Eddy bersiul. Detik berikutnya anggota pasukannya menghampiri Michael sambil memegang senjata masing-masing. Kedua tim lainnya segera menuju kiri dan kanan pasukan zombi. Mereka hendak mengalih perhatian zombi-zombi tersebut. Wuzz!Wuzz!Mereka semakin dekat dengan pasukan zombi. Eddy dan anggota pasukannya bersiap-siap untuk menyerang. Jarak mereka dan Michael menjadi dekat. Kemudian mereka melihat tumpukan mayat para zombi-zombi yang sudah menggunung. Pasukan elit itu harus mengeluarkan energi besar untuk melawan para zombi. Padahal level kekuatan mereka cukup tinggi. Mereka menggunakan jurus menyerang dan bertahan. Adanya tumpukan mayat tersebut membuat para pasukan kesulitan untuk bergerak. Sekilas melawan zombi itu mudah. Ternyata hal itu tidak semudah yang kamu kira. “Pedang menyapu alam semesta!”Wow!Pedang giok Michael berubah menjadi pedang hitam. Pedang itu diselimuti gas hitam. Potongan-potongan tubuh zombi berserakan di bawah tubuh Michael. Lalat mulai men
Mata Michael menatap Eddy dengan penuh kebencian. “Menyingkirlah!”Michael menggenggam pedangnya dengan lebih erat. Dia mendesis! Tanpa diduga Michael sudah bergerak secepat kilat di belakangnya. Eddy terkecoh. Dia membalikkan badan, tapi sebelum dia bereaksi, tangan Michael mencengkram leher Eddy.Eddy menggenggam tangan Michael dengan tangan kanan dan kirinya. Dia mencoba melepaskan cekikan Michael. Cekikannya seperti cengkraman besi. Sulit sekali melepaskan cengkraman Michael!Michael menatap dingin pada pasukan Eddy. Para pasukan itu menelan ludah. Mereka tidak berani bergerak. Apalagi menyelamatkan Eddy.Mata Eddy hampir keluar. Warna kulitnya berubah dari merah menjadi ungu. Padahal di antara yang lain dialah yang memiliki level kekuatan yang cukup tinggi. Namun, dia tidak berdaya melawan Michael.Eddy tidak memberontak dan memohon seperti anjing. Karena dia tidak bisa melepaskan diri, dia berusaha mengatur napas. “Kalau kamu membunuh mereka, berarti kamu sudah membu
“Kedua pasukan pernah bertempur bersama. Kami pun saling membagi persediaan. Jenderal Kota Huangmo menyimpan kontak diriku. Kemarin ketika aku diperintah oleh nona untuk mengirim persediaan barang. Dia kemudian mengundangku minum-minum seperti biasa. Setelah beberapa kali minum, dia menyebutkan namamu.”“Aku?" Michael mengerutkan dahi. “Kamu sendirian mengalahkan tuan muda mereka, Felix. Dengan begitu kamu sudah mempermalukan Felix di depan pasukannya. Mungkin bagimu ini pertempuran biasa, tapi bagi orang-orang Kota Huangmo, itu adalah kekalahan mereka pertama kali. Kamu tidak hanya sekedar mengalahkan Felix, tapi kamu sudah melukai harga diri mereka," Eddy menjelaskan panjang lebar sambil menggelengkan kepalanya. Seperti kebanyakan kota-kota tersembunyi, Kota Huangmo berbentuk seperti kepala ayam daripada ekor burung phoenix. Mungkin karena itu mereka menganggap harga diri mereka lebih tinggi dibanding kota-kota lain. Apalagi reputasi Kota Huangmo cukup kuat dan mereka cukup terk
"Sifat Biksu Iblis Kuil Motuo tidak pernah berubah. Mereka menggunakan dharma Buddha sesuka mereka. Mereka juga bisa menambahkan kekuatan tubuh karena tubuh mereka adalah tubuh Buddha Iblis yang sangat aneh. Aku tidak tahu asal muasal mengapa mereka menjadi seperti ini, tetapi satu hal yang pasti adalah para biksu ini bisa menjadi Iblis dan Buddha pada saat yang bersamaan.”"Pada biksu normal suara Buddha dapat membimbing hati manusia, tapi pada Biksu Iblis suara Buddha bisa jadi sangat mempesona, bahkan bisa membuat mereka gila. Mereka bisa berubah menjadi mayat berjalan," ujar Eddy.Michael mendengus dalam hatinya. Mungkin Biksu Iblis memang hebat bisa mengubah orang biasa menjadi zombi, tapi sepertinya ada peran Grace, si Penyihir Laut. Ini semua jadi terkait satu sama lain. Michael pernah mendengar suara Penyihir Laut bisa menghipnotis siapa saja yang mendengarnya. Kalau suara itu ditambah kekuatan Iblis mungkin saja bisa memunculkan sosok zombi. Michael tidak tertarik member
