"Katakan saja!" Nolan menjadi tidak sabar. Dia ingin tahu keadaan Michael. "Beritahu saja kami," ujar Danu. Si anak buah mengangguk, "Awalnya aku tidak percaya, tapi … tapi sepertinya Pemimpin sudah bertemu dengan pemimpin para zombi. Ketika pemimpin mendekati tembok kota, tiba-tiba muncul sosok biksu dengan memakai jubah hitam. Sepertinya mereka mengobrol cukup lama. Si biksu lalu pergi dan pemimpin mengikuti biksu itu."Semua orang terkejut. Apa yang sebenarnya terjadi?Apa itu berarti Michael hendak bergabung dengan kelompok biksu?!Tapi bagaimana mungkin?"Apa mungkin kamu salah lihat?" Nolan mengerutkan dahi. "Atau mungkin kamu salah paham. Mungkin Michael sedang bernegosiasi dan negosiasi itu batal. Biksu itu melarikan diri dan Michael mengejarnya.""Itu mungkin saja," Mark mengangguk. Semua orang juga mengangguk. Mereka bertanya, "Bagaimana mungkin Michael tahu siapa pemimpin para zombi itu?""Aku juga berpikir hal yang sama, tapi masalahnya adalah …" ujar si anak
Di samping biksu berjubah merah berdiri seorang biksu. Wajahnya tampak lebih muda dan polos. Begitu melihat Michael, biksu itu berkata, "Amitabha, bagus, bagus!"Michael menundukkan kepala. "Tuan Han, kamu tidak mengecewakanku. Kamu mengikutiku."Si Biksu Tua membalikkan badan dan berjalan menjauh. Michael mengikuti langkahnya. Ketiganya menyusuri hutan bambu menuju kaki gunung yang tampak dari kejauhan. Semakin jauh melangkah, aura Iblis semakin terasa. Michael bisa merasakannya. Aura Iblis ini memberikan tekanan pada dirinya seperti menusuk sumsum tulang belakang. Sebelumnya langit berwarna biru cerah. Di tengah hutan bambu, awan gelap datang. Langit menjadi gelap. "Ini adalah aura yang datang dari Iblis Malam," ujar Biksu Tua. "Tapi aku dengar, Iblis Malam hanya berkegiatan di malam hari. Apakah di siang hari kekuatannya melemah?" tanya Michael dengan bingung. "Siapa yang mengatakan itu padamu?" tanya si Biksu Tua. Michael terdiam. Naga Iblis mengatakan hal itu.
Michael dan para biksu terus berjalan sampai mereka tiba di kaki gunung. Jika dilihat sekilas, jarak pegunungan itu terlihat dekat, tapi jika kamu tidak memiliki kemampuan terbang, kamu akan sulit mencapai gunung ini. Ketika Michael terus berjalan di bawah awan gelap, dia merasa ada suatu tekanan besar. Michael mendengar suara rapalan yang diucapkan para biksu. Ketika pertama kali dia berjalan, Michael hanya mendengar suara itu sayup-sayup terdengar. Setelah dia berjalan cukup jauh, Michael bisa mendengar lebih jelas, seolah-olah para biksu sedang menyambutnya. "Tuan Han, apakah kamu mendengarnya?" tanya si Biksu Tua sambil tersenyum. Michael tidak menjawab, tapi dalam hatinya dia berkata iya. "Suara Buddha memiliki kemampuan untuk menekan aura Iblis. Maka para biksu merapalkan mantra untuk memanggil energi Buddha sehingga Iblis Malam tidak bisa menemukan celah. Kalau Iblis Malam sampai melarikan diri, kiamat dunia kemungkinan akan datang,” lanjut Biksu Tua menjelaskan pada
"Bang bang bang!"Di dalam penginapan terdengar suara keributan. Lantai penginapan penuh dengan botol-botol minuman dan mangkuk-mangkuk bekas makan. Wajah-wajah orang pucat dan menunjukkan ekspresi ketakutan. Di luar penginapan terdengar suara pintu yang diketuk dengan keras. Suara itu sanggup meruntuhkan debu-debu di atap penginapan. Sejak kemarin malam para zombi berubah menjadi lebih beringas. Mereka menggedor-gedor pintu berusaha menerobos masuk. Semua orang di dalam penginapan bisa mendengar raungan kekesalan para zombi. "Michael sudah pergi sejak kemarin. Kenapa dia belum balik juga?" ujar Nolan dengan ketakutan. Kalau para zombi itu berhasil masuk, maka hidupnya akan tamat. "Kenapa kamu diam saja? Sini cepat."Bang!Pintu penginapan itu berhasil didobrak sebagian. Orang-orang yang hidup berusaha mengumpulkan kursi, meja dan lainnya untuk menahan pintu tersebut.Kejadian ini membuat orang-orang tambah ketakutan. Nolan mengangguk dan cepat-cepat membantu. Nolan b
Sebelumnya Michael tidak terlalu memperhatikan sekelilingnya. Saat ini dia begitu terpukau dengan kejadian di hadapannya. Biksu-biksu berkumpul di sini tampak seperti kejadian yang jarang sangat terjadi. "Tuan Han?" Si Biksu Tua tersenyum. Michael tersadar dan menjawab, “Guru, apa yang bisa aku lakukan?”Si Biksu Tua tersenyum dan membimbing Michael masuk ke dalam formasi, "Aku sudah memperkirakan hari ini akan cerah. Saatnya kita mengurus Iblis. Sejak pagi aku sudah menyuruh muridku untuk mempersiapkan Formasi Pemusnahan Iblis Sepuluh Ribu Buddha.""Terima kasih, Guru.""Kami hanya melakukan hal yang kecil. Sekarang tergantung kemampuanmu untuk membunuh Iblis itu. Kamu yang akan menjadi kunci penentu," ujar si Biksu Tua sambil menggelengkan kepala. "Guru, apa yang harus kulakukan?""Setelah matahari pertama terbit, mantra yang dibacakan oleh para biksu akan mencapai tingkat tertinggi. Saat itu gua tempat di mana Iblis Malam berada akan terbuka sedikit. Jarak waktunya sekit
Wuzz!Sepuluh detik adalah waktu yang terlalu panjang untuk Michael. Dia bisa terbang langsung ke Gua Iblis dari ketinggian sepuluh ribu kaki dalam waktu singkat.Ketika dia sampai di Gua Iblis, lubang yang terbentuk sebelumnya langsung tertutup. Cahaya matahari menghilang. Selama beberapa detik Michael merasakan hembusan angin dingin di dalam Gua Iblis. Ukuran gua itu cukup besar untuk sebuah gumpalan hitam yang dilihat dari atas. Udara di dalam gua itu berbau tidak enak sampai bisa membuat orang pusing.Gas Kekacauan dalam tubuh Michael langsung menetralisir rasa pusing Michael. Michael mengeluarkan Api Langit Roda Bulan. Dia melihat sekeliling dengan waspada. Semakin kamu masuk ke dalam, semakin menusuk baunya sampai membuat mual. Namun, Michael tidak punya waktu untuk memikirkan hal ini, karena di depannya tampak sosok monster melayang. Monster itu berbentuk hati besar berwarna merah. Monster itu tampak seperti hati, tapi juga bukan seperti hati yang sebenarnya. Ji
"Biksu Kecil?" Michael terpana.Wajah Biksu Kecil berlumuran darah. "Kenapa kamu ada di sini?""Guru menyuruhku turun untuk memberitahumu. Iblis Malam kabur dan membunuh para biksu. Formasi Pemusnahan Iblis gagal. Guru bertarung dengan Iblis Malam hingga terluka dan memintaku untuk meminta pertolonganmu," kata Biksu Kecil dengan gelisah.Tentu saja Michael ingin menyelamatkan mereka, tapi dia masih kewalahan mengalahkan kedua monster ini. Mereka mencengkram tangan dan kaki Michael. Gigitan mereka menusuk ke dalam daging Michael. Situasi ini membuat Michael terjepit. Melihat Michael diam saja, Biksu Kecil menjadi semakin gelisah. "Tuan Han, cepatlah. Saudara-saudara biksu menjadi korban Iblis itu. Guru ... guru muntah darah.""Bukannya kami takut mati, masalahnya kalau kami mati semua, nanti tidak ada yang tahu cara mengurung Iblis Malam. Selain itu ...""Selain itu?" Michael masih bersusah payah melepaskan gigitan monster katak dan anjing. "Kalau Iblis Malam mengisap dara
Michael menatap tajam pada si Biksu Tua yang terlihat sangat puas. Sorot mata Michael menunjukkan dia ingin mencabik-cabik mereka semua."Hohoho, coba lihat wajahnya. Dia tidak sabar ingin meremukkan tubuh rentaku," ejek si Biksu Tua. Dalam bayangannya Michael sudah terperangkap dalam penjara yang dia rancang sebelumnya. Padahal Michael adalah sosok yang memiliki senjata sakti Kapak Pangu. Michael adalah sosok yang membuat banyak orang takut.Bukankah itu menyenangkan?Siapa yang bisa menangkap Michael?Si biksu merasa bangga dan bahagia. "Hehe, Guru tidak perlu cemas. Tidak peduli seganas apa seekor anjing, tapi jika anjing itu dirantai, anjing itu tidak akan mengancam keselamatanmu.""Belenggu yang menahannya adalah senjata kita. Jangankan anjing ganas, Dewa Sejati sekali pun tidak akan bisa melepaskan diri dari belenggu tersebut.""Oh, ngomong-ngomong, Michael, asal kamu tahu, belenggu hitam yang terpasang ke pergelangan tanganmu itu dibuat oleh guru. Guru membentuk beleng