Malam semakin larut, tapi aktivitas ranjang pengantin baru itu masih begitu panas. AC di kamar Tante Inez sudah dipasang dengan suhu 18 derajat celcius. Namun, peluh masih terus bercucuran di tubuh kedua insan yang tengah dilanda gairah bercinta.
"Massss ... ooohhh ... akkhh ... aakkhhh ...," desahan dan erangan yang meluncur dari bibir Tante Inez ketika Mario menghentak-hentakkan pinggulnya dengan ritme konstan dan cepat di dalam lembah cintanya yang sudah 'banjir' bolak-balik.
Dalam hatinya, Tante Inez terheran-heran dengan stamina Mario yang begitu kuat. Suami barunya ini benar-benar 'jagoan'. Apa dia minum obat kuat?
"Emmmm ... Mas berhenti sebentar. Aku mau nanya ... apa Mas Mario tadi minum obat kuat?" tanya Tante Inez yang penasaran.
Mario pun tergelak mendengar pertanyaan istrinya. Dia masih belum 'selesai' dengan aktivitasnya, miliknya masih terbenam di tubuh istrinya bermandikan cairan cinta yang tertumpah berulang kali dari lembah cinta itu.
Suara kicauan burung di halaman terdengar melewati jendela kamar Tante Inez, sinar matahari pagi pun menembus masuk ke dalam kamar tidur melalui glass block yang terpasang di dinding kamar."Mmmpphhh ...." Suara desahan Tante Inez masih setengah mengantuk berusaha melepaskan diri dari belitan tangan dan kaki Mario di tubuhnya."Mas ... sudah pagi ... ayo bangun!" ucap Tante Inez ketika tidak bisa melepaskan tubuhnya dari belitan tangan dan kaki Mario yang kuat. Tubuh suaminya itu kekar sekali."Heeeemmm? Ohh ... sudah pagi ya?" balas Mario dengan mata yang setengah tertutup karena masih mengantuk. Dia pun mengucek-ucek matanya. Yang langsung menatap wajah istrinya yang sangat cantik."Kamu cantik sekali, Sayang," puji Mario dengan mata yang sudah terbuka lebar, bagaimana tidak, pemandangan pagi yang sungguh indah ada di depan matanya."Terima kasih, Mas. Ehh aku harus bersiap-siap ke kantor pagi ini. Mesra-mesraannya dilanjut nanti malam saja
Sepanjang hari Mario hanya bersantai di rumah Tante Inez. Dia berkeliling rumah untuk menghilangkan kebosanan. Ternyata rumah itu sangat besar, kolam renangnya pun ada 2 di sebelah barat dan timur bangunan utama. Di belakang bangunan utama rumah, terdapat paviliun-paviliun kecil tempat tinggal karyawan dan karyawati yang melayani keluarga Tante Inez.Mario tidak menemukan penghuni lain selain Tante Inez, Clara, dan dirinya. Sisanya penghuni rumah itu hanya berstatus karyawan. Dia masih belum begitu mengenal siapa Tante Inez. Sebenarnya Mario juga penasaran, apakah harta benda yang dimiliki Tante Inez itu didapat dari peninggalan almarhum suaminya atau dari keringatnya sendiri?Dalam hati Mario, dia merasa agak galau karena rasanya sungguh tidak enak menumpang hidup pada wanita. Memang di dalam surat perjanjian suami kontrak yang dia tandatangani sebelum menikah di kantor catatan sipil itu, ada pasal yang menyatakan bahwa dia akan mendapatkan tunjangan sebes
Sejak beberapa hari sebelumnya, Tante Inez sudah meminta Mario untuk menemaninya ke acara kondangan pernikahan anak rekan bisnisnya. Mungkin ini adalah pertama kalinya bagi mereka berdua untuk tampil di muka umum sebagai pasangan suami istri.Sore itu sehabis mandi, Tante Inez memakai gaun cocktail berwarna ungu dari bahan chiffon yang bahannya jatuh dengan lembut membalut tubuhnya yang proporsional, bagian punggung gaun itu terbuka hingga atas bokongnya. Dia pun lalu duduk berdandan di depan cermin riasnya.Mario menatap istrinya sambil duduk di tepi ranjang. Dia sudah berpakaian rapi dalam setelan tuxedo hitam yang dibawakan oleh Tante Inez sepulang dari kantor. Sebenarnya dia merasa canggung ketika harus menghadiri acara sosial seperti itu, tapi dia sudah berjanji untuk menemani istrinya.Sebenarnya Mario lebih tertarik untuk mencumbu istrinya itu di kamar daripada memamerkan istrinya yang cantik itu di hadapan banyak pria lain di sebuah pesta. Pe
Warning! Bab ini mengandung konten 21+Sesampainya di rumah, Mario langsung menggendong Tante Inez dalam pelukannya. Dia merasa tersentuh oleh segala kebaikan hati wanita itu.Ketika dunia menolak dan merendahkannya, menginjak-injak harga dirinya. Hanya Tante Inez yang hadir untuk menolongnya dan menerima segala kekurangannya.Bagi Mario, hubungan yang terjalin di antara mereka bukan hanya sekedar transaksi yang melibatkan pertukaran uang dengan tubuhnya. Tante Inez tidak pernah semena-mena padanya, tutur kata dan sikapnya begitu lembut pada Mario. Wanita itu mampu membuat Mario merasa dihargai sebagai seorang lelaki seutuhnya, sekalipun di mata dunia dia hanya lelaki kere tanpa masa depan."Mas, aku menyayangimu," ucap Tante Inez menatap suaminya dalam gendongan Mario."Terima kasih, Sayang. Di dalam hatiku, kau memiliki tempat yang istimewa," balas Mario tersenyum pada Tante Inez.Dia pun membaringkan Tante Inez di ranjangnya lalu me
Sejak menikah dengan Tante Inez, kebiasaan bangun pagi Mario agak berubah, rasanya dia benci bila pagi tiba. Dia ingin terus-menerus memeluk tubuh istrinya itu. Namun, dia harus mengalah karena istrinya seorang wanita karir yang memimpin perusahaan berkelas nasional."Masss, ayo bangun ...," rengek Tante Inez manja ketika Mario enggan melepaskan belitan tubuhnya, wanita itu tidak bisa bangun.Mario tersenyum geli, dia sebetulnya sudah bangun hanya saja masih ingin memeluk istrinya yang menggairahkan itu lebih lama. "Nggak mau bangun, Inez Sayang."Tante Inez mencubit pinggang Mario hingga suaminya itu mengaduh kesakitan lalu melepaskan pelukannya di tubuhnya. "Makanya jangan bandel dong, Mas! Aku mandi dulu ya ...," ujar Tante Inez tertawa berderai seraya bergegas ke kamar mandi, dia takut kesiangan berangkat ke kantor."Ikut dong, Say." Mario segera bangun dari ranjang dan mengejar istrinya ke kamar mandi.Mario melepas celana boxernya lalu bergab
Sore itu Inez menemani Mario melihat ruko yang akan disewa untuk tempat fitness and gym baru Mario. Lokasi ruko itu berada di pinggir jalan raya di tengah kota Jakarta Pusat, sangat strategis dan mudah diakses."Mas Mario suka nggak rukonya?" tanya Inez dengan perhatian sembari berjalan di lantai 2 ruko tersebut."Menurutku lokasinya bagus banget sih. Kondisi rukonya juga sangat bagus karena masih baru, nggak ada bocor atapnya," jawab Mario sembari memperhatikan atap ruko itu."Oke, berarti kita ambil ruko ini aja ya, Mas?" tanya Inez memastikan."Iya, Nez. Aku cocok sama ruko ini," balas Mario sembari tersenyum.Inez pun mendekati pemilik ruko itu dan mengatakan akan menyewa ruko itu selama 2 tahun. Dia akan langsung mentransfer biaya sewa ruko itu dengan m-banking di ponselnya.Pemilik ruko itu pun meminta Inez menandatangani surat perjanjian sewa ruko yang sudah dia siapkan. Inez membaca sekilas surat perjanjian sewa ruko itu lalu m
Setelah Pak Toro memarkir mobil sedan honda Civic hitam milik Inez. Mereka bertiga pun masuk ke Mal PS. Pak Toro sengaja menjaga jarak dengan majikannya dan suami barunya supaya tidak mengganggu pasangan pengantin baru itu."Mas, kita coba masuk ke outlet Body Fit dulu ya," ajak Inez pada Mario sembari menggandeng tangan pria itu.Mario pun mengikuti arah kemana Inez menariknya. Outlet pakaian olahraga itu memang sangat besar dan lengkap. Dia pun melihat-lihat baju training gym untuk pria yang dipajang di manekin."Bagus ya, Mas. Mau yang model ini?" ujar Inez ketika melihat Mario tertarik dengan pakaian yang dipajang di manekin."Iya, bagus yang ini, Nez," sahut Mario setuju.Inez pun memanggil pramuniaga toko itu untuk melayani mereka."Mbak Ayu, tolong diambilkan pakaian yang seperti di manekin untuk suami saya. Apa ukurannya all size?" ujar Inez pada pramuniaga toko yang bernama Ayu itu."Iya, benar Kak. Pakaian yang model itu uku
Mendengar perkataan Mario yang memintanya tidak terlalu dekat dengan Inez, William Jansen pun menggebrak meja makan hingga membuat para pengunjung food court di samping kanan kiri meja mereka memperhatikan seraya berbisik-bisik.William menunjuk-nunjuk muka Mario dengan telunjuk tangannya. "Kau memangnya siapa? Berani mengaturku, perusahaanmu yang mana? Aku mau tahu, Mario!" seru William dengan wajah penuh amarah.Dari dulu memang Inez tidak menyukai kakak iparnya itu. Pria itu emosional dan sombongnya minta ampun. Sekalipun yang memimpin perusahaan keluarga Jansen adalah Inez, tetapi pria itu selalu merasa yang paling hebat dan berkuasa di perusahaan tersebut."Kak William, Mas Mario itu suami aku sekarang, wajar kalau dia berkata seperti itu," bela Inez seraya menarik turun lengan William. Dia kasihan pada Mario yang wajahnya pucat pasi menerima cercaan William.William menangkap tangan Inez dan mengecupnya dengan mesra. Wanita itu pun bergidik se
"Sialan, jangan harap bisa membawa kabur Inez dariku, Mario!" rutuk Edward seraya memukul gagang setir mobil Audi A6 yang ia kendarai untuk mengejar istrinya yang dibawa kabur Mario. Dengan akselerasi tinggi mobil Audi A6 itu berhasil melewati mobil sedan BMW hitam yang dinaiki Mario dan Inez. Edward bermaksud mencegat jalan mobil itu. Namun, sebuah truk kontainer melintas di hadapannya dan ia pun tak sanggup mengelak dan terlambat mengerem mobilnya. "Ciiiiiiiiiitttt!" Bunyi suara ban berdecit menggasak aspal jalan raya Paris. Disusul suara benturan keras mobil Audi A6 yang dikemudikan Edward dengan truk kontainer yang melintas di perempatan jalan itu. "BRAAAKKK!" Mobil itu terpelanting keras dan terguling-guling dengan mendarat dalam kondisi terbalik atap mobilnya. Sejenak kesadaran Edward hilang, dia pingsan dengan kepala terkulai di gagang setir mobil sport mewah itu wajahnya berlumuran darah karena kulitnya robek di bagian wajahnya akibat pecahan kaca depan dan benturan dengan
Tiga bulan telah berlalu semenjak kepulangan Inez ke Jakarta bersama Mario. Kini dia banyak mendampingi Mario dengan segala pekerjaannya sebagai model papan atas serta atlet MMA pro berkelas Internasional. Jadwal Mario selalu penuh setiap hari, awalnya Inez kaget, tetapi lama-kelamaan dia terbiasa untuk mengatur segalanya dengan rapi.Wisuda Mario di Singapura bulan lalu begitu berkesan baginya, Inez teringat ketika dulu awalnya Mario dia selamatkan dari kemalangan hidupnya. Mario mengatakan dia hanyalah lulusan fakultas olahraga jadi tidak mengerti mengelola keuangan dan menjalankan bisnis makanya dia begitu mudah ditipu habis-habisan oleh Rosita, mantan istrinya.Kini Mario adalah pebisnis yang sukses dan memiliki segudang talenta. Mister Miguel juga masih sering berjumpa dengan mereka berdua karena Mario adalah anak didik jagoannya yang masih sangat aktif bertarung di ring arena MMA internasional.Mario sering sekali memujinya dengan mengatakan 'behind a grea
Semenjak bertemu kembali dengan Inez dengan dihantui tragedi kecelakaan yang menewaskan Edward dan banyak hal serius yang harus diselesaikan oleh Mario juga bersama Inez. Mario belum sempat menemukan keberanian untuk mengajak Inez bercinta lagi sekalipun dia sangat menginginkan hal itu. Dia takut Inez menolaknya.Hingga seminggu berlalu ..."Mas, apa belakangan sedang banyak pikiran?" tanya Inez sambil berjalan-jalan di tepi kolam renang di rumahnya bersama Mario seusai makan malam."Nggak juga, Nez. Kenapa?" jawab Mario sembari melemparkan pertanyaan juga. Dia berjalan sembari merangkul bahu Inez."Apa Mas masih mencintai Inez seperti dulu?" tanya Inez lagi.Mario menghentikan langkahnya dan memegang tangan Inez, dia menatap Inez dengan tatapan agak bingung. "Kok nanyanya begitu, Nez? Cintanya Mas ke kamu nggak akan ada habisnya, selalu sama besarnya atau mungkin lebih dalam lagi ...," jawabnya."Terima kasih, Mas," sahut Inez sembari terse
Akhirnya, Mario purna tugas sebagai Mister International selama setahun. Malam final pemilihan Mister International yang baru telah terlewati, Andrew Bradley, seorang pemuda berusia 25 tahun asal Australia yang memenangkannya.Andrew berprofesi sebagai influencer yang fokus pada penghijauan hutan dan kegiatan kemanusiaan, latar belakangnya adalah putera konglomerat properti asal Australia jadi dia bebas menggunakan waktu sesukanya karena harta warisan orang tuanya tak akan habis hingga 7 turunan.Malam seusai acara final itu, Mario dan Inez segera diantar Jonas dan Hernandes ke bandara Roissie-Charles de Gaulle untuk kembali ke Jakarta dengan pesawat Air France. Kali ini hanya Hernandes yang ikut ke Jakarta karena Jonas harus melanjutkan tugasnya untuk mendampingi anak asuhnya yang baru mulai besok.Jonas memeluk Mario penuh rasa haru menyeruak dalam dadanya. Dia berujar, "Mas Mario, terima kasih untuk setahun yang sudah kita lalui bersama. Kenangan luar b
Mata Inez bertatapan dengan sepasang mata jernih yang begitu lembut tatapannya."Mas ...," ucap Inez lalu berlari menghambur ke dekapan Mario dengan berurai air mata. Betapa rindu dia pada sosok itu.Mereka berpelukan dan menangis bersama."Aku rindu kamu, Nez ... rindu setengah mati!" kata Mario melingkarkan lengannya di pinggang Inez sembari menatap wajah Inez yang basah karena air mata yang meleleh di pipinya, jemari Mario menghapus jejak air mata itu. Di matanya kecantikan Inez tak berubah sedikitpun sejak mereka berpisah setahun lalu di London.Mereka pun berciuman di bawah Menara Eifel dengan bulir-bulir putih salju yang masih saja turun dari langit."Bawa aku pulang bersamamu ke Jakarta, Mas. Tempatku adalah bersamamu ...," ujar Inez dengan serius."Plok ... plok ... plok ... plok!" Suara tepuk tangan menggema di keheningan malam.Mario dan Inez pun menoleh ke sumber suara itu. Ternyata Edward yang bertepuk tangan d
Mungkin ini adalah hari yang tergalau sepanjang hidup Inez. Pagi ini adalah saat terakhirnya bersama Edward karena nanti malam Mario akan menjemputnya di bawah Menara Eifel seperti janji mereka berdua setahun lalu.Ketika sarapan pagi bersama Edward, dia diam-diam menatap wajah pemuda itu dengan tatapan sendu. Saat Edward menatap balik ke arahnya, dengan segera Inez menunduk menatap ke piringnya.Pemuda itu merasa Inez agak aneh pagi ini lalu bertanya, "Ada apa, Sayang?""Eh ... ohh ... nggak ada apa-apa kok, Mas. Oya nanti sore, Inez akan berkunjung ke rumah Madame Lily de Lacours, dia mengadakan acara minum teh bersama beberapa teman wanitanya," ujar Inez mencari-cari alasan untuk pergi dari rumah nanti sore."Boleh, Nez. Pulangnya jangan malam-malam ya. Nanti Mas kuatir kalau kamu sendirian di luar rumah," jawab Edward seraya membelai pipi Inez dengan lembut.Hati Inez serasa diremas oleh sesuatu yang tak nampak, dia akan meninggalkan pria
Seusai makan malam di rumah Paris, Edward mengajak Inez untuk berjalan-jalan di taman sekeliling rumah bergaya Provinsi Perancis itu. Langit malam di Paris sedang cerah bertabur jutaan bintang di angkasa.Lengan kekar Edward melingkari pinggang ramping Inez. Bibirnya mengecup pipi halus Inez dengan mesra. Mereka terdiam tak bicara hanya berjalan bersisian menapaki jalan taman yang ditumbuhi rumput jepang yang rapi di tengah taman.Tukang kebun di rumah Edward itu memiliki sentuhan artistik yang bagus. Rumpun-rumpun pohon yang biasa dibuat bonsai dibentuk dengan rapi menampilkan wujud binatang atau bulatan-bulatan berbagai ukuran yang nampak indah.Akhirnya, Edward mengajak Inez untuk duduk di bangku taman yang terbuat dari kayu pohon Oak. Dia memangku tubuh Inez dan tidak mengizinkan wanita itu duduk di sampingnya, lengannya mendekap erat tubuh Inez. Mereka terdiam sejenak mendengarkan suara binatang malam yang hidup di taman itu."Cantikku Sayangku
Pasca insiden penembakan sniper di depan gedung apartment tempat Mario tinggal di New York. Organisasi Mister International mempekerjakan bodyguard baru pengganti yang 5 orang kemarin yang tewas. Kali ini bodyguard Mario berjumlah total 20 orang.Status Mario saat ini adalah mega bintang, bukan lagi orang biasa yang mendadak beken karena sekedar menang Mister International. Di seluruh dunia, sosoknya menghiasi dinding promosi brand-brand terkenal. Mario juga sering tampil di layar kaca dalam acara talkshow serta iklan produk. Tidak hanya itu, arena MMA pro fighter juga menempatkan Mario di jajaran atlet papan atas kelas welter karena kemenangannya yang begitu banyak sepanjang tahun ini.Dimanapun Mario berada selalu diserbu fans dan paparazi yang berusaha mencari sensasi terhangat dari sosok istimewa yang sedang naik daun itu. Bahkan, follower sosial media miliknya mencapai puluhan juta saat ini. Konten youtube miliknya yang dikelola oleh Jonas selalu diserbu lik
Sore hari setelah Mario pulang bekerja, dia pulang ke apartmentnya di 17th Avenue. Sopirnya menurunkan Mario di depan bangunan apartement 30 lantai itu.Tiba-tiba terdengar suara desingan peluru bertubi-tubi, pengawal Mario segera merapat melindungi Mario dan Jonas. Beberapa pengawal tertembak peluru penempak jitu yang ada di atas gedung seberang jalan.Sementara berondongan tembakan peluru dari atas gedung seberang terus ditembakkan, Jonas menarik Mario cepat-cepat masuk ke dalam lobi gedung apartment itu. Dia tidak ingin membahayakan nyawa Mario dan dirinya dengan berada di luar gedung."Damn! Siapa yang ingin membunuhmu, Mas?" teriak Jonas dengan frustasi bercampur gugup gemetaran seluruh tubuhnya bersimbah peluh.Mario yang sudah beberapa kali mendapat serangan pembunuh bayaran terkait statusnya ketika masih menjadi suami sah Inez tidak terlalu syok, tetapi tetap saja jantungnya berdegup kencang karena insiden baru saja. Dia hampir tewas tertembak di