jajanan yang mereka suka, jangan terlalu jauh dari bibir pantai Yas, ombak sore hari biasanya lebih besar."Aku memberi Yasmin nasehat agar tak lupa, sebab Nadia anak yang sangat ingin tau, dia pasti akan meminta ini dan itu bila rasa penasarannya sudah memuncak."Saya akan ingat nyonya." Ucap Yasmin lalu berjalan menjauhiku.Aku lantas berjalan menuju kamar, mas Alif sedang mengganti bajunya saat aku masuk tanpa mengetuk pintu. Wajahnya nampak terkejut, takut jika pegawai kami yang masuk tanpa izin."Maaf_" Aku menyengir kuda, lupa jika mas Alif sudah naik ke kamar ka

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   199

    Kami semua sudah ada di dalam mobil, perjalaanan yang akan kami tempuh cukup jauh, dua jam dari tempat kami tinggal. Mas Alif menyetir sendiri kendaraan kami, sementara yang lajn mengikiti dari belakang.Caca dan Nadia bercanda terus sampai kami ikut tertawa dengan keberadaan mereka dalam mobil, meski aku sendiri masih sangat jengkel dengan kejadian di rumah pagi ini, namun tawa Caca dan Nadia membuat aku terus merasa bersyukur."Buk, boleh tidak kami beli ice cream buk." Nadia meminta saat perjalanan kami sudah sangat jauh.Aku tersenyum mendengar ucapannya. Tak ada salahnya juga membeli ice cream untuk di nikmati bersama, lagi pula ini kan liburan."Baiklah, kita akan berhenti kalau ada minimarket di depan." Ucapku yang membuat dua anak itu kegirangan tak sabar. Aku dan mas Alif hanya bisa tersenyum melihat tingkah merek yang memgemaskan bagi kami.Tak berapa lama mas Alif membelokkn mobilnya dan terparkir tepat di depan sebuah minimarket dengan logo anak lebah itu. "Nadia sama mbak

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   198

    Dewi masih menatap kesl ke arah Yanti, dia lantas mendekti wanita itu lagi dan melihat ada sorot tahut di sana."Yang lain boleh kembali bekerja!" Ucap Dewi dingin, sementara satu persaru pengasuh anaknya pergi turun dari lantai atas.Yanti masih diam dan tak berani melihay ke arah Dewi, bahkan firinya masih berdiri di tempat yang sama dan dalam posisi tak berubah sama sekali."Duduklah Yan, aku ingin mendengarkan penjelasmu!" Dewi meminta Yanti duduk yang tenang sebab bnyak orang akan tai itu keponkan linnya masih menungguMas, kenapa Lukas kasar sekali padaku!"Tri bersikap begitu manja pada Beni saat mereka tiba di rumah, pertemuan Beni dan Lukas yang tanpa sengaja itu membuat mereka bersitegang di depan umum.Tri masih memegang pergelangan tangannya yang berdenyut, Lukas dengan sangat kasar meremas pergelangan tangannya hingga memar kemeraha.Beni tak pernah bisa bersikap kasar pada Tri, entah kenapa dirinya selalu saja meniruti apa perintah wanita itu, bahkan ketika Tri mutuskan

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   197. Pencuri di rumah

    Hari ini Dewi berencana membawa Caca dan Nadia ke pantai, setelah kepergian Papa mertuanya ke luar negeri, Dewi sering melihat Caca melamun sendiri, hingga akhirnya dia berpikir untuk membawa Nadia dan Caca ke pantai untuk bersenang-senang.Sejak semalam mereka sudah tak berhenti menyiapkan segala hal yang di butuhkan untuk tamasya."Buk, baju ini bagus tidak?" Nadia menunjukkkan dres bunga putih nan cantik, dres itu hadiah dari Yasmin untuk Nadia saat baru datang ke rumah ini.Yasmin tersenyum mendapati pemberiannya jadi nb pilihan nona cilik yang dia jaga."Cantik, Nadia bisa pakai ini jika mau." Ucap Dewi dengan senyum mengembang dan gadis itu berjingkrak senang masuk kembali ke dalam kamarnya.Dewi lantas menatap ke arah Caca yang sejak tadi hanya berdiri di depan pintu kamar."Hay cantik, ada apa sayang?" Dewi mendekati Caca dan membelai kepala gadis kecil itu."Caca bingung mau pakai apa." Ucapnya lugu.Dewi menarik gadia itu kembali ke kamanya. Membuka lemari yang disediak

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   197

    Wajar saja bila Aziz tak lagi mau memikirkan istrinya Tri, setekah penghianatan yang dia terima Aziz bahkan tak lagi perduli dari mana semua itu.Setiap orang datang denhan hadapanndan keinginan batuAku dan semua saudaraku memang sangat dekat sejak kecil, bapak memperlakukan kami dengan sangat baik hingga kami saling menolon satu sama lain. Mbak Dewi mmemang yang paling banyak berkorban untuk kami, bahkan dia terpaksa berhenti kuliah kedokteran hanya karena tak ada yang membantu merawat nenek saat ibu bbekerja dulu."Sudahlah mbak, aku tak mau lagi bertengkar di sini, aku ingin mbak tau bahwa kami memang sangat ingin semuanya berjalan dengan baik sekarang dan mas Hendra tak ada lagi dalam kehidupan kami!" Ucapan Ratna sungguh sangat menyakiti hatiku."Aku tak ingin bertengkar untuk sekarang mbak, calon suamiku sedang sakit, tolong jangan buat aku dan keluargaku bersikap buruk pada kalian di sini. Lagi pula mas Hendra memang sudah tak cukup layak untuk jadi suamiku sekarang, aku meras

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   195

    Mereka melanjutkan perjalanan menuju apartemen yang telh Beni siapkan untuk Tri, setelah amukan Lukas tempo hari, Tri merajuk untuk tinggal di tempat yang hanya dirinya sendiri yang punya kuasa di sana dan jadilah Beni membelikan apartemen mewah di pusat kota.Mobil mereka tiba di parkiran basement gedung, Beni keluar lebih dulu dan membukakan pintu untuk Tri. Wanita yang kini berpenampilan begiru elegant itu keluar dengan senyum manis menyambut tatapan hangat lelaki yang tengah tergila-gila padanya itu.Tri lantas berjalan dengan merengkuh lengan Beni dalam dekapan, mereka nampak begitu hangat dan saling menebarkan cinta hingga tak sadar sepasang mata sedang menatap dari balik kaca mobil dengam amarah memuncak.Beni mengantarkan Tri hingga ke depan lif untuk naik ke lantai atas."Aku harus kembali ke kantor sekarang, banyak audit dari pusat dan aku harus segera tiba di kantor lebih dulu." Beni membelai tengkuk Tri dengan lembut, dan mereka saling melemparkan senyum penuh bahagia."Ji

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   194

    "Papa minta tolong untuk jaga Caca saat papa ada di Eropa ya wi."Papa tiba-tiba saja bicara saat kami sedang duduk bersama di gazebo belakang rumah utama."Papa akan ke Eropa?" Aku terkejut lantas menatap ke arah mas Alif yang ternyata nampak tenang dan seakan sudah tau apa yang akan di katakan papa pada kami."Papa harus mengurus beberapa bisnis kita di sana dan tak mungkin juga membawa Caca bersama kan. Anak iti butuh keluarga yang utuh Askara dan papa saja tak bisa memenuhi ruang hatinya yang hampa."Aku mendengarkan dalam diam, sebab apa yang papa katakan memang benar adanya. Caca hanyalah gaddia kecil yang masih ingin di sayangi dan di manja dengan cinta dan kasih sayang yang berlimpah."Papa rasa kalian lebih patas membesarkannya seperti anak sendiri.""apa maksud papa kami lebih pantas?" Aku tak bisa menyembunyikan tanya dalam benak."Kalian adalah keluarga yang bahagia, Caca sangat dekat dengan Nadia dan kamu Wi, Papa rasa menitipkan Caca padamu adalah pilihan yang tepat."Se

  • Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda   193

    "Tidak, jangan begitu. Aku akan menunggu kekasihku ini kembali ke dalam mobil dan segera berangkat ke pabrik." Tri memutar tubuh Bebelakanginya lantas sedikit mendorong tubuh itu berjalan maju ke depan."Baiklah, aku akan pergi lebih dulu. Kamu yakin tak apa-apa aku tinggal di sini?" Beni memastikan bahwa Tri tak merasa keberatan di tinggalkan sendiri.Tri tersenyum dengan manja. "Aku tak apa-apa. Sungguh." Ucapnya lagi meyakinkan sang kekasih.Merasa Tri tak keberatan untuk di tinggalkan, Beni memberikan kecupan di kening dan bibir wanit itu, lantas berpamitan untuk kembali ke pabriknya."Aku pergi dulu." Ucapnya pelan lantas berjalan pergi meninggalkan Tri sendiri.Tri terus memerhatikan mobil mewah Beni pergi meninggalkan basement. Tri lantas kembali menunggu lif turun dari lantai atas ke tempatnya. Berada di lantai bawah gedung dengan suasana tak terlalu terang tak membuat Tri meras takut biasanya, namun entah kenapa kali ini dia merasa ada yang sedang menatap dirinya."Ada apa in

DMCA.com Protection Status