Mark mendekati Michael. Tanpa melihat ke arah manajer, dia bertanya, "Michael, ada apa?""Gaby mungkin ada di sini," kata Michael.Saat manager melihat cara Mark memperlakukan Michael, ekspresinya langsung berubah. Terlihat jelas kalau Mark memiliki hubungan pertemanan dengan pria ini. Padahal manajer ingin Mark membalaskan dendam pada anak muda itu. Bukannya ini menggelikan?Mark melihat ke arah manajer dan berkata, "Di mana perempuan itu? Jika terjadi sesuatu padanya, kamu tidak akan bisa melihat matahari besok."Sang manajer ketakutan. Jika Mark sudah bilang seperti itu, berarti hal ini bukan main-main. Di daerah ini, reputasi Mark sama seperti reputasi raja neraka. Jika dia memutuskan seseorang itu mati, besoknya orang itu sudah tidak hidup lagi. "Ya, dia … dia ada di kamar 302. Bos Mark, aku tidak tahu kalau dia adalah orang yang kamu kenal. Aku minta maaf," kata sang manajer sambil berlutut pada Michael.Wajah petugas resepsionis menjadi pucat. Dia tahu siapa Mark. Mesk
"Bagaimana kalau kamu diam di sini? Aku akan menyeret mereka keluar hotel," kata Michael.Mendengarnya membuat Gaby merasa takut. Dia baru saja hampir mengalami pemerkosaan. Bagaimana bisa dia berlama-lama di kamar itu?"Aku bisa jalan," Gaby mencoba menggerakkan tubuhnya. Pelan-pelan dia duduk dan berdiri dari tempat tidur. Michael menghela napas. Dia mengeluarkan handuk dari kamar mandi dan menyelimuti Gaby dengan handuk itu. Kemudian dia menuntun Gaby keluar dari kamar. Di lengan Michael, Gaby merasa aman. Dia memiliki perasaan pada Michael sebelumnya. Saat dia melihat Michael dijemput di bandara itu, dia membenci Michael.Tapi sekarang, dia sudah tahu identitas Michael. Michael menyelamatkannya. Kejadian barusan ini membuat perasaan sukanya pada Michael menjadi bertambah."Maafkan aku. Selama ini aku salah paham," kata Gaby dengan suara lemah. "Aku tidak butuh permintaan maafmu," kata Michael.Mendengar perkataan Michael, membuat Gaby kecewa. Perasaannya sedikit terluka.
Setelah sang manager mengatakan siapa itu Michael dari Yuncheng, dia melirik ke arah Michael. Saat Michael tidak marah, sang manajer merasa aman. Tapi sang manajer juga bingung. Michael berteman dengan Mark. Berarti reputasinya tidak buruk-buruk amat. Bagaimana dia bisa dikatakan pecundang oleh orang-orang? Apalagi, reputasi itu sudah ada sejak dari tiga tahun yang lalu. Kalau sang manajer yang mengalaminya, dia tidak akan tahan. Gaby dan Jessica juga merasa terkejut. Michael bukan hanya sudah menikah tapi dikatakan sebagai seorang pecundang!Meskipun hal ini tidak aneh ditemukan di masyarakat, tapi tetap saja itu reputasi buruk. Apalagi dihubungkan dengan harga diri seorang laki-laki. Padahal Michael bisa bela diri. Kenapa dia dikatakan sebagai seorang pecundang?Dibandingkan Jessica, Gaby yang masih sulit menerima. Karena dia tahu identitas Michael dari pamannya, Jimmy. Michael adalah tuan muda dari Keluarga Han di Yanjing. Keluarga Han adalah keluarga kaya raya. Kenapa Mic
"Kamu sudah tahu siapa pelakunya?" tanya Mark dengan penasaran. "Mungkin itu Amy, pelayannya Teresa," kata Michael."Pelayan? Berani sekali dia?" kata Mark dengan terkejut. "Jika ini orang lain, mungkin iya. Tapi dia dan Teresa? Tidak heran," Michael tidak tahu seperti lingkungan di Keluarga Han dari Amerika. Tapi melihat permintaan keluarga itu untuk Michael mengubah nama, tidaklah heran.Tapi Michael masih penasaran. Dia dan Amy tidak banyak berinteraksi. Tapi Amy mau menanggung resiko ketahuan oleh Teresa. Apa dia memang senekat itu?Di sebuah rumah sewa di Yuncheng, Amy menatap tajam pada orang di hadapannya. Dialah yang mengirimkan orang itu ke klub. Tapi dia tidak menyangka aksinya gagal secepat itu. "Dasar sampah, tidak bisakah kamu melakukan hal sepele itu?" bentak Amy.Beberapa pria di hadapan Amy tidak berani mengatakan apa-apa. Bagaimanapun juga, mereka dibayar oleh Amy. Tapi kerjaan mereka gagal. Mereka takut jika Amy menginginkan uangnya kembali. "Nona Han, ber
Uang selalu jadi daya tarik semua orang, apalagi orang-orang seperti preman ini.Mendengar tawaran Amy, preman-preman itu menjadi bersemangat. Memang dengan menculik Bella, aksi mereka akan ketahuan. Tapi begitu mereka punya uang, mereka bisa melarikan diri dari Yuncheng selamanya. Dengan begitu, nasib mereka akan aman. "Nona Han, jika memang begitu maumu, kami akan melakukannya," kata mereka. Amy tidak heran. Dia tahu daya tarik uang. Karena bukankah itu yang menjadikan Keluarga Han dari Amerika bisa sukses? Seperti kata orang-orang, uang bisa mendorong orang melakukan tindakan nekat. "Pergilah, kabari aku begitu kalian sudah melakukannya. Aku harap kalian tidak akan gagal lagi," kata Amy.Setelah mereka meninggalkan tempat itu, wajah mereka berubah. Hal ini karena sikap arogan Amy sulit mereka terima. "Sialang, perempuan itu begitu sombong. Kalau bisa, aku akan mengurungnya di kamar.""Memangnya kamu berani melakukannya? ?""Ya, dia punya uang banyak. Kalau kamu ingin u
Teresa terlihat enggan dan sedang memikirkan sesuatu. Setelah beberapa saat, Teresa lalu berkata, “Kalaupun dia mati, pastikan dia mati untuk alasan yang tepat.” Charles berhenti bicara. Dia tahu kalau Teresa punya rencana, dan rencana ini pasti ada hubungannya dengan Michael. Jadi Charles merasa tidak perlu bertanya dulu sampai Teresa membuat keputusan. Setelah kejadian malam itu, penjagaan keamanan di Klub Malam Kota Ajaib diperketat. Semua orang yang datang harus diperiksa dan tidak diperkenankan membawa barang yang berpotensi menjadi senjata tajam. Di saat yang bersamaan, Michael juga mengatur penjaga keamanan untuk menjaga Bella. Michael tidak bisa menduga sampai mana pemikiran seorang perempuan bisa berbahaya. Tapi semenjak Amy merencanakan sesuatu di klub ini, bisa saja dia juga membahayakan Bella. Michael tidak mau Bella terluka, jadi lebih baik direncanakan sebelumnya. Bahkan jika Amy tidak merencanakan apa-apa kepada Bella, Michael juga tidak merasa rugi. Hari ini
Mark penasaran sekuat apa Charles. Untuk tahu sekuat apa Charles, Quin harus melawannya. "Hotel Peninsula, tapi kamu tidak perlu pergi ke sana, takutnya bukan lawan ….”Sebelum Mark selesai bicara, Quin sudah memotong. “Coba seseorang antar aku ke sana. Aku tidak hapal jalan.”“Sepertinya bukan ide yang bagus. Kalau kamu mati sana, tidak ada yang akan menolong jasadmu,” ujar Mark. Quin tersenyum sinis. Orang tua yang dia temui terakhir kali adalah orang terkuat. Kalau bertemu dia lagi, itu baru namanya kabar buruk. "Jangan khawatir, aku bisa membunuh banyak orang dengan satu pukulan saja. Tapi tidak banyak orang yang bisa membunuhku,” Quin berkata dengan percaya diri. “Ok,” ujar Mark. Dia lalu menyuruh anak buahnya untuk mengantar Quin ke Hotel Peninsula. Setelah Quin pergi, Mark mengambil napas panjang. Dia tahu kalau Michael pasti menyalahkannya. Tapi kalau dia tidak melakukan ini, Mark tidak tahu berapa besar ancaman Charles untuk Michael. Dia tentu berharap kalau Quin d
Wajah Mark mulai berkeringat. “Michael, dia pergi ke Hotel Peninsula.” Mark tidak tahan akan tatapan tajam Michael, lalu dia mengatakan yang sebenarnya. Mendengar hal ini, Michael lalu menggertakkan giginya. Quin tidak akan mungkin tiba-tiba pergi ke sana, dan dia juga pasti tidak tahu di mana Hotel Peninsula itu. Pasti Mark yang mengatur semua ini!"Mark, aku kan sudah bilang, bahwa Quin mungkin bermanfaat di kemudian hari. Kenapa justru sekarang dia harus ke sana?” tanya Michael geram. "Kalau kamu tidak tahu kekuatan Charles sebenarnya, apapun yang kamu lakukan sekarang, sama saja dengan meraba-raba, semua tidak jelas,” ujar Mark. "Jadi kamu mau Quin mencari tahu dengan melawannya? Apa kamu mau mencelakaiku?” tanya Michael. “Kalau dia sampai kalah, aku akan mencari jalan bagaimana caranya kamu bisa keluar dari Yuncheng. Aku akan bertanggung jawab sepenuhnya. Selama kamu masih hidup, aku akan sekuat tenaga membantumu untuk membalas dendam,” ujar Mark sambil berdiri. Dia lal
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua