"Bukan bos, aku tidak punya hubungan apa-apa dengannya,” ujar pria bertato sambil menggelengkan kepalanya. Sikap yang lain juga sama dengan pria bertato itu. Tidak ada yang mau mengakui hubungan mereka dengan orang itu. "Bawa dia dan ikuti aku,” perintah Boris. Pria bertato lalu berjalan menghampiri orang itu dan menggenggam pergelangan tangannya dengan kuat. Dia berusaha untuk kabur, tapi bagaimana mungkin pria bertato itu membiarkannya pergi begitu saja. Dia lalu memukulinya bertubi-tubi sampai dia tidak punya tenaga sama sekali. "Bos Michael, aku pergi dulu,” ujar Boris kepada Michael. Mendengar Boris memanggil Michael dengan hormat, pria bertato itu tambah ketakutan. Bahkan Boris sangat hormat padanya. Apakah statusnya lebih tinggi dari Mark? Saat ini pria bertato itu benar-benar menyadari betapa bodohnya dia yang ingin membalas dendam pada Michael. Dia sungguh beruntung ada orang yang mengaku anak buah Boris ini. Kalau tidak, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan
Penjelasan Evie membuat Michael sedikit lebih mengenal Teresa. Jika apa yang dikatakan Teresa benar, dia harus berhati-hati. Meskipun posisi Teresa sekarang lebih menguntungkan, dan tidak langsung berurusan dengan Keluarga Su. Tapi bisa saja dia ikut campur tangan. Demi mencapai tujuannya, Teresa bahkan memperalat saudara kandungnya sendiri. Apa lagi yang akan dia lakukan? "Sepertinya situasi Bella tidak aman," Michael berkata lirih. Evie berkata seperti itu supaya Michael lebih waspada. Tapi Michael malah lebih mengkhawatirkan Bella. Evie hanya bisa pasrah. Dia tahu Bella adalah orang paling berharga dalam hidup Michael. Tidak peduli kapan dan di mana. "Kapan kamu bisa menyukaiku?" tanya Evie dengan muka serius. "Makanlah, aku pergi dulu," kata Michael. Setelah itu dia keluar rumah. Di Hotel Peninsula, Teresa sedang berbaring. Dia setengah tidur dengan rambut yang rapi. Posisi tidurnya sangat rapi, berbeda dengan kebanyakan orang. Teresa tetap menjaga imejnya bahkan saa
"Aku tidak ingin menikah," ujar Teresa."Kakak, kamu adalah tuan puteri dari Keluarga Han. Bukannya kalau kamu tidak menikah, kamu akan ditertawakan? Apakah kamu tidak takut dengan omongan orang-orang di belakangmu?" kata Penn sambil tersenyum.Teresa menarik napas panjang. Dia merasa ada yang berbeda dengan Penn hari ini. Dia seperti bukan Penn yang dia kenal selama dua puluh tahun tahun ini. Apa yang membuatnya berubah pikiran?"Apa Evie berkata sesuatu padamu?" tanya Teresa."Dia perempuan. Bagaimana bisa dia memberiku pelajaran. Meskipun aku menyukainya, dia hanyalah mainan bagiku," kata Penn.Jika bukan Evie, siapa lagi? Teresa tidak bisa menerka siapa orangnya. Tapi jika Teresa tahu siapa orang itu, Teresa akan menghilangkannya dari muka bumi. "Kak, biarkan aku yang mengurus Michael. Selebihnya nanti aku akan memberi tahumu dan ayah. Aku yakin dia akan memberiku kesempatan untuk belajar dari masalah ini. Lebih baik kakak rawat saja kecantikan kulitmu. Lihat saja, kamu te
Saat Penn terdiam, Charles tidak bicara tapi dia mendengarkan. "Pertama, bantu kakakku, tapi setelah aku menjadi ahli waris Keluarga Han, kamu harus menuruti segala perintahku.""Yang kedua, bantu aku menyelesaikan masalah. Aku akan tetap memakai jasamu hingga kamu tua."Charles menundukkan kepala. Dia lebih menyukai Teresa, karena semua orang di Keluarga Han tahu kalau Teresa lebih mampu dibandingkan Penn.Charles juga tahu saat Penn ingin meneruskan kepala keluarga, posisinya lebih menguntungkan dibanding Teresa.Teresa butuh usaha seratus kali lipat jika dia menjadi kepala keluarga. Sedangkan Penn berkebalikan dari itu. Dari sisi ini, sudah jelas Penn lebih unggul. "Bagaimana aku bisa yakin kalau kamu tidak main-main?" tanya Charles. Penn tidak terkejut mendengar pertanyaan Charles. Bahkan anggota Keluarga Han akan berpikir seperti itu, tapi dia sudah menyadari betapa pentingnya menjadi kepala keluarga Han. Penn harus jadi kepala keluarga. Tentu saja, dia tidak akan memb
Smith tersenyum dan berkata, "Michael, aku sangat beruntung bisa bertemu denganmu. Pengembang yang lain tidak akan sebaik dirimu."Michael bukanlah orang yang baik hati. Dia tidak ingin membuat masalah tambah parah. Lagi pula kabar sudah menyebar dengan cepat. Jika orang-orang tahu, situasinya akan menjadi sangat serius. Tujuan Michael adalah untuk menambah pengaruh Weak Water Property. Jika kabar jelek yang tersebar, pasti akan parah dampaknya. Tiba-tiba, anak buah Smith datang ke kamar. Wajah Smith menjadi tegang. Dia memarahi anak buahnya dan berkata, "Tidakkah kamu lihat aku sedang berdiskusi? Pergilah, jangan ganggu kami."Anak buahnya sudah bisa menduga dia bakal dimarahi, tapi dia lanjut berkata, "Michael, seseorang ingin bertemu denganmu. Dia perempuan yang sangat cantik."Smith menatap Michael terkejut. Sepertinya Michael cukup terkenal di antara perempuan. Michael mengernyitkan dahi. Siapa perempuan itu? Apakah Evie?Evie tahu urusan Michael datang ke pinggir ko
"Ah!" Smith dengan spontan berkata. Dia lalu berlari dan menyuruh anak buahnya menutup pintu. Di balik pintu, Smith berkeringat dan berkata, "Sialan, Aku hampir saja salah bersikap."Setelah berpikir sebentar, Smith berkata dengan raut muka iri, "Michael memang beruntung. Dia bisa mendapatkan perempuan cantik di Yuncheng."Setelah berkata seperti itu, Smith merasa khawatir. Lingkungan di rumahnya kotor dan miskin. Dia tidak tahu apakah bisa memberikan Michael pengalaman bagus atau tidak. Jika suasana lingkungan ini membuat perasaan Michael rusak, habislah sudah. "Sialan, bila perlu kita harus membersihkan rumah."Situasi di dalam ruangan itu tidaklah seperti yang dia pikirkan. Teresa memang cantik tapi dia bagaimanapun bersaudara dengan Michael. Tapi meskipun mereka tidak bersaudara, Michael tidak pernah memikirkan hal itu. Dalam level kecantikan, Teresa masih kalah dibandingkan Evie. Bagaimana bisa dia menyukai Teresa?"Aku tidak menyangka kamu akan datang ke tempat ini. B
"Ramuan tradisional apa yang hendak kamu berikan padaku?" tanya Michael penasaran. Smith tersenyum dan berkata, "Michael, kamu tidak perlu malu. Kita sama-sama laki-laki. Aku tidak menyalahkanmu. Memang perempuan cantik itu susah merasa puas."Michael terkejut kemudian dia memukul Smith. Smith berteriak."Kenapa kamu memukulku? Apa aku melakukan sesuatu yang salah?" tanya Smith.Michael merasa sangat marah sampai dia ingin membunuh Smith. "Dia adalah Teresa. Kamu pikir aku punya hubungan apa dengan dia?" kata Michael sambil marah. Smith merasa terkejut. Dia sadar sudah melakukan kesalahan. "Aku minta maaf. Aku salah mengira," kata Smith.Michael menatapnya dengan marah kemudian Smith meninggalkan Michael dengan tergesa-gesa. Setelah dari tempat Smith, Michael kembali ke rumah. Evie, yang belum merasa siap melihat Michael, terkejut melihat kepulangan Michael secara mendadak. "Kenapa kamu balik begitu cepat? Apa yang terjadi?" tanya Evie dengan penasaran. "Teresa data
"Apa kamu sudah pernah mendengar bahwa ulat dan kalajengking berasal dari hati seorang perempuan?" kata Evie yang tidak malu menunjukkan sisi kejamnya. Bahkan dia berharap Michael bisa melihat sisi yang sebenarnya dari dirinya. Semua hal yang Evie lakukan adalah tergantung dari sudut mana Michael melihatnya. Sepertinya Michael sudah menjadi orang paling penting di dalam hatinya. "Teresa bukan orang bodoh tapi aku akan memikirkannya," kata Michael."Tentu saja dia tidak akan mau melakukannya kecuali dia terpaksa. Kamu bisa menggiringnya ke arah itu. Aku percaya dia akan melakukannya," kata Evie.Haruskah?Michael belum bisa membayangkannya. Dia harus mencobanya perlahan-lahan terlebih dulu. "Demi nasehat berharga darimu, bagaimana kalau aku mentraktirmu makan malam hari ini?" tanya Michael. "Tunggu, aku akan ganti baju," Evie segera bergegas menuju kamarnya. Dia tidak mau melewatkan kesempatan ini. Meskipun mereka makan di tempat biasa, Evie tidak masalah selama dia bisa mak
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua