Lengan yang setebal gunung itu terpelintir begitu parah hingga membuat orang-orang meringis. Tulang di lengan itu keluar menembus otot. Orang-orang bisa melihat tulang tersebut bercampur darah yang mengalir keluar. Pemandangan ini sungguh menyeramkan."Itu .…"Semua orang terpana. Lengan si raksasa lebih tebal dari lengan Michael. Namun siapa yang menyangka lengan setebal itu yang terluka parah? "Hoeeek!"Si raksasa muntah darah. Sorot matanya memancarkan ketakutan yang luar biasa dan rasa tidak percaya. Dia ... dia kalah. Kekuatannya jadi tidak berguna. Otis yang masih dicekik oleh Michael juga merasa ketakutan. Sekarang gambaran sosok Michael di pikirannya sudah berubah. Michael adalah jelmaan Iblis. Dia mengerikan!Boom! Menggunakan tangan kanannya, Michael mencengkram lengan si raksasa dan melemparkannya hingga beberapa ratus meter. Si raksasa terjatuh dengan keras ke atas tanah. Debu-debu beterbangan. Semua orang terdiam. Mereka tidak bisa berkata-kata.Ini benar-
"Aku ..." karena namanya yang dipanggil, si trenggiling otomatis menjawab. Si pelayan mengerutkan dahi. Bukan si trenggiling itu yang si pelayan itu maksud. "Ah, dia ..." si trenggiling tahu yang dimaksud adalah Michael, tapi dia jadi ragu. Si pelayan menatap Michael. Matanya melebar. Bukankah itu ... Tuan Otis?Otis, si raksasa dan si cebol … mereka kalah? Bagaimana mungkin? Si pelayan yang tidak tahu apa-apa melihat pemandangan yang ada di depan matanya. Dia terpana. Beberapa detik kemudian, dia tersadar kenapa dirinya ada di sini. Si pelayan mendekati Michael. Setelah memberi salam, dia bertanya, "Tuan, apa kamu Tuan Trenggiling?"Michael mengangguk. Dia menatap Otis dan melepaskannya. Otis terjatuh di atas genangan air hasil karyanya. Dia tidak mempedulikan keadaannya. Cepat-cepat dia berdiri dan menjauh dari Michael. "Aku akan datang," Michael masih memandang Otis. Kemudian dia membalikkan badan dan mengikuti si pelayan masuk ke dalam restoran. Si trenggilin
Michael dan si trenggiling mengikuti pelayan masuk ke dalam Restoran Meriah. Di restoran itu tidak ada siapa-siapa. Semua orang sudah keluar menyaksikan pertarungan Michael dan Otis. Yang terlihat hanyalah meja-meja kosong yang di atasnya ada makanan dan minuman. Di sudut ruangan itu tampak kerumunan perempuan. Mereka berdiri dengan pakaiannya yang indah. Wajah mereka cantik. Ada perempuan yang duduk di kursi dengan sikap tenang. Perempuan itu mengenakan cadar. Matanya begitu indah dan tetap mempesona.Michael tersenyum. Dia tahu siapa perempuan itu. "Tuan Han ... bukan, Tuan Trenggiling," Sari berdiri dan memberi salam pada Michael. Hampir saja dia kelepasan memanggil Michael dengan nama asli.Para perempuan yang cantik-cantik itu adalah pelayan Sari. Mereka terpana melihat sikap nona mereka yang menyapa duluan.Sari adalah perempuan sempurna. Selalu ada laki-laki yang datang ingin mendekatinya. Sari selalu menolak mereka dengan halus. Lagipula Sari selalu berada di balik
Bangunan paling megah di Kota Huangmo adalah kediaman walikota. Rumahnya meliputi area seluas sepuluh ribu mil. Bangunannya tidak pernah terlihat dari depan. Bahkan tidak terlihat ujung kanan dan kirinya. Sungguh menakutkan.Di dekat tempat itu ada sebuah rumah lain yang cukup besar berwarna hitam dan putih. Meskipun rumah itu tidak semewah rumah walikota, rumah itu memiliki desain yang unik. Patung dua singa giok terpampang di depan gerbang. Hal ini semakin menunjukkan kemewahan tempat itu. Rumah itu adalah rumah tuan muda dari Keluarga Fang. Namun dia tidak menetap di sana akhir-akhir ini. Karena hari pernikahan sudah dekat, tuan muda Fang tinggal sementara di rumah wali kota. Sekarang rumah tersebut ditempati oleh keluarga yang paling dekat dengan Keluarga Fang.Keluarga Liu!Di aula rumah, pemimpin Keluarga Liu sedang duduk bersama dengan para tetua. Rumah itu dihiasi dengan banyak lampu dan hiasan. Biasanya rumah itu penuh dengan canda tawa. Tapi hari ini rumah itu dipenuhi a
"Bau itu menuju ke Kota Huangmo?""Itu ...."Para tetua saling memandang kemudian mereka tersenyum bahagia."Jadi kita tidak perlu menunggu lagi?""Setelah tiga tahun menunggu, akhirnya hasilnya muncul di depan kita.""Ini benar-benar berkat dewa. Berkat dewa!"Orang-orang merasa bahagia. Para tetua jadi bisa merasa tenang. “Apa kalian sudah memastikan hal ini?” Bogy bertanya dengan cemas. Dia menatap kedelapan orang itu. Kedelapan orang itu saling memandang dan mengangguk, "Kami mengikuti bau itu hingga ke sini. Tidak salah lagi."Orang-orang mulai merasa gembira. Bahkan Bogy bertepuk tangan. "Baiklah. Dengan begini, benda itu tidak bisa kabur."Kota Huangmo adalah wilayah mereka. Bagaimana mereka tidak bisa mengambil benda itu di wilayah mereka?"Sudah tiga tahun. Tiga tahun. Akhirnya aku bisa tidur nyenyak.""Kamu benar. Tuan muda dari keluarga Fang sebentar lagi menikah. Sekarang benda itu sudah diketahui keberadaannya. Ini benar-benar berkah dari surga.""Hahaha.
"Kapan ayahmu pernah berbohong padamu?""Ayahmu benar, Tuan Muda. Katakan saja siapa tamu itu. Mereka yang memukuli Keluarga Liu tidak pantas hidup," ujar salah satu tetua. Dia turut memberikan dukungan.Otis mengangguk. Dia berpura-pura terbatuk dan berkata, "Kalau Ayah berkata seperti itu, kita harus memberinya pelajaran.""Level kemampuannya lebih tinggi dariku. Pertama dia menyakiti temanku, Yogi. Kemudian aku ikut dihajar. Dia tidak peduli dengan nama Keluarga Liu.""Bahkan ....""Bahkan apa?" Bogy berkata dengan marah.“Bahkan jurus andalan Api Legenda Keluarga Liu hanya menjadi mainan di tangannya," wajah Otis tampak bersalah, "Orang itu mengambil alih Api Legenda. Dia memainkannya seolah-olah api itu adalah api mainan. Dia mengatakan api seperti ini pantasnya dijadikan untuk membakar kayu bakar.”“Apa!” Hidung Bogy sampai merah karena marah.Api Legenda adalah jurus yang diwariskan oleh para leluhur Keluarga Liu. Bagaimana penghinaan itu bisa diterima?"Pemimpin, orang
Ketika si pelayan restoran hendak menjelaskan pada Michael, pengawal Keluarga Su maju di depan si pelayan. Si pelayan memberi salam dan berkata, "Nona Su, ada yang datang. Nona harus segera pergi dari restoran ini."Jeny mengerutkan dahi. Dia merasa tersinggung, "Pelayan, kenapa kamu mengganggu nona yang sedang makan. Apa kamu mau dihukum mati?"Sari melambaikan tangannya sebagai tanda supaya Jeny diam dan para pengawalnya memberikan kesempatan pada si pelayan berbicara. Sari menatap si pelayan dan berkata dengan nada lembut, "Apa yang terjadi?"Suara Sari sangat lembut. Pelayan tersebut menjadi tidak enak hati sudah mengganggu kenyamanan majikannya yang sedang makan. "Nona Su, di luar restoran … ada rombongan Keluarga Liu yang sedang kemari. Aku melihat di antara mereka ada pemimpin Keluarga Liu dan para tetua.""Aku mengira mereka datang karena ingin membalas dendam. Tuan muda mereka baru dihajar.""Karena itu kamu harus segera pergi dari sini sebelum terjadi masalah yang
"Kamu masih muda, tapi bicaramu sungguh tidak sopan. Apa ini yang diajarkan orang tuamu?" Seorang tetua menatap Michael dengan pandangan meremehkan. Dia sengaja berkata dengan nada tinggi sehingga semua orang bisa mendengar ucapannya. Ada orang-orang yang dari luar penampilannya biasa, tapi kata-katanya sanggup membuat orang lain tersinggung. Inilah karakter tetua tersebut. "Anak muda, memangnya kamu tidak tahu siapa dia? Berani-beraninya kamu memintanya melepaskan orang rendahan? Kamu masih muda dan tidak tahu siapa yang kamu hadapi. Memangnya kamu siapa? Apa kamu berhak berkata sombong seperti itu?" Tetua tersebut masih melanjutkan hinaannya pada Michael. “Seperti kata pepatah, jika seekor naga melintasi laut, dia perlu bertanya ke penguasa laut. Jika seekor ular ingin melintasi daratan, dia harus bertanya ke penguasa daratan itu,” lanjut si tetua. "Orang tua, jangan bertingkah seperti kamu tahu segalanya. Kata-katamu itu berlaku untuk dirimu juga. Apa kamu tidak menyadari