Share

Bab 35

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-30 09:13:46

"Nadin, selamat, ya?"

Sebuah suara yang sangat familiar menggema di ruangan yang ramai itu, semua mata terkesima melihat dua orang pria tengah berdiri di dekat lorong, Nadin terkejut melihat kedatangan mereka, mungkin saking larut dalam keramaian dia tidak menyadari keberadaan mereka yang sudah berdiri sambil memegang buket bunga.

Nadin memang mengharapkan lelaki itu untuk datang mendukungnya, namun dia sadar jika harapan itu hanyalah hanya harapan semata, dia sendiri tidak akan berani berharap yang muluk-muluk, melihat tingkah Zaki selama ini yang acuh tak acuh membuat Nadin membuang semua harapaannya yang dirasa sia-sia.

Nadin hanya melongo beberapa detik melihat lelaki dengan buket bunga plastik di tangannya, di sebelahnya Fahmi tidak membawa apapun, lengannya bahkan dimasukkan ke dalam saku.

"Nadin!" seru Shintia menguncang tangan gadis itu sehingga kesadaran Nadin kembali lagi.

"Mas? Kamu datang?" Nadin segera menyusul ke arah suaminya.

Suasana yang begitu riuh, tiba-tiba henin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Me Nana
mantap fahmi. ............
goodnovel comment avatar
Arif _82
nanti si Zaki yang frust
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 36

    Nadin dan teman-temannya sudah masuk ke rumah makan Padang, karena sikap Fahmi yang humble dan ramah, lelaki itu bisa mencairkan suasana. Zaki yang cenderung kaku hanya duduk dipojokan tentu saja ditemani oleh Nadin. Sebelum masuk ke rumah makan tersebut, Nadin menerima pesan dari Firman bahwa lelaki itu tidak bisa bergabung dengan Nadin karena ada pekerjaan. Nadin tentu saja tidak percaya begitu saja alasan Firman, tetapi dia merasa lega jika Firman tidak ikut, setidaknya itu bisa mengurangi rasa canggung bersikapnya kepada Zaki. Teman-teman Nadin, kecuali Sintia tentunya sangat antusias mengenal Fahmi, apalagi Nabila. Nabila juga teman Nadin satu SMP dan SMA ketika di kampung dulu, namun gadis itu mengambil jurusan bahasa Indonesia, lain fakultas dengannya, namun dia tetap setia kawan dengan Nadin, walaupun dia sudah selesai duluan sidang skripsi, tinggal menunggu wisuda bersama. "Nanti siapa yang akan membayar makanannya?" bisik Nadin kepada Zaki "Tenang saja, ada Fahmi." "Ng

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 37

    Setelah istirahat beberapa jam, alarm yang sengaja Zaki pasang berbunyi jam setengah sembilan malam, lelaki itu bergegas mengambil kunci mobil dan berjalan sesuai arahan google map, tidak sampai dua puluh menit dia sudah sampai di cafe tempat Nadin bekerja.Zaki turun dengan perasaan gusar, ternyata cafe tempat Nadin bekerja pernah dia datangi bersama Assyifa beberapa hari yang lalu, jadi tim pengembangnya memesan makan siang di sini? Apa semua yang mereka pesan itu masakan Nadin? Karena gadis itu bilang dia jadi koki di cafe ini.Dengan langkah sedikit tahu Zaki memasuki cafe, suasana sudah begitu sepi, hanya ada satu meja yang diisi oleh dua pelanggan yang tengah berbincang-bincang serius."Selamat datang, apa ada yang bisa kami bantu, Pak?" Seorang pelayan pria datang menghampiri."Jam berapa cafe ini tutup?""Jam sebelas sepuluh, Pak.""Saya ke mari mau jemput istri saya Nadin. Katanya dia pulang jam sembilan?""Oh iya, kalau Mbak Nadin pulangnya memang jam sembilan, karena biasan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-01
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 38

    "Mas? Kenapa kau menyetujui untuk datang? Aku tidak mau datang?" protes Nadin. "Kenapa kau tidak mau datang? Tidak mau bertemu mantanmu itu? Kau masih menyimpan perasaan pada Adam? Sehingga tidak sanggup melihatnya bersanding dengan wanita lain?" cecar Zaki dengan perasaan kesal. "Mas? Apa maksud perkataannya itu? Aku memang masih ada perasaan pada Adam, yaitu perasaan benci. Bukan hanya pada Adam, tapi juga pada Chika dan juga pada mamanya! Bahkan aku juga mulai membenci ayahku sendiri. Aku ini anak kandung lelaki itu, tetapi Akau malah diperlakukan lebih buruk dari anak tiri. Aku pikir Adam itu berbeda, lelaki itu selalu ada untuk menghibur para di hati ini, tetapi dia malah lebih kejam dari siapapun. Kau mungkin tidak pernah tahu bagaimana rasanya dikhianati oleh orang yang paling kamu cintai dan kami percayai, percayalah ... Rasa sakitnya itu tidak akan hilang seumur hidup, walaupun lukanya tidak berdarah, tetapi rasanya sudah mau mati saja." Nadin tak dapat menahan bulir bening

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 39

    Dasar sial, begini nasib jadi orang miskin! Zaki mengeluh dalam hati, angan-angannya hari ini ke kampung halaman istri mengendarai Pajero sport, ternyata malamnya Nadin bilang dia sudah memesan tiket bus ke kampungnya. Dan sekarang, beginilah nasib lelaki itu, untuk tersenyum saja rasanya sangat berat dan menyiksa. Mereka naik bus bukan bus kelas bisnis atau eksekutif, tapi mini bus kelas ekonomi yang tidak ada AC nya, bangkunya sempit dan kondisinya berjubel, tidak kebayang bau yang terkuat dari dalam kendaraan kotak ini, apek, asam dan gado-gado bau tak sedap. Lelaki itu melirik ke arah Nadin dengan tatapan datar dan sebal, tetapi yang ditatap senang malah senang saja, gadis itu malah sibuk bercengkrama dengan penumpang di sebelahnya dengan wajah ramah dan sumringah, sedangkan Zaki yang berada di dekat jendela hanya mendengus kesal, dia hanya mengeluarkan ponselnya mengecek beberapa email yang masuk. "Mas, lihat sini!" seru Nadin Ceklek Gadis itu mengarahkan ponselnya ke arah m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-03
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 40

    "Mas!" pekik Nadin dengan terkejut.Namun Zaki tidak peduli, dia perlu merilekskan otak dan tubuhnya yang dipaksa bekerja keras untuk menerima keadaan ini, sehingga secara agresif lelaki itu terus melumat bibir ranum gadis itu, terasa begitu nikmat dan kenyal. Galau di hati lelaki itu seketika membaik, berubah keceriaan dan kesenangan yang tidak bisa disesuaikan dengan kata-kata, ternyata bahagia itu sederhana, tidak perlu fasilitas mewah atau uang yang banyak. Zaki baru melepas pagutannya ketika Nadin mulai kehabisan napas, dahi keduanya saling menempel dan napas mereka memburu dan terengah-engah. Ketika napas Nadin mulai stabil, lelaki itu kembali mendekatkan bibirnya ke arah bibir gadis itu, namun belum sempat menyentuh bibir ranum itu, sebuah tangan menghalangi laju bibirnya untuk mendekat. "Mas ....""Kenapa?" "Ini tidak benar, bukankah diperjanjikan kita tidak ada kontak fisik?""Itu jika kau tidak mengijinkannya.""Apa aku mengijinkannya?""Kau tidak menolaknya.""Bagaimana

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-04
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 41

    Nadin dan Zaki membersihkan tubuh dan salat Zuhur dahulu di masjid, mereka mengamankan pakaian couple yang dibelikan oleh Fahmi kemarin, sebuah sebuah kemeja batik dan gamis batik warna biru navi, entah bagaimana cara asistennya itu menemukan pakaian ini, bagi Zaki yang penting urusan langsung beres, walaupun dia tidak mau tahu bagaimana Fahmi mencari dengan memutari semua toko batik di seluruh kota."Sayang, pakaian ini benar-benar pas di tubuhmu," puji Zaki ketika melihat penampilan istrinya."Iya, Mas. Kok bisa pas gini, ya? Kamu pinter milihnya, warnanya juga cerah dan elegan, sepertinya baju ini mahal harganya, Mas." Nadinmengamati penampilannya dari kaca masjid, dia sendiri tidak menyangka jika Zaki seperhatian ini, kemarin dia bahkan merasa sangat surprise ketika lelaki itu memberikan paper bag berisi baju ini."Ah, gak mahal, kok. Aku beli online, sudah seminggu yang lalu kupesan.""Baju kamu juga pas, terlihat gagah kamu pakai baju ini, Mas."Duh, senengnya Zaki dipuji begin

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-04
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 42

    Zaki memang sudah lapar, bagaimanapun dia belum makan apapun sejak sarapan jam enam pagi tadi, begitu juga dengan Nadin. Ketika sampai ditempat pesta, tentu yang dicari duluan adalah makanan. Ada berbagai menu makanan yang enak-enak di meja prasmanan. Ada rendang sapi, ikan gurame bakar, ayam kecap, sayur capcay dan ada acara mentimun, di meja lain juga terhidang soto ayam dan berbagai kue-kue basah dan es mentimun segar. "Ambil makan yang banyak, dari pagi kau belum makan, Sayang," ujar Zaki dengan lemah lembut pada wanita disampingnya tatkala Nadin hanya mengambil makanan sangat sedikit. Pipi Nadin memerah mendengar sapaan sayang yang dilontarkan lelaki disampingnya ini, beberapa gadis yang Nadin kenal yang kini tengah menunggu prasmanan juga ikut tersipu mendengar sapaan mesra tersebut, mereka ikut menggoda gadis itu lewat tatapan. "Mbak, Nadin. Suaminya, ya?" Nadin hanya mengangguk ringan, biar bagaimanapun pernikahan kontroversialnya sudah tersebar di seluruh desa. Zaki denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 43

    "Kak Zoya apa kabar?" tanya Nadin hanya sekedar basa-basi. "Baik." Zoya menelisik penampilan Nadin yang terlihat luar biasa sehingga membuat Nadin merasa risih. Nadin memang memiliki kecantikan yang alami, namun sekarang aura Nadin terlihat lebih bersinar, apa benar yang dikatakan Adam? Zoya tidak tahan untuk tidak menanyakan hal ini pada Nadin. "Nadin, apa sebenarnya yang tidak dimiliki oleh Bang Adam tetapi dimiliki oleh lelaki itu sehingga kau bisa berpaling pada lelaki itu, kau sampai tega mengkhianati abangku?" "Apa?" Nadin yang tengah mengunyah makanan seketika tersedak mendengar perkataan Zoya. Kurang ajar Adam, rupanya dia sengaja merusak namaku dan membersihkan namanya, ya? Nadin menggerang kesal. "Jadi, itu yang dikatakan Adam pada kalian? Di sini aku yang telah mengkhianatinya?" Bibir Nadin menipis, bahkan ekspresi kesal tergambar jelas di wajahnya. "Kami mengira dulu kau gadis yang baik, ibuku bahkan sangat suka kepadamu, tetapi sekarang dia sangat kecewa kepadamu,

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06

Bab terbaru

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Ekstra part 2

    Extra part 2Pagi yang sama, kenapa kebahagiaan rasanya menguap dalam kehidupannya. Paska cerai dengan Chika, dalam waktu dua bulan Adam langsung dijodohkan oleh ibunya dengan wanita dari kampungnya, dulu perempuan itu adalah murid ibunya yang sangat pintar dan cantik. Tetapi pernikahan itu bagai kutukan bagi Adam, dia sama sekali tidak merasa bahagia. Ayuni, istrinya memang sangat cantik, dia juga berprofesi seorang bidan, sudah pegawai negeri pula. Bertugas di rumah sakit di kota yang sama dengan Adam sekarang, hanya saja kehidupan Adam terasa begitu hambar. Ayuni tidak bisa masak seenak masakan Nadin, wanita itu juga perhitungan dengan uangnya, setiap gaji Adam diperhitungkan dengan seksama tanpa mau uangnya dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Ayuni beranggapan, uang istri hanya untuk untuk istri, sedangkan yang suami sepenuhnya uang istri. Ayuni beralasan jika penghasilannya habis dipakai untuk kebutuhan ibu dan adik-adiknya di kampung, hal itu sebenarnya tidak dimasalahkan ole

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Ektra part 1

    Extra partKeesokan harinya Nuraini, Andini, Arif beserta Bik Sumi dan Mang Karta mengantar Fahmi belanja untuk hantaran dan seserahan untuk melamar Nabila.Sedang Nadin dan Zaki dilarang ikut, mereka menghabiskan waktu dengan putri kecil mereka, tak menyia-nyiakan waktu yang telah hilang selama ini.Para orang tua itu begitu semangat mengantar Fahmi belanja, pasalnya bagi mereka berlima, momen menyiapkan pernikahan putra mereka tidak akan terjadi lagi. Zaki dan Nadin sudah menikah tanpa sepengetahuan mereka, jadi mereka tidak bisa menyalurkan hasrat mengental putra dan putri mereka ke pelaminan.Nuraini pernah mengusulkan agar Zaki dan Nadin mengadakan resepsi, tetapi tetap ditolak oleh keduanya, pasalnya pernikahan mereka sudah setahun lebih, mereka mengatakan bahwa resepsi itu sudah terasa basi.Sepulang mereka masih tetap heboh, berbagai barang mereka kemas sendiri, terutama bik Sumi yang memang punya keahlian mengemas hantaran, dia juga punya usaha catering serta tenda dan dekora

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 181

    Bab 181"Apa? Maksud Papa Arif apa? Apa maksudnya ini?!!" Nadin sedikit berteriak mengatakan semua ini."Nadin, Sayang ... Slowly! Tenang, Sayang ... Tenang, nanti Mas ceritakan sama kamu, Sayang. Tetapi syaratnya kamu harus tenang jangan emosi?" ujar Zaki menenangkan."Jangan nanti! Aku minta sekarang juga kamu ceritakan, Mas."Semua orang terdiam, Zaki juga tidak bisa mengatakan apapun, tiba-tiba tenggorokan nya tercekat, seolah-olah ada yang menyumbatnya."Sebaiknya kita masuk ke rumah dulu. Ayo, Sayang ... Kamu pasti lelah. Kita masuk rumah dulu, ya?" ujar Andini dengan lemah lembut sambil mengusap punggung putrinya."Bik Sumi, tolong buatin mereka minuman segar, ya? Mereka pasti lelah diperjalanan.""Baik, Mbak Andin.""Mbak Nura, mari masuk dulu, Mbak ... Fahmi, ayo ... Ayo, Zak, ajak ibu dan istrimu masuk ke rumah dulu," ujar Andini dengan perkataan yang lembut.Nadin hanya bisa mengikuti ibunya yang sudah mengajak masuk ke rumah. Dengan perlahan dia duduk di sofa ruang keluarga

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 180

    Bab 180"Wow, apakah Bisa Sumi punya bayi? Ya Allah, Alhamdulillah kalau Bi Sumi akhirnya punya anak setelah dua puluh tahun lebih menikah belum diberi buah hati, aku sangat senang!" ujar Nadin dengan wajah sumringah."Nadin!" Biar Sumi langsung memeluk Nadin setelah berlari menyongsongnya. "Bibi! Apa kabar, Bi?" Seru Nadin dengan suasana mengharukan."Baik, Sayang. Bagaimana keadaanmu? Bibi sangat kuatir mendengar kamu ditembak, Nadin. Bibi ingin menjengukmu ke kota provinsi, tetapi Mamang kamu itu, malah darah tingginya kambuh, dia juga terpaksa dirawat, sampai sekarang masih minum obat dari dokter." "Oh ya? Kasihan Mang Karta! Tapi kelihatannya sudah sehat ya, Bi?" Nadin memperhatikan lelaki paruh baya yang tengah menimang-nimang bayi kecil di kedua tangannya."Bibi ... Itu bay____""NADIN! NADIN! NADIIIN!!" Belum juga Nadin menyelesaikan kalimatnya, dari arah pintu namanya dipanggil dengan suara keras menggelar. Seorang wanita berjilbab maroon senada dengan gamisnya berlari ke

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 179

    Bab 179Jam empat sore mereka baru sampai di gerbang kabupaten, suasana pegunungan yang sejuk dan dingin sudah terasa menusuk kulit, Nadin langsung mengenakan switer-nya agar tidak kedinginan, Nuraini bahkan memakai jaket berbulu agar lebih hangat, sedangkan Zaki yang memang memakai kaos panjang masih bisa menahan hawa dingin, Fahmi mengecilkan AC mobil agar hawa dingin di dalam mobil berkurang, lelaki ini sudah mengenakan jaket Levis dari rumah, jadi tidak begitu merasakan udara sore yang menggigit. "Ini masih lama?" tanya Nuraini dengan nada penasaran. "Masih satu jam lagi sampai ke kampung Nadin," jawab Zaki. "Alamnya sangat indah, sebaiknya kamu pikirin untuk membuat resort di sini, potensinya sangat bagus, Zak," ujar Nuraini lagi. "Kalau itu nanti bicarakan dengan om Arif, aku mau fokus mengembangkan Z-Teknologi saja," jawab Zaki dengan malas-malasan. "Itu tenang saja, Bu. Nanti pembangunan resort-nya memakai jasa Adiguna konstruksi saja, langsung saya ACC nanti," jawab Fahm

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 178

    Bab 178Berita penangkapan dan penggrebekan tempat judi ilegal dan aplikasi judi online diberitakan secara nasional. Pemiliknya ternyata orang yang sama, Mustofa Kemal. Seorang pria tua berusia enam puluh tujuh tahun. Polisi bergerak cepat setelah Riswan membuat laporan. Bukan main-main, koneksi Riswan ternyata seorang jenderal kepolisian bintang tiga di Humas mabes polri. Jenderal tersebut memiliki hutang Budi yang cukup besar pada Riswan, baru kali ini Riswan meminta tolong padanya, jadi bagaimana mungkin dia tidak melakukannya dengan tuntas. Bahkan antek-antek Mustofa juga ikut ditangkap,. Salah satunya orang kepolisian juga yang menjadi pelindungnya selama ini. Tak lupa juga Respatih dan Farhan ikut juga ditahan. Tidak main-main ancaman hukuman berlapis akan dikenakan, karena mereka juga terlibat human trafficking dan prostitusi.Zaki yang mendengar berita itu dari siaran langsung di layar televisi di kantornya tersenyum lega. Biarlah dia tidak bisa memenjarakan mereka atas kas

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 177

    Bab 177Situasinya memang tidak terduga. Riswan rupanya gerak cepat untuk membuat pergerakan Mustofa terhenti. Menurut sumber informasi, Mustofa memiliki jaringan mafia yang cukup ganas, bisa membunuh tanpa tersentuh oleh hukum dan Riswan yakin, dalang pembunuhan Rafiq adalah kakak kandungnya sendiri yaitu Mustofa. Dengan persetujuan Nuraini, maka biro travel milik wanita itu juga segera diambil alih oleh Riswan. Semua pegawai bahkan di-rolling, sehingga menejemen berubah besar-besaran, Ahmad segera ditunjuk Riswan untuk menjadi direktur utama, sedangkan Willi di tempatkan di daerah Indonesia timur. Mustofa yang mengetahui hal tersebut sangat marah, dia tidak menyangka jika Nuraini menjual perusahaannya dan pindah ke provinsi selatan bersama putranya. "Bukankah usaha mereka itu berkembang pesat? Kenapa mereka jual," keluh Mustofa. "Menurut informasi yang saya dapatkan, usaha itu dulu sempat bangkrut, dan mereka mendapat suntikan dana yang tidak sedikit untuk bangkit lagi, mer

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 176

    Bab 176Sudah dua Minggu Riswan dan Ahmad mencari bukti dan cara menjerat Mustofa, tetapi bukti dan saksi tidak bisa dihadirkan. Bahkan Faisal yang sudah dijebloskan ke dalam penjara saja hanya mengakui bahwa dia adalah dalang perampokan rumah Zaki, motifnya iri karena Zaki lebih sukses. Dia tidak satu katapun melibatkan ayahnya dan juga saudara-saudaranya. Zaki yang merasa lelah menghadapi semuanya, hanya menyerahkan semuanya pada pengacaranya dan tim investigasi dari kepolisian yang dipimpin oleh komandan Rusdi. Zaki hanya fokus menemani istrinya yang terguncang, semua diurus oleh Fahmi. Fahmi yang bekerja keras di sini, sementara perkerjaan kantor diurus oleh Riko. Zaki menyerahkan sepenuhnya pada Riko sebagai ketua tim pengembang yang baru, sementara Pak Hadi menempati jabatan general manajer, sedang pak Anwar masih di posisi manajer HRD.Pagi itu Riswan dan Ahmad berkunjung ke rumah Zaki, sudah dua Minggu Riswan tidak bertemu Nuraini, rasanya sangat rindu sekali. Wanita itu jug

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 175

    Bab 175Hari ini Nadin kembali ke kediaman Zaki, sudah sebulan dia dirawat di rumah sakit dan sekarang sudah dinyatakan sembuh. Nuraini, Shintia dan Nabila ikut menjemputnya, tak lupa Fahmi dan Zaki juga ikut menjemput, sedang Riswan yang masih di luar kota hanya bisa menelponnya saja. "Jadi kapan lelaki itu mau menikahi Mama?" tanya Zaki dengan penasaran, pasalnya ibunya itu sudah bicara dengan begitu mesra di telpon, membuat anak lelakinya itu merasa jengah."Insyaallah nanti, kalau persoalan kita sudah selesai.""Kalau selesainya setahun lagi, dua tahun lagi, atau gak selesai-selesai gimana? Mama dan om Riswan gak bilah-bilah, gitu? Dosa, Ma. Terlalu lama menjalin hubungan gak jelas begitu." Zaki mencebikan bibirnya ke arah ibunya, harusnya sebagai orang tua mereka itu lebih tau mana itu dosa mana itu pahala. "Jadi Mama harus bagaimana?" tanya Nuraini dengan sangsi, dia sebenarnya masih belum yakin menikah dengan lelaki itu.Hingga suatu hari Riswan pernah menanyakan kenapa dia b

DMCA.com Protection Status