"Lagipula kamu adalah putri dari Keluarga Su. Kedua orang ini hanya seonggok sampah. Lihat saja penampilan mereka. Nona Su, mereka sudah menipumu.""Bagaimana angsa bisa berteman dengan kodok?"Bogy menatap Michael dengan tajam dan berkata dengan suara dingin, "Kamu yang menghajar anakku?"“Benar,” Michael membalas tatapan Bogy. Dia terlihat tidak gentar sedikit pun. “Di atas langit masih ada langit,” Bogy mengalihkan pandangan pada Sari dan berkata dengan senyum lembut, “Nona Su, kamu sudah mendengar ucapannya barusan.”"Orang yang menyakiti putraku otomatis menjadi musuh Keluarga Liu. Bagaimana Nona Su bisa berteman dengan orang seperti itu? Nona Su, jangan mau dibohongi mereka.""Nona Su, sebaiknya kamu segera pergi meninggalkan restoran ini. Jangan sampai kejadian ini merusak keharmonisan Keluarga Liu dan Keluarga Su."Jeny bertukar pandang dengan para pelayan. Detik berikutnya, terdengar suara gemerincing. Para pelayan itu mengibaskan lengan pakaian mereka. Tangan putih m
Si trenggiling mengorek kupingnya dan berkata, "Orang tua, apa telingamu sudah tidak berfungsi? Aku tidak keberatan mengulang lagi ucapan temanku. Level kemampuanku tidak tinggi, tapi aku sangat mahir merawat orang tua."Si tetua yang mendengar ucapan si trenggiling langsung naik pitam. Dia tidak akan melepaskan si trenggiling. Asalkan Bogy sudah memberi perintah, dia akan menjadi yang pertama membunuh monster ini. Si trenggiling berkata dengan nada mencibir, "Hei, tua jompo. Jangan bilang aku tidak memperingatkanmu. Kalian sendiri yang mencari masalah."Si trenggiling berbisik di telinga Michael, "Michael, jangan tahan kemampuanmu. Biarkan mereka merasakan akibatnya. Kamu harus memberi mereka pelajaran."Michael tersenyum dan menggelengkan kepalanya."Dasar bajingan, kamu sudah menghajar anakku. Berani-beraninya kamu bersikap sombong. Aku ingin kamu mati!" teriak si tetua. "Kita lihat apa kamu masih bisa berbicara omong kosong," ujar si trenggiling sambil tersenyum."Kalian
Semua orang menyaksikan kejadian ini. Mereka menundukkan kepala satu demi satu. Mereka tahu inilah konsekuensi apabila melawan Keluarga Liu.“Nah, tidak ada saksi. Jadi bagaimana kita bisa membuktikan sikap tuan muda kami itu memang benar atau hanya rekaan semata?” Si tetua tersenyum mengejek. Para tetua membusungkan dada seolah-olah menantang siapa pun yang mau melawan. Tidak hanya Michael dan si trenggiling, Jeny dan Sari juga merasakan hal yang sama. Kemarahan. Bagaimana mungkin pelayan itu dibunuh dengan mudah? "Kalian ...."Si trenggiling maju selangkah, tapi Michael menahannya. Michael menatap tetua itu dengan mata sedingin es, "Kalian tidak perlu mencari pembuktian lagi.""Karena ...." Michael terdiam, "Pembuktian itu tidak perlu untuk orang yang akan mati!"Mendadak tubuh Michael berubah menjadi bayangan. Dia menyerang tetua itu dengan kecepatan tinggi. Serangan Michael jelas mengejutkan Keluarga Liu. Namun itu hanya berlaku sesaat. Jagoan elit di antara tetua Ke
Para tetua melihat kedatangan Michael. Dengan sigap mereka membentuk formasi lingkaran dan mengepung Michael. Booom!Kedua belah pihak bertemu! Satu melawan dua belas! Terdengar suara gesekan pedang. Energi di ruangan itu langsung memuncak!Orang-orang yang menonton kejadian ini langsung membentuk medan pelindung. Meskipun level kemampuan mereka biasa-biasa saja, tapi mereka sanggup melindungi diri mereka sendiri agar terhindar dari bencana. Di medan pertarungan, kilatan cahaya pedang giok Michael terlihat jelas. Api Langit dan Roda Bulan menambah kekuatan pedang. Cahaya pedang itu berubah-ubah. Kadang merah keunguan. Kadang merah kebiruan. Kedua belas tetua Keluarga Liu jelas bukan orang biasa. Terlihat dari gaya serangan itu, mereka adalah orang-orang pilihan. Mereka bertahan dan menyerang!Keenam tetua bertanggung jawab untuk menyerang. Sementara keenam tetua lainnya bertahan. Mereka silih berganti melakukan tugasnya. Ini adalah jurus terkuat dari keduabelas tetua Kelu
Tubuh tetua itu bergoyang ke depan. Pakaian tetua itu berwarna abu-abu. Orang-orang melihat ada noda darah yang semakin lama semakin besar di pakaian tersebut.Booom!Tubuh tetua itu jatuh dan membentur lantai dengan suara keras. "Dia ... dia sudah mati," teriak seseorang. Yang menakutkan dari kejadian ini proses kematiannya.Sebelumnya tetua itu bertarung seperti yang lainnya. Namun dalam sekejap, dia tumbang dan mati! "Ini … ini tidak mungkin terjadi, kan?" tanya seseorang dengan ragu-ragu. "Cepat sekali!"Hanya ada satu jawaban!Pedang itu melukai tubuh seseorang dengan kecepatan tinggi. Sebelum orangnya sendiri menyadari, luka itu cukup fatal dan mengakibatkan kematian yang begitu cepat!Tapi secepat apa pedang itu sanggup melukai bahkan bisa mengakibatkan kematian. Semua orang tidak tahu ada kematian dengan cara seperti ini!“Bagaimana ini mungkin terjadi?” Bogy terpana menyaksikan kejadian ini. Kedua belas tetua itu adalah harta berharga Keluarga Liu. Mereka
Booom!Api merah di telapak tangan Bogy terbang menuju arah Michael dengan kecepatan tinggi. Api itu berubah dari warna merah menjadi warna biru."Mundur!" teriak salah satu tetua. Setelah menyerang Michael, dia lalu bergerak mundur.Dalam waktu bersamaan, para tetua lainnya juga ikut mundur.“Bajingan mereka semua. Berani-beraninya menyerang dari belakang. Jagoan macam apa itu!” Si trenggiling mengutuk serangan para tetua. Tidak hanya trenggiling, Jeny juga merasakan hal yang sama. Padahal Keluarga Liu adalah keluarga terpandang, tapi kelakuan mereka seperti ular. Sebaliknya Sari menyaksikan situasi yang terjadi. Sebelumnya dia merasa khawatir karena lawan Michael ada dua belas. Kalau lawan Michael hanya satu, Sari tidak merasa terlalu cemas. Ini ada dua belas orang yang kemampuannya cukup tinggi. Seperti kata pepatah, dua tinju tidak bisa mengalahkan empat tangan. Namun dua tangan Michael hampir sama dengan empat tangan jagoan biasa. Ini membuat harapan Sari bertambah. "M
Muncul sinar redup yang menerpa tubuh Michael. Lama kelamaan Michael mulai merasa tubuhnya tidak panas lagi. Ada yang menyerap panas Api Legenda. Batu lima elemen!Batu tersebut muncul di saat yang paling kritis. Batu itu mengeluarkan elemen air untuk tubuh Michael dan menyerap panas. Unsur api menyerap panas itu. “Api mengubah panas ini menjadi energi. Energi itu diserap oleh batu ini,” Michael membuka matanya dan melihat batu lima elemen. Dia sendiri terkejut menyadari kejadian tersebut. "Selama aku dilindungi oleh batu lima elemen. Tidak ada unsur alam yang bisa menyakitiku."Michael menjadi gembira begitu menyadari kenyataan tersebut. Namun kegembiraan Michael segera menghilang. Memang batu lima elemen bisa melindungi diri Michael, tapi masalahnya batu itu tidak bisa mengeluarkannya dari situasi terjepit seperti ini. Kalau dia tidak segera keluar, bukankah itu sama saja dengan terjebak di sini seumur hidup?Apa bedanya kalau begitu? Bukankah itu sama saja dengan menun
Giok es!Perempuan berkepala kuda … Dewi Ulat Sutra memberi Michael giok es. Ketika naik ke atas Kapal Bunga, Michael hampir melupakan keberadaan giok tersebut. Saat itu Michael tidak membutuhkannya.Sebelumnya Michael tidak bisa membayangkan kapan giok itu akan digunakan. Namun dia tahu tentang satu hal. Kamu benar. Giok es itu bisa memberikan rasa dingin mutlak dan menyerap segala jenis panas.Dalam api bersuhu tinggi seperti ini, ada batu lima elemen dan Gas Kekacauan yang bisa menahan kobaran api. Giok es bisa menurunkan panasnya Api Legenda. Jadi ….Tanpa pikir panjang, Michael mengeluarkan giok es. Benar saja. Begitu giok itu dikeluarkan, suhu tinggi akibat panasnya Api Legenda bisa diturunkan dengan sangat cepat.Begitu suhu tersebut turun, Michael mulai merasa nyaman. “Pemimpin, ada yang tidak beres,” Orang kepercayaan Keluarga Liu melihat ada kejanggalan. Dalam situasi normal, jagoan yang terperangkap dalam Api Legenda akan mati terbakar. Meskipun orang itu me
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua