Sebelum mereka berpisah, Leny berkata, "Suzy, aku akan akan membawa Jerry ke rumah sakit terlebih dahulu. Kami akan datang lagi besok untuk mengambil uang."Tanpa memberi Suzy kesempatan untuk berbicara, ketiga orang itu segera pergi.“Anakku. Apa kamu baik-baik saja? Lukamu serius atau tidak? Jika tidak serius, kita tidak perlu pergi ke rumah sakit. Jangan menghambur-hamburkan uang jika tidak perlu.” Setelah berjalan pergi, Leny bertanya pada Jerry.Meskipun Jerry dipukuli sampai parah, tidak masalah apakah dia pergi ke rumah sakit atau tidak. Ada satu hal yang dia khawatirkan."Ayah, sebaiknya ingatkan Bibi Suzy untuk menyiapkan uangnya besok. Setelah itu lebih baik kita segera pulang ke rumah," kata Jerry."Bukankah kamu dengar bahwa Bibi Suzy butuh waktu untuk menarik uang. Tidak usah cemaskan hal itu," sahut Ben."Ayah, apa kamu tidak lihat apa yang barusan terjadi? Mungkinkah pria gemuk itu jatuh begitu saja? Pasti Michael memanggil preman untuk mengambil tindakan. Pria gem
Ketika Bella kembali ke kamarnya, Michael baru saja menghabiskan suapan terakhirnya. Ketika dia hendak bangun membuang wadah mie, Bella berdiri tepat di depannya."Aku akan membuangnya untukmu."Sebelum Michael menjawab, Bella sudah mengambil wadah mie itu.Melihat Bella bersikap kikuk, Michael tersenyum. "Ada yang ingin kamu katakan padaku?”Bella menundukkan kepalanya. Dua ratus ribu yuan. Dia tidak bisa mendapatkannya dari perusahaan. Meskipun keluarga Su bahkan nenek berpikir dia punya uang sehingga bisa mengganti mobil, dia tidak akan melakukan hal semacam ini.Jadi saat dia menyetujui permintaan Suzy, Bella sudah memikirkannya. Dia hanya bisa meminjam dari Michael."Pergilah tidur di kasur. Aku ingin tidur di bawah lantai malam ini," perintah Bella.Michael memandang Bella dengan senyum masam. "Jika kamu ingin mengatakan sesuatu, katakan saja."Ini adalah pertama kalinya dalam tiga tahun Bella berbicara dengan Michael tentang uang. Dia tidak tahu bagaimana mengatakannya.
Di ruang tamu, Michael meringkuk di sofa. Dia berpikir pikiran wanita cepat sekali berubah. Padahal dirinya hanya berbicara soal tidur di tempat tidur. Gantinya sekarang dia berbaring di sofa. Memang betul wanita adalah harimau.Keesokan harinya, Michael mengantar Bella ke kantor. Setelahnya, dia pergi ke bank.Antrian di bank untuk mengambil uang sangat panjang. Ketika sampai gilirannya tiba, Michael diminta membuat perjanjian dulu untuk mengambil uang sebesar itu. Ketika petugas teller melihat kartu kredit di tangan Michael, dia bingung dan menggelengkan kepala. Baru pertama kalinya dia melihat jenis kartu seperti ini. “Aku tidak perlu membuat perjanjian dulu, kan. Kalau menggunakan kartu ini?” tanya Michael sopan.Michael tidak langsung pergi ke ruang VIP. Dirinya berniat untuk bersikap biasa biasa saja, tetapi sepertinya sikapnya ini dianggap remeh oleh petugas teller di depannya sekarang. “Apakah dengan memiliki kartu ini lalu Bapak memiliki hak istimewa?” Petugas teller
Sebelum Michael kembali ke rumah, Bella sudah menelepon dirinya. Keluarga Leny sudah tiba di rumah. Suzy mendesak Bella untuk mencari cara agar uangnya tersedia. “Aku sudah pegang uangnya. Sekarang aku dalam perjalanan pulang," jawab Michael.Bella masih meminta maaf untuk kejadian kemarin terutama ketika dia pergi ke hotel untuk makan malam. Membiarkan Michael tinggal di rumah untuk makan mie instan sendirian dan juga menyusahkannya untuk pergi ke hotel untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi. "Jangan masak malam ini," kata Bella.Michael tersenyum dan berkata, "Jika aku tidak masak, lalu orang tuamu makan apa?""Apa mereka tidak punya tangan? Biarkan mereka melakukannya sendiri," kata Bella dengan marah.“Bagus.”Ketika Michael kembali ke rumah, Leny melihat tas di tangannya dan memutuskan bahwa itu adalah uang. Sebelum Michael memberikannya, dia tidak sabar untuk mengambilnya. Setelah melihat isi tas tersebut, dia menunjukkan senyum gembira.“Ke mana tadi kau per
Begitu Leny membuka mata, dia melihat tangannya dan menemukan bahwa tas yang berisikan uang itu hilang. Dengan panik dia langsung bangun.“Uang ... Uangku, kemana perginya uangku!” Leny berteriak kencang. Ben dan Jerry juga terbangun seolah-olah mereka sedang bermimpi."Apa kamu tidak memegangnya? Bagaimana tas itu bisa hilang?""Bu, bukankah kau mengatakan untuk tidak tidur selama perjalanan? Bagaimana bisa hilang? Uang itu untuk calon istriku," teriak Jerry panik. Leny meraih kerah baju supir bus. "Aku kehilangan uang di bus ini. Kau harus bertanggung jawab. Bayar aku dua ratus ribu yuan!"Ketiganya panik mendapatkan uang yang mereka bawa hilang. Pegawai bus sangat terkejut, terlebih lagi mereka diminta membayar dua ratus ribu yuan. Leny bahkan berlari ke bagian tiket dan menangis histerisAkhirnya, salah satu pegawai menelpon polisi dan membawa ketiga orang itu sebelum terjadi keributan. Michael menerima telepon dari Boris sambil menunggu Bella pulang kerja.“Bro, penco
“Nyonya, tolong jangan membuat keonaran di sini. Anda bisa lihat sendiri, tidak ada tempat kosong sekarang. Jika Anda mau menunggu, tunggu saja. Jika Anda tidak mau, Anda bisa pergi dan cari tempat lain saja. Kami tidak membutuhkan pelanggan seperti Anda di sini," ujar pelayan itu dengan sombong.Bella sangat marah. Perlakuan macam apa ini? Apa karena ada banyak pelanggan, jadinya tidak menunjukkan pelayanan yang baik? Seharusnya ada aturan khusus untuk reservasi. Terlebih, Bella hanya meminta haknya sebagai konsumen tetapi dia malah dicap sebagai pembuat onar!“Aku tidak akan pergi dari sini. Apa yang akan kamu lakukan?” Bella berkata dengan kesal. Melihat kejadian ini, Michael tidak bisa menahan tawa. Bella benar-benar tidak kreatif untuk memikirkan cara lain. Tidak akan pergi dari sini? Itu seperti ucapan anak kecil saja. “Pak satpam, ada pengacau di sini.” Pelayan itu mengambil walkie-talkie mencoba mengusir Bella.Tak lama kemudian ada tiga orang satpam datang. Kedatangan
Ketika manajer mendengar suara itu, dia kaget. Dirinya bergegas menghampiri orang itu. "Bos, ada pelanggan yang membuat masalah dan melukai satpam.""Oh?" Leo memandang Michael dengan penuh minat. Dia tahu kekuatan fisik ketiga satpam di sini. Kekuatannya tidak boleh diremehkan.Dia melihat Michael dari atas ke bawah. Tidak ada luka fisik. Sebaliknya ketiga satpam itu babak belur. "Wah, sepertinya kau punya kemampuan bela diri yang baik. Apa kau tertarik bekerja untukku? Aku akan memberimu tiga puluh ribu yuan sebulan," ujar Leo kepada Michael.Michael tersenyum mengejek, "Siapa kamu?"Ekspresi Leo berubah. Mengingat posisinya di Kota Yuncheng, bagaimana mungkin ada orang yang berani berbicara dengannya dengan sikap seperti ini."Aku melihat ada bakat terpendam di dirimu dan aku adalah orang yang sangat menghargai sebuah bakat. Aku tidak peduli dengan siapa kamu. Berlutut dan minta maaf padaku. Aku akan melupakan apa yang telah terjadi," kata Leo dengan dingin.“Pegawaimu meng
“Aku beri kamu kesempatan. Panggil yang lain.” Michael memandang Leo dan berkata dengan dingin.Leo menggertakkan giginya. Dia belum pernah melihat orang yang begitu sombong seperti ini.Meskipun Leo mengakui bahwa pria di depannya memang memiliki kemampuan bela diri yang bagus, tapi pengawal pribadinya juga bukan orang biasa. Dengan kemampuan bela diri yang luar biasa itu bukan berarti tidak ada seorang pun di Kota Yuncheng yang pantas menjadi lawannya."Oke, pertunjukan tadi cukup bagus. Aku akan membuka matamu hari ini dan menunjukkan siapa jagoan yang sebenarnya!"Dengan panggilan telepon, pengawal Leo yang lainnya segera tiba.Tetapi satu per satu, pengawal itu tumbang. Keadaan restoran tiba-tiba sunyi senyap. Leo penasaran. Siapa sebenarnya pria sialan ini? Fisiknya begitu kuat."Bos, jika Anda meminta Boris untuk membawa dua orang saja, pasti mereka bisa mengalahkannya." Manajer itu mengingatkan Leo dengan suara rendah. Ini demi reputasi Leo dan restoran. Meskipun dia ad
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua