Si pemilik kedai tersentak. Dia terkejut bukan main. Untung bekas lima jari itu ada di tangga, bukan di lengannya. Dia baik-baik saja!Ini sangat fatal. Bulu kuduk si pemilik kedai berdiri. Dia menggosok lengannya dan menutup pintu. Di saat yang bersamaan, tubuh Michael berubah menjadi sosok bayangan. Michael bergerak dengan kecepatan tinggi sehingga orang-orang tidak menyadari ada Michael yang lewat. Whoa!Angin berhembus. Ketiga perempuan sedang berjalan melalui atas jembatan. Mereka merasakan ada angin yang menerpa mereka. Saat mereka membuka mata, ada Michael yang berdiri di depan mereka. Mereka cukup terkejut melihat Michael. Namun tidak ada raut kepanikan di wajah mereka. Mereka tersenyum dan memberikan salam pada Michael. Sepertinya mereka sudah tahu Michael akan menyusul mereka, "Salam, Pahlawan Muda!""Kamu meninggalkan saputangan ini?" Michael mengeluarkan saputangan itu. Raut wajahnya tegang. "Ya!" ujar si pemimpin, "Majikan memberi kami saputangan itu. A
Si perempuan misterius itu tersenyum, "Perkenalkan, namaku Lana."Setelah itu, datanglah segelas wine. Tatapan mata Michael tertuju pada Lana dan tidak berpaling. Dia sedang menilai Lana dari bahasa tubuhnya. Lana tetap tersenyum. Tidak ada yang kurang darinya. Michael menerima gelas wine namun dia meletakkannya kembali, "Aku pikir hanya aku penghuni Bumi yang datang ke Dunia Bafang. Sepertinya itu tidak benar.""Sebagai sesama penghuni Bumi, aku merasa kita sama," Michael tersenyum. Lana tersenyum sambil mengangkat gelasnya pada Michael. "Tidak sepertimu yang bisa menjadi Pahlawan Muda di Dunia Bafang. Aku tidak berani disamakan denganmu!" Lana menaruh gelasnya. "Setelah meneguk tiga gelas wine, apakah Nona Lana bisa menjelaskan, kenapa bisa memiliki saputangan itu?" Michael tersenyum. "Ternyata Pahlawan Muda tidak sabaran!" Lana menatap Michael. "Bagaimana mungkin kamu memiliki saputangan itu? Kamu pasti bagian dari kelompok Rahel," nada bicara Michael berubah menja
"Pepatah sering bilang bahwa minum alkohol akan menghancurkan hati dan menyebabkan seseorang mudah marah. Sepertinya pepatah itu benar. Pahlawan Muda, kamu cepat sekali marah.""Ada dua cara untuk memadamkan api. Satu dengan cara alami, satu lagi dengan cara buatan. Di sini mungkin tidak bisa dengan cara alami tapi kami punya banyak pelayan cantik. Yang mana yang akan kamu pilih, Pahlawan Muda?"Nada suara Lana menjadi dingin menghadapi kemarahan Michael. Bahkan terkesan mengejek. Michael menggertakkan gigi. Dia berteriak, "Jawab aku!"Tangan Michael bergerak membentuk jurus. Api Bumi Sutra Hati. Aula utama itu berubah menjadi lautan api. Lana dan kedua pelayannya mengerutkan dahi.Lana baik-baik saja ketika menerima api tersebut tapi kedua pelayannya tidak demikian. Keduanya banjir keringat. Meskipun bisa menerima kekuatan Michael, wajah Lana terlihat kesakitan."Michael, jika kamu berani berbuat macam-macam, jangan harap kamu bisa bertemu Bella. Bahkan kamu juga tidak akan mel
Michael mencoba menahan emosinya. Tubuhnya tegang ketika Lana menyuruh pelayan membawa masuk Bella. Suasana tegang di dalam aula sedikit berkurang. Michael melihat ke koridor di belakang Lana. Dia tidak sabar ingin melihat Bella. Lana tersenyum melihat reaksi Michael. Kemudian dia menepukkan tangannya. Detik berikutnya, terdengar suara langkah kaki. Michael bersusah payah menyembunyikan rasa gugupnya. Dia menunggu kedatangan sosok Bella.Tidak lama kemudian hadir sebuah sosok. Seorang perempuan muda dengan pakaian mewah. Tunggu, perempuan itu bukan Bella. Tidak ada yang datang setelah perempuan itu. Perempuan itu memegang nampan kayu.Si perempuan itu menundukkan kepalanya begitu melihat tatapan membunuh Michael. Dia berjalan mendekati Michael sambil mengulurkan nampan kayu. Di atas nampan kayu itu ada sebuah surat. "Apa kamu meremehkan aku?" Michael menatap Lana dengan sorot mata dingin. Terlihat jelas aura membunuhnya."Pahlawan Muda, level kekuatanmu sudah tinggi. B
Michael menatap Lana dengan ragu sambil membuka surat itu. Dari isi surat itu Michael mengetahui bahwa ada empat kota dan empat keluarga yang menguasai kota-kota tersebut.Keluarga Lu di Kota Yinshui. Keluarga Chen di Kota Luobin. Keluarga Wu di Kota Liuhai. Keluarga Fang di Kota Donge.Mendadak di otak Michael muncul sebuah peta. Peta keempat keluarga itu berada.Michael mengingat-ngingat peta tersebut. Sepertinya kota-kota tersebut memiliki benteng pemeriksaan sendiri-sendiri. Penting buat Michael untuk mengingatnya. Namun, semakin penting lokasi kota tersebut, semakin besar pertumbuhan kota. Jika begitu, semakin besar pengaruh keluarga tersebut. Hal ini berpengaruh apakah keluarga tersebut gampang untuk diserang atau tidak."Dia terlalu memandang tinggi aku. Empat kota ini sulit dipecahkan. Kota-kota ini cukup besar. Medan menuju ke sana juga cukup sulit. Kamu harus membawa surat izin penting agar bisa masuk ke dalam kota. Kota-kota ini mudah dipertahankan tapi sulit untuk d
"Ada apa?" tanya Michael sambil mengerutkan dahi. "Buat apa kamu ingin aku mencari tahu keempat kota ini?" Danu menarik lengan Michael dan menariknya ke sudut ruangan. "Memangnya kenapa?""Kamu tidak ingin menyerang mereka, kan?" Danu mencoba membaca jalan pikiran Michael. Michael terdiam tapi dari sorot matanya terlihat jawaban Michael. "Michael, aku tidak bisa melakukannya," Danu menghela napas. Sambil melihat kanan kirinya, dia berbisik, "Apa kamu tahu seperti apa kekuatan di balik keempat kota ini?""Keempat kota ini memiliki karakter yang sama. Memang mereka tidak berafiliasi langsung dengan ketiga keluarga besar, tapi mereka memiliki kekuatan luar biasa. Mereka juga memiliki banyak pasukan tersembunyi. Satu kota diserang, dampaknya akan besar. Michael, jika kamu menyerang keempat kota ini secara bersamaan, dunia ini akan kacau!"Alis Michael terangkat. Apakah separah itu?!"Aku tidak heran jika Rahel ingin memanfaatkanmu menjatuhkan keempat kota ini.""Yang paling pe
Malam itu sama sekali tidak tenang meskipun tidak ada keributan!Mata Michael tertutup. Wajahnya terlihat tenang. Napasnya beraturan seolah-olah dia sedang tidur. Kenyataannya Michael tidak sedang tidur.Mungkin sulit bagi yang lain untuk mengerti bahwa ada sekelompok biksu melakukan keributan di pinggiran kota. Michael tidak tahu apa tujuan mereka datang ke sini tapi satu hal yang pasti, malam ini tidaklah setenang yang terlihat. Meskipun Michael tampak tertidur tapi sebenarnya dia sedang memusatkan perhatiannya untuk meningkatkan kesadarannya melihat situasi di sekelilingnya termasuk kondisi luar kota. Tiba-tiba dahi Michael berkerut. Michael merasakan ada energi yang cukup kuat datang dari tempat para ribuan biksu itu berkemah. Anehnya energi ini bersifat tunggal. Dengan kata lain, pemilik energi ini satu orang. Apa benar orang ini sendiri? Padahal menurut informasi dari Deva, ada ribuan biksu yang sudah berkumpul dan mendirikan tenda. Bagaimana mungkin pemilik energi
Michael mengerutkan dahi ketika Naga Iblis memberi informasi, "Kamu tahu apa yang terjadi?""Lihat orang-orang yang sedang tertidur itu. Seperti apa bentuk mereka?""Michael, menurutmu kondisi ini mengingatkanmu pada situasi apa?"Alis Michael terangkat. Dia berpikir keras. Michael menatap kondisi Mira yang tertidur. Seketika dia tahu, "Maksudmu, dia ....""Kelumpuhan tidur?"Terkadang kita mengalami yang namanya kelumpuhan tidur. Michael sama sekali tidak menyangka hal ini. Kesadaranmu bangun tapi tubuhmu tertidur. Biasanya dimulai dengan tanda keluar keringat dingin. "Kelumpuhan tidur. Jiwamu tidak tidur tapi tubuhmu tertidur. Karena itu kamu tidak bisa mengontrol tubuhmu."Michael bertanya, "Apa maksudmu?""Iblis Malam!""Iblis Malam?""Sosok Iblis yang hanya muncul di malam hari. Memang level kekuatannya tidak tinggi tapi dia penguasa malam."Iblis Malam termasuk Iblis kuno. Di antara para Iblis lain, levelnya termasuk rendah. Meskipun demikian, Iblis Malam memiliki