Sikap para pengawal yang menjaga pintu masuk gua berubah menjadi lebih ramah. Mereka lalu menyapa sosok itu dengan ramah, “Selamat datang."Sosok seperti peri itu perlahan-lahan berjalan masuk ke dalam gua tanpa membalas ucapan pengawal. Jika kamu berada di luar gua kamu bisa mencium bau darah. Begitu kamu masuk ke gua, bau darah itu bisa membuatmu muntah. Bahkan kamu tidak bisa berdiri saking mualnya. Di tengah-tengah gua itu ada sosok seorang wanita yang sedang duduk dengan Anggun(anggun). Sosok itu adalah Lana.Di samping Lana ada para pelayan dengan lembut mengipasi dan memberinya makan.Lana buru-buru duduk tegak begitu melihat ada yang datang. Bersama para pelayannya dia berlutut dan berkata, "Selamat datang Nona."Sosok peri itu melirik Lana dan tidak bisa menahan rasa kesal di raut wajahnya. Di bagian lain gua tampak sebuah batu besar. Di atas batu itu seorang pria dirantai dengan rantai besi tebal! Leher dan kepalanya terikat erat. Namun, di posisi tangan kiri dan ka
Pintu penginapan yang digedor keras itu membuat semua orang terkejut. Kemudian mereka mendengar teriakan seperti orang sedang menyayat tenggorokannya sendiri. Apa yang sedang terjadi?Di luar sana tidak ada orang lain selain pasukan zombi. Orang-orang yang masih hidup hanya ada di dalam penginapan dan pasukan Eddy. Apa ada orang lain lagi? Danu sudah berpatroli dan menghitung semua orang. Semuanya masih sama. Tidak ada yang berbeda setelah lantai dua ditutup.“Aneh. Siapa itu?” tanya Danu sambil menatap Michael. Ekspresi wajahnya kebingungan.Kalau Danu saja bingung apalagi Michael. "Mungkinkah ada orang lain yang masih hidup?" tanya Mark. Danu berpikir sejenak. Kemudian dia menggelengkan kepalanya.Di antara mereka tidak ada orang lain yang memiliki kemampuan seperti Michael dan Paviliun Gunung Biru yang sudah dilatih dengan baik. Mustahil ada yang bisa keluar dari kepungan pasukan zombi itu! Kalau pun ada, para zombi itu tidak akan membiarkan manusia hidup lewat begitu
"Whuzzz!"Terjadi gerakan cepat. Detik berikutnya Michael muncul di atas kepala orang-orang di Istana Tianji. Dengan gerakan tangan Michael keluar energi emas hitam. "BOOOM!Energi besar meledak dalam jarak satu milimeter dari kaki pria tua pendeta Tao dari Istana Tianji yang merupakan guru Cho, Harry!Para zombi yang mengerubungi Harry langsung terlempar beberapa meter.Pria tua itu bingung. Meskipun ada ledakan energi yang cukup besar, para zombi itu tidak ada yang terluka. Mereka hanya terlempar beberapa meter jauhnya. Kenapa? Padahal para zombi itu akan menyerang manusia hidup. Hanya ada dua kemungkinan. Entah kekuatan Michael yang tidak terlalu besar atau Michael tidak berniat membunuh zombi tersebut.Jelas pikiran pria tua itu akan memilih yang pertama. Apalagi usia Michael masih muda. "Kenapa kamu masih bengong di sana? Mundur!"Michael mendarat di atas tanah. Dia menggerakkan tangannya lagi. Muncul Api Bumi. BOOOM!Ada lautan api di sekitar mereka. Api itu mem
"Anak muda, kamu terlalu terbawa nafsu. Kamu perlu tahu bahwa di luar sana ada orang yang lebih hebat darimu. Ada langit lagi di atas langit. Pria tua ini akan memberimu pelajaran, tapi karena situasinya seperti ini, aku akan memaafkanmu," Harry memberi nasehat pada Michael. Kemudian dengan lambaian tangannya, dia membawa muridnya untuk duduk di sebelahnya.Haikal benar-benar ingin menggali lubang dan mengubur dirinya sendiri! Jika mereka dalam situasi normal, sikap Harry yang seperti itu wajar-wajar saja. Dia memang Pemimpin Istana Tianji. Sudah menjadi kebiasaannya untuk memberikan nasehat. Tapi ini Michael. Michael diberi nasehat. Benar-benar memalukan!Apalagi Harry memberikan nasehat seolah-olah dia adalah penghuni surga sementara Michael adalah penghuni neraka. Bagaimana mungkin Haikal tidak malu? Belum lagi kata-katanya, “Saudaraku, ada orang lebih hebat di luar sana. Ada langit di atas langit.”Kata-kata itu diucapkan untuk membuat orang yang mendengarnya merasa rendah d