“Michael, bagaimana kamu bisa memperlakukan saudaramu seperti ini? Bagaimana kamu bisa memperlakukanku seperti ini?” kata Florence sambil berteriak. "Kamulah yang pertama kali ingin membunuhku dan aku tidak melawan. Apa kamu akan menawarkan hidupmu? Florence, dunia tidak berputar di sekelilingmu. Kamu tidak punya hak memiliki hidupku," jawab Michael dengan datar.“Nenek, kamu sudah tua, Tolong biarkan aku hidup. Tolong, tolong izinkan aku hidup.” Matthew tahu ketika Florence mati, dia bisa hidup. Ketika nyawanya sendiri yang terancam, bagaimana dia bisa peduli dengan nyawa Florence?Ketika mendengarnya, Florence tidak percaya bahwa Matthew menginginkan kematiannya!"Matthew, Apa yang kamu bicarakan? Aku adalah nenekmu," kata Florence. “Jika kamu nenek yang baik, pasti kamu akan menyelamatkan aku, bukan? Apa kamu akan menyakiti cucumu?” kata Matthew.Florence tampak putus asa. Dia telah merawat cucunya ini dengan penuh kasih sayang. Tapi mengapa justru dia yang memohon akan kema
Michael menundukkan kepalanya dan tidak bergerak sedikit pun sampai Florence tidak bergerak lagi. Keputusan yang bagus. Jika kamu mati, maka tidak akan ada kekhawatiran lagi. Kamu tidak akan melihat Matthew yang ternyata tidak berguna. “Michael, dia sudah mati. Sekarang kamu bisa melepaskanku,” kata Matthew tanpa sedikit pun rasa sedih di hatinya. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana bisa pergi dari sini dengan selamat. "Jika kamu pergi, kamu harus kembali ke Yunlong. Paul pasti akan menjagamu. Lagi pula, aku tidak menghajarnya terlalu banyak," kata Michael sambil tersenyum.Ekspresi Matthew langsung pucat. Setelah akhirnya dia keluar penjara, sekarang dia harus kembali? Jika apa yang dikatakan Michael itu benar tentang Paul, apakah dia bisa hidup di sana tanpa diganggu narapidana yang lain?“Michael, tolong aku. Jangan biarkan aku kembali ke sana. Sebagai gantinya, kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan.” Kedua kaki Matthew sudah patah, dan tidak bisa digerakkan. Ma
Suzy tidak berani melihat jasad Florence. Dia takut mimpi buruk di malam hari. Karena tidak berani mengatakan dengan terus terang pada Robert, Suzy berkata pada Michael, "Ayahmu mabuk. Aku akan membawanya kembali ke kamar.“ Michael tidak bergeming. Hal ini membuat Suzy takut. Ingin rasanya Suzy berlutut. "Pergi," kata Michael.Semua adrenaline yang dipunyai Suzy seperti hendak bocor. Dia menarik tangan Robert tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Setelah tiba di kamar, Robert bertanya pada Suzy, "Istriku, apa yang terjadi? Kenapa ada orang gantung diri di vila kita? Siapa orang orang itu?"Suzy menarik napas dalam-dalam. Tubuhnya sedikit gemetaran. "Jangan banyak bertanya. Aku peringatkan kamu. Jangan pernah buat masalah dengan Michael."“Michael? Apa kamu baik-baik saja?” kata Robert dengan bingung. Padahal Suzy selalu mendominasi di vila ini. Kenapa bisa berkata seperti itu? Suzy menggertakkan giginya. Secara tidak langsung, Michael memaksa wanita tua itu untuk mati. Jika dia
Ketika Amanda melihat luka di wajah Bella, dia tidak bisa menahan tawa. "Bella, kamu memasukkan kepalamu ke mesin cuci?"Mendengar ejekan Amanda, Bella berkata dengan dingin, "Apa hubungannya denganmu?"Setelah Amanda mengambil mas kawin, tiba-tiba saja dia punya banyak uang. Dia tidak peduli lagi dengan pekerjaannya di kantor. Dia tinggal menunggu keluarga Han datang untuk menikahinya. Sekarang dia mulai belajar bagaimana perilaku seorang nyonya dari keluarga kaya. Komentar Bella membuat Amanda tidak senang."Tidak ada hubungannya denganku. Tapi kamu adalah orang yang bertanggung jawab atas proyek Chengxi. Aku pikir kamu harus memperhatikan image kantor dengan pakaian yang biasa kamu pakai," kata Amanda dengan tatapan merendahkan. Sekarang, dia memakai pakaian yang harganya puluhan ribu dolar di setiap kesempatan. Bukan merk yang biasa-biasa saja. Amanda jengah melihat penampilan Bella yang seperti pengemis.Melihat gaya pakaian Amanda seperti orang kaya baru, Michael tidak bisa
“Sudah, jangan marah. Hari keluarga akan segera datang,” ujar Michael dengan nada menghibur.Bella berpikir sejenak. Apa yang dikatakan Michael benar juga. Ketika hari keluarga tiba, Amanda akan tahu kenyataanya. Sudah pasti dia akan menangis darah. Sampai di vila, Bella mengoles obat di kamarnya. Kemudian Suzy menyelinap ke kamar lalu mengunci pintu.“Bu, apa yang kamu lakukan?” tanya Bella. Suzy duduk di sebelah Bella, “Bagaimana? Apa kamu bertanya pada Michael? Siapa dia sebenarnya?"Dalam perjalanan ke vila, Bella hampir menanyakan hal itu. Tapi pertanyaan itu tidak jadi dia tanyakan. Sebelumnya dia sangat ingin tahu. Tapi sekarang dia sedikit takut. Jika Bella mengetahui rahasia Michael, dia akan mengenal Michael semakin jauh dan mungkin saja merasa tidak cocok dengan Michael. “Bu, aku tidak berani bertanya,” ujar Bella."Kenapa? Dia adalah suamimu. Wajar saja kalau kamu bertanya," kata Suzy. Dia tidak sabar untuk mengetahui siapa sebetulnya Michael. "Ibu saja yang
Saat ini. Belum lama setelah kematian Anthony, keluarga Han diam-diam melaporkan Florence meninggal secara mendadak karena penyakit parah. Kejadian ini hanya menyebar di keluarga-keluarga tertentu saja. Tapi tetap saja berita ini mengejutkan banyak orang. Semua orang tahu bahwa Florence adalah kepala keluarga Han. Sekarang siapa yang akan menjadi kepala keluarga? Mereka juga tahu Matthew berada di penjara. Meskipun ada Chaterine, bisakah dia benar-benar mewarisi keluarga Han? Banyak desas desus berseliweran di antara mereka. Mungkinkah hanya dalam hitungan waktu keluarga Han akan hancur? Setelah Matthew masuk ke dalam penjara lagi, muncul ketegangan yang dirasakan anggota keluarga Han, tetapi kehidupan mereka tidak berjalan mulus seperti sebelumnya.Kakinya lumpuh, hanya satu tangan yang masih utuh. Bagaimana Paul memperlakukannya? Paul curiga orang yang baru masuk ini bukanlah orang yang sama dengan yang berhasil mengalahkannya kemarin. Jelas kelihatan dari kemampuan fisik
Victor menghela napas. Keluarga Han sudah menelantarkan Michael, bahkan dengan tega mengusirnya. Selama bertahun-tahun, Michael sudah diperlakukan seperti sampah. Tapi sekarang, mereka akan meminta Michael mengurus keluarga Han. Ini benar-benar tidak adil bagi Michael. Tapi sebagai pengawal keluarga Han, Victor tidak bisa menghentikan apa yang akan dilakukan Chaterine. “Muridku, perjalananmu masih sangat panjang dan berliku. Aku harap kamu bisa mengatasi rintangan-rintangan yang akan datang,” kata Victor.Yuncheng.Setelah kejadian itu, Michael tidak punya kegiatan apa-apa. Minimal dia merawat tanaman di taman vila. Bella ikut membantu. Karena luka di wajahnya, dia belum bisa pergi ke kantor. Jadi dia beristirahat di rumah.Kemudian, ponsel Michael berdering."Miriam." Michael cukup kaget. Miriam pernah menjadi korban tabrakan Robert. Setelah itu, Michael mempekerjakan Miriam di Weak Water Property. Ada apa Miriam meneleponnya? “Michael, aku mau meminta bantuanmu lagi,” kata
Ketika Felicia muncul lagi, ada dua petugas keamanan mengikuti di belakangnya.Melihat situasi ini, Miriam menjadi semakin panik. Sambil memeluk Sunny, dia berkata, "Apa yang ingin kamu lakukan?"“Apa yang ingin aku lakukan?” Felicia tersenyum dingin, “Putramu yang punya kebutuhan khusus ini adalah sampah masyarakat. Tentu saja aku harus mengajarinya dengan baik. Tarik dia.”Mendengar perintah Felicia, para petugas keamanan itu melangkah maju dan menyeret Sunny untuk pergi.Felicia melepas sepatu hak tingginya dan memukul kepala Sunny. “Dasar bocah mesum. Bisa bisanya kamu merobek stokingku?” Felicia memarahi Sunny sambil memukul.Sunny berdiri sambil melindungi dirinya dengan takut. Dia sudah terbiasa dipukuli. Sakitnya tidak seberapa. Rasa takut lebih menguasai hatinya.Orang-orang yang melihat kejadian ini sama sekali tidak menunjukkan rasa belas kasihan. Mereka malah mencibir. Miriam dan Sunny selalu menjadi bahan ejekan mereka. Meskipun Sunny lebih banyak mengikuti ibunya
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua