Share

Bab 15

Author: Nainamira
last update Last Updated: 2023-05-12 05:17:50

Dear Istriku, Nadin Hanaya Putri

Mataku sekalipun tak pernah

Melihat wanita sepertimu

Yang selalu menjaga kehormatan

Dan fitrah kewanitaanmu

Kau laksana cahaya terbit di waktu fajar

Tapi tak ada satu orangpun yang pernah melihatmu,

Kau tercipta memang untukku

Tuk menyempurnakan setengah agamaku

Suamimu,

Zaki Nur Ikhsan

Nadin terbelalak membaca goresan pena yang terpampang di bingkai foto itu, goresan tangan dengan huruf yang begitu indah, di tulis di atas kertas warna kuning emas. Benarkah yang menulis bait kalimat ini lelaki di hadapannya? Ini sungguh romantis, tidak bisa dipercaya! Bukankah ini hanya pernikahan kontrak? Kalau ada kata-kata romantis seperti ini kan membuat Nadin menjadi baper.

Tak terasa mata Nadin mulai berkaca-kaca, dengan mantap dia mengulurkan tangannya dan mencium punggung tangan suaminya dengan penuh perasaan, sehingga punggung tangan lelaki itupun basah terkena air mata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Arif _82
lanjutkan kak author seru banget nih ceritanya
goodnovel comment avatar
Arif _82
widiih Adam ngarep..
goodnovel comment avatar
Kanjeng Ayu
hadeeehh pede sekali si adam nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 16

    "Selamat, kalau sudah cerai dengan lelaki miskin ini, hubungi aku. Aku tidak keberatan menjadikanmu istri keduaku," bisik Adam pada telinga Nadin Nadin berjingkat mendengar mantan kekasihnya itu berkata demikian, berani benar dia bicara seperti itu? Tentu saja dia tidak menyangka jika Adam memiliki pemikiran demikian, apa katanya? Menjadi istri keduanya? Maksudnya dia akan menjadi madu dari Chika si kakak tiri laknat itu? Biarpun dia memang bakalan jadi janda, lebih baik Nadin mati daripada menjadi istri keduanya, senyuman sinis tersungging di bibir gadis itu."Apa kau bilang? Menjadi istri keduamu? Najis! Jangan ngimpi kau, Adam. Walaupun seandainya aku menjadi janda, lebih baik aku mati daripada disentuh olehmu, Brengsek!" balas Nadin dengan berbisik, namun suaranya sarat dengan kebencian.Zaki yang mendengar nada suara Nadin terlihat emosi, walaupun tidak jelas apa yang dibicarakan, menoleh ke arah gadis itu, dia cukup terkejut melihat istrinya menatap marah pada lelaki itu, Zaki

    Last Updated : 2023-05-14
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 17

    "Jadi pernikahan ini dirayakan juga, ya?" cibir Chika "Sepertinya begitu, ya boleh jugalah," ujar Mala. Mereka turun dari mobil dengan antusias, hanya Adam yang tidak semangat. Acara apa ini? Tendanya bahkan seperti itu, harusnya Nadin menikah denganku, maka acaranya akan kubuat seperti di negeri dongeng, keluh lelaki itu. Keluarga Nadin berjalan dengan angkuh, Pak Salim mengenalkan semua keluarga Nadin pada warga setempat. Nadin sendiri cukup terkejut ketika melihat menu makan hari itu, ayam kecap, sambal udang kentang, acar mentimun dan sambal nanas. Ada es sirup, pempek dan tekwan. Menu ini sungguh mewah dengan budget hanya dua juta. Nadin dan Zaki didudukan di sofa yang sudah diletakkan di teras rumah, keluarga Nadin di tempatkan di dalam rumah. Setelah mempelai datang, Pak RT memberi kata sambutan, seorang Ustaz membacakan doa, setalahnya semua hadirin makan bersama. Setalah seluruh tokoh masyarakat dan keluarga mempelai, seluruh warga mengantre di stand makanan yang disajik

    Last Updated : 2023-05-15
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 18

    Lama Nadin memikirkan usia suami kontraknya itu, tetapi wajah Zaki tidak terlihat tua, bahkan lebih terlihat dewasa Adam yang usianya baru dua puluh lima tahun. Sekarang Nadin berusia dua puluh dua tahun, selisih enam tahun sebenarnya tidak terlalu jauh sih, masih pantaslah. Yang jadi masalah bagi Nadin adalah pengakuan suaminya yang masih kuliah tingkat akhir di ekonomi manajemen, memang perkenalannya tergolong sangat kilat, sehingga belum mengenal siapa pasangan mereka sebenarnya. "Assalamualaikum," ujar Zaki yang baru pulang dari masjid. Nadin yang melihat suaminya baru pulang tersadar dari lamunannya. "Walaikumsalam," jawab gadis itu yang masih duduk di atas sofa. "Mas mau makan?" tanya Nadin berusaha bersikap baik pada suaminya. "Aku masih kenyang, buatin kopi saja," jawab lelaki itu. Zaki menghempaskan tubuhnya di sofa, dia asyik bermain ponsel, membuka beberapa email dari koleganya dan beberapa pengajuan kontrak kerja. Lelaki itu jarang sekali membuka aplikasi sosial medi

    Last Updated : 2023-05-15
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 19

    "Siapa juga yang bilang, kalau aku mahasiswa semester akhir yang mengejar gelar sarjana?""Terus? Mengejar apa, dong?" Mata Nadin membulat merasa tidak paham dengan apa yang sedang dikatakan oleh suaminya itu."Aku kini tengah mengejar gelar megister," jawab lelaki itu dengan senyum yang terlihat sinis."Ha? Jadi Mas Zaki mahasiswa S2? Pantasan wajah Mas benar-benar asing, itu karena memang kita tidak satu kampus, mahasiswa pascasarjana kan kuliahnya di kampus pasar."Zaki kembali memainkan ponselnya tanpa menghiraukan lagi ucapan Nadin, walau begitu Nadin tidak ambil pusing, dia akan terus bertanya untuk membuang unek-unek di kepalanya."Mas Zaki kan kuliahnya di pasar, apa gak terlalu jauh kalau dari sini?" "Aku ini mahasiswa semester akhir, tidak ada lagi tatap muka, aku tinggal konsultasi dengan dosen pembimbing untuk mengerjakan thesis.""Oh, gitu ya? Jadi sama dong ya? Bedanya Mas Zaki sedang menggarap thesis sedang aku menggarap skripsi. Oh ya, Mas ... Tapi kenapa Mas Zaki bil

    Last Updated : 2023-05-15
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 20

    "Kau mau sarapan itu, Mas?" tanya Nadin sambil menunjuk roti.Perasaannya cukup jengkel, capek-capek dia memasak nasi goreng ini dengan sepenuh hati, lelaki ini malah makan roti tawar."Aku biasa sarapan yang ringan-ringan seperti ini, rendah lemak sama rendah kalori serta bebas minyak," jawab lelaki itu acuh.Dia dengan santai mengoleskan selai nanas di atas roti, menangkupnya dan menggigit secara perlahan sambil menyesap kopi buatan Nadin yang memanjakan lidahnya.Nadin yang melihat itu hanya tersenyum kecut, tahu gitu dia tidak perlu memasak banyak, besok-besok dia akan memasak sarapan secukupnya untuk dia saja, gadis itu cukup sedih melihat nasi goreng yang masih mengepul itu di mangkuk besar, dia terpikir untuk membawanya nanti ke kampus daripada tidak habis, biasanya Shintia sangat menyukai nasi goreng buatannya.Nadin tersenyum smirk melihat lelaki di hadapannya menggigit rotinya kembali, jadi dia tidak mau memakan nasi goreng buatannya? Syukurlah kalau begitu, nasi goreng ini

    Last Updated : 2023-05-16
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 21

    Rasanya Zaki belum pernah merasa sekenyang ini selama hidupnya memakan sarapan, kalau begini terus berat badannya bisa-bisa naik tak terkendali. Lelaki itu turun dari ojek online dan masuk ke bangunan rumah yang cukup mewah. "Bos, kok masuk kerja? Bukannya hari ini masih suasana bulan madu?" goda Fahmi dengan senyuman menggodanya."Bulan madu kepala lu!" dengus Zaki sambil menghempaskan tubuhnya ke kursi kerja.Fahmi justru terkekeh mendengar umpatan bosnya itu."Kapan rencananya pindah ke kantor baru?" tanya Zaki, kepalanya itu mendongak menatap langit-langit."Sebagian staf sudah pindah ke sana, Bos. Hari ini sudah mulai perekrutan karyawan baru, secara bertahap kita akan segera pindah ke sana," jawab Fahmi."Baguslah, tolong usahakan dalam waktu dua hari ini rumah ini sudah dikosongkan.""Baik, Bos.""Kalau rumah ini sudah dikosongkan, segera kau cari desain interior, buat rumah ini seperti rumah tinggal yang indah.""Baik, Bos."Zaki masih dalam posisi semula, kali ini matanya ba

    Last Updated : 2023-05-18
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 22

    Fahmi mendongakkan wajahnya melihat kandidat yang masuk ke ruangan, jelas sekali wajahnya terkejut melihat seseorang yang masuk ke ruangan, begitu juga dengan kandidat pegawai yang tengah melangkah ke kursi Tunggal yang disediakan di depannya.Dengan kuat tangan Fahmi menyenggol lengan Zaki, lelaki itu sedang asyik melihat ponselnya, mengutak-atik sebuah aplikasi yang pernah dia kembangkan dan sekarang menjadi trend di kalangan traveler di kawasan Asia."Bos, lihat siapa yang datang," bisik Fahmi merasa lelaki di sampingnya tidak merespon aksinya tadi.Zaki melirik sekilas ke depan, namun matanya segera melebar menatap gadis di hadapannya."Bukankah dia temannya Nadin?""Iya, sekarang bagaimana Bos mau bersikap? Apa harus dibongkar saja status Bos yang sebenarnya?""Kau gila! Kau yang harus berperan menjadi Bos di sini.""Sebaiknya tidak perlu kita terima saja.""Itu malah lebih beresiko, dia akan segera membongkar penyamaranku pada Nadin, terima saja, tetapi ancam saja untuk tidak me

    Last Updated : 2023-05-19
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 23

    Ketika Nadin akan pulang dari kampus, dia sempatkan bertemu dengan Shintia di perpustakaan. Nadin mengabarkan jika ada beberapa data yang harus diperbaiki hingga dia bisa seminar hasil, setelah seminar hasil nanti maka sidang skripsi sudah bisa diajukan. Sedangkan Shintia yang bahkan belum melakukan penelitian merasa senang untuk temannya sekaligus sedih untuk dirinya sendiri karena sudah tertinggal jauh dengan teman dekatnya ini."Ayo dong bantuin aku untuk mencari referensi untuk bahan penelitianku nanti, aku bahkan belum menyiapkan lembar observasi masih banyak yang harus aku siapkan," keluh Shintia."Tenangkan dirimu dulu, Shin. Aku yakin jika kau tekun pasti akan melalui proses tersebut, ayo semangat!""Aku kok kesulitan banget menggarap skripsi ini, gak seperti Assyifa, anak itu kayaknya enteng saja sampai ujug-ujug saja sudah di wisuda," keluh Shintia lagi."Kesulitan orang beda-beda dong, Shin. Itu rezeki dia, bahkan sekarang dia baru saja habis wawancara kerja.""Oh ya? Mudah

    Last Updated : 2023-05-21

Latest chapter

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Ekstra part 2

    Extra part 2Pagi yang sama, kenapa kebahagiaan rasanya menguap dalam kehidupannya. Paska cerai dengan Chika, dalam waktu dua bulan Adam langsung dijodohkan oleh ibunya dengan wanita dari kampungnya, dulu perempuan itu adalah murid ibunya yang sangat pintar dan cantik. Tetapi pernikahan itu bagai kutukan bagi Adam, dia sama sekali tidak merasa bahagia. Ayuni, istrinya memang sangat cantik, dia juga berprofesi seorang bidan, sudah pegawai negeri pula. Bertugas di rumah sakit di kota yang sama dengan Adam sekarang, hanya saja kehidupan Adam terasa begitu hambar. Ayuni tidak bisa masak seenak masakan Nadin, wanita itu juga perhitungan dengan uangnya, setiap gaji Adam diperhitungkan dengan seksama tanpa mau uangnya dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Ayuni beranggapan, uang istri hanya untuk untuk istri, sedangkan yang suami sepenuhnya uang istri. Ayuni beralasan jika penghasilannya habis dipakai untuk kebutuhan ibu dan adik-adiknya di kampung, hal itu sebenarnya tidak dimasalahkan ole

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Ektra part 1

    Extra partKeesokan harinya Nuraini, Andini, Arif beserta Bik Sumi dan Mang Karta mengantar Fahmi belanja untuk hantaran dan seserahan untuk melamar Nabila.Sedang Nadin dan Zaki dilarang ikut, mereka menghabiskan waktu dengan putri kecil mereka, tak menyia-nyiakan waktu yang telah hilang selama ini.Para orang tua itu begitu semangat mengantar Fahmi belanja, pasalnya bagi mereka berlima, momen menyiapkan pernikahan putra mereka tidak akan terjadi lagi. Zaki dan Nadin sudah menikah tanpa sepengetahuan mereka, jadi mereka tidak bisa menyalurkan hasrat mengental putra dan putri mereka ke pelaminan.Nuraini pernah mengusulkan agar Zaki dan Nadin mengadakan resepsi, tetapi tetap ditolak oleh keduanya, pasalnya pernikahan mereka sudah setahun lebih, mereka mengatakan bahwa resepsi itu sudah terasa basi.Sepulang mereka masih tetap heboh, berbagai barang mereka kemas sendiri, terutama bik Sumi yang memang punya keahlian mengemas hantaran, dia juga punya usaha catering serta tenda dan dekora

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 181

    Bab 181"Apa? Maksud Papa Arif apa? Apa maksudnya ini?!!" Nadin sedikit berteriak mengatakan semua ini."Nadin, Sayang ... Slowly! Tenang, Sayang ... Tenang, nanti Mas ceritakan sama kamu, Sayang. Tetapi syaratnya kamu harus tenang jangan emosi?" ujar Zaki menenangkan."Jangan nanti! Aku minta sekarang juga kamu ceritakan, Mas."Semua orang terdiam, Zaki juga tidak bisa mengatakan apapun, tiba-tiba tenggorokan nya tercekat, seolah-olah ada yang menyumbatnya."Sebaiknya kita masuk ke rumah dulu. Ayo, Sayang ... Kamu pasti lelah. Kita masuk rumah dulu, ya?" ujar Andini dengan lemah lembut sambil mengusap punggung putrinya."Bik Sumi, tolong buatin mereka minuman segar, ya? Mereka pasti lelah diperjalanan.""Baik, Mbak Andin.""Mbak Nura, mari masuk dulu, Mbak ... Fahmi, ayo ... Ayo, Zak, ajak ibu dan istrimu masuk ke rumah dulu," ujar Andini dengan perkataan yang lembut.Nadin hanya bisa mengikuti ibunya yang sudah mengajak masuk ke rumah. Dengan perlahan dia duduk di sofa ruang keluarga

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 180

    Bab 180"Wow, apakah Bisa Sumi punya bayi? Ya Allah, Alhamdulillah kalau Bi Sumi akhirnya punya anak setelah dua puluh tahun lebih menikah belum diberi buah hati, aku sangat senang!" ujar Nadin dengan wajah sumringah."Nadin!" Biar Sumi langsung memeluk Nadin setelah berlari menyongsongnya. "Bibi! Apa kabar, Bi?" Seru Nadin dengan suasana mengharukan."Baik, Sayang. Bagaimana keadaanmu? Bibi sangat kuatir mendengar kamu ditembak, Nadin. Bibi ingin menjengukmu ke kota provinsi, tetapi Mamang kamu itu, malah darah tingginya kambuh, dia juga terpaksa dirawat, sampai sekarang masih minum obat dari dokter." "Oh ya? Kasihan Mang Karta! Tapi kelihatannya sudah sehat ya, Bi?" Nadin memperhatikan lelaki paruh baya yang tengah menimang-nimang bayi kecil di kedua tangannya."Bibi ... Itu bay____""NADIN! NADIN! NADIIIN!!" Belum juga Nadin menyelesaikan kalimatnya, dari arah pintu namanya dipanggil dengan suara keras menggelar. Seorang wanita berjilbab maroon senada dengan gamisnya berlari ke

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 179

    Bab 179Jam empat sore mereka baru sampai di gerbang kabupaten, suasana pegunungan yang sejuk dan dingin sudah terasa menusuk kulit, Nadin langsung mengenakan switer-nya agar tidak kedinginan, Nuraini bahkan memakai jaket berbulu agar lebih hangat, sedangkan Zaki yang memang memakai kaos panjang masih bisa menahan hawa dingin, Fahmi mengecilkan AC mobil agar hawa dingin di dalam mobil berkurang, lelaki ini sudah mengenakan jaket Levis dari rumah, jadi tidak begitu merasakan udara sore yang menggigit. "Ini masih lama?" tanya Nuraini dengan nada penasaran. "Masih satu jam lagi sampai ke kampung Nadin," jawab Zaki. "Alamnya sangat indah, sebaiknya kamu pikirin untuk membuat resort di sini, potensinya sangat bagus, Zak," ujar Nuraini lagi. "Kalau itu nanti bicarakan dengan om Arif, aku mau fokus mengembangkan Z-Teknologi saja," jawab Zaki dengan malas-malasan. "Itu tenang saja, Bu. Nanti pembangunan resort-nya memakai jasa Adiguna konstruksi saja, langsung saya ACC nanti," jawab Fahm

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 178

    Bab 178Berita penangkapan dan penggrebekan tempat judi ilegal dan aplikasi judi online diberitakan secara nasional. Pemiliknya ternyata orang yang sama, Mustofa Kemal. Seorang pria tua berusia enam puluh tujuh tahun. Polisi bergerak cepat setelah Riswan membuat laporan. Bukan main-main, koneksi Riswan ternyata seorang jenderal kepolisian bintang tiga di Humas mabes polri. Jenderal tersebut memiliki hutang Budi yang cukup besar pada Riswan, baru kali ini Riswan meminta tolong padanya, jadi bagaimana mungkin dia tidak melakukannya dengan tuntas. Bahkan antek-antek Mustofa juga ikut ditangkap,. Salah satunya orang kepolisian juga yang menjadi pelindungnya selama ini. Tak lupa juga Respatih dan Farhan ikut juga ditahan. Tidak main-main ancaman hukuman berlapis akan dikenakan, karena mereka juga terlibat human trafficking dan prostitusi.Zaki yang mendengar berita itu dari siaran langsung di layar televisi di kantornya tersenyum lega. Biarlah dia tidak bisa memenjarakan mereka atas kas

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 177

    Bab 177Situasinya memang tidak terduga. Riswan rupanya gerak cepat untuk membuat pergerakan Mustofa terhenti. Menurut sumber informasi, Mustofa memiliki jaringan mafia yang cukup ganas, bisa membunuh tanpa tersentuh oleh hukum dan Riswan yakin, dalang pembunuhan Rafiq adalah kakak kandungnya sendiri yaitu Mustofa. Dengan persetujuan Nuraini, maka biro travel milik wanita itu juga segera diambil alih oleh Riswan. Semua pegawai bahkan di-rolling, sehingga menejemen berubah besar-besaran, Ahmad segera ditunjuk Riswan untuk menjadi direktur utama, sedangkan Willi di tempatkan di daerah Indonesia timur. Mustofa yang mengetahui hal tersebut sangat marah, dia tidak menyangka jika Nuraini menjual perusahaannya dan pindah ke provinsi selatan bersama putranya. "Bukankah usaha mereka itu berkembang pesat? Kenapa mereka jual," keluh Mustofa. "Menurut informasi yang saya dapatkan, usaha itu dulu sempat bangkrut, dan mereka mendapat suntikan dana yang tidak sedikit untuk bangkit lagi, mer

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 176

    Bab 176Sudah dua Minggu Riswan dan Ahmad mencari bukti dan cara menjerat Mustofa, tetapi bukti dan saksi tidak bisa dihadirkan. Bahkan Faisal yang sudah dijebloskan ke dalam penjara saja hanya mengakui bahwa dia adalah dalang perampokan rumah Zaki, motifnya iri karena Zaki lebih sukses. Dia tidak satu katapun melibatkan ayahnya dan juga saudara-saudaranya. Zaki yang merasa lelah menghadapi semuanya, hanya menyerahkan semuanya pada pengacaranya dan tim investigasi dari kepolisian yang dipimpin oleh komandan Rusdi. Zaki hanya fokus menemani istrinya yang terguncang, semua diurus oleh Fahmi. Fahmi yang bekerja keras di sini, sementara perkerjaan kantor diurus oleh Riko. Zaki menyerahkan sepenuhnya pada Riko sebagai ketua tim pengembang yang baru, sementara Pak Hadi menempati jabatan general manajer, sedang pak Anwar masih di posisi manajer HRD.Pagi itu Riswan dan Ahmad berkunjung ke rumah Zaki, sudah dua Minggu Riswan tidak bertemu Nuraini, rasanya sangat rindu sekali. Wanita itu jug

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 175

    Bab 175Hari ini Nadin kembali ke kediaman Zaki, sudah sebulan dia dirawat di rumah sakit dan sekarang sudah dinyatakan sembuh. Nuraini, Shintia dan Nabila ikut menjemputnya, tak lupa Fahmi dan Zaki juga ikut menjemput, sedang Riswan yang masih di luar kota hanya bisa menelponnya saja. "Jadi kapan lelaki itu mau menikahi Mama?" tanya Zaki dengan penasaran, pasalnya ibunya itu sudah bicara dengan begitu mesra di telpon, membuat anak lelakinya itu merasa jengah."Insyaallah nanti, kalau persoalan kita sudah selesai.""Kalau selesainya setahun lagi, dua tahun lagi, atau gak selesai-selesai gimana? Mama dan om Riswan gak bilah-bilah, gitu? Dosa, Ma. Terlalu lama menjalin hubungan gak jelas begitu." Zaki mencebikan bibirnya ke arah ibunya, harusnya sebagai orang tua mereka itu lebih tau mana itu dosa mana itu pahala. "Jadi Mama harus bagaimana?" tanya Nuraini dengan sangsi, dia sebenarnya masih belum yakin menikah dengan lelaki itu.Hingga suatu hari Riswan pernah menanyakan kenapa dia b

DMCA.com Protection Status