Petugas yang menjaga tempat naik ke bilik bianglala raksasa London Eye mempersilakan Edward dan Inez untuk masuk ke bilik yang cukup lebar itu dan dikelilingi kaca.
Inez terpaksa masuk ke bilik itu karena tidak ingin menjadi pusat perhatian pengunjung lainnya bila dia membuat keributan. Dalam hatinya begitu kuatir apa yang akan terjadi selanjutnya. 'Semoga tidak mengerikan,' batin Inez.
Mereka duduk berjauhan satu sama lain, Inez juga memandang keluar kaca, dia marah dan tidak ingin menatap Edward. Pria itu sungguh keterlaluan. Dia lama-lama mulai membenci Edward. Inez kuatir pada Mario yang terpisah darinya di luar sana.
Ketika bianglala raksasa itu mulai bergerak naik perlahan, Edward mendekati Inez. Dia menarik tubuh Inez ke pangkuannya tiba-tiba hingga Inez terperangah. Lengan Edward melingkari tubuh Inez dengan posesif, mata mereka saling bertatapan.
Mata Inez membulat, mulutnya terbuka karena terkejut dengan tindakan Edward. Sementara Ed
Sepanjang sisa putaran turun bianglala raksasa London Eye itu, Edward tak bosan-bosan mencumbui tubuh Inez. Sementara Inez sudah terlalu lelah dan lemas meronta melawan pria itu."Capek?" tanya Edward menatap Inez dengan geli.Sementara Inez diam saja sembari menatap Edward dengan tatapan tajam ingin membunuh pria itu. "Mas, pokoknya Inez mau kembali ke Mas Mario. Aku cinta dia!" ucap Inez bersikeras minta dikembalikan ke Mario yang menunggunya di bawah London Eye."Jangan harap, dia sudah dijaga ketat oleh pengawalku. Kalau dia macam-macam kusuruh pengawalku membunuhnya lalu menceburkannya ke sungai Thames. Ingatlah kita di London, bukan di Jakarta, Nez," ancam Edward dengan licik membuat Inez mati kutu."Tolong jangan lakukan hal yang keji pada suamiku, Mas. Aku akan menuruti keinginanmu, Mas," pinta Inez dengan hati yang hancur, mereka berdua ke London dengan polos tanpa tahu akan mengalami masalah seperti saat ini.Mendengar perkata
Setelah lama menimbang-nimbang dalam hatinya, Edward pun memutuskan untuk melepas pakaian tebal bepergian yang Inez kenakan. Syal, mantel Burberry magenta, blazer. Tersisa blouse sutra putih dan celana panjangnya."Aahh kenapa kamu di sini?" ucap Inez sembari mengucek-kucek matanya yang lengket karena bekas air matanya."Maaf, membuatmu terbangun, Nez. Kurasa pakaian tebalmu membuat tidurmu tak nyaman," jawab Edward yang sebenarnya tidak menjawab pertanyaan Inez.Inez bangun dari posisinya dan duduk berhadapan dengan Edward. Dia bertanya lagi setelah mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan dimana dia berada, "Aku dimana, Mas Edward? Dimana suamiku?"Mendengar pertanyaan Inez yang kebingungan, Edward pun menghela napas. "Ini di Spires Suites di hotel yang sama dengan sebelumnya kamu menginap. Suamimu di hadapanmu, kenapa masih bertanya, Nez?" ujarnya."Jangan bercanda Mas. Suamiku itu Mario, kau tahu sendiri 'kan?" balas Inez deng
Akhirnya, Edward berhasil membujuk Inez menandatangani surat perceraiannya dengan Mario menggunakan barter kemenangan Mario di ajang Mister International.Edward menelepon ketua perhimpunan juri Mister International yaitu Mr. Bernard Angelo Sommerheld. Dia memasang pengeras suara di ponselnya agar Inez dapat mendengar dengan jelas percakapan mereka via telepon.Bagi Inez, pengorbanannya demi kesuksesan Mario adalah langkah terakhir yang dapat dia persembahkan untuk belahan jiwanya itu. Jiwanya seolah terkoyak karena situasi yang dia alami. Melihat situasi yang berkembang saat ini, kecil kemungkinan Inez bertemu lagi dengan Mario dan diapun kuatir tidak akan bisa pulang ke Indonesia dalam waktu dekat.Inez bersyukur telah menikahkan Clara dengan Max, kini ada yang menggantikannya menjaga Clara. Dalam diam dia meneteskan air matanya lagi ketika teringat dengan puteri tunggalnya. 'Ohh ... Clara, maafkan Mama yang tidak sempat berpamitan dan menghilang dari hi
Kedua pria itu sama-sama gelisah menantikan pertemuan mereka bertiga nanti pukul 08.00 AM waktu London di Park restaurant. Mereka hanya mampu tertidur beberapa jam selepas tengah malam.Tanpa Inez sadari, dirinya memeluk tubuh Edward dan menganggap itu Mario. Dia tidur begitu lelap bergelung dalam dekapan pria itu. Edward tersenyum bahagia merasakan tubuhnya menempel begitu erat tanpa halangan pakaian selembarpun.Wanita itu begitu cantik ketika tertidur, begitu tenang dan tampak lembut. Bulu mata lentiknya sesekali bergetar perlahan seiring naik turun napasnya yang halus. Bahkan, menurut Edward, Inez lebih cantik ketika tertidur dibanding ketika sadar karena dia cemberut dan menangis terus ketika bersamanya belakangan ini. Padahal ketika tersenyum, Inez begitu bersinar seperti matahari yang hangat.Edward berharap Inez akan segera melupakan Mario. Dia akan bercinta 3 kali sehari bila perlu, seperti minum obat agar calon istrinya itu bisa jatuh cinta
Mario baru saja selesai memakai baju sehabis mandi ketika pintu kamarnya diketok dari luar. Diapun membukakan pintu kamar hotel itu.Seorang pria bersetelan jas hitam yang Mario ingat termasuk salah satu pengawal Edward berdiri di hadapannya. Dia pun bertanya apa maksud kedatangannya pagi itu ke tempatnya.Ternyata pria itu ingin mengambil koper pakaian Inez. Dia mengatakan permisi dalam bahasa Inggris lalu masuk ke kamar itu dan meminta Mario menyerahkan koper yang dimaksud.Mario tidak menolak karena dia tahu Inez pasti tidak berganti baju sedari kemarin pagi mereka berwisata keliling kota London. Dia merapikan baju Inez ke dalam koper. Mario menyisakan gaun tidur sutra milik Inez yang berwarna dusty pink yang sempat dipakai Inez malam sebelumnya. Aroma tubuh Inez masih melekat di situ.Diapun menyerahkan koper Inez kepada pengawal Edward. Kemudian menutup lagi pintu kamarnya. Hatinya terasa kosong dan pikirannya nyaris linglung. Mario duduk di sofa kam
Seusai proses penandatanganan surat perceraian itu, Mario dikawal oleh John keluar dari Park restaurant.Inez hanya dapat melihat sosok Mario menjauh darinya dengan tatapan penuh kerinduan. Hatinya seperti tercabik-cabik ketika harus menjalani segala situasi baru yang mutlak dipaksakan oleh Edward.Entah pria itu makan apa sampai bisa melakukan banyak hal yang sifatnya pemaksaan seperti seorang diktator? batin Inez dengan kesal. Namun, Edward begitu lembut memperlakukannya dan juga ketika berbicara pada Inez sekalipun Inez sendiri cenderung pedas ketika berbicara dengan pria itu."Inez Sayang, kita sarapan dulu ya. Jangan sampai kamu sakit!" bujuk Edward dengan nada lembut pada Inez yang duduk di pangkuannya. "Ayo dipilih menunya mau apa?" katanya.Perut Inez memang lapar, dia sudah tidak makan lebih dari 12 jam, lebih tepatnya 15 jam. "Mas, apa di sini nggak ada menu nasi sih?" tanya Inez.Edward tertawa geli mendengar pertanyaan Inez. Orang
Pukul 04.00.PM waktu London, Edward selesai mandi dan bersiap-siap untuk mengikuti babak penyisihan awal Mister International. Dia mencukur kumis dan cambang di sekitar bibirnya yang mulai menebal subur di depan kaca wastafel kamar mandi. Sementara Inez mandi di dalam shower box.Inez tidak mau menemani pria itu mandi karena dia selalu teringat Mario setiap kali mandi. Kenangan percintaan bersama Mario di kamar mandi sangat membekas di ingatannya dan itu tentunya menyebabkan kesedihan yang mendalam di hati Inez. Air shower mengalir deras bersama air mata Inez ketika dia mandi sendirian.Sore itu Inez terduduk menangis di lantai shower box dengan air shower dingin menghujaninya. Dia masih merasa bersalah karena bercinta dengan Edward sekalipun itu demi kebaikan Mario. Dia merasa dirinya begitu kotor dan hina.Hampir 15 menit berlalu sejak Inez mandi, Edward mengecek jam tangan di pergelangan tangan kirinya. Dia belum berpakaian dan masih berlilitkan h
Panitia acara Mister International mengumpulkan para peserta di convention hall Hotel Royal Lancester London untuk melakukan daftar ulang dan mengambil nomor undian urutan tampil. Ada sie make-up artist khusus untuk peserta cara Mister International karena acara ini sangat berkelas dan disiarkan di seluruh dunia melalui stasiun official partner yang membeli hak siar acara itu dari organisasi yang menaungi ajang Mister International.Edward tiba di convention hall tepat waktu. Dia bertemu dengan Anthony dan juga Mario yang sudah tiba terlebih dahulu di sana. Anthony mengambilkan sebuah tempat duduk untuk sahabatnya itu di sampingnya agar tidak berada di barisan belakang. Mereka duduk di baris kedua dari depan bersama Mario juga.Ketua sie acara, Mr. Glenn Aldrich Davidson menyapa mereka dengan mikrofon, "Selamat sore, para peserta Mister International yang saya hormati. Selamat datang dan selamat berkompetisi di petang yang indah ini di London. Silakan mengambil undian
"Sialan, jangan harap bisa membawa kabur Inez dariku, Mario!" rutuk Edward seraya memukul gagang setir mobil Audi A6 yang ia kendarai untuk mengejar istrinya yang dibawa kabur Mario. Dengan akselerasi tinggi mobil Audi A6 itu berhasil melewati mobil sedan BMW hitam yang dinaiki Mario dan Inez. Edward bermaksud mencegat jalan mobil itu. Namun, sebuah truk kontainer melintas di hadapannya dan ia pun tak sanggup mengelak dan terlambat mengerem mobilnya. "Ciiiiiiiiiitttt!" Bunyi suara ban berdecit menggasak aspal jalan raya Paris. Disusul suara benturan keras mobil Audi A6 yang dikemudikan Edward dengan truk kontainer yang melintas di perempatan jalan itu. "BRAAAKKK!" Mobil itu terpelanting keras dan terguling-guling dengan mendarat dalam kondisi terbalik atap mobilnya. Sejenak kesadaran Edward hilang, dia pingsan dengan kepala terkulai di gagang setir mobil sport mewah itu wajahnya berlumuran darah karena kulitnya robek di bagian wajahnya akibat pecahan kaca depan dan benturan dengan
Tiga bulan telah berlalu semenjak kepulangan Inez ke Jakarta bersama Mario. Kini dia banyak mendampingi Mario dengan segala pekerjaannya sebagai model papan atas serta atlet MMA pro berkelas Internasional. Jadwal Mario selalu penuh setiap hari, awalnya Inez kaget, tetapi lama-kelamaan dia terbiasa untuk mengatur segalanya dengan rapi.Wisuda Mario di Singapura bulan lalu begitu berkesan baginya, Inez teringat ketika dulu awalnya Mario dia selamatkan dari kemalangan hidupnya. Mario mengatakan dia hanyalah lulusan fakultas olahraga jadi tidak mengerti mengelola keuangan dan menjalankan bisnis makanya dia begitu mudah ditipu habis-habisan oleh Rosita, mantan istrinya.Kini Mario adalah pebisnis yang sukses dan memiliki segudang talenta. Mister Miguel juga masih sering berjumpa dengan mereka berdua karena Mario adalah anak didik jagoannya yang masih sangat aktif bertarung di ring arena MMA internasional.Mario sering sekali memujinya dengan mengatakan 'behind a grea
Semenjak bertemu kembali dengan Inez dengan dihantui tragedi kecelakaan yang menewaskan Edward dan banyak hal serius yang harus diselesaikan oleh Mario juga bersama Inez. Mario belum sempat menemukan keberanian untuk mengajak Inez bercinta lagi sekalipun dia sangat menginginkan hal itu. Dia takut Inez menolaknya.Hingga seminggu berlalu ..."Mas, apa belakangan sedang banyak pikiran?" tanya Inez sambil berjalan-jalan di tepi kolam renang di rumahnya bersama Mario seusai makan malam."Nggak juga, Nez. Kenapa?" jawab Mario sembari melemparkan pertanyaan juga. Dia berjalan sembari merangkul bahu Inez."Apa Mas masih mencintai Inez seperti dulu?" tanya Inez lagi.Mario menghentikan langkahnya dan memegang tangan Inez, dia menatap Inez dengan tatapan agak bingung. "Kok nanyanya begitu, Nez? Cintanya Mas ke kamu nggak akan ada habisnya, selalu sama besarnya atau mungkin lebih dalam lagi ...," jawabnya."Terima kasih, Mas," sahut Inez sembari terse
Akhirnya, Mario purna tugas sebagai Mister International selama setahun. Malam final pemilihan Mister International yang baru telah terlewati, Andrew Bradley, seorang pemuda berusia 25 tahun asal Australia yang memenangkannya.Andrew berprofesi sebagai influencer yang fokus pada penghijauan hutan dan kegiatan kemanusiaan, latar belakangnya adalah putera konglomerat properti asal Australia jadi dia bebas menggunakan waktu sesukanya karena harta warisan orang tuanya tak akan habis hingga 7 turunan.Malam seusai acara final itu, Mario dan Inez segera diantar Jonas dan Hernandes ke bandara Roissie-Charles de Gaulle untuk kembali ke Jakarta dengan pesawat Air France. Kali ini hanya Hernandes yang ikut ke Jakarta karena Jonas harus melanjutkan tugasnya untuk mendampingi anak asuhnya yang baru mulai besok.Jonas memeluk Mario penuh rasa haru menyeruak dalam dadanya. Dia berujar, "Mas Mario, terima kasih untuk setahun yang sudah kita lalui bersama. Kenangan luar b
Mata Inez bertatapan dengan sepasang mata jernih yang begitu lembut tatapannya."Mas ...," ucap Inez lalu berlari menghambur ke dekapan Mario dengan berurai air mata. Betapa rindu dia pada sosok itu.Mereka berpelukan dan menangis bersama."Aku rindu kamu, Nez ... rindu setengah mati!" kata Mario melingkarkan lengannya di pinggang Inez sembari menatap wajah Inez yang basah karena air mata yang meleleh di pipinya, jemari Mario menghapus jejak air mata itu. Di matanya kecantikan Inez tak berubah sedikitpun sejak mereka berpisah setahun lalu di London.Mereka pun berciuman di bawah Menara Eifel dengan bulir-bulir putih salju yang masih saja turun dari langit."Bawa aku pulang bersamamu ke Jakarta, Mas. Tempatku adalah bersamamu ...," ujar Inez dengan serius."Plok ... plok ... plok ... plok!" Suara tepuk tangan menggema di keheningan malam.Mario dan Inez pun menoleh ke sumber suara itu. Ternyata Edward yang bertepuk tangan d
Mungkin ini adalah hari yang tergalau sepanjang hidup Inez. Pagi ini adalah saat terakhirnya bersama Edward karena nanti malam Mario akan menjemputnya di bawah Menara Eifel seperti janji mereka berdua setahun lalu.Ketika sarapan pagi bersama Edward, dia diam-diam menatap wajah pemuda itu dengan tatapan sendu. Saat Edward menatap balik ke arahnya, dengan segera Inez menunduk menatap ke piringnya.Pemuda itu merasa Inez agak aneh pagi ini lalu bertanya, "Ada apa, Sayang?""Eh ... ohh ... nggak ada apa-apa kok, Mas. Oya nanti sore, Inez akan berkunjung ke rumah Madame Lily de Lacours, dia mengadakan acara minum teh bersama beberapa teman wanitanya," ujar Inez mencari-cari alasan untuk pergi dari rumah nanti sore."Boleh, Nez. Pulangnya jangan malam-malam ya. Nanti Mas kuatir kalau kamu sendirian di luar rumah," jawab Edward seraya membelai pipi Inez dengan lembut.Hati Inez serasa diremas oleh sesuatu yang tak nampak, dia akan meninggalkan pria
Seusai makan malam di rumah Paris, Edward mengajak Inez untuk berjalan-jalan di taman sekeliling rumah bergaya Provinsi Perancis itu. Langit malam di Paris sedang cerah bertabur jutaan bintang di angkasa.Lengan kekar Edward melingkari pinggang ramping Inez. Bibirnya mengecup pipi halus Inez dengan mesra. Mereka terdiam tak bicara hanya berjalan bersisian menapaki jalan taman yang ditumbuhi rumput jepang yang rapi di tengah taman.Tukang kebun di rumah Edward itu memiliki sentuhan artistik yang bagus. Rumpun-rumpun pohon yang biasa dibuat bonsai dibentuk dengan rapi menampilkan wujud binatang atau bulatan-bulatan berbagai ukuran yang nampak indah.Akhirnya, Edward mengajak Inez untuk duduk di bangku taman yang terbuat dari kayu pohon Oak. Dia memangku tubuh Inez dan tidak mengizinkan wanita itu duduk di sampingnya, lengannya mendekap erat tubuh Inez. Mereka terdiam sejenak mendengarkan suara binatang malam yang hidup di taman itu."Cantikku Sayangku
Pasca insiden penembakan sniper di depan gedung apartment tempat Mario tinggal di New York. Organisasi Mister International mempekerjakan bodyguard baru pengganti yang 5 orang kemarin yang tewas. Kali ini bodyguard Mario berjumlah total 20 orang.Status Mario saat ini adalah mega bintang, bukan lagi orang biasa yang mendadak beken karena sekedar menang Mister International. Di seluruh dunia, sosoknya menghiasi dinding promosi brand-brand terkenal. Mario juga sering tampil di layar kaca dalam acara talkshow serta iklan produk. Tidak hanya itu, arena MMA pro fighter juga menempatkan Mario di jajaran atlet papan atas kelas welter karena kemenangannya yang begitu banyak sepanjang tahun ini.Dimanapun Mario berada selalu diserbu fans dan paparazi yang berusaha mencari sensasi terhangat dari sosok istimewa yang sedang naik daun itu. Bahkan, follower sosial media miliknya mencapai puluhan juta saat ini. Konten youtube miliknya yang dikelola oleh Jonas selalu diserbu lik
Sore hari setelah Mario pulang bekerja, dia pulang ke apartmentnya di 17th Avenue. Sopirnya menurunkan Mario di depan bangunan apartement 30 lantai itu.Tiba-tiba terdengar suara desingan peluru bertubi-tubi, pengawal Mario segera merapat melindungi Mario dan Jonas. Beberapa pengawal tertembak peluru penempak jitu yang ada di atas gedung seberang jalan.Sementara berondongan tembakan peluru dari atas gedung seberang terus ditembakkan, Jonas menarik Mario cepat-cepat masuk ke dalam lobi gedung apartment itu. Dia tidak ingin membahayakan nyawa Mario dan dirinya dengan berada di luar gedung."Damn! Siapa yang ingin membunuhmu, Mas?" teriak Jonas dengan frustasi bercampur gugup gemetaran seluruh tubuhnya bersimbah peluh.Mario yang sudah beberapa kali mendapat serangan pembunuh bayaran terkait statusnya ketika masih menjadi suami sah Inez tidak terlalu syok, tetapi tetap saja jantungnya berdegup kencang karena insiden baru saja. Dia hampir tewas tertembak di