Pertandingan akan berlangsung selama empat hari. Michael memenangkan pertandingan berturut-turut selama dua hari pertama. Baginya, semua lawannya di hari itu tidak memberikan perlawanan yang berarti. Tapi saat hari ketiga, terjadi sesuatu. Evie dikalahkan oleh Peter. Hari itu, pertandingannya berakhir. Tapi Michael masih bertanding. "Bagaimana bisa sistemnya aneh seperti ini? Michael sudah menyelesaikan dua pertandingan tapi dia masih bahkan tidak punya waktu beristirahat. Ini bukan pertandingan yang biasa orang-orang lakukan," kata Evie. Peter akan melawan Michael keesokan harinya. "Kalau sebelumnya, pertandingan cukup mudah dilakukan. Kali ini pihak panita sengaja menyusun jadwal yang begitu ketat hingga membuat lelah mental pemain," kata Carlsen dengan nada marah. Dia berkaca dari pengalaman sebelumnya. Carlsen sependapat dengan Evie. Pihak panitia sengaja mengetes kesabaran Michael yang akan membuatnya kelelahan. "Maksudmu, Nigel bermain curang?" tanya Evie.Carlsen mengan
Michael harus menghadapi enam orang lawan berurutan hari ini, yang membuatnya lelah. Peter hanya bertanding dua kali hari ini, yang membuat kondisinya lebih baik. Rasanya tidak adil untuk Michael melaju ke final dengan situasi seperti ini. “Bagaimana ini? Michael pasti lelah sekali hari ini. Bagaimana bisa pertandingan final dimajukan waktunya seenaknya, dan ini sudah jam sepuluh malam?” Carlsen mulai berkeluh kesah. Panitia melihat ke arah Carlsen lalu berkata, “Ini sudah diputuskan. Kamu punya hak apa untuk ikut mengatur? Lagi pula kamu tidak ikut bertanding, jadi kenapa harus ikut campur?”Ekspresi wajah Evie mulai berubah. Sebelumnya dia tidak mengerti mengapa sistem pertandingan kelihatannya aneh, tapi sekarang menjadi jelas. Nigel sebenarnya sudah tahu, bahkan sebenarnya dia-lah yang mengatur ini semua. Bahkan semua lama Michael hari ini sudah diatur sedemikan rupa oleh Nigel. Mereka sengaja memperlambat permainan mereka, sehingga harapannya bisa menggerus tenaga dan pikir
Nigel diam, dia tahu kalaupun dia setuju, yang lain pasti tidak akan setuju. Dengan posisinya sekarang, Peter adalah masa depan dari dunia Go di China. Dia bisa membawa nama Go China ke dunia internasional. Bagaimana mungkin membiarkannya mundur? “Nigel, ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.”"Betul. Peter pasti bisa memenangkan pertandingan ini. Bagaimana mungkin membiarkannya mundur?”“Michael, kalau kamu tidak bisa bertanding sekarang, mundur saja. Walaupun kamu menang, tetap saja kamu tidak bisa mengalahkan reputasi Peter.”“Tidak ada yang bisa mengalahkan Peter. Bagaimana mungkin kamu bisa menghadapinya?”"Kalau Asosiasi Go Yuncheng menang kali ini, pasti jadi bahan omongan. Apa bagusnya kalau mereka yang menang?” Semua orang mulai bergunjing dan menyerang Michael yang tidak berkomentar apapun. Seolah-olah perubahan jadwal ini semua salahnya. Sementara Evie juga diam saja, walaupun dalam hatinya dia juga tidak setuju melihat ketidakadilan ini. Orang-orang ini berani
"Aku setuju kalau pertandingan final dilakukan segera, tapi aku punya satu syarat,” ujar Michael. “Persyaratan apa lagi?”“Luar biasa, dia bahkan punya syarat tertentu.”“Di depan para senior ini, kamu berani-beraninya mengeluarkan syarat khusus.”Michael membisikkan persyaratan itu pada Nigel, tapi Nigel diam saja. Yang lain menunggu tidak sabar. "Ini hanya urusan aku dan Nigel. Kalian tidak berhak ikut campur,” ujar Michael dingin. “Sudah, katakan saja semuanya,” ujar Nigel. “Kalau aku menang melawan Peter, kamu harus bertanding melawanku,” kata Michael. Semua tertegun mendengar persyaratan itu. Nigel sudah seperti dewa di dunia Go. Tidak ada yang berani menantangnya seperti itu. Dan bagaimana mungkin dia mau bertanding melawan anak ingusan seperti Michael? “Wah, sombong sekali, bagaimana mungkin kamu berani menantang senior seperti Nigel.”“Memangnya kamu punya kemampuan seperti apa sampai berani menantang Nigel?”"Kamu harus punya keahlian yang setara dengan Nige
Kota Yuncheng. Di sebuah ruangan yang bau, Bella dan Michelle diikat dan duduk di pojok ruangan. Kecoa mulai bermunculan. Mulut mereka disumpal dan mulai menangis. Setelah pulang kerja, mereka pergi makan malam, tapi baru saja keluar dari restoran, mereka dipaksa untuk masuk ke dalam sebuah van, dan dikunci di dalamnya. Mereka bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ruangan ini tidak terlalu besar. Tapi sampah berserakan di mana-mana, dan ada sebuah meja. Saat ini, tepat di samping meja itu, ada orang bertopeng dan bertato wajah iblis di punggungnya. Dia kelihatan sangat menakutkan. Sambil meminum wine dan makan kacang, dia memalingkan muka untuk melihat Bella dan Michelle secara rutin. “Kalian berdua ini cantik-cantik. Rasanya senang sekali kalau kalian bisa melayaniku. Tapi sayangnya bosku bilang kalian tidak boleh disentuh sedikitpun.” Orang ini memakai topeng, hanya mata dan hidungnya yang terlihat sedikit. Dari matanya kelihatannya dia sedikit menyesal. Dua orang
Tiba-tiba pria pendek itu berdiri dan berjalan ke arah Michelle. Dibanding Bella, figure Michelle sedikit lebih kurus, tapi pria itu benar-benar tertarik pada Michelle. “Aku tidak bisa melampiaskan keinginanku, tapi mungkin tidak apa-apa kalau disentuh sedikit,” ujar pria itu dengan senyuman. Ketika Michelle merasakan tangan pria itu mulai menyentuh kakinya, dia berusaha melawan. Tapi tangan dan kakinya diikat dengan kuat. Dia tidak bisa melawan sama sekali. Terpaksa dia membiarkan tangan pria itu mulai menggerayangi tubuhnya. “Kulitmu mulus sekali. Kamu pasti wanita nakal, sudah berapa orang yang memakai jasamu?” Pria pendek itu terlihat sangat ingin memuaskan napsunya, tangannya sudah berhasil memegang pinggang Michelle. "Apa kamu mau bicara?" Pria itu lalu membuka ikatan di mulut Michelle. Michelle melihat wajah pria itu, lalu dengan wajah yang ketakutan berkata, “Biarkan kami pergi.” “Pergi katamu? Aku tidak berhak melakukan itu, tapi kalau kamu mau melayaniku, aku ak
Keahlian Peter dan Michael berbeda jauh. Oleh karena itu, tidak peduli berapa lama Peter berusaha memperlambat permainan, Michael tetap menujukkan permainan yang baik. Ini terlihat jelas, walaupun Nigel sudah mempersiapkan ini dengan baik, kelihatannya Michael akan tetap memenangkan pertandingan. Michael merasa seperti sedang terbang, ketika Peter sengaja mengulur waktu. Peter berharap semakin lama dia mengulur waktu, Michael akan merasa lelah, dan kesempatannya untuk membalikkan permainan. “Peter, kamu akan kalah. Tidak peduli berapa lama kamu mengulur waktu, kamu tetap tidak akan punya kesempatan untuk menang. Kemampuan kita berbeda jauh,” ujar Michael kepada Peter dengan santai. Ekspresi wajah Peter semakin lama semakin serius, dan sepertinya ada raut kecemasan di wajahnya. “Jangan terlalu sombong. Belum tentu siapa yang menang, siapa yang kalah. Mengapa kamu pikir kamu yang akan menang?” ujar Peter. Michael tersenyum santai lalu berkata, “Kamu pasti sudah tahu kalau kam
Aku bisa merasakan aura percaya diri yang luar biasa. Dia pasti paling tidak lima persen yakin akan menang,” ujar Evie. Mendengar ucapan Evie, Carlsen tersenyum. Setelah memenangkan pertandingan melawan Peter, Asosiasi Go Yuncheng akan menikmati kehormatan sebagai juara. Namun apabila Michael bisa memenangkan pertandingan melawan Nigel, nama Asosiasi Go Yuncheng akan lebih berkibar di dunia Go. Perhatian akan lebih banyak tertuju pada mereka. Memikirkan kemungkinan itu saja membuat Carlsen bahagia. “Aku sebenarnya iri pada bibit-bibit muda ini. Mereka sudah sukses di usia yang masih muda. Tidak seperti jamanku dulu,” keluh Carlsen. “Orang biasa, kalau mereka tidak punya bakat, mereka juga akan berakhir biasa-biasa saja. Beda dengan orang yang memang punya bakat khusus,” ujar Evie santai. Carlsen sedikit terkejut. Teddy sempat menceritakan sesuatu mengenai identitas Michael. Walaupun belum pasti, tapi sepertinya Michael punya latar belakang keluarga yang cukup berpengaruh. C
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua