"Tidakkah kamu bisa menghajarnya sendiri?" kata pria yang berdiri di sampingnya. Jelas sekali orang ini meremehkan kemampuan Michael.Pria bertato itu tersenyum mengejek. Terakhir kalinya dia memandang remeh Michael, dia yang diberi pelajaran oleh Michael. Kemampuan Michael tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika hanya melihat postur tubuh Michael saja, dia akan terkejut melihat hal sebenarnya. "Jangan anggap remeh. Orang itu jago bela diri," kata pria bertato itu. "Sekuat apa dia? Menurutku aku bisa mengalahkannya dalam satu pukulan. Tidak perlu banyak orang," kata orang itu. Pria bertato itu melihat rekan-rekannya. Raut muka mereka menunjukkan hal yang sama. Tidak heran. Saat pertama kali melihat Michael, orang pasti tidak akan mengira dia bisa bela diri. "Lebih baik kalian rasakan sendiri. Aku hanya ingin membalaskan dendamku," kata pria bertato itu. "Jangan cemas, kalau tidak, kita hanya akan membuat malu nama bos Boris," jawab orang itu. Dia mengaku sebagai anak buah Bo
Melihat kerumunan preman itu, orang-orang yang mengantri menjadi takut. Mereka menghindari kerumunan. Seperti yang mereka lihat Michael tetap ingin berkelahi tapi mereka tidak bisa menolong. "Pria itu tidak mau mendengar saran kita. Kenapa dia tetap keras kepala?""Hari ini anak muda tidak mau mendengar saran orang tua.""Aku pikir tidak begitu. Karena dia percaya diri, dia sepertinya yakin bisa mengalahkan mereka."Beberapa orang berharap Michael bisa menang. Bagi sebagian orang ini, ide ini menggelikan yang membuat orang-orang tertawa."Kamu bercanda? Preman itu ada enam orang. Lihat saja otot mereka. Bisakah dia mengalahkannya?""Ya, jelas mereka akan menang."Kemudian pria yang mengaku tangan kanan Boris mengarahkan tinju ke arah Michael.Pria itu menyangka Michael tidak akan bisa mengelak. Dia tersenyum membayangkan Michael akan kalah. Dia bisa membereskan Michael sendirian. Dia sungguh heran pria berotot itu tidak bisa mengalahkan Michael. "Kenapa dia tidak menghinda
Ketika mereka melancarkan pukulan, mereka pasti terjatuh. Padahal Michael tidak terlihat jago bela diri, dan para preman itu bergelimpangan di tanah. “Astaga, apakah dia benar-benar ahli bela diri?”“Anak muda ini benar-benar lihai. Pantas saja dia tidak peduli dengan kehadiran mereka.”"Aku tidak mengira ada orang yang jago bela diri. Tapi aku mengaku salah.” Orang-orang yang ada di sekitar tempat kejadian semuanya terpana. Michael terus melancarkan pukulan dan menghajar para preman itu tanpa ampun. Michael yang di mata semua orang terlihat lemah, menunjukkan keahliannya kurang dari dua menit. Dan dia masih tetap bertahan dari serangan preman-preman itu. Apakah dia benar-benar pria sejati? Kehadiran Michael pada saat itu benar-benar membuka mata banyak orang. “Wah, dia benar-benar lihai.”“Lihat, dia bisa menghabisi semuanya sendiri. Dia tidak butuh bantuan orang lain.”“Iya, hebat sekali. Kalau dia mencari anak buah, aku bersedia menjadi anak buahnya.”Banyak orang yan
Michael tertegun bukan karena dia takut. Dia hanya heran saja. Kalau orang ini memang benar-benar anak buah dan orang kepercayaan Boris, dia seharusnya sering terlihat di Klub Malam Kota Ajaib. Michael cukup sering pergi ke sana, jadi mestinya sering bertemu. Satu-satunya penjelasan adalah orang ini berbohong. Dia mungkin saja kenal dengan Boris, tapi bukan anak buah, apa lagi orang kepercayaan Boris.”“Wah, ternyata kamu orang yang cukup punya pengaruh, ya. Bahkan kenal dengan Boris,” Michael berkata sambil tersenyum. Mendengar pujian ini, orang itu terlihat bangga. Dia lalu berkata, “Sekarang kamu tahu siapa aku. Cepat berlutut dan minta maaf.”Michael menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Walaupun Boris datang, dia tidak akan bisa memaksaku untuk minta maaf. Aku tidak peduli siapa kamu.” “Hei, kamu berani betul menghina Boris,” ujar orang itu dengan geram. Dia tidak menyangka reaksi Michael akan seperti itu. Michael sepertinya tidak takut sedikit pun. Ini sangat berbeda den
"Bagaimana mungkin aku lari? Jangan coba-coba menakutiku,” ujar orang itu berpura-pura galak. Kalau dia lari, dia akan kehilangan muka. Siapa yang akan percaya padanya lagi? “Wah, berani juga. Tapi kamu pasti menyangka aku hanya berpura-pura. Kamu salah besar,” ujar Michael. Dia lalu pergi membeli cakwe dan susu kedelai, lalu memakannya terlebih dahulu. Dari penampilannya, Michael terlihat tenang dan yakin. Sementara orang itu gelisah, dan tubuhnya mulai gemetar. Jelas sekali dia terlihat bersalah. Biasanya orang-orang membeli cakwe dan susu kedelai, lalu membungkusnya untuk dimakan di kantor. Tapi sekarang tidak ada yang beranjak pergi. Mereka ingin melihat bagaimana kelanjutan dari adegan perselisihan ini. Ashley datang sedikit terlambat hari ini. Ketika dia sampai, Michael sedang menikmati sarapannya. Dia tidak tahu apa yang sudah terjadi sebelumnya, tapi suasananya sedikit berbeda pagi ini. Dia merasa sedikit curiga. Dia lalu berjalan menghampiri Michael, “Bukankah orang
”Boris, itu Boris datang!”"Dia benar-benar memanggil Boris. Siapa dia sebenarnya?”"Benar-benar tidak terduga, pria yang sering membeli sarapan di sini ternyata orang penting.” Semua mata tertuju pada Michael. Mereka benar-benar tidak percaya. Walaupun ekspresi wajah mereka tidak sama, tapi mereka sama-sama terkejut. Ini benar-benar di luar dugaan. Mereka yang tidak percaya pada Michael akhirnya harus mengakui kehebatan Michael. Boris terlihat bergegas menghampiri Michael lalu berkata, “Bro Michael.”Melihat gestur tubuh Boris yang sangat hormat pada Michael, orang-orang sekali lagi terkejut. Ini bukan sikap seperti seorang teman. Statusnya jelas lebih tinggi dari Boris. "Aduh, berdiri bulu kudukku. Siapa orang ini sebenarnya? Boris saja tampak hormat sekali padanya!""Gila, orang itu benar-benar sudah berbohong. Coba lihat mukanya. Dia seperti mau semaput.""Biar dia rasakan sendiri akibat perbuatnnya.” Orang itu benar-benar seperti sudah mau pingsan. Dia tidak perna
"Bukan bos, aku tidak punya hubungan apa-apa dengannya,” ujar pria bertato sambil menggelengkan kepalanya. Sikap yang lain juga sama dengan pria bertato itu. Tidak ada yang mau mengakui hubungan mereka dengan orang itu. "Bawa dia dan ikuti aku,” perintah Boris. Pria bertato lalu berjalan menghampiri orang itu dan menggenggam pergelangan tangannya dengan kuat. Dia berusaha untuk kabur, tapi bagaimana mungkin pria bertato itu membiarkannya pergi begitu saja. Dia lalu memukulinya bertubi-tubi sampai dia tidak punya tenaga sama sekali. "Bos Michael, aku pergi dulu,” ujar Boris kepada Michael. Mendengar Boris memanggil Michael dengan hormat, pria bertato itu tambah ketakutan. Bahkan Boris sangat hormat padanya. Apakah statusnya lebih tinggi dari Mark? Saat ini pria bertato itu benar-benar menyadari betapa bodohnya dia yang ingin membalas dendam pada Michael. Dia sungguh beruntung ada orang yang mengaku anak buah Boris ini. Kalau tidak, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan
Penjelasan Evie membuat Michael sedikit lebih mengenal Teresa. Jika apa yang dikatakan Teresa benar, dia harus berhati-hati. Meskipun posisi Teresa sekarang lebih menguntungkan, dan tidak langsung berurusan dengan Keluarga Su. Tapi bisa saja dia ikut campur tangan. Demi mencapai tujuannya, Teresa bahkan memperalat saudara kandungnya sendiri. Apa lagi yang akan dia lakukan? "Sepertinya situasi Bella tidak aman," Michael berkata lirih. Evie berkata seperti itu supaya Michael lebih waspada. Tapi Michael malah lebih mengkhawatirkan Bella. Evie hanya bisa pasrah. Dia tahu Bella adalah orang paling berharga dalam hidup Michael. Tidak peduli kapan dan di mana. "Kapan kamu bisa menyukaiku?" tanya Evie dengan muka serius. "Makanlah, aku pergi dulu," kata Michael. Setelah itu dia keluar rumah. Di Hotel Peninsula, Teresa sedang berbaring. Dia setengah tidur dengan rambut yang rapi. Posisi tidurnya sangat rapi, berbeda dengan kebanyakan orang. Teresa tetap menjaga imejnya bahkan saa
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua